GBI Ponorogo
( Efesus 6 : 1 - 4, Kolose 3 : 18 – 25 , I Petrus 3:1 , 6 , 7 )

            “Ardi anak manja ya?!” , tanya saya pada seorang nenek yang tinggal bersama pasangan suami istri orangtua Ardi .
            “Tidak ....sangat manja ! Bagaimana tidak , kalau dia salah , ayahnya memarahi tanpa memberi pengertian dan kemudian disayang-sayang.Pernah saya lihat ayahnya melotot dan mengacungkan tinju ,dia balas yang sama . Suatu malam si Ardi teriak keras dan berkata ,”sana pelgi , sana pulang .”Bapak – nya  di usir , lanjut neneknya.
            Yang tak kalah mengejutkan , suatu pagi saya melihat sendiri , Ardi lari kencang ke arah mamanya dan memberi tendangan keras di kaki .Mamanya terkejut tentunya dan sedikit memberi pukulan dan kemudian membantu mengenakan kaos pada Ardi yang masih berusia sekitar dua tahunan .
            Barangkali kita melihat atau mengalami sendiri  dalam keluarga kita adegan – adegan diatas yang menunjukkan ketidak harmonisan dalam keluarga.Bagaimana solusi terbaik ? bilamana kita melihat kitab Efesus 6 : 1 - 4 Kolose 3 : 18-25 dan I Petrus  3 : 1 , 6 , 7 , kita langsung mengerti penyebab  dan jalan keluarnya .
            Dalam ayat – ayat tersebut dan ayat –ayat lain jelas – jelas kita mengerti bahwa untuk mengatasi ketidakharmonisan dalam rumah tangga dibutuhkan beberapa hal sebagai berikut :
I.  Sikap yang baik dalam diri masing – masing anggota keluarga
         1.         Sikap anak - anak . Anak – anak harus memiliki sikap taat dan tunduk ( menghargai dalam hati ) pada orang tua mereka . Dengan demikian mereka akan menerima janji hidup bahagia dan panjang umur .
         2.         Sikap para istri . Mereka memiliki sikap taat dan tunduk pada suami mereka , seperti Sarah memanggil Abraham suaminya tuan . Maka , Sarah berperan seperti seorang hamba , namun juga sebagai nyonya Abraham tentunya.
         3.         Sikap para suami . Kalau kita teliti ayat –ayat diatas ,para suami sekaligus orangtua laki-laki harus berperan sebagai pemimpin yang proaktif . Mereka diperintahkan untuk mengasihi , tidak boleh kasar ,memiliki pengertian terhadap istri mereka . Kalau tidak , doa mereka terhalang. Terhadap anak – anak , mereka tidak boleh menyakiti sehingga akibatnya anak –anak akan menjadi kecil hati. ( discouraged )
II. Mengasihi  tanpa persyaratan .
      Tiap anggota harus belajar mengasihi tanpa harus melihat bahwa anggota – anggota keluarga yang lain tanpa salah . Bila ada kesalahan , sikap saling menasehati dengan kelembutan harus dimiliki seperti yang dikatakan dalam Galatia 6 : 1 , I petrus 2 :18 menyatakan bahwa  hamba harus mempraktekkan kasih walau tuannya kasar / bengis( “ HARSH” ). Dalam matius 5 : 43 – 48 (BACA!) , Allah sendiri memerintahkan kita untuk mengasihi musuh – musuh kita , mendoakan mereka yang menganiaya kita , dan memberi salam kepada mereka agar kita menjadi sempurna seperti Bapa di Surga .
III. Mengasihi karena lebih dahulu dikasihi oleh Allah .
      Pengalaman dikasihi Allah adalah pengalaman penting agar kita mampu mengasihi sesama . I Yohanes 4 : 19 berkata : “ Kita mengasihi karena Allah lebih dahulu mengasihi kita “. Ayat – ayat sebelumnya menjelaskan betapa besar kasih – Nya kepada kita sehingga Yesus berkorban bagi kita .
IV.Mengandalkan Roh Kudus.
 Roma 8 : 23 menjelaskan bahwa ketidakberdayaan kita teratasi bila kita menyadari bahwa Allah dalam Kristus Yesus yang diwakili oleh Roh Kuduslah yang memampukan kita melakukan kehendak-Nya.Tapi tentunya masing – masing pribadi harus membangun hubungan intim dengan Allah. Makin  dekat Allah , hubungan dengan sesama makin dekat. Mari kita ingat selalu segitiga cinta

Bahan Sharing :
1. Bagikan pengalaman kita melihat dan mengalami berbagai gejala ketidakharmonisan dalam rumah tangga .

