“ BERKENAN PADA TUHAN “
Berkenan dalam Tuhan adalah dambaan setiap
umat Kristen yang percaya. Berkenan dalam Tuhan juga berkaitan dengan sikap bertahan dalam anugerah Tuhan. Rasul Paulus di
dalam Pengkhotah 4 : 17 berkata , “Jagalah langkahmu, kalau engkau berjalan ke
rumah Allah! Menghampiri untuk mendengar adalah lebih baik dari pada mempersembahkan
korban yang dilakukan oleh orang-orang bodoh, karena mereka tidak tahu, bahwa
mereka berbuat jahat. “ Kita adalah orang – orang pilihan Allah . Hanya anugerah
Tuhan kalau kita dipilih menjadi orang yang percaya kepada Tuhan, bukan karena
kebaikan kita. Pergi ke rumah Allah, menghampiri dan mendengar adalah lebih
baik, bukan berarti tidak perlu memberikan persembahan / korban untuk
perkerjaan Tuhan di gereja. Karena itu adalah rangkaian dalam sebuah ibadah.
Dan yang terpenting , itu semua adalah tentang sikap hati kepada Tuhan.( 1
Samuel 16 : 17 . Baca! ). Tuhan melihat hati karena :
- Hati mencerminkan
siapa dia. Dalam Amsal 27 : 19
berkata,
“Seperti air
mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia
mencerminkan
manusia itu.”
- Kehidupan manusia
terlihat dari hatinya. Dalam Amsal 4 : 23
berkata, “Jagalah
hatimu dengan segala kewaspadaan, karena
dari situlah
terpancar kehidupan. “
Bagaimanakah
sikap hati yang berkenan kepada Tuhan ?
1. Hati yang bertobat ( 1 Samuel 15 : 22 – 23 , 26 )
Sekedar
menyenangkan dan rindu Tuhan . Bertobat adalah berbalik atau berpaling dari
kehidupan lama kita menjadi kehidupan baru. Kita harus mau diubahkan /
diperbarui oleh Tuhan. Jangan mengeraskan hati, mau berkaca pada Firman untuk
meninggalkan sikap kita yang buruk; tidak menolak Firman seperti raja Saul ( 1
Samuel 15: 23. Baca! ) Tuhan yang menentukan hidup kita, seperti dalam Yesaya
45 : 7 berkata , “ Tuhan yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, yang
menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang; Akulah Tuhan yang membuat
semuanya ini.” Kehidupan yang diberkati Tuhan bersumber dari hati yang bertobat
bukan karena doa dan tumpang tangan seorang pelayan Tuhan.
2. Hati yang mengampuni ( Matius 5 : 23 -24 )
Tuhan Yesus mengajarkan pengampunan disertai
disiplin . Contohnya Yesus mengampuni perempuan berzinah, tetapi resiko dan
pendisiplinan tetap harus ditanggungnya melalui orang – orang di sekitarnya. Hidup
kita saat ini akibat dari masa lalu . karena itu jangan biarkan sakit hati dan
dendam masa lalu merusak hidup kita karena tidak bisa mengampuni. Kita harus
saling mengaku dosa dan saling mendoakan. Di dalam Yakobus 5 : 16 dikatakan , “Karena
itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu
sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar
kuasanya.”
3. Hati yang memuliakan Allah ( Mazmur 100 : 2 dan 1 Korintus
6:20 ).
Memuliakan
Tuhan harus dengan segenap hati, dengan segenap jiwa dan segenap kekuatan kita.
Karena itu kita harus mengekspresikan melalui suara dan sikap tubuh.
4. Rendah hati di hadapan Allah ( Mikha 6 : 8 dan Yakobus
4 : 6 )
Hidup adalah
anugerah Tuhan, karena itu tidak ada yang patut disombongkan dalam setioap
kehidupan kita. Segala kekayaan, kehebatan, kedudukan, kepintaran dan segala
kemuliaan dunia adalah sia –sia jika dibandingkan dengan pengenalan akan Yesus
Kristus.Untuk itu kita harus rendah hati di hadapan Allah. Kita harus belajar dari Tuhan Yesus ( Matius
11: 29. Baca 1 )
5. Hati yang mengasihi dan memberi ( Yakobus 1: 26 – 27 .
Baca ! )
Jika
berkata mengasihi berarti siap juga untuk memberi dan menolong orang – orang
yang kesusahan. Kita tidak bisa melakukan yang satu ( mengasihi ) mengabaikan
yang lain ( memberi ). Di dalam Matius 23 : 23 dikatakan, “Celakalah kamu, hai
ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab
persepuluhan dari selasih, adas manis
dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan,
yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain
jangan diabaikan.” Untuk belajar memberi kita harus memiliki motivasi yang
benar, yaitu untuk membalas cinta Tuhan yang rela berkorban bagi kita tanpa
keinginan untuk disanjung, bersaing, dan mendapatkan nama.
Bahan Sharing :
* Berikan contoh – contoh dalam kehidupan kita berdasarkan
artikel diatas, bagaimana kita bersikap agar memperkenankan hati Tuhan !
Posting Komentar