GBI Ponorogo
 Luke's 1st Birthday


 Our Icon's Birthday


Gathering :)


 Baptis @Shandy @Evans @Vivi @Jodie @Richard




Komsel May 26th 2016 @Angel House
GBI Ponorogo
Peperangan / pergulatan rohani melawan iblis dan roh - roh jahat adalah sesuatu yang nyata berdasarkan efesus 6 : 12 yang berkata, " Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah  dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara
Untuk bisa menang dalam pergulatan rohani dibutuhkan beberapa hal sebagai berikut :

I.  Kesadaran akan keberadaan iblis
 1 Petrus 5 =7  berkata , "sadar dan berjaga jagalah, iblis lawanmu seperti singa yang mengaum aum berjalan kian kemari dan akan menelan siapa yang dapat ditelannya."

II. Berdiri tegap dalam kekuatan Tuhan. ( Efesus 6:10,14 ) Dalam pergulatan melawan roh roh jahat, dibutuhkan kekuatan dan keteguhan dalam Tuhan,bukan bergeser pada hal - hal lain, seperti kekuatan diri sendiri dan sumber - sumber lain.

III.Menggunakan selengkap senjata  Allah, yaitu :
1. Sabuk kebenaran sejati , yaitu Yesus sendiri yang kita
    percayai sebagai Allajh dan Tuhan ,
2. Baju zirah kebenaran ( bukan keadilan ). Baju zirah melindungi hati. Hati kita harus terus dijaga lebih dari hal hal lain, karena dari situ memancar air kehidupan.
3.  Berkasutkan kerelaan mengabarkan injil Kristus.
4.  Perisai iman yang menangkis panah api si jahat.
     Perisai pada zaman itu terbuat dari besi yang dilapisi dengan kulit domba dan lumba lumba dengan maksud bila terkena panah berapi dari si jahat, api akan padam.
5. Ketopong pengharapan akan keselamatan.Ketopong melindungi  kepala tempat peperangan rohani. Semua hal yang menjadi pemikiran kita harus ditundukkan dibawah kaki Kristus dalam arti tidak boleh bertentangan dengan Firman-Nya ( 2 Korintus 10:4 )
6. Pedang Roh, yaitu firman Tuhan. Senjata terampuh untuk menyerang iblis yang dipakai Yesus dalam pergulatan Nya melawan si jahat di padang gurun.  Kutipan ayat Alkitab melumpuhkan roh jahat.Itulah sebabnya kita perlu membaca ,merenungkan, mengucapkannya agar kita kuat dalam iman dan bisa menyerang si jahat
7. Berdoa dalam Roh.
8. Senjata senjata lain   seperti darah Yesus, nama Yesus, pujian, dan kesaksian .



Bahan sharing :
Dalam pergulatan rohani, dibutuhkan kedewasaan rohani. Berdasarkan artikel diatas , apakah yang harus kita tingkatkan agar kita siap berperang  dan menang?
GBI Ponorogo
Tiap kali ada orang yang meminta saya untuk menunjukkan ayat Firman Tuhan yang cocok untuk seseorang yang berulang tahun, sering kali saya mengajukan kitab Lukas 2:40 dan 52. Mengapa ? Karena harapan yang dirindukan ada dalam diri seseorang pribadi yang mempesona, yaitu Yesus sendiri yang disingkapkan dalam ayat-ayat itu. Kita semua bukan hanya bertambah umur tetapi ingin makin sehat, kuat ( dalam roh ), dipenuhi hikmat dan anugrah-Nya melimpah dalam diri kita.
        Untuk bisa bertumbuh sempurna berdasarkan kisah dalam Lukas 2 : 40-52, ada 3 hal yang perlu kita lakukan = 3B
1. Berada di bait Allah.
        Dari Nazaret, Yusuf dan Maria pergi ke Yerusalem untuk merayakan Paskah bersama si kecil Yesus. Namun pada waktu kembali ke Nazaret, Yesus tidak bersama mereka sehingga mereka mencari  Dia diantara sanak keluarga dan akhirnya mereka kembali lagi ke Yerusalem. Ternyata, Dia berada di bait Allah sedang berbincang-bincang dengan para alim ulama. Waktu ditanya mengapa Yesus membuat mereka cemas dan mencari Dia, Yesus dengan tegas menjawab”.......Apakah ayah dan ibu tidak tahu bahwa Aku harus berada di rumah Bapa-Ku?” Apa saja yang dilakukan orang-orang di bait Allah? Kisah para rasul 2:41-47 secara lengkap menunjukkan bahwa bait Allah adalah pusat pertemuan umat Allah dan disitulah mereka bertekun / terus menerus melakukan 4 hal, yaitu:

