“ PESAN KRISTUS KEPADA KETUJUH JEMAAT “
I. Pesan Tuhan kepada ke tujuh jemaat ini
dimaksudkan
untuk memberi nasehat, peringatan, peneguhan Iman, memberi ajaran kepada jemaat yang merosot imannya dan memberi pahala
bagi yang setia terhadap Tuhan dan Firman-Nya.( Wahyu 3 : 19 ). Dalam
terjemahaan BIMK tertulis,“ Karena itu tuliskanlah apa yang telah kau lihat
baik yang terjadi sekarang maupun hal – hal yang akan terjadi nanti “
II. Keadaan ke tujuh jemaat :
1. Jemaat Efesus
. ( Wahyu 2 : 4 – 5 )
Jemaat ini
mendapat peringatan dari Tuhan , karena
sudah meninggalkan kasih yang mula –mula, dan jika tidak bertobat Tuhan akan
mengambil kaki dian dari tempatnya. Tuhan akan menolak / mengeluarkannya dari dalam
kerajaan-Nya. Mari
kita bandingkan kwalitas kasih kita dengan kwalitas kasih kita
semula. Bila belum mengalami kasih semula, mari kita mohon belas kasihan
Tuhan untuk mengalami kelahiran baru dan kasihNya yang membuat kita jatuh cinta
pada Nya.Namun jika kita tidak bertobat, Tuhan akan menolak dan mengeluarkan
kita dari dalam kerajaan -Nya.
Jemaat ini mendapat peneguhan iman dalam
penderitaan. Barangsiapa yang setia sampai mati Tuhan akan mengaruniakan
Mahkota Kehidupan.
3. Jemaat
Pergamus. ( Wahyu 2 : 14 -16 )
Jemaat ini
hidup berkompromi dengan dosa, mengikuti ajaran – ajaran yang tidak alkitabiah
dan menyembah berhala. Jemaat Pergamus sama dengan Jemaat Tiatira, jika tidak
bertobat akan mendapat hukuman.
4. Jemaat
Tiatira. ( Wahyu 2 : 20 – 23 )
Jemaat ini
cenderung membiarkan dosa ( MEREMEHKAN ), termasuk melakukan hal – hal yang CABUL,
ketidakbenaran dan ajaran – ajaran yang tidak alkitabiah, termasuk makan
makanan berhala. Tuhan akan menghancurkan jemaat semacam itu beserta dengan
pemimpinnya ( ayat 23 )
5. Jemaat
Sardis. ( Wahyu 3 : 1 – 4 , terjemahan BIMK
)
Jemaat ini
mengalami kematian rohani. Dalam terjemahan BIMK dikatakan “ Aku tahu apa yang kalian lakukan, padahal
kalian mati “. Tuhan serukan untuk “
Bangunlah dan bertobatlah “. Kalau tidak berjaga – jaga Tuhan akan datang tiba
– tiba seperti pencuri.
6. Jemaat
Laodikia. ( Wahyu 3 : 15 – 17 )
Jemaat ini
tidak dingin dan tidak panas ( suam – suam kuku ). Mereka merasa kaya , tidak
berkekurangan apa – apa ( serba berkecukupan ), namun sebenarnya di hadapan
Tuhan mereka adalah orang –orang yang melarat, miskin, buta, telanjang dan
malang ( keadaannya sangat menyedihkan ). Orang – orang semacam ini akan
dimuntahkan keluar dari mulut Allah. Didalam ayat 8,Tuhan menasihatkan agar
mereka untuk membeli emas murni ( gambaran Firman Tuhan yang harus dipelajari
dengan sungguh sungguh dalam tuntunan sang maha guru, Roh kudus) dari Tuhan
supaya menjadi kaya ; pakaian putih (
gambaran kesucian ) supaya ketelanjangan mereka tertutupi, dan juga minyak ( gambaran Roh kudus ) untuk dioleskan
ke mata mereka agar bisa melihat dengan baik. Marilah dalam kerendahan hati
kita berani membayar harga yang tinggi.
7. Jemaat
Filadelfia.( Wahyu 3: 8 – 11 )
Jemaat ini
tidak seberapa kuat ( sederhana ), menuruti Firman Tuhan, dan setia kepada
Tuhan dan Firman -Nya.Bagi yang setia, Tuhan akan membukakan pintu yang tidak
dapat ditutup oleh siapapun, membuatvmusuh~musuh bertekuk lutut, dan dilindungi
pada masa kesusahan dan dalam 1
Tesalonika 1:10 dikatakan bahwa Tuhan akan menyelamatkan mereka dari murka yang
akan datang.
III. Upah orang
yang menang.
Bagi yang
menang, Wahyu 3 : 12 berkata . “Orang yang menang, akan Kujadikan sebagai tiang
dalam Rumah Suci Allah-Ku, dan ia akan tinggal di tempat itu selama-lamanya.
Nama Allah-Ku, dan nama kota Allah-Ku -- yaitu Yerusalem baru yang akan turun
dari surga, dari Allah-Ku -- akan Kutulis pada diri orang itu. Juga nama-Ku
yang baru akan Kutulis pada dirinya “. ( BIMK )
IV. Bahan Sharing :
1.
Diteguhkan oleh mimpi yang diberikan kepada pembicara yang melihat ada anggota
yang menghadapi makanan berlimpah,menggenggam uang ratusan ribu erat - erat,
sibuk dengan urusan sendiri, pendeta yang tertidur dalam pertemuan, seorang
hamba Tuhan mengajukan proposal untuk pembangunan gereja, termasuk jemaat yang
manakah kita dan apakah yang harus dilakukan?
Posting Komentar