"Rahasia berjumpa dan berjalan
bersama Tuhan."
Untuk
bisa berjumpa dengan Tuhan, Matius 5 : 8 berkata" Berbahagialah orang yang
suci hatinya,karena mereka akan melihat Allah." Kesucian hati adalah kunci
untuk berjumpa dan melihat Dia. Hati kita disucikan pada saat kita mengaku dosa
kita dan darah Yesuslah yang menyucikan .( 1 Yoh. 1 : 7-9 baca ! ). Namun
,untuk menjaga hati kita tetap bersih , dibebaskan dari kuasa dosa oleh
anugrah-Nya dan menyenangkan hati Tuhan dengan mengasihi kebenaran dan membenci
dosa dibutuhkan usaha yang keras. Ada harga yang harus dibayar.
Untuk
bisa berjumpa dan melihat Allah dalam arti menjadi anak-Nya dan tinggal
dihadapan-Nya dan bahkan berjalan bersama Dia, kita bisa meneladani Kristus.
Dalam Matius 11: 28-29 ( baca ! ), Dia meminta umat yang dipanggil Nya untuk
memperhatikan 4 hal sebagai berikut :
1. Memikul kuk.Kuk
secara harfiah adalah kerangka kayu yang menghubungkan 2 ekor binatang (
biasanya lembu jantan ) dan secara metaforis melukiskan takluknya seorang
pribadi kepada yang lain. Dalam hal ini seseorang yang dipanggil harus takluk
kepada Yesus sebagai pasangannya. Kemanapun Dia melangkah lewat Firman dan Roh
Nya harus diikuti dalam kekuatan anugrah Nya. Makananku adalah melakukan
kehendak Bapa, demikanlah Yohanes 4 : 34 berkata. Kekuatan kita justru pada
saat kita taat melakukan kehendakNya.
2. Belajar dari Dia.
Dalam doa Bapa kami, Dia mengatakan " Jadilah kehendak-Mu diatas muka bumi
seperti di dalam Surga." dan di
taman Getsemani, Dia berkata, " bukan kehendakKu yang jadi tetapi kehendak
Mu," sebanyak tiga kali. Meneladani Yesus, sekalipun bertentangan dengan
pemikiran kita, mari kita taati saja apapun yang diperintahkanNya. Terbukti
pada saat kita taat, berkat mengikuti, seperti dalam peristiwa peristiwa yang
tercatat dalam Lukas 5:1-5 tentang menebarkan jalan di siang hari dengan hasil
tangkapan yang luar biasa dan matius 17 : 24-27 tentang mendapatkan uang 4
dirham dari ikan hasil pancingan Petrus, bukan dari ATM. Asal Roh Kudus
berbicara, taati saja sekalipun bertentangan dengan rasio kita.
Dalam kisah mujizat di Kana, Yesus
juga menunjukkan penghargaan kepada otoritas yang menghasilkan mujizat. Pada
waktu pesta pernikahan anggur yang disuguhkan habis dan Dia menolak permintaan
Maria karena belum waktu Bapa Surgawi, lalu Dia memerintahkan air disiapkan dalam
6 gentong. Setelah disiapkan Dia memerintahkan seorang pelayan membawanya
kepada PEMIMPIN PESTA dan terjadilah mujizat karena penghargaan dan ketaatan
pada otoritas. Yesus menundukkan diri pada BapaNya dan Dia mengajar seorang
pelayan kepada pemimpin pesta.
3. Lemah lembut.
Kelembutan Yesus yang perlu kita teladani nampak pada waktu Dia dituduh banyak
orang. Tak sepatah katapun keluar dari mulutNya. Dia bisa menguasai emosi dan
tidak suka perdebatan ( Lukas 27 : 12-14)
4.
Kerendahan hati. Filipi 2 : 6-8 kita belajar bahwa
Yesus tidak mempertahankan kesetaraan-Nya dengan Bapa, mengosongkan diri dan
menjadi hamba, dan taat sampai mati di atas salib. Kerendahan hati inilah yang
membuat Dia diberi Nama atas segala nama
sehingga tiap lutut bertelut dan lidah mengaku Dia Yesus Tuhan dan Juru Selamat
manusia.
Bahan Sharing :
1. Menyadari keadaan
hati yang dari dalamnya muncul beragam
kesalahan, apakah yang harus kita lakukan
agar bisa melihat
Tuhan ?
2. Bagikan
pengalaman dalam mempraktekkan 4 hal di atas dalam
berjalan bersama Yesus !
Posting Komentar