GBI Ponorogo
“ MUKJIZAT BAGI RUMITNYA PERSOALAN ‘
( II RAJA-RAJA 4:1-8 )

          Bila dibandingkan dengan persoalan kita, yang dihadapi seorang Janda yang tercatat dalam II Raja-Raja 4: 1-8 , jauh lebih besar. Baru saja ditinggal mati suaminya , si janda harus menghadapi penagih hutang dan kedua anaknya terancam untuk dijadikan budak.
          Untuk mengatasi rumitnya persoalan diatas , ada 4 langkah yang harus ditempuh :
          1. Datang pada alamat yang tepat.( ayat 1 )
Nabi Elisa, wakil Tuhan di bumi ini adalah tempat yang tepat untuk mencurahkan isi hatinya yang lagi galau. Amsal 24:6:    berkata peperangan akan dimenangkan bila ada  perencanaan dan penasehat yang banyak. Berapakah penasehat yang kita punya ?
          2. Meminjam banyak bejana- bejana.( ayat 3-4 )
Bejana adalah gambaran orang- orang yang perlu kita kucuri dengan berkat yang ada. Bukankah Alkitab telah berkata bahwa siapa yang hidup dalam Kristus tidak hidup bagi dirinya sendiri, tetapi bagi orang lain. Carilah banyak bejana yang bisa kita tolong pada saat kita sendiri dilanda berbagai persoalan . Lukas 6:38 berkata : “ Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."
          Perlu diperhatikan bahwa sebanyak bajana yang dipinjam sebanyak itulah berkat yang dicurahkan oleh Tuhan. Itulah sebabnya marilah kita hidup bagi lebih banyak orang lagi.

                3. Doa sepakat. ( ayat 4  )

Nasehat nabi Elisa adalah agar si janda masuk ke kamar bersama dengan kedua anaknya untuk berdoa terlebih dulu dan selanjutnya bekerjasama. Doa orang benar bila dipanjatkan dengan iman dan bersungguh-sungguh besar kasiatnya ( Yakobus 5:16b ) dan doa sepakat akan menghasilkan jaminan jawaban .( Matius 18:19 )

          4. Bertindak dengan iman ( ayat 54-6 ).

Dua hal yang dilakukan oleh si janda, yaitu pertama melaksanakan nasehat untuk berdoa dan bekerjasama dengan anak-anaknya, dan kedua, bila minyak mukjizat sudah terjual perintah untuk membayar hutang dan hidup dari sisanya harus ditaati. Contoh yang radikal dilakukan oleh Zakeus dalam Lukas 19:18-19. Dia mengembalikan 4x lipat dari yang diperasnya dan separuh hartanya dibagikan pada orang miskin. Baru setelah dia punya niat itu, keselamatan dalam arti sepenuhnya ( “SOZO “ ) akan terjadi sampai surga
          Semoga kisah si janda dan Zakeus menyadarkan kita bahwa Dialah sumber berkat yang tidak pernah mau berhutang. Asal kita mau menyadari betapa besarnya kasih Yesus yang rela berkurban mati bagi kita dengan cara yang sangat mengenaskan , menyatunya DIA dengan kita lewat Roh Kudus-Nya, dan menyelamatkan kita, tidaklah mungkin kita terikat dengan kebendaan selama menumpang dalam dunia ini, rela membayar hutang persepuluhan yang mungkin belum kita bayar dan memperhatikan orang-orang yang perlu kita tolong dengan keyakinan bahwa kita akan semakin diberkati. Amin.

