Keluarga
yang diberkati sangat bergantung pada peranan kepala rumah tangga yang takut
akan Tuhan. Kepala keluarga ( pria/laki-laki ) sebagai Imam ( berdoa kepada
Tuhan ), Nabi (Penyampai firman Tuhan ), dan Raja ( Pemimpin dan pengambil
keputusan ) haruslah orang yang takut akan Tuhan. Amsal solaiman 8:13
memberikan definisi yang sangat gamblang tentang takut akan Tuhan, yaitu: membenci
kejahatan= kesombongan,kecongkakan,jalan yang salah,dan lidah yang jahat. Sikap
takut akan Tuhan diwujudkan mula-mula dalam diri sendiri dan keluarga.
Waspadalah dengan adanya kebencian yang berujung pada kepahitan supaya kita
tidak diberi predikat sebagai PENDUSTA ( 1 Yohanes 4:20)
Jikalau seorang
berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia
adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya,
tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.
Bila
seorang kepala keluarga hidup dalam takut akan Tuhan, maka 3 berkat dibawah ini
akan dicurahkan:
1. Ekonomi diberkati ( ayat 2 )” Engkau akan makan dari
hasil
kerjamu,hidup makmur dan sejahtera “.
2. Keluarga diberkati ( ayat 3 ) “Istrimu seperti pohon anggur yang
subur di dalam rumahmu. Anak-anakmu
seperti tunas pohon zaitun di
sekeliling mejamu. “
3. Keturunannya
diberkati ( ayat 5-6 ) “Semoga dari
Sion Tuhan
memberkati engkau. Semoga engkau melihat
kemakmuran Yerusalem sepanjang masa hidupmu!
Semoga engkau panjang umur, dan melihat anak cucumu! Semoga umat Allah
sejahtera!
BAHAN SHARING :
1. Bagaimanakah
cara kita mengaplikasikan peran
seorang pria sebagai Imam, Nabi, dan Raja ?
2. Bila terjadi
pergesekan dalam hubungan keluarga,
apakah yang harus dilakukan ?
Posting Komentar