HIDUP DI PIMPIN OLEH ROH KUDUS DAN DI DALAM ROH KUDUS
Tiap kali berjalan-jalan pagi bersama teman-teman, saya selalu berusaha membawa Frico anjing “ tackle ” campuran saya dan mendemonstrasikan keahliannya mencari jejak. Pada saat Frico berjalan agak jauh mendahului saya, segera saya bersembunyi di satu tempat seperti gubug di persawahan. Tak lama kemudian, menyadari saya tidak bersama rombongan lagi, Frico berhenti, berbalik arah dan berusaha keras mencari saya dengan jalan mencium tanah sampai bertemu. Hanya dalam hitungan menit, Frico menemukan saya dan mengibaskan ekornya tanda sukacita.
Pada saat teman-teman saya kagum, saya berkata “ Ah, seandainya saja kita bersikap seperti Frico, terhadap Roh Kudus, perjalanan iman kita pasti akan sangat mengasikkan ! “ Sambil senyum-senyum, mereka dalam hati tentunya berkata “ yach .... kita kan cenderung maunya sendiri dan merasa mampu menjalani kehidupan ini dengan kekuatan sendiri ?! ”
Lain dengan kebanyakan orang kristen, Musa dalam Keluaran 33:14-18 menunjukkan sikap melekatnya kepada Tuhan. Dalam memimpin umat Israel dari Mesir menuju Kanaan, tiga hal yang dia lakukan
1. Berjalan Bersama Dia.
“ Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, jangan menyuruh kami berangkat ” demikianlah permohonannya (ayat 15). Roh Kudus sudah dicurahkan sepuluh hari setelah Yesus naik ke Surga. Dialah yang tinggal di dalam kita dan menuntun kita dalam seluruh kebenaran. Ijinkan Dia terus memimpin kita tiap waktu. Kita benar-benar membutuhkan Dia.
2. Berjalan Dalam Roh Kudus.
Bukan dengan kekuatan kita sendiri kita berjalan, namun dengan anugrah (kemampuan ilahi) / kasih karunia / kemurahan-Nya yang ajaib itu. Ketidak mampuan kita di ungkapkan secara gamblang oleh Paulus dalam Roma 7:18-26 yang berbunyi “ Sebab aku tahu .......................................... aku manusia celaka ! siapakah yang dapat melepaskan aku dari tubuh maut ini ? syukur kepada Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita ”. Berserahlah dan mintalah selalu anugrah kepada-Nya untuk mendapatkan pertolongan pada waktu membutuhkan (Ibrani 5:16)
3. Berjalan Dalam Kemuliaan-Nya.
Bila kita dituntun dan hidup mengandalkan Roh Kudus-Nya, kita akan dibedakan dari orang-orang yang tidak mengenal Dia. Kemuliaan dalam semua wujudnya akan kita alami. Perlu ditekankan bahwa kemuliaan bukan hanya berarti perbuatan ajaib secara lahiriah seperti terbelahnya laut Kolsom, air yang keluar dari batu, tetapi juga yang tak kalah pentingnya adalah diberikannya kemampuan kepada kita untuk tidak memuaskan kedagingan kita ”. Hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti / memenuhi keinginan daging ”( Galatia 5: 16).
BAHAN SHARING :
1. Bagaimanakah kita mempraktekkan hidup dituntun oleh Roh Kudus dan mengandalkan kasih karunia-Nya ? Berikan kesaksian.
2. Bandingkan buah kedagingan dan buah Roh dalam Galatia 5:19-23 dan teruslah berusaha untuk hidup berkenan pada Tuhan.
Tiap kali berjalan-jalan pagi bersama teman-teman, saya selalu berusaha membawa Frico anjing “ tackle ” campuran saya dan mendemonstrasikan keahliannya mencari jejak. Pada saat Frico berjalan agak jauh mendahului saya, segera saya bersembunyi di satu tempat seperti gubug di persawahan. Tak lama kemudian, menyadari saya tidak bersama rombongan lagi, Frico berhenti, berbalik arah dan berusaha keras mencari saya dengan jalan mencium tanah sampai bertemu. Hanya dalam hitungan menit, Frico menemukan saya dan mengibaskan ekornya tanda sukacita.
Pada saat teman-teman saya kagum, saya berkata “ Ah, seandainya saja kita bersikap seperti Frico, terhadap Roh Kudus, perjalanan iman kita pasti akan sangat mengasikkan ! “ Sambil senyum-senyum, mereka dalam hati tentunya berkata “ yach .... kita kan cenderung maunya sendiri dan merasa mampu menjalani kehidupan ini dengan kekuatan sendiri ?! ”
Lain dengan kebanyakan orang kristen, Musa dalam Keluaran 33:14-18 menunjukkan sikap melekatnya kepada Tuhan. Dalam memimpin umat Israel dari Mesir menuju Kanaan, tiga hal yang dia lakukan
1. Berjalan Bersama Dia.
“ Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, jangan menyuruh kami berangkat ” demikianlah permohonannya (ayat 15). Roh Kudus sudah dicurahkan sepuluh hari setelah Yesus naik ke Surga. Dialah yang tinggal di dalam kita dan menuntun kita dalam seluruh kebenaran. Ijinkan Dia terus memimpin kita tiap waktu. Kita benar-benar membutuhkan Dia.
2. Berjalan Dalam Roh Kudus.
Bukan dengan kekuatan kita sendiri kita berjalan, namun dengan anugrah (kemampuan ilahi) / kasih karunia / kemurahan-Nya yang ajaib itu. Ketidak mampuan kita di ungkapkan secara gamblang oleh Paulus dalam Roma 7:18-26 yang berbunyi “ Sebab aku tahu .......................................... aku manusia celaka ! siapakah yang dapat melepaskan aku dari tubuh maut ini ? syukur kepada Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita ”. Berserahlah dan mintalah selalu anugrah kepada-Nya untuk mendapatkan pertolongan pada waktu membutuhkan (Ibrani 5:16)
3. Berjalan Dalam Kemuliaan-Nya.
Bila kita dituntun dan hidup mengandalkan Roh Kudus-Nya, kita akan dibedakan dari orang-orang yang tidak mengenal Dia. Kemuliaan dalam semua wujudnya akan kita alami. Perlu ditekankan bahwa kemuliaan bukan hanya berarti perbuatan ajaib secara lahiriah seperti terbelahnya laut Kolsom, air yang keluar dari batu, tetapi juga yang tak kalah pentingnya adalah diberikannya kemampuan kepada kita untuk tidak memuaskan kedagingan kita ”. Hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti / memenuhi keinginan daging ”( Galatia 5: 16).
BAHAN SHARING :
1. Bagaimanakah kita mempraktekkan hidup dituntun oleh Roh Kudus dan mengandalkan kasih karunia-Nya ? Berikan kesaksian.
2. Bandingkan buah kedagingan dan buah Roh dalam Galatia 5:19-23 dan teruslah berusaha untuk hidup berkenan pada Tuhan.
Posting Komentar