Bahan Sharing :

1. Persoalan rumit apakah yang kita sedang hadapi dan bagaimanakah cara mengaplikasikan ke-4 hal diatas?
GBI Ponorogo
“ MENJAGA HATI DENGAN WASPADA “
( Amsal 4:23 )

        Waspada adalah sikap berhati-hati terhadap segala sesuatu yang akan dan sedang terjadi, atau sedang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang waspada adalah orang yang selalu menjaga setiap tingkah lakunya, perkataannya, sikap hidupnya sehari-hari.
Dalam kehidupan sekarang ini kita perlu menjaga hati kita, karena semua tindakan ataupun perkataan kita sehari-hari bermuara dari situ. Tuhan tidak melihat apa yang kita kerjakan, tetapi Tuhan melihat bagaimana sikap hati kita yang terlihat dari pekerjaan yang kita lakukan sehari-hari.
          Di dalam Ibrani 3:12-14 dan Ibrani 4:1- 2 ,kita perlu menjaga hati dengan waspada terhadap :
1. KEMURTADAN ( Ibrani 3:12 ).
        Kemurtadan adalah meninggalkan iman percaya kepada Tuhan Yesus atau menjadi tidak percaya sama sekali. Orang yang tidak percaya hidupnya tidak dalam kebenaran dan keselamatan. Roma 10:10 berkata :” Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.”
Dan keadaan orang yang murtad akan lebih buruk dari orang yang tidak beriman ( 1 Timotius 5:8b. Baca! )

2. TIPU DAYA DOSA ( Ibrani 3:13b )
        Hati-hati terhadap tipu daya dosa.Tipu daya dosa terkadang secara langsung tidak kita sadari.Tipu daya dosa bisa terjadi melalui kekuasaan, jabatan dan kekayaan. Contohnya orang segan menegur kesalahan/dosa  yang dilakukan oleh orang yang mempunyai kekuasaan ataupun kekayaan yang tinggi, padahal kalau kita tidak menegurnya kita juga ikut berdosa.Orang yang terkena tipu daya dosa bisa bermain-main dengan dosa, tanpa menyadari akibat dari dosa. ( Roma 6:23 .Baca ! )

3.KETIDAKSERIUSAN/KETIDAKSUNGGUHAN
   ( Ibrani 4:1-2 ).
        Kalau sesuatu tidak dilakukan dengan serius / sungguh-sungguh akibatnya bisa menjadi bosan atau kacau , baik dalam tindakan yang kita lakukan sehari-hari ataupun dalam pelayanan kepada Tuhan.Pelayanan kepada Tuhan tidak dilihat dari peranan orang sebagai pemuji atau pendamping pemimpin penyembahan, tetapi lebih dari sikap hati kita saat dalam hadirat Tuhan lewat pujian dan penyembahan  kepada juruselamat kita yaitu Yesus Kristus. Bukti ketidakseriusan adalah pada saat datang beribadah di gereja atau persekutuan hanya karena rutinitas dan jadwal semata, bukan karena hati yang menyembah kepada Tuhan. Hal itu menyebabkan kita tidak bisa bertumbuh menjadi pribadi yang dewasa secara rohani dalam Tuhan. Hal ini bisa membuat jemaat menjadi bosan,goyah, gampang terkena gosip yang pada akhirnya akan merugikan diri kita sendiri.Janganlah suam-suam kuku dalam Tuhan supaya kita benar-benar menjadi pelayan/jemaat Tuhan yang berkenan di hadirat Allah.
( Wahyu 3:15-16. Baca! )

        Jadi dalam segala aspek kehidupan kita, marilah kita menjaga hati dengan segala kewaspadaan supaya tercapai kehidupan yang diberkati Allah.
Untuk itu, kita harus melakukan minimal dua hal :
1. Membangkitkan semangat kita untuk terus bertumbuh dalam iman kita. Jangan goyah dengan masalah-masalah apapun yang terjadi.Kita harus menggali kebenaran Tuhan dan praktekkan dengan melibatkan Tuhan dalam setiap tindakan kita.
2. Jangan menjadikan pelayanan kita sebagai suatu kebiasaan.

