Waspada adalah sikap berhati-hati terhadap segala sesuatu yang akan dan
sedang terjadi, atau sedang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Orang
yang waspada adalah orang yang selalu menjaga setiap tingkah lakunya, perkataannya,
sikap hidupnya sehari-hari.
Dalam kehidupan sekarang ini kita perlu menjaga hati
kita, karena semua tindakan ataupun perkataan kita sehari-hari bermuara dari situ.
Tuhan tidak melihat apa yang kita kerjakan, tetapi Tuhan melihat bagaimana
sikap hati kita yang terlihat dari pekerjaan yang kita lakukan sehari-hari.
Di dalam Ibrani 3:12-14 dan
Ibrani 4:1- 2 ,kita perlu menjaga hati dengan waspada terhadap :
1. KEMURTADAN ( Ibrani 3:12 ).
Kemurtadan adalah meninggalkan iman percaya kepada Tuhan Yesus atau menjadi
tidak percaya sama sekali. Orang yang tidak percaya hidupnya tidak dalam
kebenaran dan keselamatan. Roma 10:10 berkata :” Karena dengan hati orang
percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.”
Dan keadaan orang yang murtad akan lebih buruk dari orang yang tidak
beriman ( 1 Timotius 5:8b. Baca! )
2. TIPU DAYA DOSA ( Ibrani 3:13b
)
Hati-hati terhadap tipu daya dosa.Tipu daya dosa terkadang secara langsung
tidak kita sadari.Tipu daya dosa bisa terjadi melalui kekuasaan, jabatan dan kekayaan.
Contohnya orang segan menegur kesalahan/dosa
yang dilakukan oleh orang yang mempunyai kekuasaan ataupun kekayaan yang
tinggi, padahal kalau kita tidak menegurnya kita juga ikut berdosa.Orang yang
terkena tipu daya dosa bisa bermain-main dengan dosa, tanpa menyadari akibat
dari dosa. ( Roma 6:23 .Baca ! )
3.KETIDAKSERIUSAN/KETIDAKSUNGGUHAN
( Ibrani 4:1-2 ).
Kalau sesuatu tidak dilakukan dengan serius / sungguh-sungguh akibatnya
bisa menjadi bosan atau kacau , baik dalam tindakan yang kita lakukan
sehari-hari ataupun dalam pelayanan kepada Tuhan.Pelayanan kepada Tuhan tidak
dilihat dari peranan orang sebagai pemuji atau pendamping pemimpin penyembahan,
tetapi lebih dari sikap hati kita saat dalam hadirat Tuhan lewat pujian dan
penyembahan kepada juruselamat kita
yaitu Yesus Kristus. Bukti ketidakseriusan adalah pada saat datang beribadah di
gereja atau persekutuan hanya karena rutinitas dan jadwal semata, bukan karena
hati yang menyembah kepada Tuhan. Hal itu menyebabkan kita tidak bisa bertumbuh
menjadi pribadi yang dewasa secara rohani dalam Tuhan. Hal ini bisa membuat
jemaat menjadi bosan,goyah, gampang terkena gosip yang pada akhirnya akan merugikan
diri kita sendiri.Janganlah suam-suam kuku dalam Tuhan supaya kita benar-benar
menjadi pelayan/jemaat Tuhan yang berkenan di hadirat Allah.
( Wahyu 3:15-16. Baca! )
Jadi dalam segala aspek kehidupan kita, marilah kita menjaga hati dengan
segala kewaspadaan supaya tercapai kehidupan yang diberkati Allah.
Untuk itu, kita harus melakukan minimal dua hal :
1. Membangkitkan semangat kita untuk terus bertumbuh dalam
iman kita. Jangan goyah dengan masalah-masalah apapun yang terjadi.Kita harus
menggali kebenaran Tuhan dan praktekkan dengan melibatkan Tuhan dalam setiap
tindakan kita.
2. Jangan menjadikan pelayanan kita sebagai suatu
kebiasaan.
Bahan Sharing:
1. Berikan contoh orang-orang yang murtad, tertipu dalam dosa,
dan yang tidak memiliki
kesungguhan dalam pengiringan mereka
kepada Tuhan.
Posting Komentar