-   Belajar pengajaran rasul-rasul ( Firman Tuhan )
-   Bersekutu ( berteman )
-   Menikmati perjamuan kudus
-   Berdoa.
        Diluar, mereka melakukan beberapa kegiatan lain, yaitu :
-   Melayani pekerjaan Tuhan dengan disertai banyak mukjizat dan tanda.
-    Menjual harta milik mereka untuk disumbangkan pada orang yang membutuhkan. Yang luar biasa, segala kepunyaan mereka adalah milik bersama. Kegiatan yang sungguh mengagumkan! Namun, yang terjadi sekarang ini adalah sebaliknya, kekikiran dan kesenjangan sosial terjadi dimana-mana.
-  Secara bergilir  dari rumah ke rumah anggota mereka mengadakan perjamuan suci dan makan bersama dengan gembira dan TULUS HATI
-    Memuji Allah.
     Mari, demi pertumbuhan pribadi dan gereja, kita mengadakan evaluasi secara teliti.
2. Berdialog dengan para alim ulama.
            Mendengar para alim ulama berbicara, mengajukan dan menjawab pertanyaan adalah cara Yesus bertumbuh dalam iman.
          Menurut survei yang pernah dilakukan oleh seseorang, isi dialog kita di tingkat paling rendah dan memalukan adalah GOSIP, kemudian dialog tentang kehidupan sehari-hari dan paling bermutu adalah tentang pengetahuan demi kemajuan. Di tingkat manakah kita berada ?
3.  Berada dalam asuhan orang tua.
         Dari Yerusalem, Yesus kembali bersama Yusuf dan Maria dan selanjutnya tetap dalam asuhan mereka. Lagi-lagi penundukan diri ( menghargai otoritas, dimulai dari orang tua ) dan ketaatan merupakan kunci penentu pertumbuhan Yesus.
        Beberapa pernyataan disampaikan oleh para tokoh=
      -  Joel osteen : “Aku selalu menghormati kedua orang tuaku. Ibuku selalu berdoa supaya tak seorang diantara kami yang gemar berolah raga mengalami patah tulang dan tak seorangpun yang cedera. ”
      - J.Flow : “ Aku pernah jaqtuh dan selanjutnya aku membentengi diriku denga menjadikan Tuhan andalanku dan hidup dekat dengan orang-orang di atasku, para mentor dan gembalaku. “
     - Pdt.Emon : “ Kunci suksesku sampai aku dipercaya menggembalakan lebih dari 500 anggota adalah kerendahan hati dan penundukan diri .”

Bahan Sharing:



1. Berdasarkan artikel diatas, demi pertumbuhan pribadi dan gereja, apakah yang sudah dan belum kita lakukan?
GBI Ponorogo
Ada banyak orang didalam dunia ini yang mengagumi Yesus ,tetapi tidak mampu menjadi seperti Yesus. Van Gough, pelukis terkenal tingkat dunia, adalah salah satu contoh orang yang ingin menjadi seperti Yesus. Karena frustrasi, dia memotong telinganya  dan bunuh diri menembak perutnya sendiri.
Filipi 4:13 berkata semua hal dapat aku lakukan, bukan hanya nenanggung, di dalam Yesus yang memberikan kekuatan kepadaku. Kekuatan di dalam Yesus adalah kunci untuk tetap kuat didalam menghadapi rumitnya persoalan dalam dunia ini.
Lebih jelasnya lagi, pada saat kita mempelajari pergumulan Yesus di taman Getsemani yang tertulis dalam Matius 26:36-46 dan Lukas 22:39-46, kita bisa mempelajari bahwa untuk mendapatkan kekuatan, ada 3 hal yang perlu kita perhatikan dan lakukan  yaitu :
1.Memiliki sahabat- sahabat kepada siapa kita bisa saling menasihati dan mencurahkan isi hati. ( Matius 26-38 )
Sebelum menghadapi salib,  Yesus mengajak murid-murid- Nya, tiga di antara mereka adalah Petrus,  Yakobus dan Yohanes, dan menyatakan kepedihan hati yang dalam kepada mereka. Kemudian Dia menasihati mereka semua untuk berjaga-jaga dan berdoa supaya tidak jatuh dalam pencobaan.
Betapa pentingnya komunitas, kitab Ibrani 10:25 sudah menjelaskan agar dalam komunitas kita harus sering melakukan pertemuan dan saling menasihati menjelang kedatangan Kristus kembali.
Penyelidikan Dr.Sang Lee dari Weimen Institute  California terhadap tikus-tikus membuat kita lebih yakin pentingnya berkomunitas. Anak~anak tikus yang dipisahkan dari induk mereka tumbuh kecil , lambat dan mati muda, hanya bertahan 600 hari. Yang hidup dengan induk mereka bisa mencapai 700 hari dan yang sering di usap-usap oleh pemilik mereka bertahan sampai 950 hari. Pada saat dijilati oleh induk mereka, keluarlah hormon pertumbuhan dalam tubuh mereka. Demikian pula, dalam kehidupan manusia, bayi-bayi yang kekurangan kehangatan dan kasih sayang dari orang tua mereka akan mengalami gangguan emosi dan tumbuh kerdil.
Perlu dipelajari dan disadari apakah dalam berkomunitas ada kasih atau sebaliknya, tanpa saling menuding dan menghakimi. Mari kita lupakan masa lalu, belajar bergaul dengan lebih berhati hati dalam perkataan dan perbuatan. Saling menerima, saling memuji secara tulus dan mengampuni seperti Kristus sudah mengampuni kita, adalah beberapa kunci yang harus dipegang. Bila terjadi konflik, juru damai yang bijak perlu dihadirkan  ( 1 Korintus 6 :1-11 baca! ) , bukan saling melaporkan sehingga persoalan akan makin ricuh dan membuat luka dan perpecahan. Mari bersahabat!

2. Menaikkan doa dengan sungguh~sungguh. (Lukas 22: 44 ).
Yesus dengan sungguh sungguh berdoa sampai keringat Nya menetes bercampur darah. Kesungguhan dan keyakinan akan dahsyatnya doa perlu kita miliki. Musa berdoa bersungguh sungguh dengan menaikkan kedua belah tangannya sambil ditopang oleh Harun dan Hur sampai matahari terbenam. Hizkia memalingkan wajahnya ke tembok dan berdoa , dan Elia berdoa dengan bersungguh sungguh sehingga hujan tidak turun selama 3,5 tahun dan kemudian turun membasahi bumi .
3. Memohon kehendak Tuhan yang terjadi secara kokoh.
Lepas dari kehendak Tuhan lewat Firman dan Roh- Nya, kita berada diluar jalur dan tidak kuat  dalam menghadapi  kemelut kehidupan ini. Penyebabnya sudah diungkapkan oleh  Yesus Tuhan bahwa roh penurut dan daging lemah. Kelemahan daging yang ditunjukkan oleh kecenderungan mengikuti pikiran,perasan dan kemauan sendiri harus kita atasi  dengan berbagai cara, diantaranya memperkuat roh kita dengan Firman   Tuhan ( 2 kor. 4:13 berkata “ Namun karena kami memiliki roh iman  yang sama, seperti ada tertulis: "Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata ", maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata ) , berbahasa Roh  ( 1 Korintus  14 : 14 berkata “  Sebab jika aku berdoa dengan bahasa roh, maka rohkulah yang berdoa, tetapi akal budiku tidak turut berdoa ), 1 Korintus 14:4 berkata “Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri , tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat “ ), dan menundukkan pikiran kita dibawah kaki Kristus ( 2 kor 10 : 4-5 berkata “  karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng.  Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah.  Kami menawan segala pikiran  dan menaklukkannya kepada Kristus “ ).
Bahan Sharing :
1. Bagikan pengalaman kita dalam mencari sahabat dan  
    memiliki keakraban.
2. Bagikan pengalaman dalam berdoa dengan serius dan
    memperoleh hasilnya.

