GBI Ponorogo
" Maraton Rohani. "

Berbeda dengan " jogging" atau lari~ lari kecil tanpa sarat yang artinya boleh berhenti di jalan atau pulang ke rumah kalau ada hambatan, lari maraton berjarak tempuh 42,2 km harus dilakukan sampai ke tujuan tanpa menghiraukan  adanya berbagai hambatan. Demikianlah sebagai pengikut Kristus , kita harus menjalani kehidupan yang sarat dengan hambatan dengan berlari seperti pelari maraton ke garis akhir dan memenangkan pertandingan.1 Korintus 9 : 24 - 27, 29 menjelaskan hal ini ( baca! ).
Untuk mengikuti perlombaan maraton rohani, ada syarat~ syarat yang harus dipenuhi. Berdasarkan Lukas  10 : 20 b yang berkata, “ tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga " ,  nama kita terdaftar sebagai orang yang sudah menerima Yesus sebagai Bapak Surgawi dan Tuhan. Berdasarkan Efesus 1:13 yang berkata, “Di dalam Dia   kamu juga karena kamu telah mendengar firman kebenaran,  yaitu Injil keselamatanmu di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan  dengan Roh Kudus , yang dijanjikan-Nya itu “ , kita sudah memiliki tanda peserta, yaitu meterai Roh Kudus.Secara gratis kita terdaftar dan mendapatkan tanda daftar  untuk mengikuti lomba. Roma 3  : 24 yang berkata, “dan oleh kasih karunia telah dibenarkan   dengan cuma-cuma karena penebusan   dalam Kristus Yesus. “    menegaskan bahwa secara gratis kita dibenarkan karena  penebusan dalam Kristus Yesus, oleh anugerah Nya semata -  mata.
Selanjutnya, bagian kita berdasarkan Filipi 2 : 12 yang berkata , “Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu   dengan takut dan gentar  ,  bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, “ dan Matius 16 : 24 yang berkata , “   Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya  dan mengikut Aku , “       ada 2 hal penting yang kita lakukan. Yang pertama adalah mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar, dan yang kedua siap menyangkal diri, memikul salib kita dan terus menerus mengikut Dia dengan tekun untuk mendapatkan mahkota kehidupan.
Berbagai hal yang harus kita lakukan agar kuat dalam perlombaan dan mencapai garis akhir  setelah memiliki gaya hidup sebagai pengikut lomba yang tekun menikmati firman Tuhan, hidup dalam komunitas /  persekutuan dengan sesama, menikmati perjamuan kudus dan makan bersama, hidup dalam doa, dan hidup dalam pelayanan ( baca Kisah Para Rasul  2 : 42 – 43 ), kita harus melakukan hal hal dibawah berdasarkan Ibrani 12 :  1 - 2 .
 1. Mengingat adanya saksi -  saksi iman yang mengelilingi kita bagaikan awan dan saat ini sudah ada di Surga sebagai pemenang lomba. Sebut saja Abraham, Ishak, Musa, Gideon dan lain lain yang disebutkan dalam fatsal sebelumnya.
2. Menanggalkan beban dan dosa dosa yang menghalangi kita. Seperti kerikil yang ada dalam sepatu lari, mari , singkirkan dosa dosa yang dianggap kecil yang sangat menghambat langkah cepat kita,kususnya dosa dalam hati seperti kebencian, kemarahan, dendam dan lain sebagainya.
3. Memusatkan perhatian kita kepada Kristus yang tekun memikul salib dan mengabaikan rasa malu / kehinaan, demi sukacita yang disediakan bagi Dia dan sekarang telah duduk di sebelah kanan tahta Bapa Surgawi.
Sebagai hasil perjuangan kita dalam perlombaan wajib yang kita ikuti, kitab Yakobus  1 : 12 mengatakan , “Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan,  sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan  yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. “

Bahan sharing :
1. Dua pernyataan yang diulang oleh pembicara  yang perlu
    mendapatkan perhatian, yaitu Tuhan tidak mau berhutang dan
    siapkan diri dengan baik dalam memuji Tuhan karena puji - pujian  
    adalah tahta Allah. Bagaimana kita menanggapi hal hal ini?
2. Hambatan apakah yang menghalangi kita dalam perlombaan
    maraton yang sedang kita ikuti?