2. Apakah yang harus kita lakukan berdasarkan artikel diatas agar memiliki keluarga yang harmonis dan diberkati ? 
GBI Ponorogo

  I.        Pendahuluan
Berdasarkan Galatia 3: 28-29 dijelaskan bahwa untuk menjalin kesatuan, diharapkan jemaat menyingkirkan semua perbedaan, baik suku, warna kulit, bangsa, maupun status sosial dan lain-lain. Karena semua yang ada dalam Kristus adalah sama dan berhak menerima janji Allah, yaitu memiliki kehidupan yang berlimpah dalam dunia ini dan kehidupan kekal.
II.
               Untuk menjalin kesatuan, dibutuhkan pemahaman-pemahaman sebagai berikut:
                1.      Sikap Anggota Tubuh Kristus ( Efesus 4: 3-6 )
a.     Rendah hati, lemah lembut, sabar,saling mengasihi, saling membantu -> ayat 2
b.     Memelihara kesatuan Roh
Satu tubuh, satu Roh, satu Tuhan, satu iman, dan satu babtisan. -> ayat 3-6
c.      Kedewasaan rohani
Tidak mudah goyah dan tidak mudah tertipu/diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran-> ayat 14
        Kesatuan rohani ini tidak mungkin dapat dilakukan dengan usaha manusia sendiri, tetapi dengan tetap setia melakukan kebenaran Firman Tuhan dan berjalan dengan tuntunan Roh Kudus dan hidup oleh Roh itu ( Galatia 5: 25-  Baca!)
                2.      Tujuan kesatuan
Tujuan kesatuan adalah menjadikan orang-orang dunia mengenal Yesus sebagai Tuhan dan juru slamat seperti yang dikatakan dalam Yohanes 17 : 21 ( Baca! )
3.    Hasil kesatuan
                 Hasil kesatuan adalah kita diberkati dan di urapi untuk menjadi berkat bagi orang lain, seperti yang tertulis dalam Mazmur 133: 1-3. Nyanyikan lagu dari Mazmur ini.

III.       Bahan Sharing.
Apakah kendala dalam menciptakan kesatuan dalam rumah tangga, komsel, gereja, dan dalam masyarakat? Temukan jalan keluarnya.
GBI Ponorogo

TUJUH KEBAHAGIAAN SURGA

Kebahagiaan dan berkat pasti di rindukan oleh setiap orang yang hidup didunia ini, namun ternyata masih banyak orang yang tidak mengalami kebahagiaan yang menjadi pokok tujuan manusia. Kali ini kita akan menerima tawaran TUJUH KEBAHAGIAAN SURGA yang tidak dapat dipengaruhi oleh kepandaian manusia, kebodohan manusia, kekayaan manusia, kemiskinan manusia, kesehatan manusia, kesakitan manusia, bahkan kematian sekalipun.
Kitab Wahyu menawarkan TUJUH KEBAHAGIAAN SURGA seperti yang tertulis didalamnya :

1.      Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat. (Wahyu 1:3).
2.      Dan  aku mendengar suara dari Surga berkata : Tuliskan : “ Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini”. “ Sungguh, ”kata Roh, “ supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.” (Wahyu 14:13).
3.       “ Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya.” (Wahyu 16:15).
4.      Lalu ia berkata kepadaku : “ Tuliskanlah : Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.” Katanya lagi kepadaku :” Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah ! karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat.”(Wahyu 19:9 ).
5.      Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya. (Wahyu 20:6).
6.      “ Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini !” (Wahyu 22:7).
7.      Berbahagialah mereka yang membasuh jubahnya. Mereka akan memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintu-pintu gerbang ke dalam kota itu.
     (Wahyu 22:14)
Dua macam pengajaran sesat yang perlu di perhatikan :

