Betapa lemahnya
diri manusia bisa nampak pada saat seorang dilarang melakukan sesuatu, disaat
itulah justru timbul keinginan untuk melakukan sebaliknya. Sebagai contoh ada
kiriman gambar wanita berwajah cantik sebatas mata ke bawah dan tanda segitiga dengan tulisan jangan di “
zoom “. Respon sebagian besar dari kita adalah menyentuh tanda segitiga pada
layar tersebut sebagai bentuk penolakan perintah. Astaga ?! ternyata kita
melihat wanita cantik tadi berkepala botak dan kita kecewa atau “cekikikan”.
Berapa seringkah kita melakukan hal yang sama? Bahkan ironisnya beberapa tokoh
gereja berguguran melakukan pelanggaran berat.
Untuk mengatasi kelemahan daging
berdasarkan Roma 7: 1 sampai 8: 6, kita perlu melakukan 4 hal ( 4 M ) sebagai
berikut:
1. Menyadari kelemahan daging kita
( Roma 7:19, 24 )
orang sekaliber
Paulus berteriak “Aku, manusia celaka ! Siapakah
yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?”
2. Menerima Yesus sebagai Tuhan
( 7:25 )
Keluhan Paulus
diatas di tidak lanjuti dengan lengkingan kemenangan “Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita”.
Dengan
menerima Yesus, kutuk dipatahkan dan kita menerima berkat sebagai ganti kutuk
itu ( kemiskinan dengan kekayaan, penyakit
dengan kesembuhan dan kematian diganti kehidupan kekal ), dan kitapun
menjadi ciptaan yang baru ( Galatia 3:13; II Korintus 5:17 ) Dia juga berjanji
menyelamatkan kita dalam arti seluas-luasnya, termasuk mengatasi kedagingan
kita (Markus 16:16 – Baca ! )
3. Mengandalkan Roh Kudus yang memimpin dan bekerja dalam
kehidupan kita, asal kita mau dipimpin dan berserah
kepada Dia. Hukum Roh membebaskan kita dari hukum dosa dan maut ( Roma 8:1-2 )
4. Memikirkan hal-hal yang dari Roh Kudus, yaitu
Firman-Nya
(Roma 8:5 ). Dalam menjalani kehidupan sebagai pengikut Kristus, kita
perlu terus-menerus memikirkan hal-hal dari Roh Kudus dan melakukan 2 hal
penting :
a. Menjaga gerbang
telinga dan mata. Karena mata dan telinga
sangat terbuka, maka dia jatuh dalam dosa (
Kejadian 3:1, 6 ).
b. Menanggapi
peperangan batin yang berkecamuk secara
otomatis/sepontan dengan meminta
anugrah-Nya (
menggantikan minat dan ketidakmampuan kita
dengan minat dan
kemampuan Roh ( Filipi 2:13 ), dan melawan
roh-roh jahat yang
terlibat dengan menggunakan selengkap
senjata yang bersifat
menyerang, yaitu Nama Yesus, Darah- Nya dan
Firman-Nya.
Bahan Sharing
Setelah memastikan
kelemahan diri kita tanpa Tuhan dan penerimaan kita terhadap Yesus sebagai
Tuhan dan juru selamat, bagaimanakah kita mengaplikasikan gaya hidup sebagai
orang yang terus menerus memikirkan Firman-Nya dan secara otomatis mengandalkan
Roh Kudus dan menggunakan selengkap senjata Rohani ?
Posting Komentar