MENANGGAPI SUARA TUHAN
Dengan berbagai cara Tuhan bicara kepada umat-Nya. Dalam kisah Natal Tuhan berbicara lewat mimpi kepada Yusuf dan Maria, lewat malaikat kepada Paulus, lewat suara Roh Kudus kepada Filipus yang menjumpai sida-sida, lewat kuda yang berbicara kepada Nabi Bileam, lewat suara yang didengar kepada Samuel kecil, lewat perjumpaan pribadi dengan berhadap-hadapan seperti teman kepada Musa dan berbagai cara yang lain.
Beberapa anggota jemaat mendapat anugerah dari Tuhan untuk berjumpa dengan almarhum ibu Ruth lewat mimpi yang dipakai Tuhan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-pesan-Nya.
Pengalaman mendengar suara Tuhan membuat kita semakin beriman akan keberadaan-Nya yang nyata, dan yang perlu kita tindak lanjuti adalah bagaimana kita memberikan respon kita dengan cara :
1. Beriman Dan Berharap
Dengan mendengar firman-Nya, iman kita timbul dan membuat kita berjalan dengan iman itu, bukan dengan karena melihat (II Korintus 5:7 dan Roma 10:17. Baca !!!). Karena iman adalah Dasar / Bahan dari semua hal yang kita harap dan bukti dari yang belum kita lihat (Ibrani 11:1), maka kelemahan dan keragu-raguan sirna karena di hadapan kita terbentang hal-hal ajaib yang bisa kita harap dan jangkau.
2. Bertindak Dalam Iman.
Iman akan mati seperti tubuh tanpa roh, kalau tidak ada tindakan. Oleh sebab itu, pesan yang Tuhan berikan harus kita tindak lanjuti dengan tindakan-tindakan nyata (Yakobus 2:17)
3. Berbicara Dengan Mulut Kita
Pesan yang kita dapatkan perlu kita ucapkan berulang-ulang sebagai proklamasi iman kita. Roma 10:10 berkata, dengan hati percaya dan mulut mengaku maka kita akan diselamatkan. Bilangan 14:28 bahkan berkata bahwa Tuhan akan melakukan apa yang umat-Nya katakan.
4. Bertindak Dalam Iman Tanpa Henti
Sementara menunggu kenyataan dari apa yang kita harapkan, kita harus terus hidup dalam iman. Contoh konkrit tentang sikap pantang menyerah bisa kita teladani dari Abraham, dalam Roma 4:17-21. Walau harus menunggu janji Tuhan untuk menganugrahkan Iskak anaknya dengan Sarah selama 25 tahun dan dalam kondisi sudah lanjut usia dan rahim Sarah tertutup, dia tetap memuliakan Tuhan sehingga imannya menjadi kuat sebagai dampaknya.
BAHAN SHARING :
1. Bagikan pesan-pesan Tuhan yang kita terima lewat berbagai cara dan cara kita meresponi.
2. Sebelum mengalami ujian seperti Abraham, sharingkan gaya hidup kita sebagai orang yang mencintai firman, persekutuan, doa bersama dan pelayanan, dan kendala-kendalanya.
Dengan berbagai cara Tuhan bicara kepada umat-Nya. Dalam kisah Natal Tuhan berbicara lewat mimpi kepada Yusuf dan Maria, lewat malaikat kepada Paulus, lewat suara Roh Kudus kepada Filipus yang menjumpai sida-sida, lewat kuda yang berbicara kepada Nabi Bileam, lewat suara yang didengar kepada Samuel kecil, lewat perjumpaan pribadi dengan berhadap-hadapan seperti teman kepada Musa dan berbagai cara yang lain.
Beberapa anggota jemaat mendapat anugerah dari Tuhan untuk berjumpa dengan almarhum ibu Ruth lewat mimpi yang dipakai Tuhan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-pesan-Nya.
Pengalaman mendengar suara Tuhan membuat kita semakin beriman akan keberadaan-Nya yang nyata, dan yang perlu kita tindak lanjuti adalah bagaimana kita memberikan respon kita dengan cara :
1. Beriman Dan Berharap
Dengan mendengar firman-Nya, iman kita timbul dan membuat kita berjalan dengan iman itu, bukan dengan karena melihat (II Korintus 5:7 dan Roma 10:17. Baca !!!). Karena iman adalah Dasar / Bahan dari semua hal yang kita harap dan bukti dari yang belum kita lihat (Ibrani 11:1), maka kelemahan dan keragu-raguan sirna karena di hadapan kita terbentang hal-hal ajaib yang bisa kita harap dan jangkau.
2. Bertindak Dalam Iman.
Iman akan mati seperti tubuh tanpa roh, kalau tidak ada tindakan. Oleh sebab itu, pesan yang Tuhan berikan harus kita tindak lanjuti dengan tindakan-tindakan nyata (Yakobus 2:17)
3. Berbicara Dengan Mulut Kita
Pesan yang kita dapatkan perlu kita ucapkan berulang-ulang sebagai proklamasi iman kita. Roma 10:10 berkata, dengan hati percaya dan mulut mengaku maka kita akan diselamatkan. Bilangan 14:28 bahkan berkata bahwa Tuhan akan melakukan apa yang umat-Nya katakan.
4. Bertindak Dalam Iman Tanpa Henti
Sementara menunggu kenyataan dari apa yang kita harapkan, kita harus terus hidup dalam iman. Contoh konkrit tentang sikap pantang menyerah bisa kita teladani dari Abraham, dalam Roma 4:17-21. Walau harus menunggu janji Tuhan untuk menganugrahkan Iskak anaknya dengan Sarah selama 25 tahun dan dalam kondisi sudah lanjut usia dan rahim Sarah tertutup, dia tetap memuliakan Tuhan sehingga imannya menjadi kuat sebagai dampaknya.
BAHAN SHARING :
1. Bagikan pesan-pesan Tuhan yang kita terima lewat berbagai cara dan cara kita meresponi.
2. Sebelum mengalami ujian seperti Abraham, sharingkan gaya hidup kita sebagai orang yang mencintai firman, persekutuan, doa bersama dan pelayanan, dan kendala-kendalanya.