1.      Pengajaran tentang reinkarnasi mengajarkan bahwa setelah mati, maka roh manusia akan dapat masuk ke orang lain, dan bisa lahir kembali dan seterusnya, tanpa harus mempertanggung-jawabkan apa yang telah diperbuat semasa hidupnya didunia. Coba bandingkan dengan kebenaran Firman Tuhan yang terambil dari kitab Ayub 14:7-10.
2.      Pengajaran Saduki yang tidak percaya adanya kebangkitan orang mati, bahkan tidak percaya adanya malaikat dan roh ( Kisah Para Rasul 23:8).
Apabila tidak ada kebangkitan orang mati, maka hal tersebut akan memicu orang untuk larut didalam dosa (rokok, narkoba, minuman keras, dan dosa sex) sehingga dapat merusak kebahagiaan manusia. Karena setelah mati, tidak akan ada pengadilan yang mengadili manusia. Manusia disamakan dengan binatang ( I Korintus 15:32).
Oleh karena itu, jangan percaya terhadap dua macam pengajaran yang sesat itu, tetapi yakinlah kebenaran Firman Allah yang menyatakan bahwa setiap orang harus memberikan pertanggung jawab selama hidupnya di dunia, baik maupun buruk. ( Ibrani 9:27).

BAHAN SHARING :

1.      Dari ke tujuh tawaran untuk memperoleh kebahagiaan, manakah yang belum kita responi ?

2.      Untuk memperingati kenaikan Yesus ke Surga sebagai buah sulung, mari kita baca dan renungkan Matius 28:16-20; Markus 16-19-20, Lukas 24:50-53, naikkan syukur bersama.

GBI Ponorogo










GBI Ponorogo
KESATUAN DALAM TUBUH KRISTUS

  I.       Pendahuluan:
Berdasarkan Galatia 3: 28-29 menjelaskan bahwa untuk menjalin kesatuan, diharapkan jemaat menyingkirkan semua perbedaan. Baik suku, warna kulit, bangsa, maupun status sosial dan lain-lain, karena semua yang ada dalam kristus adalah sama dan berhak menerima janji Allah yaitu memiliki kehidupan yang berlimpah dalam dunia ini dan kehidupan kekal.
II.               Untuk menjalin kesatuan, dibutuhkan pemahaman sebagai berikut:
                1.      Sikap Anggota Tubuh Kristus ( Efesus 4: 3-6 )
a.     Rendah hati, lemah lembut, sabar,saling mengasihi, saling membantu -> ayat 2
b.     Memelihara kesatuan roh
Satu tubuh, satu Roh, satu Tuhan, satu iman, dan satu babtisan. -> ayat 3-6
c.      Kedewasaan rohani
Tidak mudah goyah dan tidak mudah tertipu/diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran-> ayat 14
        Kesatuan rohani ini tidak mungkin dapat dilakukan dengan usaha manusia sendiri, tetapi dengan tetap setia melakukan kebenaran Firman Tuhan dan berjalan dengan tuntunan Roh Kudus. ( Galatia 5: 25)  Baca!
                2.      Tujuan kesatuan 
Tujuan kesatuan yaitu untuk saling melayani. Sebagaimana Kristus datang kedunia ini bukan untuk dilayani tetapi untuk melayani bahkan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. ( Markus 10: 25 )
                3.      Hasil Kesatuan  
Untuk menghasilkan kesatuan yang maksimal, kita harus mampu mengalahkan keinginan daging yang bertentangan dengan keininan Roh, dan mengijinkan Roh Kudus menuntun dan bekerja dalam hidup kita sehingga menghasilkan buah Roh. Buah Roh tersebut adalah : Galatia 5:22-23, Kasih, sukacita, damai sejahterta, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.
III.       Bahan Sharing.

Apakah kendala dalam menciptakan kesatuan dalam rumah tangga, komsel, gereja, dan dalam masyarakat? Temukan jalan keluarnya.
GBI Ponorogo