Bahan Sharing:
1. Berikan contoh orang-orang yang murtad, tertipu dalam dosa,    
    dan yang tidak memiliki kesungguhan dalam pengiringan mereka    

    kepada Tuhan.
GBI Ponorogo

RAHASIA KELUARGA YANG DIBERKATI
MAZMUR 128:1-6

Keluarga yang diberkati sangat bergantung pada peranan kepala rumah tangga yang takut akan Tuhan. Kepala keluarga ( pria/laki-laki ) sebagai Imam ( berdoa kepada Tuhan ), Nabi (Penyampai firman Tuhan ), dan Raja ( Pemimpin dan pengambil keputusan ) haruslah orang yang takut akan Tuhan. Amsal solaiman 8:13 memberikan definisi yang sangat gamblang tentang takut akan Tuhan, yaitu: membenci kejahatan= kesombongan,kecongkakan,jalan yang salah,dan lidah yang jahat. Sikap takut akan Tuhan diwujudkan mula-mula dalam diri sendiri dan keluarga. Waspadalah dengan adanya kebencian yang berujung pada kepahitan supaya kita tidak diberi predikat sebagai PENDUSTA ( 1 Yohanes 4:20) Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.
          Bila seorang kepala keluarga hidup dalam takut akan Tuhan, maka 3 berkat dibawah ini akan dicurahkan:
1. Ekonomi diberkati ( ayat 2 )” Engkau akan makan dari hasil  
    kerjamu,hidup  makmur dan sejahtera “.
2. Keluarga diberkati ( ayat 3 )  “Istrimu seperti pohon anggur yang  
subur di dalam rumahmu. Anak-anakmu seperti tunas pohon  zaitun di sekeliling   mejamu. “
3. Keturunannya diberkati ( ayat 5-6 ) “Semoga dari  
   Sion Tuhan  memberkati engkau. Semoga engkau  melihat kemakmuran Yerusalem sepanjang masa  hidupmu! Semoga engkau panjang umur, dan melihat anak cucumu! Semoga umat Allah sejahtera!

BAHAN SHARING :

1. Bagaimanakah cara kita mengaplikasikan peran
    seorang pria sebagai Imam, Nabi, dan Raja ?
2. Bila terjadi pergesekan dalam hubungan keluarga,

    apakah yang  harus dilakukan ?
GBI Ponorogo
“ MENANG DALAM PEPERANGAN ROHANI “

          Alkitab dengan jelas berkata bahwa peperangan kita bukan melawan darah dan daging tetapi melawan pemerintah – pemerintah ( principalities ), penguasa – penguasa/kekuatan -kekuatan ( powers ), penghulu – penghulu/ pemerintah – pemerintah dunia yang gelap dan roh – roh jahat di udara ( Efesus 6:12 ). Keberadaan roh – roh ini tidak bisa dianggap remeh, harus disadari dan diperangi.
          Untuk bisa menang dalam peperangan ada 3 hal penting yang harus diperhatikan :
          1. Fokus pada Tuhan dan Firman-Nya. Yesaya 26:3 berkata :” Engkau akan menjaga seseorang dengan damai yang sempurna yang pikirannya tertuju/terpusat pada-Mu, karena dia kepada-Mulah ia percaya. “ Betapa sering pikiran kita terfokus bukan pada Dia, tetapi pada diri sendiri dengan semua persoalan yang sedang dihadapi. Apapun persoalan yang sedang kita hadapi tidak akan mengalihkan perhatian kepada Tuhan dan firman-Nya.
          2. Melawan Iblis. Berdasarkan 1 Petrus 5:5-9.( Baca ), kita akan menang dalam peperangan rohani bila kita memiliki kerendahan hati dalam arti merendahkan hati kepada para penatua atau orang – orang tua, sesama dan kepada Tuhan sendiri. Bila kerendahan hati ada, dan kita melawan si jahat, maka ia akan lari. ( Yakobus 4:7- Baca ).
          3. Menaklukkan pikiran pada Kristus. 2 Korintus 10:4-5- Baca ) menjelaskan bahwa senjata peperangan rohani kita bukanlah senjata duniawi tetapi kuasa Allah yang sanggup meruntuhkan benteng-benteng ( “ sronghalls “ ), mematahkan argumentasi ( “ arguments “ )orang dan merubuhkan kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Tiap pikiran harus dilawan dan taat kepada Kristus. Harus disadari bahwa pikiran adalah lahan peperangan rohani yang dahsyat dan harus diselaraskan dengan firman Tuhan. Contoh tentang kisah kepatuhan Adam dan Hawa, perlu dipahami bahwa iblis berusaha membelokkan pikiran Tuhan. Demikian pula waktu Yesus ada di padang gurun, iblis mencoba membelokkan pikiran Yesus. Tetapi tiap usaha pembelokan yang dilakukan oleh si jahat selalu ditangkal dengan pernyataan ‘ Ada tertulis...”. Bila kita ingin menang, firman harus dipelajari, pahami, hafalkan dan dipakai pada saat peperangan rohani berkecamuk.

