GBI Ponorogo
       Kitab Wahyu telah menubuatkan keadaan akhir zaman akan semakin sulit . Menjelang kedatangan Tuhan yang kedua kalinya akan terjadi kegoncangan besar atas seluruh umat manusia dan ini adalah tanda kebinasaan bagi mereka yang hidup diluar Tuhan , tetapi  untuk orang percaya yang hidup didalam Tuhan ini adalah tanda keselamatan dimana gereja-Nya dibawa untuk mengalami penyucian dan pemurnian yang semakin mendalam . “ Tanpa kesucian , tak ada seorangpun dapat melihat Tuhan “ dan tanpa kemurnian hati iman kita akan kandas ( I Timotius 1 : 18 – 19 ).
            Semua ini direncanakan Tuhan untuk membuat kemurninan iman yang sempurna dalam wujud cinta yang murni bagi Tuhan dan sesama . Tetapi sangat disayangkan banyak orang tidak mempersiapkan diri untuk  mengalami kegoncangan ini . Juga sebagai hamba Tuhan , kita ditugaskan untuk mempersiapkan diri dan umat Tuhan untuk masuk dalam pemurnian ini ( Daniel 12 : 9-10 ) . Karena jika tidak disiapkan mereka tidak akan kuat bertahan , bahkan roboh.
            Tujuan dari penyucian dengan adanya goncangan dan masalah –masalah yang terjadi adalah  agar kita mengalami proses penyaliban  daging dan segala keinginannya . Salib akan sampai kepada puncaknya di golgota , berhenti dari dosa ( kedagingan dan hidup oleh Roh dan saliblah jalan pulang yang benar untuk kembali ke surga
            Kita akan belajar dari Asaf mengenai sikap hati yang harus kita miliki dalam menghadapi kegoncangan dan berkat yang diperoleh lewat kitab Mazmur 73: 21- 27.
1. Mengosongkan diri . Mazmur 73 : 21-22
             Asaf menyamakan dirinya seperti hewan yang bodoh dan tidak mengerti. Ia mengakui kekurangannya dan merendahkan diri . Inilah kunci untuk memikul salib , jika kita belum bisa menyangkal diri , merendahkan hati atau mengosongkan diri hubungan kita akan roboh . Sebab bukan salib yang berat , tetapi keegoisan kitalah yang memperberat salib ( Filipi 2 : 5 – 8 ; Matius 11 : 28 – 30 ) .
2. Tetap intim dengan Tuhan . Mazmur 73 : 23a
            Jangan pernah tinggalkan ibadah , persekutuan pribadi , hanya karena gesekan dan masalah.Asaf sekalipun merasa pahitnya salib yang membuat dia tidak mengerti namun dia punya komitmen untuk tetap dekat Tuhan “ tetapi aku tetap didekat-Mu” Mazmur 73 : 23a . Daud sekalipun telah jatuh namun tetap mau didekat Tuhan ( 1 Tawarikh 21 : 13 ).
3. Mempercayakan diri pada Tuhan ( Mazmur 73 : 23b ).
            Banyak orang Kristen yang percaya Tuhan  , namun hanya sedikit yang mempercayakan dirinya pada Tuhan . Banyak orang memegang tangan Tuhan  tetapi sedikit orang yang memberi tangannya dipegang oleh Tuhan . Walau tidak sesuai dengan kehendak dan pemikiran kita , tetapi Tuhan minta kita untuk tetap berserah . Inilah yang dilakukan Asaf , ia tidak mengandalkan kekuatannya tetapi memberikan tangan kanannya dipegang oleh Tuhan.
4. Pengenalan akan Tuhan ( Firman ) Maz 73 : 24a
            Kita binasa bukan karena masalah , bukan sakit penyakit , kemiskinan , dosa , bahkan iblis . Kita binasa karena tidak mengenal Tuhan ( Hosea 4 : 6 ). Dalam kitab Wahyu pasal 1 Yohanes melihat Yesus ( Firman ) tampil dalam keadaannya yang sempurna berjalan diantara ke7 jemaat. Akibat dari penampilan Firman dalam keadaan yang sempurna maka tampaklah cacat dari ke7 jemaat. Hanya Firman yang mampu menunjukkan kekurangan dan dosa kita . Tugas kita menyikapi nasehat / pengajaran Firman , dalam banyak hal kita ini sudah salah hanya Firman Tuhan belum menerangi kita dengan Firman-Nya.Ingat penginjilan bukan akhir tetapi pengajaran yang membawa kita pada kemurnian . Jangan menghindar dan memberontak ketika Firman menunjuk dosa ikuti dan lakukan.
5. Akibat dari ansehat Tuhan ( pengenalan akan Tuhan ) Mazmur 73 : 24b -26.
            Berkat dari pengenalan akan Tuhan adalah kemurnian hati. Untuk mengikut Yesus ( Filipi 3 : 7-8 ) . Asaf sudah tidak menginginkan apa-apa lagi , tidak ada apapun lagi yang mempesona , baik di surga maupun dibumi dlam keadaan baik ataupun susah , Tuhan saja yang dibutuhkan Asaf . Bukan berkat-berkatnya , surga , materi dan lain-lain , tetapi pribadi Yesus menjadi segalanya bagi Asaf.
6. BuktikanCinta-Mu . Mazmur 73 : 27.
Kita tidak bisa menunjukkan besar cinta kita kepada siapapun tanpa pengorbanan. Dalam ayat ini Asaf memakai kata “berzinah” ini menjurus pada hubungan antara suami dan istri . Yesus adalah mempelai pria surga yang sudah membuktikan cintanya kepada mempelai wanitanya dengan menderita tanpa salah bahkan mati di kayu salib. Sekarang tugas kita mempelai wanita-Nya membuktikan cinta kita kepada kekasih kitra mempelai pria  surgawi dengan menderita tanpa salah , mati bagi diri sendiri . Ini sulit dan hanya bisa dilakukan oleh kekuatan Roh Kudus , tetapi sebagai peringatan buat kita , Asaf mengingatkan jangan lari dari proses “ berzinah “ Tuhan akan membinasakan setiap kita yang meninggalkan salib . Tetapi ingatlah , Tuhan yang adalah kepala dari mempelai wanita tahu apa yang harus Dia lakukan untuk memampukan kita . ( Efesus 5 : 25 – 33 ) .
7. Memiliki Kesukaan akan Tuhan . Mazmur 73 : 27.