PERANAN ORANG TUA DALAM KEHIDUPAN ANAK-ANAK

Semua orang tua pasti merindukan anak-anak mereka bertumbuh seperti Yesus. Lukas 2:40 mencatat bahwa Dia bertumbuh besar dan menjadi kuat dalam roh, penuh hikmat dan kasih karunia Allah ada pada-Nya. Hasilnya, Dia dikasihi oleh Allah dan manusia seperti yang tercatat dalam Lukas 2: 52.                                               
Namun kenyataan yang sering kita lihat dan alami adalah sebaliknya. Banyak anak-anak yang lemah, penuh ketakutan, menjadi pembuat keonaran di sekolah dan tidak memiliki keharmonisan dalam keluarga mereka dan menjadi korban ganasnya kehidupan. Sebut saja berbagai kejadian yang terjadi belakangan ini : pelecehan seksual di J.I.S, dan Suka bumi; anak yang mati karena melompat dari gedung bertingkat karena pengaruh film “ Spider Man “ dan anak SD yang mati setelah di aniaya oleh kakak-kakak kelasnya di Makasar.
Bila kita menyelidik kitab Lukas 2: 41-52, kita mendapatkan solusi bagi persoalan yang ada bila 3 hal dibawah ini diterapkan ( 3 P )=
P.1. ( Pendidikan ). Pada zaman Yesus, sebelum seorang masuk sekolah pada usia 6/7 tahun, orang tua mereka mengajar mereka pengakuan iman Yahudi ( Ulangan 6: 4-5 ), menghafal beberapa ayat dari kitab Taurat, Amsal dan ayat-ayat pilihan dari kitab Mazmur. Selanjutnya, di sekolah dia belajar dari guru-gurunya dengan menghafal kalimat-kalimat Taurat. Dengan menghadap mimbar rendah dan murid-murid yang duduk melingkar, seorang guru mengajar 25 anak dan bila jumlah bertambah menjadi 40 anak ada 1 guru pendamping yang membantu-nya.

Dengan latar pendidikan seperti itulah Yesus bertumbuh sehingga pada saat berusia 12 tahun, kedua orang tua-Nya menemukan Yesus duduk diantara para alim ulama bersoal jawab tentang Firman. Dalam kitab Ulangan 6:1-9, Tuhan memerintahkan untuk secara berulang-ulang mengajarkan Firman Tuhan kepada anak-anak kita pada waktu duduk, dalam perjalanan, waktu berbaring dan bangun. Sudahkah para orang tua belajar Firman Tuhan dan mengajarkan pada anak-anak mereka dalam acara-acarayang tidak formal?
P. 2 ( Perhatian ). Pada waktu Yusuf dan Maria kehilangan Yesus setelah merayakan paskah di Yerusalem, mereka mencari-Nya di Nazaret sepanjang hari diantara sanak saudara dan kembali ke Yerusalem yang di tempuh selama 3 hari perjalanan. Sejauh manakah perhatian kita pada anak-anak kita?
P. 3 ( Pengasuhan ). Sepulang dari Yerusalem, Yesus tetap ada dalam asuhan Yusuf dan Maria sebagai orang tua-Nya. Berbicara tentang pengasuhan, peran kepala keluarga ( Pria/ Laki-laki ) sangatlah besar. Seorang kepala keluarga berperan sebagai:
Ø  Imam.
        Sebagai imam, seorang bapak berhubungan dengan Tuhan sebagai wakil dari keluarga-nya. Jadi, setiap bapak wajib selalu mendoakan anak-anak-nya sendiri. Ayub 1: 5 -   Baca!
Ø  Nabi.
       Sebagai Nabi, seorang bapak berhubungan dengan keluarganya sebagai wakil yang berbicara untuk Tuhan. Efesus 6: 4     Baca!
Ø  Raja.
       Sebagai Raja, seorang bapak tugasnya adalah untuk mengatur dan memerintah keluarga-nya atas nama Tuhan BUKAN ISTRI.        1 Timotius 3: 4-5 -  Baca!

BAHAN SHARING:

Perhatikan  keadaan anak-anak disekeliling kita yang memprihatinkan dan carilah solusi berdasarkan artikel diatas.
GBI Ponorogo