Bahan sharing :
          Berikan contoh peperangan rohani dalan hal apapun yang kita hadapi dan pengetrapan ketiga hal diatas agar menang.


GBI Ponorogo
“ MEMBANGUN DI ATAS FONDASI KEHIDUPAN “

          Ibarat sebuah bangunan yang kokoh berdiri tahan goncangan harus berdiri di atas fondasi yang kuat, demikian pula bangunan rohani perlu fondasi yang kuat dan bahan-bahan bangunan yang baik diatasnya.
Berdasarkan 1 Korintus 3:11 yang berkata bahwa ;
“Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus”,Dia adalah dasar yang tak tergantikan dan diatasnya kita berdiri. Hasilnya adalah alam maut tidak akan menguasai jemaat. ( Matius 16:18 – Baca! )
          Diatas dasar Kristus yang kita percayai sebagai Mesias, anak Allah yang hidup dan Tuhan, juru selamat, kita harus terus membangun diatasnya dengan cara mendengar Firman-Nya dan melakukan perintah-Nya. ( Matius 7:24 )
          Dalam melakukan Firman-Nya, ada 3 hal yang perlu diperhatikan yaitu iman, pengharapan, dan kasih ( 1 Korintus 13:3 ).
1. Iman.
Berbicara tentang iman, ada 2 hal yang  harus dipahami, yaitu, iman yang menyelamatkan ( iman kepada Yesus sebagai Tuhan yang menyelamatkan kita. ( Roma 10:10 ), dan iman yang mendatangkan berkat. Sesuai dengan Ibrani 11:1, iman adalah bahan atau dasar dan semua hal yang kita harapkan dan bukti dari yang belum terlihat.

2. Pengharapan
          Baik untuk hidup sekarang ini maupun hidup dimasa mendatang, kita harus berharap pada Kristus sumber semua pertolongan. Bapa Abraham adalah contoh konkrit seorang beriman besar yang mengharapkan sesuatu walau keadaan yang ada bertentangan dengan imannya. Umurnya sudah hampir 100th dan rahim Sara sudah tertutup tetapi dia berharap akan mendapatkan keturunan yang sudah dijanjikan oleh Tuhan. Namun karena dia percaya kepada Allah yang maha kuasa imannya tidak iuruh bahkan semakin teguh dengan memuliakan Dia. Disini kita memahami betapa pentingnya iman dan proklamasi iman yang mendatangkan berkat.

3. Kasih
          Kasih bisa kita pelajari dan pahami dari 1 Korintus 13:1-7 yang berkata: 1.Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih  , aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. 2. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia  dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna . 3. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku,  bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku. 4.   kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. 5. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. 6. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan,  tetapi karena kebenaran
7. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
Bahan Sharing:

1. Bagikan cara mengaplikasikan kasih dalam situasi yang bertentangan dengan keadaan yang kita harapkan.
GBI Ponorogo
“ KRISTUS DATANG UNTUK MENYELAMATKAN DAN MENYERTAI KITA “