            Disini Asaf tidak memakai kata “ Cinta “ tetapi kata “ Suka “ kadang kita memakai kata cinta sebagai alasan untuk berdalih . Contoh : “ Tuhan saya seharian ini capek karena kerjaan jadi saya tidak berdoa ya Tuhan saya langsung tidur  tetapi Kau tau lah Tuhan saya mencintai-Mu “ . Dalam segala keadaan  , Asaf memiliki kesukaan , baik pagi hari , siang maupun malam mendekatkan di pada Tuhan .
GBI Ponorogo
http://youtu.be/t8jXVVwoKGs
GBI Ponorogo
Mazmur 133 : 1 – 3 menjelaskan bahwa persekutuan yang rukun diantara umat Tuhan menghasilkan berkat yang digambarkan dengan embun , dan kuasa yang digambarkan dengan minyak bahkan berkat dan kehidupan pun diperintahkan.
          Walaupun yang terjadi didalam banyak persekutuan / paguyuban / komunitas adalah sebaliknya : perselisihan , pertengkaran / konflik bahkan berujung pada perpecahan , kita harus memahami bahwa minimal ada 4 hal ( 4M ) yang kita lakukan agar kita rukun dan meraih berkat:
 M1 . Memahami orang – orang yang ada dalam persekutuan . DI satu sisi , pemimpin adalah manusia biasa seperti Musa yang kisahnya bisa kita pelajari dalam Keluaran 17 . Waktu lemah , dia diberi batu untuk duduk dan kedua tangannya didukung oleh Harun dan Hur . Disisi yang lain dalam  Markus 6 : 31 , 34 , Yesus memperhatikan murid-muridnya untuk istirahat sejenak dalam pelayanan  , dan orang-orang yang hadir bisa pingsan karena kelelahan dan kelaparan sehingga mereka butuh makan .
M2 . Menjalani proses benturan / pergesekan . Amsal 17 : 27 berkata besi menajamkan besi , manusia menajamkan sesamanya . Ibarat senjata ,  sebagai orang – orang dalam komunitas yang ingin menjadi tajam harus siap bergesekan dengan sesamanya.
          Dalam proses benturan ini , yang perlu benar -  benar dijaga adalah pesan Tuhan dalam Efesus 4 : 25 – 32 untuk membuang kata-kata  kotor , dan memakai perkataan yang baik untuk membangun supaya mereka yang mendengar mendapat kasih karunia. Yakubus 3 : 8  memperingatkan kita bahwa lidah adalah sesuatu yang buas , tak terkuasai dan penuh racun yang mematikan, dan bila ada kesalahan, seorang rekan rohani m yang lain menuntunnya dalam roh lemah lembut sambil berjaga – jaga untuk tidak kena pencobaan ( Galatia 6 : 1 )
M3 . Mengampuni yang bersalah . Karena kita memiliki Allah dalam nama Yesus yang mengampuni kita , pengampunan-Nya yang besar itulah yang mebuat kita sadar dan mampu mengampuni yang bersalah.
M4 . Mengasihi dalam perbuatan dan kebenaran . Usaha keras dalam doa dan kasih dalam perbuatan yang benar inilah ( I Yohanes 3 : 18 ) yang pada akhirnya bisa merukunkan umat Tuhan dalam sebuah persekutuan dan menghasilkan berkat dan kuasa .
Bahan Sharing :