“ KUASA UNTUK MELAKUKAN FIRMAN TUHAN ”
Van Gogh, seorang pelukis terkenal adalah pengagum Yesus Kristus dan berusaha meniru apa yang Dia lakukan. Karena melakukan dengan kekuatan sendiri yang sangat terbatas, akibatnya dia frustasi dan memotong telinganya dan berakhir dengan bunuh diri. Seorang teman di Jakarta berusaha melakukan hal yang sama di usia 45 tahun, akibatnya dia mengaku kelelahan dan usahanya gagal di tengah jalan.
Berbeda dengan mereka, Paulus rasul besar itu menulis dalam Roma 7:23-26 (BACA !), walaupun sempat dia berkata “ aku manusia celaka, siapa yang dapat melepaskan aku dari tubuh maut ini ?,” dia melanjutkan pernyataan kemenangan, “ Syukur kepada Allah Yesus Kristus Tuhan ! ”
Bila kita mengamati surat Roma 7 & 8 dan I Korintus 9:25-27, ada beberapa hal yang perlu dilakukan :
1.     MENYADARI ADANYA PEPERANGAN ANTARA DAGING DAN ROH.
Dia mengatakan saat kita mau melakukan yang baik, yang sebaliknya, yang jahat yang dilakukan (Roma 7:19). Kemudian dia mengatakan dengan akal kita melayani hukum Allah dan dengan tubuh insani melayani hukum dosa (Roma 7:26).
2.     MEMPERBARUI AKAL BUDI KITA
Roma 12:2 menjelaskan bahwa harus ada pembaruan akal budi sesuai dengan firman-Nya ( bandingkan dengan Roma 8:5). (baca!)
3.     MENGGEMBLENG TUBUH KITA DENGAN KERAS
Karena tubuh ini seringkali menjadi kendala besar dalam perjalanan iman, kita perlu merawat dan melatihnya dengan keras. I Korintus 9: 24-27 menjelaskan bahwa kita diibaratkan sebagai pelari yang punya tujuan  dan petinju yang tidak memukul sembarangan
4.     MENGANDALKAN ROH KUDUS
Ibarat hukum gravitasi yang hanya bisa dilawan dengan hukum sebaliknya yang menarik benda keatas, hukum dosa harus dilawan dengan hukum Roh. Pada saat kita akan dikalahkan dengan daging yang cenderung berbuat dosa, Roh Kudus dalam diri kitalah yang akan membangkitkan minat dan kemampuan untuk menyenangkan hati Allah (Roma 8:3 ; Filipi 2:13 (BACA !)
Bila ke empat hal diatas kita lakukan dengan baik, kita yakin kerinduan menjadi seperti Yesus akan menjadi kenyataan dan kita mampu melakukan firman-Nya.

BAHAN SHARING       :
Berdasarkan artikel diatas, apakah yang harus kita lakukan agar menjadi seperti Kristus dan menjadi orang yang mampu mentaati firman-Nya ?

GBI Ponorogo
Tuhan,penolongku.
Mazmur 121:1-8

                Tidak dapat disangkal lagi bahwa manusia adalah mahluk lemah yang menghadapi persoalan. Manusia gampang lupa , waktu dihadapkan pada masalah yang rumit sering lemah dan kehilangan pengharapan . Tidak jarang kita mendengar keputus asaan berakhir pada kasus bunuh diri.Dalam mazmur 121 ini , Raja Daud mengungkapkan dengan baik bahwa sumber pertolongan bagi masalahnya adalah dari Tuhan sendiri .
Pertolongan Tuhan digambarkan dengan kemahakuasaan- Nya sebagai Pencipta langit dan bumi ( ayat 2 ) ; Penjaga yang tidak pernah terlelap dan tertidur ( ayat 3 ) ; Penerang dari sengatan matahari pada siang hari dan bulan pada malam hari ( ayat 5 – 6 ) ;Penjaga dan pelindung dari semua jenis kecelakaan ( ayat 7 ) ; dan ayat 8 menjelaskan tentang Dia sebagai pemelihara kita masing – masing secara lahiriah ketika keluar untuk bekerja setiap hari dan pulang untuk istirahat .
Dalam kehidupan sesuai yang dikisahkan dalam Alkitab , ......pertolongan – Nya pada beberapa tokoh alkitab :
1. Lazarus . Dia dibangkitkan dari kematian walaupun dalam kondisi yang membusuk.
( Yohanes 11 : 43  - 44) .
2. Musa . Pada waktu dia dan orang Israel dihadapkan pada jalan buntu ( didepan laut merah , dibelakang tentara Firaun yang bengis ) . Muysa mendapat pertolongan dari Tuhan dengan terbelahnya laut itu. ( Keluaran 14 : 9 , 15 ,16 ) Baca !!!
Bila saat ini kita sedang ketakutan ingatlah bahwa kita adalah anak – anak Allah dan Roh yang ada dalam diri kita lebih besar dari roh jahat , hati kita dan beragam persoalan yang ada ( 1 Yohanes 3 : 20 ; 4 : 4 ; Yohanes 11 : 40 ) . Tolak intimidasi / tuduhan yang mebuat kita takut dalam nama Yesus yang ajaib . Mari kita perkatakan , merenungkan dan lakukan Firman – Nya dengan hati- hati untuk mendapatkan pertolongan  - Nya . ( Yosua 1 : 8 )