          Band “ Jamrud “ memelesetkan peribahasa “ berakit-rakit ke hulu “dalam lagu yang berlirik sama demikian :
          Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian.
          Bersakit-sakit senangpun tak datang malah mati kemudian.
          Secara umum lagu ini tidak memberikan dorongan                   ( motivational ) untuk menjalani kehiupan ini dengan kerja keras, tapi pada kenyataannya memang itulah yang sering terjadi. Kerja keras itu baik tetapi tidak cukup dalam mengarungi kehidupan penuh problem seperti ekonomi, sakit penyakit dan beragam konflik hubungan internal maupun external seperti kasus freeport dengan ungkapan yang terkenal “ papa mintya saham “, dan ISIS yang melancarkan terornya di Perancis dan rencana ke Inggris dan negara-negara lain, termasuk Indonesia barangkali.
          Untuk mengatasi beragam persoalan diatas sangat perlu dipahami sesuai dengan kisah kelahiran Yesus yang tercatat dalam Matius 1 : 18-25 ( Baca ), bahwa Dia datang untuk menyelamatkan dan menyertai kita dalam dunia yang penuh derita ini.
          Kata menyelamatkan dalam bahasa Yunani adalah “ SOZO “ yang artinya begitu luas, yaitu memenuhi semua kebutuhan orang percaya yang diantaranya :
-      Mengampuni dosa-dosa kita dan membawa kita ke surga. Roma 10: 9-10 berkata : Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.
-      Menyembuhkan. Matius 9:22 berkata : Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: "Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu.”
-      Memenuhi kebutuhan kita. Untuk memberikan penjelasan tentang kata menyelamatkan itu, Mazmur 78: 19-22 berkata : Mereka berkata terhadap Allah: "Sanggupkah Allah menyajikan hidangan di padang gurun? Memang, Ia memukul gunung batu, sehingga terpancar air dan membanjiri sungai-sungai; tetapi sanggupkah Ia memberikan roti juga, atau menyediakan daging bagi umat-Nya? Sebab itu, ketika mendengar hal itu, TUHAN gemas, api menyala menimpa Yakub, bahkan murka bergejolak menimpa Israel, sebab mereka tidak percaya kepada Allah, dan tidak yakin akan keselamatan dari pada-Nya.
-      Melepaskan kita dari roh-roh jahat.Lukas 8: 36 berkata : Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu memberitahukan kepada mereka, bagaimana orang yang dirasuk setan itu telah diselamatkan.
-     Melepaskan kita dari usaha jahat orang-orang yang akan mencelakakan kita. 2 Timotius 4:18 “ Dan Tuhan akan melepaskan aku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya  di sorga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.
-     Imanuel berarti Allah menyertai kita.Yohanes 14:17-18 berkata :yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu. Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu. Galatia 5:25 berkata : Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh.
Dari kedua ayat-ayat diatas, kita perlu memahami betapa pentingnya hidup dipimpin oleh Roh Kudus dan hidup bergantung sepenuhnya kepada-Nya dalam semua hal.

Bahan Sharing :
-     Apakah yang menjadi kebutuhan kita secara pribadi maupun bersama-sama dalam panitia Natal 2015 kali ini dan bagaimanakah caranya kita mengaplikasikan pemahaman diatas ?


GBI Ponorogo
       Bila dibandingkan dengan persoalan kita, yang dihadapi seorang Janda yang tercatat dalam II Raja-Raja 4: 1-8 , jauh lebih besar. Baru saja ditinggal mati suaminya , si janda harus menghadapi penagih hutang dan kedua anaknya terancam untuk dijadikan budak.
          Untuk mengatasi rumitnya persoalan diatas , ada 4 langkah yang harus ditempuh :
          1. Datang pada alamat yang tepat.( ayat 1 )
Nabi Elisa, wakil Tuhan di bumi ini adalah tempat yang tepat untuk mencurahkan isi hatinya yang lagi galau. Amsal 24:6:    berkata peperangan akan dimenangkan bila ada  perencanaan dan penasehat yang banyak. Berapakah penasehat yang kita punya ?
          2. Meminjam banyak bejana- bejana.( ayat 3-4 )
Bejana adalah gambaran orang- orang yang perlu kita kucuri dengan berkat yang ada. Bukankah Alkitab telah berkata bahwa siapa yang hidup dalam Kristus tidak hidup bagi dirinya sendiri, tetapi bagi orang lain. Carilah banyak bejana yang bisa kita tolong pada saat kita sendiri dilanda berbagai persoalan . Lukas 6:38 berkata : “ Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."
          Perlu diperhatikan bahwa sebanyak bajana yang dipinjam sebanyak itulah berkat yang dicurahkan oleh Tuhan. Itulah sebabnya marilah kita hidup bagi lebih banyak orang lagi.