3. Bagikan pengalaman dalam menaklukkan pikiran pada Kristus.
GBI Ponorogo
          Dalam kisah kejatuhan Adam dan Hawa dalam dosa yang terdapat dalam kejadian 6:1-6, kita belajar betapa kita harus berhati-hati menjaga telinga dan mata kita dari pengaruh iblis dan pengaruh yang jahat. Hawa mendengar dengan telinga-nya bisikan iblis yang bertentangan firman Tuhan sehingga imannya yang timbul oleh Firman-Nya tergoyahkan. Bisikan iblis membuat Hawa berfikir bahwa yang dikatakan oleh si jahat itu benar, lalu dengan matanya dia melihat bahwa buah pohon pengetahuan baik dan jahat itu menarik hatinya karena memberi pengertian. Akibatnya ia jatuh, karena yang dipikirkan-nya masuk dalam hati dan menimbulkan kehendak. Siklus ini harus di pelajari baik-baik supaya kita tidak jatuh dalam dosa:

Telinga                
                          pikiran                                                 
mata                  

        Dalam kasus kejahatan Kain yang membunuh Habel, kita belajar siklus yang sama. Kain melihat bahwa persembahan Habil diterima oleh Tuhan dan juga bunyi kobaran api yang membakar persembahan Habil terdengar. Hal itu membuat dia berfikir, timbul iri hati dan dilanjutkan dengan tindakan keji untuk membunuh adik sendiri.
        Dari kisah Adam dan Hawa kita bisa belajar juga bahwa betapa pentingnya peranan seorang lelaki/suami dalam rumah tangga. Pada waktu pelanggaran terjadi, yang ditegur pertama oleh Tuhan adalah Adam ( Kejadian 3:9 ), baru kemudian Hawa.
        Kita bisa belajar juga  dari kisah diatas supaya tidak terjadi pelanggaran dosa, seorang pria harus menjalankan peran-nya sebagai nabi yang memberitakan Firman Tuhan, sebagai Imam yang berdoa dan raja yang mengambil keputusan. Sikap saling menyalahkan dalam rumah tangga harus dihindari  dan sebaliknya kesatuan harus terus diusahakan.
        Untuk menang terhadap dosa kita perlu melakukan beberapa hal sebagai berikut:
1. Memastikan hubungan dengan Tuhan dan sesama
    beres.
    Untuk semua pelanggaran, kita harus meminta ampun 
    pada Tuhan dan menyakini Yesus mengampumi dan    
    menyucikan kita dengan darah Nya yang berkuasa. ( 1
    Yohanes 1:7-9 dan kita harus saling mengaku dosa
    diantara umat Tuhan dan saling mendoakan (Yakobus
    5:16b ).
2. Mengikut Yesus dengan membayar harga tinggi
    setiap hari.
    -  Memiliki gaya hidup bersaat teduh,  bersekutu
       dengan Dia lewat doa dan perenungan Firman-Nya,  
       berteman dan   hidup dalam pelayanan.
    -  Meminta Roh Kudus terus memimpin tiap langkah
       kita dan   andalkan Dia ( Roma 8:13-14 )
3. Masuk dalam peperangan rohani melawan roh-roh
    jahat dan Kedagingan. Dengan selengkap senjata
    rohani kita melawan iblis ( Efesus 6:10-16 ) dan
    kalahkan kedagingan dengan anugerah ( Roma 1:2 ,
    Filipi 2:13 )
4. Menundukkan diri pada otoritas ( “Submission “ ) dan
    Hidup dalam pertobatan.
    Kerendahan hati dan penundukan diri menjamin kita
    mampu mengusir iblis ( 1 Petrus 5:5-9 )
5. Hidup dalam pertobatan dan ketenangan.
    Tutup rapat gerbang mata, telinga, dan menjaga hati
    dengan semua kewaspadaan supaya tidak ada celah
    bagi dosa untuk masuk; dalam ketenangan dan percaya   
    kita akan memperoleh kekuatan ( Yesaya 30:15 ) dan
    pertolongan karena belas kasihan dan anugerah pada
    saat kita menghampiri tahta kasih karunia Tuhan. ( Ibrani
    4:16 )
Bahan Sharing:
1. Berdasarkan artikel diatas, godaan apakah yang sering
    ada didepan pintu mata, telinga, yang menyebabkan
    dosa masuk kedalam hati kita ?
2. Apakah yang harus kita lakukan agar menang terhadap

