Kehidupan yang makin sulit di zaman sekarang ini membuat orang menjadi goyah dan terpuruk. Namun tentunya, kita pasti merindukan untuk menjadi kuat, kokoh tak tergoyahkan dihantam berbagai badai yang melanda kehidupan ini.
Untuk menjadi kokoh kita bisa belajar dari kisah kejadian yang terjadi dalam kebangkitan Lazarus dalam Yohanes 1:1-41. Tercatat dalam kisah itu lemahnya orang-orang di sekeliling Yesus tokoh yang membangkitkan Lazarus. Ada yang takut, putus asa, seperti Tomas, membatasi kuasa Tuhan, dan berjalan hanya dengan rasionya dan memberi kesan angkuh seperti Marta. Namun,kita melihat seorang yang kokoh seperti Maria yang bisa kita teladani.
Untuk menjadi kokoh dalam menjalani kehidupan ini diperlukan paling tidak 3 hal ( 3 M ).
1. MENERIMA YESUS SEBAGAI TUHAN ( M1 )
Pada waktu murid-murid ketakutan, Yesus berkata bahwa yang melihat terang dan terang ada dalam dirinya tak perlu kuatir. (Yohanes 11:19-20 - BACA !). Secara tegas dalam Yohanes 8:12, Dia berkata : “ Akulah terang dunia ”. Sudahkah terang itu ada dalam diri kita ? Kekuatan akan diberikan bagi yang percaya kepada-Nya seperti yang tertulis dalam Filipi 4:13, “ Semua hal dapat aku lakukan ( bukan hanya menanggung) dalam Kristus yang memberikan kekuatan kepadaku. Dialah sumber kekuatan yang dapat kita andalkan.
2. MEMPERCAYAI DIA DAN FIRMAN-NYA ( M2 )
Yesus berkata siapa yang percaya akan melihat kemuliaan Allah (Yohanes 11:40 - BACA). Pernyataan ini jangan dibalik, melihat dulu baru percaya. Yang namanya iman adalah percaya pada firman-Nya dulu baru akan melihat kemuliaan Allah. Bagaimana iman sebagai bahan / dasar yang diharapkan dan bukti dari yang belum terlihat itu timbul dalam hati adalah pada saat kita mendengar firman-Nya (Ibrani 11:1 dan Roma 10:17). Pada saat punya persoalan, jangan lari kepada yang lain dahulu tetapi tanyalah kepada Roh Kudus yang akan terus memimpin dan memberi kekuatan pada kita.
3. MELAKUKAN FIRMAN-NYA ( M3 )
Tokoh yang mengagumkan dalam meresponi perkataan Yesus adalah Maria. Dia segera pergi pada waktu dipanggil Tuhan Yesus dan melakukan hal-hal yang terpuji. Dia tersungkur menyembah dengan linangan air mata (Yohanes 11:29,32,33). Dia gunakan rambut sebagai mahkota (barang berharga) untuk menyeka kaki Yesus (Yohanes 11:2) dan korbankan hartanya berupa minyak yang mahal sekali pakai. Apa yang dilakukan oleh Maria keluar dari hati yang paling dalam, bukan dari akalnya. Hasilnya, Yesus Tuhan “terenyuh” menangis dan bertindak membangkitkan Lazarus yang sudah membusuk.
Bila ke tiga hal diatas di lakukan ada jaminan bagi kita untuk kokoh dalam menjalani kehidupan yang sarat dengan persoalan ini. Jadilah kokoh dalam Dia dan lakukan hal-hal yang besar.
BAHAN SHARING :
Untuk menjadi kokoh dalam menjalani kehidupan ini, apakah yang harus kita lakukan seperti yang Maria lakukan dalam menghadapi persoalan kecil atau besar ?
Posting Komentar