Bagikan pengalaman untuk membangun hubungan intim dalam sebuah komunitas dengan mengaplikasikan 4 hal di atas .
GBI Ponorogo
          Dalam lukas 13:10-12 di ceritakan bahwa ada seorang wanita yang menderita bungkuk selama 18 tahun. Yang jadi pertanyaan adalah mengapa wanita ini bungkuk?

            Fakta membuktikan bahwa penderita bungkuk sebagian besar dialami oleh wanita . ( saudara dan saya adalah mempelai – mempelai Kristus ) . Wanita lebih banyak menderita bungkuk karena :
1. Wanita lebih banyak beban ( pikiran ) dibandingkan pria . Memikirkan  masalah ekonomi , keluarga , dll .
2. Wanita lebih banyak dipengaruhi oleh masa lalu dan masa kini ( 18 tahun sakit ) dibandingkan memikirkan masa depan . Karena memang wanita lebih dipengaruhi otak kanan .

            Dalam bacaan tersebut , Alkitab mencatat bahwa wanita itu berada dalam tempat ibadah . Artinya wanita itu tetap setia beribadah, sekalipun dalam kondisi sakit bungkuk. Namun demikian ia tidak mengalami mukjizat , mengapa? karena banyaknya masalah yang menghalangi dia, dan fokusnya hanya pada masalahnya, namun pada saat wanita tersebut bisa mengalami perjumpaan dengan Yesus , maka hal yang luar biasa terjadi , yaitu :

1. Mengubah hal biasa menjadi hal luar biasa , punggungnya yang bungkuk bisa lurus kembali , beban yang dirasakannya dibebaskan oleh Tuhan Yesus , karena tidak ada yang mustahil bagi Tuhan .

2. Mengubah masa depan yang tidak menentu , karena kondisinya yang bungkuk menjadi masa depan yang indah tanpa dipengaruhi masa lalunya ( 18 tahun dia bungkuk ) , tapi Tuhan Yesus bisa mengubahnya dalam sekejap.
            Oleh sebab itu kalau kita ingin mengalami mijizat setiap hari , maka kita harus mengalami perjumpaan dengan Tuhan Yesus setiap hari dalam setiap aktivitas kita , ada kehadiran Tuhan Yesus dalam setiap sisi kehidupan kita . Bahkan Tuhan Yesus yang mengundang kita untuk berjumpa dengan-Nya Matius11: 28

Bahan Sharing :


1.  Mukjizat apakah yang pernah anda alami setelah berjumpa   dengan Yesus? Sharingkan!