GBI Ponorogo
Rani adalah seorang pembantu rumah tangga belia yang mengagumkan, pekerja keras, bersikap sangat menghargai dan taat  terhadap majikan dan tamunya, cukup rohani karena selalu memuji Tuhan sementara bekerja, dan sebelum tidur malam tak pernah lupa baca alkitab dan berdoa. Namun sebelum bekerja di rumah majikannya yang sekarang, menurut cerita dia ditolak dimana – mana karena tingkah polahnya yang menjengkelkan bagi teman – teman sekerjanya atau majikannya. Bagaimana tidak, sementara teman – temannya bekerja, dia sering bermain hp tanpa mempedulikan lingkungannya dan tidak jarang tiba – tiba menghilang ke lantai atas dengan alasan berdoa dan baca alkitab, dan kalau ditegur dia selalu membantah dan mengancam keluar. Sebelum dibawah bimbingan majikannya yang sekarang, dengan perilaku yang seperti itu, pasti kita akan menolak. Tapi anehnya, apapun kondisi seseorang, banyak orang berpikir dalam melayani pekerjaan Tuhan beragam persyaratan tidaklah penting. Lalu apakah kata Alkitab tentang menjadi pelayan Tuhan yang baik?
Untuk menjadi pelayan Tuhan yang baik, kita perlu memahami bahwa dahulu kita belum mengenal Allah dan menghambakan diri pada roh – roh dunia yang lemah dan miskin. Setelah mengenal dan dikenal Allah, seharusnyalah kita melayani Dia ( Galatia 4 : 8 – 9 ). Kemudian berdasarkan 1 Timotius 4 : 1 – 11 ada beberapa hal yang harus dilakukan ( B4 ) :
1. B1 à BERHATI-HATI TERHADAP ROH-ROH JAHAT DAN  
              PENGAJARAN SESAT .
Ada orang-orang yang akan murtad karena mengikuti roh-roh jahat dan ajaran sesat. Para penyesat mengajarkan bahwa orang dilarang kawin,makan makanan yang diciptakan Allah yang sebenarnya bila diterima dengan ucapan syukur dikuduskan oleh firman dan doa.
2. B2 à BELAJAR FIRMAN TUHAN MULAI DARI DASAR-
             DASAR IMAN .
Kita harus terdidik dalam soal-soal pokok iman dan ajaran sehat. Ditinjau dari lamanya waktu mengikut Kristus, seharusnya kita sudah belajar asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus (pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia ; dasar kepercayaan kepada Allah ; berbagai macam baptisan ; penumpangan tangan ; kebangkitan orang mati dan hukuman kekal) dan beralih pada perkembangan lebih lanjut (  iSbrani 6 : 1 – 2  ) dan menjadi pengajar yang dewasa secara rohani. Manfaatkanlah pelatihan-pelatihan, kursus-kursus, seminar, dan buku-buku rohani yang ada.
3. B3 à BERLATIH.
Berlatih berarti membiasakan diri untuk melakukan sesuatu secara terus menerus sampai mampu. Keseimbangan antara latihan badani, walaupun sedikit gunanya, dan latihan beribadah harus dicapai. Perlu diingat bahwa ibadah yang sejati adalah mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Tuhan ; ibadah berkaitan dengan mengekang lidah supaya ibadah kita tidak sia-sia dan ibadah yang tak bercacat cela dan murni adalah menjaga diri supaya tidak tercemar oleh dunia, mengunjungi yatim-piatu dan janda-janda dalam kesukaran / kesusahan mereka. ( Yakobus 1 : 26 - 27 dan  Roma 12 :1 )
4.B4. à BERJERIH PAYAH DAN BERJUANG DALAM
             PENGHARAPAN KITA KEPADA TUHAN.
Perjuangan untuk mencapai target menjadi pelayan Kristus yang baik harus dilakukan dengan mengingat bahwa jerih payah kita dalam Kristus tidak sia-sia. Kita perlu teguh, tidak goyah dalam menghadapi badai hidup dan tetap bersemangat dengan mengandalkan kuasa Roh Kudus yang bekerja dalam hidup kita. ( I Korintus 15 : 58 ; Filipi 2  : 13 pelajari dengan seksama)

BAHAN SHARING :

1. Untuk kaderisasi pelayan Tuhan  apa yang harus dilakukan
    gereja dan bagaimana dengan pelayan - pelayan yang sudah
    melayani tapi belum melewati proses pengkaderan secara
    alkitabiah dan berkaca pada gereja - gereja yang spiritual
    profesional?
    (  contoh, jpcc melakukan screening dan training bagi petugas  

     parkir dan satpam ).
0 Responses

Posting Komentar