Bahan sharing :

1. Sharingkan persoalan yang kita masing – masing hadapi dan carilah solusi dari Tuhan sumber pertolongan kita berdasarkan artikel diatas.
GBI Ponorogo
“ Menguntungkan Kita Bila Dia Pergi”
Kurang lebih dua puluh tahun yang lalu , Ibu Rachel meninggalkan Kota Semarang  pergi menuju ke Jakarta , karena persoalan ekonomi dan keluarga yang rumit. Disanalah dia berjuang dengan didukung oleh saudara-saudaranya. Hasilnya , masalah keluarga dan ekonomi berhasil terselesaikan dengan baik , karena pertolongan Roh Kudus. Keuntungan juga didapat oleh ketiga anaknya yang akhirnya bisa menyelesaikan kuliah mereka dan mendapatkan pasangan – pasangan  yang cukup mapan dan rohani.
                Demikian pula dengan kenaikan Yesus ke Surga untuk menyediakan rumah – rumah yang indah , kita diuntungkan karena Roh Kudus diberikan sebagai penolong (“HELPER”) , bukan sekedar penghibur ( terjemahan L.A.I) . (Yohanes 16 : 7 – Baca ! )
                Sebagai penolong , Roh Kudus bukan sekedar pengaruh tetapi pribadi / oknum yang nyata yang menyertai dan tinggal di dalam kita . ( Yohanes 14 : 15- 17 ) . Seharusnya kita menghargai kehadiran-Nya dalam hidup ini dan membangun hubungan sampai tingkat intim . Maka peranan - Nya sebagai penolong akan sangat bermanfaat dalam menghadapi kehidupan yang amat sulit ini. Namun yang seringkali kita lakukan adalah mendukakan Dia dengan melakukan hal – hal buruk seperti yang tercatat dalam Efesus 4 : 25 -32 , yaitu : berdusta , marah , mencuri , berkata kotor , menyimpan kepahitan, geram , bertikai , berkata jahat dan hal – hal jahat lainnya . Sebaliknya sebagai orang yang beriman kita harus berbaik hati ( “ kind ” ) , lembut hati ( “ tender – hearted “  ) dan hidup saling mengampuni seperti Kristus mengampuni kita. Mari kita ingat selalu gambaran sepasang burung merpati yang tidak mau masuk ke sarang mereka karena adanya ulat di dalamnya.
                Sebagai penolong yang luar biasa , ada 2 hal yang perlu diperhatikan :
1)      Peranan  Roh Kudus.Peranan -Nya seperti yang tercatat dalam Yohanes 16 : 9 – 14 adalah :
- Menginsyafkan (“elencho” – Yunani ) tentang dosa , kebenaran dan penghakiman( 9-11 ).
- Menunutun dalam seluruh kebenaran ( 13 ).
- Memberitahukan hal – hal yang akan datang (13b ).
- Memuliakan Yesus ( 14 ).
- Mengajar dan mengingatkan yang diajarkan Yesus ( Yohanes 14 :26 ).
2)      Karunia – Karunia RohKudus . Berbagai macam karunia RohKudus diberikan , yaitu :
A  . Karunia Pelayananan ( Efesus 4 : 11 ) . Karunia pelayanan sebagai :
-          Rasul
-          Nabi
-          Pengajar
-          Penginjil
-          Gembala
B . 1 . Karunia Roh kudus .  I Korintus 12 : 8 – 11 menyebutkan 9 karunia yaitu :
1.          Karunia hikmat
2.          Karunia pengetahuan
3.          Karunia iman
4.          Karunia kesembuhan
5.          Karunia mukjizat
6.          Karunia nubuat
7.          Karunia membedakan bermacam macam roh
8.          Karunia bahasa Roh
9.          Karunia menafsirkan bahasa Roh
    2. Karunia Tambahan yaitu :
 -       Karunia Menolong ( “ Help “ )
-        Karunia Administarsi ( “ Administration “ )
C . Karunia Motivasi . Roma 12 : 7 – 8 menyebutkan berbagai karunia motivasi , yaitu :
-        Karunia melayani
-        Karunia memberi
-        Karunia memimpin
-        Karunia belas kasihan
Bila saja kita hidup tidak mendukakan Roh Kudus dan bekerja sama dengan multi peran dan beragam Karunia – Nya , kita akan menjadi pengikut Kristus yang luar biasa . Betul ?
Bahan sharing :
1.       Menyadari Roh Kudus adalah penolong ajaib bagi kita , apakah yang harus kita lakukan agar menyenangkan Dia  dan bisa bekerjasama dengan - Nya dalam menjalani kehidupan yang penuh tantangan ini ? .

