GBI Ponorogo
( Yohanes 15 : 1 – 8 )

Tiap orang yang mempunyai tanaman sangat wajar mengharapkan pertumbuhan dan buah dari tanaman tersebut Tidak jarang, bila setelah ditunggu sekian lama tidak ada buah ,pemiliknya bisa jengkel dan mengambil keputusan untuk MENUMBANGKAN SEAKAR-AKARNYA ! . Demikianlah juga, dalam perumpamaan pokok anggur yang benar dalam Yohanes 15:1-8, Yesus memperingatkan kita agar berbuah Lebat , dan kalau tidak , carang yang tidak berbuah akan diptong dan dijadikan kayu bakar . Mengingat bahaya yang terjadi di masa yang akan datang, maka kita harus memperhatikan 4 hal agar berbuah:
1. MELEKAT pada Yesus sebagai pokok anggur yang benar.
( ayat 1 , 5 )
Sebagai carang yang melekat pada pokoknya perlu memahami pentingnya memiliki ketergantungan kepada Tuhan dan hubungan yg dekat dengan Dia yang mati, bangkit , naik ke Surga dan turunkan Roh kudus untuk membenarkan kita. Kedekatan kita diwujudnyatakan dengan kesukaan kita untuk memiliki gaya hidup bersaat teduh dengan banyak membaca, merenungkan firman-Nya, bersekutu dengan Dia dalam doa, dan taat melakukan Firman-Nya.
2 .Rela untuk dibersihkan ( ayat. 2 - 3).
Firman Tuhan dengan berbagai cara yang kita dapatkan lewat pembacaan , nasihat dari sesama  dan teguran Roh Kudus  harus kita perhatikan ( 2 Tim 3:16;  Ibrani 10:25; Galatia 5:1 ) .
3 . Berada dalam Dia dan Dia didalam kita. ( ayat 4 – 5 )
1 yoh, 3 : 23 -24 . menjelaskan bahwa, kita akan menuruti perintah-perintah-Nya, yaitu percaya Yesus sebagai  Tuhan dan hidup salling mengasihi dalam komunitas yang ada, baik keluarga , komsel, gereja maupun masyarakat.
4, kesepakatan dalam doa ( ayat 7 ).
Kuasa doa kepada Bapa di Surga didalam nama Yesus akan kita alami , bila kita sepakat . Matius. 18: 19 menyatakan bahwa apapun yang kita minta dalam doa  akan diluluskan oleh Bapa di Surga.
Bila keempat hal diatas kita lakukan, kita akan berbuah lebat dan disebut sebagai murid-murid-Nya .
Bahan sharing:
1.  Untuk menghindari kebinasaan yang kekal di api neraka,
     apakah yang harus kita lakukan ?
2.  Mari kita mengevaluasi buah apakah yang  belum ada dalam

     kehidupan kita ?.
GBI Ponorogo

        Kebenaran sejati atau kebenaran yang murni dalam Kristus hanya dapat dipahami dan kita lakukan jika kita melakukan 4 M yaitu :
1. Mengenal Yesus secara pribadi ( ayat 10a ).
Kitab Hosea 4 : 6a berkata , umatku binasa karena tidak mengenal Allah.
-      Akibat tidak mengenal Dia yaitu Yesus Tuhan yang mati dan bangkit pada hari ketiga adalah kebinasaan.
-      Tanda kita mengenal Dia adalah menaati perintah-perintah-Nya.( 1 Yohanes 2 : 3 – 4 ).
-      Itulah sebabnya mengapa Hosea dalam pasal 6 ayat 3a mengatakan : “ Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal Tuhan “ .
2. Mengenal kuasa kebangkitan-Nya ( ayat 10b ).
- Inti kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus bisa
kita baca dalam 1 Korintus 15 : 1 – 4 . dan dalam ayat 12 – 21. Intinya adalah Yesus mati, dibangkitkan, naik ke sorga, turunkan Roh Kudus untuk membenarkan kita.
-Dengan mengenal kuasa kebangkitan-Nya, maka kita
  memiliki pengharapan dan jaminan yang pasti .
3. Memikul salib / bersekutu dalam penderitaan-Nya ( ayat 10c ).
- Memikul salib atau bersekutu dalam penderitaan-Nya
adalah sebuah kasih karunia / anugerah dan merupakan
panggilan bagi kita supaya kita mengikuti jejak-Nya ( 1 Petrus 2 : 19 – 21 ) .
4. Menjadi serupa dalam kematian-Nya ( ayat 10 d ).
- Rasul Paulus percaya bahwa penderitaan dan kematian
Yesus , diakhiri dengan kemenangan melalui kebangkitan-Nya . Yesus telah mengalahkan maut / kematian , karena Dia bangkit dan hidup selama-Nya ( baca 2 Timotius 1 : 10 ) dan upah dosa adalah maut / kematian. Yang tidak kalah pentingnya disni adalah bagaimana kita mematikan hal-hal duniawi. ( baca dalam Kolose 3 : 5).
-Semuanya itu dilakukan Rasul Paulus dengan satu tujuan
 yaitu setelah mengalami kematian ( puncak dari salib )akan ada  
 pengalaman kebangkitan bahkan dimuliakan. ( Kolose 3 : 3-4 ) ini
 terjadi bukan saja waktu Kristus datang namun di masa kinipun
 kita dapat menikmatinya.
Kesempurnaan dalam melakukan kebenaran sejati bukan hasil usaha kita namun oleh pertolongan Roh Kudus. Walau demikian, dalam diri kita harus tetap ada kerinduan dan usaha .
Bahan Sharing :

Dari keempat hal diatas, sudahkah kita melakukan hal-hal tersebut? Sharingkan!.