Seorang
tukang servis almari es dan televisi yang rusak melakukan tugasnya dengan
sebaik baiknya, karena membutuhkan uang sebagai ongkos bagi pekerjaannya. Demikian
pula seharusnya sebagai orang kristen yang disebut sebagai garam dan terang
dunia, melakukan pekerjaannya untuk membuat perubahan demi Tuhan mereka.
Yusuf
adalah contoh bagi terjadinya perubahan dimanapun dia berada. Bagi terjadinya
perubahan yang tercatat dalam Kejadian 39:1-10, kita harus memperhatikan apa
yang dilakukannya :
1. Memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhannya.
Kedekatan Yusuf dengan Tuhannya menyebabkan di usianya yang masih muda, 17
tahun, Tuhan sudah memberinya visi ( gambaran apa yang akan terjadi di masa
depan ) dalam bentuk mimpi bahwa dia akan menjadi raja muda di Mesir ( Kejadian
37 : 7 – 9 ); Tuhan memberkati dia sehingga apapun yang dilakukannya berhasil, dan
melimpahkan kasih setiaNya kepada Yusuf sehingga membuatnya kesayangan bagi
kepala penjara ( Kejadian 39 : 21 ). Di rumah juga paling disayang orang tuanya
dan juga di rumah Potifar disayang
atasannya. Dimanapun dia berada disayang pemimpinnya. (Kejadian 37: 3 ; 39: 4).
Kedekatannya dengan Tuhan ditunjukkan dalam praktek sehari hari dengan
atasannya, dan tentulah dia hidup dalam tuntunan Tuhan dan mengandalkan Dia. (
Galatia 5 : 25).
2. Melakukan pekerjaannya dengan baik dan bertanggung
jawab. Tuhan memberkati rumah Potifar karena Yusuf, baik
di rumah maupun di ladang ( Kejadian 39 : 5 )
3. Memiliki sikap yang baik dan elok parasnya ( Kejadian
39 : 6 b ). Belajar
dari Yusuf, kita perlu memperhatikan penampilan kita dengan berusaha menjaga
kebugaran tubuh kita. Program Newstart plus ( Nutrition, exercise /olah
raga,water, sunlight, temperance / pertarakan, air / udara, rest / istirahat, trust
/ percaya kepada Tuhan ; plus dalam arti
hidup saling mengasihi supaya sukacita
Kristus menjadi penuh ( Yohanes 15: 10-11) disarankan agar bisa
diaplikasikan.Selain itu,sikap yang baik terhadap orang lain dalam bertutur
kata dan bertingkah laku perlu dijaga.
4.Menolak dosa ( Kejadian 39 : 7- 10 ).Kekokohan
iman Yusuf di usia muda, dalam menolak bujukan istri Potifar yang tentunya
sangat cantik , perlu ditiru. Bahkan pernyataannya tentang dosa mengagumkan.
"Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat
dosa terhadap Allah?," demikianlah kata Yusuf terhadap istri Potifar.
Masihkah di abad modern ini kita memiliki standard moral yang tinggi? Semoga!
Bahan Sharing :
Apakah yang perlu kita lakukan secara
konkrit untuk menjadi perubah keadaan, berdasarkan
artikel diatas?
Posting Komentar