2.       Berilah tanda ( centang dan lingakri angka )pada berbagai karunia yang kita dapatkan dan bagikan pengalaman dalam mengaplikasikan karunia karunia tersebut.
GBI Ponorogo
 GEREJA YANG KUAT

Presiden Soekarno pernah berkata , “ Negara yang kuat terdiri dari masyarakat yang kuat , dan masyarakat yang kuat terdiri dari keluarga - keluarga yang kuat “ .
Untuk menjadi gereja yang kuat , Paulus memberikan saran – saran kepada Titus , anak rohaninya waktu dia tinggal di Kreta untuk melakukan 3 hal sebagai berikut : ( 3K )
1)    Keteraturan ( ayat 5 ) . Di setiap kota , hal –hal yang kurang harus diatur . Ada banyak hal yang perlu dibenahi dalam sebuah gereja , seperti perijinan gereja , struktur organisasi dan uraian pekerjaan dari para pengurus , pelaksanaan program – program yang perlu pengarahan dan sistem kontrol yang kuat.
2)    Kepenatuaan yang dewasa ( ayat 5 ) . Para penatua dan penilik jemaat perlu diusahakan untuk menjadi dewasa dengan masing – masing punya ciri – ciri sebagai berikut : 1. Tidak bercacat 2. Satu Istri  3. Anak – anaknya hidup beriman dan tidak dapat dituduh tidak senonoh dan tidak tertib / disiplin  4 .  Tidak angkuh 5 . Bukan pemberang ( cepat marah / “ quick tempered” ) 6 . Bukan peminum 7 . Bukan pemarah ( keras / “ violent “ ) 8. Tidak serakah 9 . Suka memberi tumpangan 10. Suka akan yang baik 11. Berpikiran sehat ( “ sober - minded  “ ) 12 . Adil 13. Saleh / kudus 14 . dapat menguasai diri . 15. Berpegang teguh pada ajaran Firman.
Untuk menjadi penatua – penatua yang demikian perlu proses yang harus dilalui . Pengangkatan 7 orang pelayan meja dalam Kisah Para Rasul 6 : 1 – 7 bisa menjadi contoh yang baik bagi kita . Mereka terkenal baik ( mengaplikasikan kasih ) , penuh Roh Kudus dan hikmat ( mereka menerima baptisan Roh Kudus dan karunia ) , penuh iman dan Roh Kudus seperti Stefanus . ( Dia memiliki gaya hidup sebagai seorang yang sangat cinta Firman dan berserah penuh pada tuntunan Roh Kudus dan karya-Nya) . Langkah kompromi untuk mengangkat para penatua yang tidak memenuhi persyaratan diatas  jelas – jelas bertentangan dengan kehendak Tuhan . Apalagi bila yang diangkat adalah orang – orang yang baru bertobat . I Timotius 3 : 6 memperingatkan mereka akan menjadi sombong dan terkutuk seperti iblis dahulu .
   3)  Kesaksian . Keteguhan dalam iman kepada Kristus akan membuat mereka sanggup menasehati orang dan meyakinkan para penentang injil . ( Titus 1 : 9 ) . Kesalehan tentang Kristus harus disampaikan oleh orang – orang yang penuh keberanian dalam Iman kepada – Nya kepada orang – orang yang belum diselamatkan ( I Timotius 3 : 13 ) . Kesaksian mereka bisa disampaikan dengan leluasa karena cocok dengan karakter mereka . (ada integritas / apa yang dikatakan sesuai dengan keadaan rohani mereka ) . Dan , mengingat banyak hambatan seperti orang – orang yang menentang dan gangguan roh – roh jahat , siapkah para penatua bermitra dengan pimpinan gereja ?

 Bahan Sharing :
1 . Untuk menjadi gereja yang kuat , hal – hal apakah yang perlu dibenahi ?


2 . Hal – hal apakah yang perlu dibenahi dalam keluarga dan buatlah program – program untuk menjadi  keluarga sehat yang bermanfaat bagi masyarakat  dan bangsa ?