PERANAN ORANG TUA
DALAM KEHIDUPAN ANAK-ANAK
Semua orang tua pasti merindukan anak-anak mereka bertumbuh seperti
Yesus. Lukas 2:40 mencatat bahwa Dia bertumbuh besar dan menjadi kuat dalam roh,
penuh hikmat dan kasih karunia Allah ada pada-Nya. Hasilnya, Dia dikasihi oleh
Allah dan manusia seperti yang tercatat dalam Lukas 2: 52.
Namun kenyataan yang sering kita lihat dan alami adalah sebaliknya.
Banyak anak-anak yang lemah, penuh ketakutan, menjadi pembuat keonaran di
sekolah dan tidak memiliki keharmonisan dalam keluarga mereka dan menjadi
korban ganasnya kehidupan. Sebut saja berbagai kejadian yang terjadi belakangan
ini : pelecehan seksual di J.I.S, dan Suka bumi; anak yang mati karena melompat
dari gedung bertingkat karena pengaruh film “ Spider Man “ dan anak SD yang
mati setelah di aniaya oleh kakak-kakak kelasnya di Makasar.
Bila kita menyelidik kitab Lukas 2: 41-52, kita mendapatkan solusi bagi
persoalan yang ada bila 3 hal dibawah ini diterapkan ( 3 P )=
P.1. ( Pendidikan ). Pada zaman Yesus,
sebelum seorang masuk sekolah pada usia 6/7 tahun, orang tua mereka mengajar
mereka pengakuan iman Yahudi ( Ulangan 6: 4-5 ), menghafal beberapa ayat dari
kitab Taurat, Amsal dan ayat-ayat pilihan dari kitab Mazmur. Selanjutnya, di
sekolah dia belajar dari guru-gurunya dengan menghafal kalimat-kalimat Taurat.
Dengan menghadap mimbar rendah dan murid-murid yang duduk melingkar, seorang
guru mengajar 25 anak dan bila jumlah bertambah menjadi 40 anak ada 1 guru
pendamping yang membantu-nya.
Dengan latar pendidikan seperti itulah Yesus bertumbuh sehingga pada
saat berusia 12 tahun, kedua orang tua-Nya menemukan Yesus duduk diantara para
alim ulama bersoal jawab tentang Firman. Dalam kitab Ulangan 6:1-9, Tuhan
memerintahkan untuk secara berulang-ulang mengajarkan Firman Tuhan kepada
anak-anak kita pada waktu duduk, dalam perjalanan, waktu berbaring dan bangun.
Sudahkah para orang tua belajar Firman Tuhan dan mengajarkan pada anak-anak
mereka dalam acara-acarayang tidak formal?
P. 2 ( Perhatian ). Pada waktu Yusuf dan Maria kehilangan Yesus setelah merayakan paskah
di Yerusalem, mereka mencari-Nya di Nazaret sepanjang hari diantara sanak
saudara dan kembali ke Yerusalem yang di tempuh selama 3 hari perjalanan.
Sejauh manakah perhatian kita pada anak-anak kita?
P. 3 ( Pengasuhan ). Sepulang dari Yerusalem, Yesus tetap ada dalam asuhan Yusuf
dan Maria sebagai orang tua-Nya. Berbicara tentang pengasuhan, peran kepala
keluarga ( Pria/ Laki-laki ) sangatlah besar. Seorang kepala keluarga berperan
sebagai:
Ø Imam.
Sebagai imam, seorang bapak berhubungan
dengan Tuhan sebagai wakil dari keluarga-nya. Jadi, setiap bapak wajib selalu
mendoakan anak-anak-nya sendiri. Ayub 1: 5 -
Baca!
Ø Nabi.
Sebagai Nabi, seorang bapak berhubungan
dengan keluarganya sebagai wakil yang berbicara untuk Tuhan. Efesus 6: 4 Baca!
Ø Raja.
Sebagai Raja, seorang bapak tugasnya
adalah untuk mengatur dan memerintah keluarga-nya atas nama Tuhan BUKAN
ISTRI. 1 Timotius 3: 4-5 - Baca!
BAHAN SHARING:
Perhatikan
keadaan anak-anak disekeliling kita yang memprihatinkan dan carilah
solusi berdasarkan artikel diatas.
Posting Komentar