GBI Ponorogo
“ BERKENAN PADA TUHAN “
                Berkenan dalam Tuhan adalah dambaan setiap umat Kristen yang percaya. Berkenan dalam Tuhan juga berkaitan dengan sikap  bertahan dalam anugerah Tuhan. Rasul Paulus di dalam Pengkhotah 4 : 17 berkata , “Jagalah langkahmu, kalau engkau berjalan ke rumah Allah! Menghampiri untuk mendengar adalah lebih baik dari pada mempersembahkan korban yang dilakukan oleh orang-orang bodoh, karena mereka tidak tahu, bahwa mereka berbuat jahat. “ Kita adalah orang – orang pilihan Allah . Hanya anugerah Tuhan kalau kita dipilih menjadi orang yang percaya kepada Tuhan, bukan karena kebaikan kita. Pergi ke rumah Allah, menghampiri dan mendengar adalah lebih baik, bukan berarti tidak perlu memberikan persembahan / korban untuk perkerjaan Tuhan di gereja. Karena itu adalah rangkaian dalam sebuah ibadah. Dan yang terpenting , itu semua adalah tentang sikap hati kepada Tuhan.( 1 Samuel 16 : 17 . Baca! ). Tuhan melihat hati karena :
-  Hati mencerminkan siapa dia. Dalam Amsal 27 : 19  berkata, 
  “Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia   
   mencerminkan manusia itu.”
-  Kehidupan manusia terlihat dari hatinya. Dalam Amsal 4 : 23
   berkata, “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena
   dari situlah terpancar kehidupan. “
          Bagaimanakah sikap hati yang berkenan kepada Tuhan ?
1. Hati yang bertobat ( 1 Samuel 15 : 22 – 23 , 26 )
          Sekedar menyenangkan dan rindu Tuhan . Bertobat adalah berbalik atau berpaling dari kehidupan lama kita menjadi kehidupan baru. Kita harus mau diubahkan / diperbarui oleh Tuhan. Jangan mengeraskan hati, mau berkaca pada Firman untuk meninggalkan sikap kita yang buruk; tidak menolak Firman seperti raja Saul ( 1 Samuel 15: 23. Baca! ) Tuhan yang menentukan hidup kita, seperti dalam Yesaya 45 : 7 berkata , “ Tuhan yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang; Akulah Tuhan yang membuat semuanya ini.” Kehidupan yang diberkati Tuhan bersumber dari hati yang bertobat bukan karena doa dan tumpang tangan seorang pelayan Tuhan.
2. Hati yang mengampuni ( Matius 5 : 23 -24 )
           Tuhan Yesus mengajarkan pengampunan disertai disiplin . Contohnya Yesus mengampuni perempuan berzinah, tetapi resiko dan pendisiplinan tetap harus ditanggungnya melalui orang – orang di sekitarnya. Hidup kita saat ini akibat dari masa lalu . karena itu jangan biarkan sakit hati dan dendam masa lalu merusak hidup kita karena tidak bisa mengampuni. Kita harus saling mengaku dosa dan saling mendoakan. Di dalam Yakobus 5 : 16 dikatakan , “Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.”
3. Hati yang memuliakan Allah (  Mazmur 100 : 2 dan  1 Korintus
   6:20 ).
          Memuliakan Tuhan harus dengan segenap hati, dengan segenap jiwa dan segenap kekuatan kita. Karena itu kita harus mengekspresikan melalui suara dan sikap tubuh.
4. Rendah hati di hadapan Allah ( Mikha 6 : 8 dan Yakobus 4 : 6 )
          Hidup adalah anugerah Tuhan, karena itu tidak ada yang patut disombongkan dalam setioap kehidupan kita. Segala kekayaan, kehebatan, kedudukan, kepintaran dan segala kemuliaan dunia adalah sia –sia jika dibandingkan dengan pengenalan akan Yesus Kristus.Untuk itu kita harus rendah hati di hadapan Allah.  Kita harus belajar dari Tuhan Yesus ( Matius 11: 29. Baca 1 )
5. Hati yang mengasihi dan memberi ( Yakobus 1: 26 – 27 . Baca ! )
          Jika berkata mengasihi berarti siap juga untuk memberi dan menolong orang – orang yang kesusahan. Kita tidak bisa melakukan yang satu ( mengasihi ) mengabaikan yang lain ( memberi ). Di dalam Matius 23 : 23 dikatakan, “Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan  dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan.  Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.” Untuk belajar memberi kita harus memiliki motivasi yang benar, yaitu untuk membalas cinta Tuhan yang rela berkorban bagi kita tanpa keinginan untuk disanjung, bersaing, dan mendapatkan nama.

