“ KIAT – KIAT PEMULIHAN “
Rumah di jalan Salak Jakarta yang
kelihatannya mentereng dari luar,
ternyata ada banyak hal yang perlu diperbaiki pada waktu kita masuk dan melihat
keadaan di dalamnya. Banyak genting yang bocor, rangka atap dan atap dari bahan
plastik yang patah dan robek, beberapa plafon dan keramik lantai dalam rumah
yang terlepas. Demikianlah juga keadaan kita sebagai umat Tuhan yang kalau kita
teliti ada banyak hal seperti buruknya kesehatan, ekonomi, rumah tangga, dan
pelayanan kita yang perlu dipulihkan.
Berdasarkan II Tawarikh 7 : 1 – 11,
kita mempelajari bahwa untuk mendapatkan pemulihan, terlebih dahulu kita perlu
memahami bahwa ternyata Tuhan menekankan betapa pentingnya kita harus hidup
taat terhadap perintah-Nya untuk memperoleh berkat, dan sebaliknya
ketidaktaatan, secara kusus beribadah kepada allah lain dan sujud menyembahnya mengakibatkan malapetaka. Ketidaktaaatan
mengakibatkan langit tertutup sehingga tidak turun hujan, belalang memakan
hasil bumi dan penyakit sampar akan melanda. Berikutnya rumah Tuhan ( gereja )
yang pada waktu itu dibangun oleh Salomo harus difungsikan sebagai tempat
berdoa, karena dikatakan bahwa rumah Tuhan yang dibangun telah dipilih sebagai
rumah persembahan / korban ( house of sacrifice ) yang dikuduskan sehingga nama
Tuhan tinggal disitu untuk selamanya. Disitulah juga mata dan hati Tuhan
berada. Betapa bahagianya kita yang menyadari tentang apa yang dikatakan Tuhan
dan mentaati sepenuhnya perintah-Nya untuk berdoa di tempat ini, sementara
banyak orang tidak atau kurang menghargainya sehingga mereka beralih ke tempat
lain seperti gedung pertemuan dan mall.
Untuk memperoleh pemulihan, ada tiga
hal yang perlu dilakukan, yaitu :
1. Pertobatan. Bertobat berarti berhenti dan berbalik kepada Allah dari
jalan – jalan yang jahat. Hal – hal yang jahat bisa kita pahami dari apa yang
dikatakan Firman dan Roh Kudus yang bekerja dalam hati kita, dan pada saat kita
mengakui dosa kita, maka darah Yesus akan menyucikan hati kita ( 1 Yohanes 1 :
7 – 9 . Baca ! ). Secara kusus , marilah kita sesuai dengan pesan Tuhan, dalam
beribadah dalam semua jenis pertemuan, kita datang tepat waktu, untuk menaikkan puji – pujian sebagai tahta diatasnya
Dia hadir, berpakaian sopan, mematikan handphone atau tablet, dan menjaga lidah
dan hati dari hal – hal yang jahat. Selanjutnya, dalam menjalani kehidupan yang
marak dengan persoalan ini, marilah kita berusaha terus untuk hidup kudus dan
dan menolak semua hal yang jahat. Mari kita juga berhati – hati dan tidak boleh meremehkan apa yang Tuhan katakan
bahwa pelanggaran seorang anak akan mendapat hajaran dari Bapak Surgawi kita,
sepertiyang dikatakan Ibrani 12 : 5 bahwa, “Dan sudah lupakah kamu akan nasihat
yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: " Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan ,
dan janganlah putus asa apabila engkau
diperingatkan-Nya “.Yakobus 1 : 14 - 15 yang berkata , “Tetapi tiap-tiap orang
dicobai oleh keinginannya sendiri , karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan
apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia
melahirkan maut, ” mengingatkan kita juga bahaya pelanggaran yang membawa kita
ke neraka.
2. Permintaan dalam doa.
Dahsyatnya doa bisa kita lihat dalam Efesus 3 : 20 yang berkata, “ Bagi Dialah,
yang dapat melakukan jauh lebih
banyak dari pada yang kita doakan (
minta ) atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam
kita, “
3. Perjuangan
dalam usaha keras untuk mencapai
pemulihan. Berdasarkan Markus 12 : 30 - 31 yang berkata, “ Kasihilah Tuhan, Allahmu,
dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu
dan dengan segenap kekuatanmu. “ , usaha
keras akan menghasilkan pemulihan yang dirindukan oleh setiap kita.
Bahan sharing :
1.
Dari pesan Tuhan yang kita dengar dalam ibadah ulang tahun
gereja, dari hal – hal apakah kita harus bertobat
?
2.
Untuk memperoleh pemulihan di bidang yang kita gumuli, usaha
keras apakah yang akan kita lakukan ? (
Bandingkan dengan
usaha keras Wang Deshun, cina uzur keren
yang pantang
menyerah ).
Posting Komentar