                3. Doa sepakat. ( ayat 4  )

Nasehat nabi Elisa adalah agar si janda masuk ke kamar bersama dengan kedua anaknya untuk berdoa terlebih dulu dan selanjutnya bekerjasama. Doa orang benar bila dipanjatkan dengan iman dan bersungguh-sungguh besar kasiatnya ( Yakobus 5:16b ) dan doa sepakat akan menghasilkan jaminan jawaban .( Matius 18:19 )

          4. Bertindak dengan iman ( ayat 54-6 ).

Dua hal yang dilakukan oleh si janda, yaitu pertama melaksanakan nasehat untuk berdoa dan bekerjasama dengan anak-anaknya, dan kedua, bila minyak mukjizat sudah terjual perintah untuk membayar hutang dan hidup dari sisanya harus ditaati. Contoh yang radikal dilakukan oleh Zakeus dalam Lukas 19:18-19. Dia mengembalikan 4x lipat dari yang diperasnya dan separuh hartanya dibagikan pada orang miskin. Baru setelah dia punya niat itu, keselamatan dalam arti sepenuhnya ( “SOZO “ ) akan terjadi sampai surga
          Semoga kisah si janda dan Zakeus menyadarkan kita bahwa Dialah sumber berkat yang tidak pernah mau berhutang. Asal kita mau menyadari betapa besarnya kasih Yesus yang rela berkurban mati bagi kita dengan cara yang sangat mengenaskan , menyatunya DIA dengan kita lewat Roh Kudus-Nya, dan menyelamatkan kita, tidaklah mungkin kita terikat dengan kebendaan selama menumpang dalam dunia ini, rela membayar hutang persepuluhan yang mungkin belum kita bayar dan memperhatikan orang-orang yang perlu kita tolong dengan keyakinan bahwa kita akan semakin diberkati. Amin.

Bahan Sharing :

1. Persoalan rumit apakah yang kita sedang hadapi dan bagaimanakah cara mengaplikasikan ke-4 hal diatas?
GBI Ponorogo
Keluarga yang diberkati sangat bergantung pada peranan kepala rumah tangga yang takut akan Tuhan. Kepala keluarga ( pria/laki-laki ) sebagai Imam ( berdoa kepada Tuhan ), Nabi (Penyampai firman Tuhan ), dan Raja ( Pemimpin dan pengambil keputusan ) haruslah orang yang takut akan Tuhan. Amsal solaiman 8:13 memberikan definisi yang sangat gamblang tentang takut akan Tuhan, yaitu: membenci kejahatan= kesombongan,kecongkakan,jalan yang salah,dan lidah yang jahat. Sikap takut akan Tuhan diwujudkan mula-mula dalam diri sendiri dan keluarga. Waspadalah dengan adanya kebencian yang berujung pada kepahitan supaya kita tidak diberi predikat sebagai PENDUSTA ( 1 Yohanes 4:20) Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.
          Bila seorang kepala keluarga hidup dalam takut akan Tuhan, maka 3 berkat dibawah ini akan dicurahkan:
1. Ekonomi diberkati ( ayat 2 )” Engkau akan makan dari hasil  
    kerjamu,hidup  makmur dan sejahtera “.
2. Keluarga diberkati ( ayat 3 )  “Istrimu seperti pohon anggur yang  
subur di dalam rumahmu. Anak-anakmu seperti tunas pohon  zaitun di sekeliling   mejamu. “
3. Keturunannya diberkati ( ayat 5-6 ) “Semoga dari  
   Sion Tuhan  memberkati engkau. Semoga engkau  melihat kemakmuran Yerusalem sepanjang masa  hidupmu! Semoga engkau panjang umur, dan melihat anak cucumu! Semoga umat Allah sejahtera!

BAHAN SHARING :

1. Bagaimanakah cara kita mengaplikasikan peran
    seorang pria sebagai Imam, Nabi, dan Raja ?
2. Bila terjadi pergesekan dalam hubungan keluarga,

    apakah yang  harus dilakukan ?