"Perjalanan hidup yang berhasil."
Seorang tokoh pertumbuhan gereja di
Indonesia, sebelum berkotbah, mendapatkan inspirasi yang menarik untuk
diperhatikan tentang perjalanan hidup pengikut Kristus. Perjalanannya seperti
aliran sungai dari hilir menuju ke hulu
yang dihambat oleh rawa - rawa, putaran air, dan persimpangan sungai
sebagai gambaran kemandegan, perjalanan yang berputar putar dan perjalan yang
sesat.
Seorang bisa mandeg karena berbagai
hambatan seperti tidak adanya pemahaman Firman yang benar, persoalan kehidupan,
kesenangan hidup yang dengan jelas disampaikan oleh Yesus sendiri dalam
perumpamaan penabur. Kemandegan bisa juga diakibatkan oleh serangan roh jahat
lewat orang - orang yang tidak suka dan melemahkan dia , atau sebaliknya
melihat kelemahan orang orang lain dari mulai pemimpin,pengurus, dan aktivis
,sementara dirinya sendiri tidak
menyadari punya banyak kelemahan.
Seorang bisa berputar putar dari satu
pemahaman ke pemahaman yang lain.Seorang bisa berbicara terus menerus tentang
suatu pemahaman yang dianggap betul, di kemudian hari berbicara tentang hal - hal lain dan melupakan yang pernah digembar - gemborkan.
Satu contoh, seorang terus menerus berbicara tentang pentingnya mentaati hari
sabat dan makanan sehat, di kemudian hari berbicara tentang Yahwe sebagai panggilan Allah yang benar;
perlunya berperang melawan roh - roh jahat , berbuat baik bagi sesama dalam
kegiatan sosial dan lain lain. Satu digembar - gemborkan, yang lain dilupakan.
Padahal yang benar adalah semua kebenaran yang alkitabiah harus dijalankan.
Seorang pengikut Kristus kalau tidak
hati hati bisa terpengaruh dengan ajaran sesat, seperti Saksi Yehovah, Mormon,
New Age Movement, dan bahkan gereja setan. Yang benar, pengikut Kristus harus
sampai pada tujuan kehidupan berbuah dalam arti yang seluas luasnya. Ada buah
pertobatan, pelayanan, penginjilan Roh kudus , dan ucapan bibir.
Untuk bisa berbuah lebat sampai Surga
diperlukan beberapa hal untuk diperhatikan
seperti denah perjalanan kehidupan dibawah , yang didasari pada
kebenaran dalam Kisah Para Rasul 2 : 41 - 47, ( gaya hidup jemaat mula~mula) :
1. Mereka percaya Yesus sebagai Bapa surgawi dan Tuhan yang mati, bangkit pada
hari ke tiga, naik ke Surga dan membenarkan
dan menerima baptisan air. ( ayat 41 ). Pernyataan Paulus dalam efesus 3
: 16 , mengajarkan kita untuk sujud pada
Bapa Surgawi agar mereka memahami betapa panjang, lebar, tinggi dan
dalamnya kasih Nya walau hal itu
melampaui pengetahuan. Orang bisa percaya pada Yesus bukan melalui akal tapi
karena hatinya disentuh oleh Roh Kudus dan dicerahkan oleh Firman Tuhan.
2.Mereka bergabung dalam kelompok sel dengan kegiatan
yang ditekuni, yaitu mempelajari Firman Tuhan, bersahabat, memecahkan roti ( perjamuan kudus ) , dan berdoa. Mereka
juga berkumpul tiap hari di bait Allah dan secara bergilir dari rumah ke rumah
mengadakan pemecahan roti dan makan bersama . Kegiatan di bait Allah dan di rumah - rumah bisa diibaratkan dua sayap burung yang
membawa kita terbang .
3. Mereka sangat menekankan pentingnya kasih dalam perbuatan dan kebenaran sehingga milik mereka menjadi milik
bersama,dan tidak ada yang kekurangan. (
ayat 44 ).
4. Mereka hidup dalam pelayanan yang disertai dengan tanda tanda ajaib dan mukjizat yang
luar biasa.( ayat 43 )
5. Mereka hidup dalam ketulusan / kesatuan hati
dan kegembiraan waktu bersekutu, memuji Tuhan dan makan bersama. Kesatuan hati adalah kunci penting dalam
pertumbuhan menuju kehidupan berbuah lebat. Mereka menjaga hati lebih dari
semua hal dan menyelesaikan konflik
dengan baik dengan rendah hati dan kelembutan seperti yang diajarkan Kristus
kepada kita
Hasilnya, tiap hari Tuhan menambahi
mereka dengan orang orang yang diselamatkan. .
Posting Komentar