    roh-roh jahat dan kedagingan kita ?
GBI Ponorogo
      Tiap kali ada orang yang meminta saya untuk menunjukkan ayat Firman Tuhan yang cocok untuk seseorang yang berulang tahun, sering kali saya mengajukan kitab Lukas 2:40 dan 52. Mengapa ? Karena harapan yang dirindukan ada dalam diri seseorang pribadi yang mempesona, yaitu Yesus sendiri yang disingkapkan dalam ayat-ayat itu. Kita semua bukan hanya bertambah umur tetapi ingin makin sehat, kuat ( dalam roh ), dipenuhi hikmat dan anugrah-Nya melimpah dalam diri kita.
     Untuk bisa bertumbuh sempurna berdasarkan kisah dalam Lukas 2 : 40-52, ada 3 hal yang perlu kita lakukan = 3B
1. Berada di bait Allah.
     Dari Nazaret, Yusuf dan Maria pergi ke Yerusalem untuk merayakan Paskah bersama si kecil Yesus. Namun pada waktu kembali ke Nazaret, Yesus tidak bersama mereka sehingga mereka mencari  Dia diantara sanak keluarga dan akhirnya mereka kembali lagi ke Yerusalem. Ternyata, Dia berada di bait Allah sedang berbincang-bincang dengan para alim


ulama. Waktu ditanya mengapa Yesus membuat mereka cemas dan mencari Dia, Yesus dengan tegas menjawab”.......Apakah ayah dan ibu tidak tahu bahwa Aku harus berada di rumah Bapa-Ku?”
Apa saja yang dilakukan orang-orang di bait Allah? Kisah para rasul 2:41-47 secara lengkap menunjukkan bahwa bait Allah adalah pusat pertemuan umat Allah dan disitulah mereka bertekun / terus menerus melakukan 4 hal, yaitu:
-   Belajar pengajaran rasul-rasul ( Firman Tuhan )
-   Bersekutu ( berteman )
-   Menikmati perjamuan kudus
-   Berdoa.
     Diluar, mereka melakukan beberapa kegiatan lain, yaitu :
- Melayani pekerjaan Tuhan dengan disertai banyak mukjizat dan tanda.
 - Menjual harta milik mereka untuk disumbangkan pada orang yang membutuhkan. Yang luar biasa, segala kepunyaan mereka adalah milik bersama. Kegiatan yang sungguh mengagumkan! Namun, yang terjadi sekarang ini adalah


 sebaliknya, kekikiran dan kesenjangan sosial terjadi dimana-mana.
-  Secara bergilir  dari rumah ke rumah anggota mereka mengadakan perjamuan suci dan makan bersama dengan gembira dan TULUS HATI
-    Memuji Allah.
     Mari, demi pertumbuhan pribadi dan gereja, kita mengadakan evaluasi secara teliti.
2. Berdialog dengan para alim ulama.
            Mendengar para alim ulama berbicara, mengajukan dan menjawab pertanyaan adalah cara Yesus bertumbuh dalam iman.
            Menurut survei yang pernah dilakukan oleh seseorang, isi dialog kita di tingkat paling rendah dan memalukan adalah GOSIP, kemudian dialog tentang kehidupan sehari-hari dan paling bermutu adalah tentang pengetahuan demi kemajuan. Di tingkat manakah kita berada ?
3.  Berada dalam asuhan orang tua.
      Dari Yerusalem, Yesus kembali bersama Yusuf dan Maria dan selanjutnya tetap dalam asuhan mereka. Lagi-lagi penundukan diri ( menghargai otoritas, dimulai dari orang tua ) dan ketaatan


   merupakan kunci penentu pertumbuhan Yesus.
     Beberapa pernyataan disampaikan oleh para tokoh=
      -  Joel osteen : “Aku selalu menghormati kedua orang tuaku. Ibuku selalu berdoa supaya tak seorang diantara kami yang gemar berolah raga mengalami patah tulang dan tak seorangpun yang cedera. ”
      - J.Flow : “ Aku pernah jaqtuh dan selanjutnya aku membentengi diriku denga menjadikan Tuhan andalanku dan hidup dekat dengan orang-orang di atasku, para mentor dan gembalaku. “
     - Pdt.Emon : “ Kunci suksesku sampai aku dipercaya menggembalakan lebih dari 500 anggota adalah kerendahan hati dan penundukan diri .”

Bahan Sharing:


1. Berdasarkan artikel diatas, demi pertumbuhan pribadi dan gereja, apakah yang sudah dan belum kita lakukan?