Bahan Sharing :

* Berikan contoh – contoh dalam kehidupan kita berdasarkan artikel diatas, bagaimana kita bersikap agar memperkenankan hati Tuhan !
GBI Ponorogo
“ PESAN KRISTUS KEPADA KETUJUH JEMAAT “

  I. Pesan Tuhan kepada ke tujuh jemaat ini dimaksudkan untuk memberi nasehat, peringatan, peneguhan Iman, memberi ajaran kepada  jemaat yang merosot imannya dan memberi pahala bagi yang setia terhadap Tuhan dan Firman-Nya.( Wahyu 3 : 19 ). Dalam terjemahaan BIMK tertulis,“ Karena itu tuliskanlah apa yang telah kau lihat baik yang terjadi sekarang maupun hal – hal yang akan terjadi nanti “

 II. Keadaan ke tujuh jemaat :
1. Jemaat Efesus . ( Wahyu 2 : 4 – 5 )
          Jemaat ini mendapat  peringatan dari Tuhan , karena sudah meninggalkan kasih yang mula –mula, dan jika tidak bertobat Tuhan akan mengambil kaki dian dari tempatnya. Tuhan akan menolak / mengeluarkannya dari dalam kerajaan-Nya. Mari kita bandingkan kwalitas kasih kita dengan kwalitas kasih  kita  semula. Bila belum mengalami kasih semula, mari kita mohon belas kasihan Tuhan untuk mengalami kelahiran baru dan kasihNya yang membuat kita jatuh cinta pada Nya.Namun jika kita tidak bertobat, Tuhan akan menolak dan mengeluarkan kita dari dalam kerajaan -Nya.

2. Jemaat Smirna. ( Wahyu 2 : 9 – 10 )
           Jemaat ini mendapat peneguhan iman dalam penderitaan. Barangsiapa yang setia sampai mati Tuhan akan mengaruniakan Mahkota Kehidupan.
3. Jemaat Pergamus. ( Wahyu 2 : 14 -16 )
          Jemaat ini hidup berkompromi dengan dosa, mengikuti ajaran – ajaran yang tidak alkitabiah dan menyembah berhala. Jemaat Pergamus sama dengan Jemaat Tiatira, jika tidak bertobat akan mendapat hukuman.
4. Jemaat Tiatira.  ( Wahyu 2 : 20 – 23 )
          Jemaat ini cenderung membiarkan dosa ( MEREMEHKAN ), termasuk  melakukan hal – hal yang CABUL, ketidakbenaran dan ajaran – ajaran yang tidak alkitabiah, termasuk makan makanan berhala. Tuhan akan menghancurkan jemaat semacam itu beserta dengan pemimpinnya ( ayat 23 )
5. Jemaat Sardis. (  Wahyu 3 : 1 – 4 , terjemahan BIMK )
          Jemaat ini mengalami kematian rohani. Dalam terjemahan BIMK dikatakan  “ Aku tahu apa yang kalian lakukan, padahal kalian mati “. Tuhan serukan untuk “ Bangunlah dan bertobatlah “. Kalau tidak berjaga – jaga Tuhan akan datang tiba – tiba seperti pencuri.
6. Jemaat Laodikia. ( Wahyu 3 : 15 – 17 )
          Jemaat ini tidak dingin dan tidak panas ( suam – suam kuku ). Mereka merasa kaya , tidak berkekurangan apa – apa ( serba berkecukupan ), namun sebenarnya di hadapan Tuhan mereka adalah orang –orang yang melarat, miskin, buta, telanjang dan malang ( keadaannya sangat menyedihkan ). Orang – orang semacam ini akan dimuntahkan keluar dari mulut Allah. Didalam ayat 8,Tuhan menasihatkan agar mereka untuk membeli emas murni ( gambaran Firman Tuhan yang harus dipelajari dengan sungguh sungguh dalam tuntunan sang maha guru, Roh kudus) dari Tuhan supaya menjadi kaya ;  pakaian putih ( gambaran kesucian ) supaya ketelanjangan mereka tertutupi, dan juga  minyak ( gambaran Roh kudus ) untuk dioleskan ke mata mereka agar bisa melihat dengan baik. Marilah dalam kerendahan hati kita berani membayar harga yang tinggi.
7. Jemaat Filadelfia.(  Wahyu 3: 8 – 11 )
          Jemaat ini tidak seberapa kuat ( sederhana ), menuruti Firman Tuhan, dan setia kepada Tuhan dan Firman -Nya.Bagi yang setia, Tuhan akan membukakan pintu yang tidak dapat ditutup oleh siapapun, membuatvmusuh~musuh bertekuk lutut, dan dilindungi pada masa kesusahan  dan dalam 1 Tesalonika 1:10 dikatakan bahwa Tuhan akan menyelamatkan mereka dari murka yang akan datang.

