GBI Ponorogo


Harapan kita di tahun 2019 adalah adalah kehidupan yang bisa dinikmati dengan hari - hari yang baik ditengah kemelut badai..  Namun perlu disadari bahwa untuk mencapainya tidak semudah membalik tangan dan sebaliknya perlu adanya perjuangan.
     Untuk bisa menikmati kehidupan yang baik ,kita bisa meniru seorang hamba yang dikasihi Yesus dalam Yohanes 11:1-10,bernama Maria.
Dalam kisah diatas ,Yesus mengajak murid murid Nya untuk kembali ke Yudea tempat Lazarus yang sakit berada bersama kedua kakaknya,Maria dan Marta.Waktu Dia akan kembali kesana. Badai kata katapun menerpa berupa ucapan yang menunjukkan  KETAKUTAN, RASA PESIMIS DAN NADA SINIS,IMAN YANG KECIL,KOMENTAR ORANG LUAR YANG TIDAK SEDAP,UCAPAN YANG MENGANDUNG NADA CELAAN,SOK TAHU, DAN LOGIKA YANG MENGALAHKAN IMAN.Semuanya itu bisa melemahkan siapapun yang mendengar.Benar seperti yang dikatakan Yakobus 3:8 (TB) bahwa “Tetapi tidak seorang pun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan." Namun Yesus tidak bergeming waktu dilanda badai orang orang disekitarnya .
     Sebaliknya,ada seorang tokoh lain yang memberikan respon yang baik,yaitu Maria. Dari kisah diatas, kita bisa menarik pelajaran berharga dari Maria yang
1. Mengasihi Tuhan  dengan rela berkurban harta berupa minyak Narwastu yang 
   dituangkan di kaki Yesus ,( 2 )
2. Mengakui kemahakuasaan Tuhan (32).
3. Mengasihi Tuhan dengan kerendahan hati yang ditunjukkannya  waktu dia 
     menyeka kaki Yesus dengan RAMBUT NYA; menyambut Dia dengan    
     tersungkur menyembah dan menangis.( 32-33)
      Ketiga hal inilah yang membuat Yesus menangis dan terjadilah mukjizat kebangkitan

Bahan Sharing :
1.Bagikan pengalaman kita yang pernah terkena badai kata kata dan menjadi badai bagi orang lain.
2. Untuk menyongsong tahun 2019 penuh berkat ,apakah yang bisa kita teladani dari Maria dan aplikasikan dalam kehidupan kita?

0 Responses

Posting Komentar