Ustad AA Gym pernah mengatakan ,” Bila nasi sudah menjadi bubur , jangan
menyesal. Tetapi berilah cakue, ikan dori, krupuk udang, daun bawang dan kuah
yang nikmat.” Demikian pula bila persekutuan kita pernah tercoreng dengan
persengketaan, dan akibatnya menjadi persekutuan yang terasa hambar, dan
berkualitas rendah, jangan menyesal . Mari kita mengubah kwalitas rendah itu
menjadi kwalitas tinggi dan alkitabiah.
Untuk menjadi persekutuan berkualitas tinggi dibutuhkan minimal 5 hal (
5K ) sebagai berikut :
1. KUASA TUHAN DAN USAHA KERAS
MANUSIA.
Roh Kuduslah yang membuat kita
disatukan dalam damai dan kita perlu berusaha sungguh-sungguh menjadi satu. Efesus 4:3 dalam BIMK berkata, “Berusahalah sungguh-sungguh untuk hidup dengan damai supaya
kesatuan yang diciptakan oleh Roh Allah tetap terpelihara.”
2.
KEJUJURAN.
Sikap
jujur dan terbuka harus kita miliki pada saat kita melihat hal-hal yang
bertentangan dengan Firman Tuhan. Galatia 6:1 berkata, “Saudara-saudara,
kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani,
harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil
menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.”
Matius 18:15-17 berkata, "Apabila saudaramu berbuat
dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau
telah mendapatnya kembali.Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang
atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi,perkara
itu tidak disangsikan.Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah
soalnya kepada jemaat.Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah
dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut
cukai."
3. KERENDAHAN HATI.
Dalam 1 Petrus 5:5-6 . Kerendahan hati
berbicara tentang penundukan diri terhadap otoritas ( orang-orang tua, penatua,
Tuhan sendiri ) dan sesama . Bila kerendahan hati ini kita miliki, persekutuan
bisa dijaga dan perlu dipahami bahwa kita akan berhasil mengusir iblis. Bila
terjadi pemberontakan , iblis akan merajalela dan komunitas akan menjadi kacau
balau.
Sedangkan dalam Filipi 2:1-11, kerendahan
hati berbicara tentang sikap tidak mencari puji-pujian yang sia-sia, menganggap
yang lain lebih baik, tidak egois, memiliki pikiran Krisutus, dan mengosongkan
diri untuk menjadi hamba.
4. KEKOKOHAN UNTUK
MEMEGANG RAHASIA.
Amsal
16:28 berkata,” Orang yang curang menimbulkan pertengkaran,dan seorang
pemfitnah menceraikan sahabat yang karib.”
5. KEKERAPAN DALAM
BERTEMU.
Berkaca
pada Kisah Para Rasul 2:42-46, kita bisa belajar bahwa seringnya orang-ortang
jaman itu berkumpul dengan cara yang benar menghasilkan persekutuan yang
berkwalitas tinggi. Mereka bertekun dalam persekutuan dan tiap hari berada
dalam bait Allah dan secara bergilir pertemuan diadakan di rumah-rumah. Yang
mereka lakukan adalah bertekun dalam pengajaran Rasul-Rasul ( Firman Tuhan ), persekutuan,
mengadakan perjamuan kudus ( memecahkan roti ), berdoa, makan bersama dengan
gembira dan tulus hati, memuji Allah, menolong orang-orang yang kekurangan (
sosial ), dan mengadakan banyak mujizat dan tanda-tanda ajaib.
Bahan Sharing :
Berdasarkan
artikel diatas apakah yang harus kita lakukan secara konkrit dan praktis agar
komunitas kita ( rumahtangga, komsel, gereja ) bermutu tinggi ?
Posting Komentar