III. Upah orang yang menang.
          Bagi yang menang, Wahyu 3 : 12 berkata . “Orang yang menang, akan Kujadikan sebagai tiang dalam Rumah Suci Allah-Ku, dan ia akan tinggal di tempat itu selama-lamanya. Nama Allah-Ku, dan nama kota Allah-Ku -- yaitu Yerusalem baru yang akan turun dari surga, dari Allah-Ku -- akan Kutulis pada diri orang itu. Juga nama-Ku yang baru akan Kutulis pada dirinya “. ( BIMK )
IV. Bahan Sharing :
          1. Diteguhkan oleh mimpi yang diberikan kepada pembicara yang melihat ada anggota yang menghadapi makanan berlimpah,menggenggam uang ratusan ribu erat - erat, sibuk dengan urusan sendiri, pendeta yang tertidur dalam pertemuan, seorang hamba Tuhan mengajukan proposal untuk pembangunan gereja, termasuk jemaat yang manakah kita dan apakah yang harus dilakukan?


GBI Ponorogo
“ KIAT – KIAT PEMULIHAN “

Rumah di jalan Salak Jakarta yang kelihatannya mentereng dari  luar, ternyata ada banyak hal yang perlu diperbaiki pada waktu kita masuk dan melihat keadaan di dalamnya. Banyak genting yang bocor, rangka atap dan atap dari bahan plastik yang patah dan robek, beberapa plafon dan keramik lantai dalam rumah yang terlepas. Demikianlah juga keadaan kita sebagai umat Tuhan yang kalau kita teliti ada banyak hal seperti buruknya kesehatan, ekonomi, rumah tangga, dan pelayanan kita yang perlu dipulihkan.
Berdasarkan II Tawarikh 7 : 1 – 11, kita mempelajari bahwa untuk mendapatkan pemulihan, terlebih dahulu kita perlu memahami bahwa ternyata Tuhan menekankan betapa pentingnya kita harus hidup taat terhadap perintah-Nya untuk memperoleh berkat, dan sebaliknya ketidaktaatan, secara kusus beribadah kepada allah lain dan sujud menyembahnya  mengakibatkan malapetaka. Ketidaktaaatan mengakibatkan langit tertutup sehingga tidak turun hujan, belalang memakan hasil bumi dan penyakit sampar akan melanda. Berikutnya rumah Tuhan ( gereja ) yang pada waktu itu dibangun oleh Salomo harus difungsikan sebagai tempat berdoa, karena dikatakan bahwa rumah Tuhan yang dibangun telah dipilih sebagai rumah persembahan / korban ( house of sacrifice ) yang dikuduskan sehingga nama Tuhan tinggal disitu untuk selamanya. Disitulah juga mata dan hati Tuhan berada. Betapa bahagianya kita yang menyadari tentang apa yang dikatakan Tuhan dan mentaati sepenuhnya perintah-Nya untuk berdoa di tempat ini, sementara banyak orang tidak atau kurang menghargainya sehingga mereka beralih ke tempat lain seperti gedung pertemuan dan mall.
Untuk memperoleh pemulihan, ada tiga hal yang perlu dilakukan, yaitu :
1. Pertobatan. Bertobat berarti berhenti dan berbalik kepada Allah dari jalan – jalan yang jahat. Hal – hal yang jahat bisa kita pahami dari apa yang dikatakan Firman dan Roh Kudus yang bekerja dalam hati kita, dan pada saat kita mengakui dosa kita, maka darah Yesus akan menyucikan hati kita ( 1 Yohanes 1 : 7 – 9 . Baca ! ). Secara kusus , marilah kita sesuai dengan pesan Tuhan, dalam beribadah dalam semua jenis pertemuan, kita datang tepat waktu, untuk menaikkan puji – pujian sebagai tahta diatasnya Dia hadir, berpakaian sopan, mematikan handphone atau tablet, dan menjaga lidah dan hati dari hal – hal yang jahat. Selanjutnya, dalam menjalani kehidupan yang marak dengan persoalan ini, marilah kita berusaha terus untuk hidup kudus dan dan menolak semua hal yang jahat. Mari kita juga berhati – hati dan tidak boleh meremehkan apa yang Tuhan katakan bahwa pelanggaran seorang anak akan mendapat hajaran dari Bapak Surgawi kita, sepertiyang dikatakan Ibrani 12 : 5 bahwa, “Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: " Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan , dan janganlah putus asa  apabila engkau diperingatkan-Nya “.Yakobus 1 : 14 - 15 yang berkata , “Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri  ,  karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa;  dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut, ” mengingatkan kita juga bahaya pelanggaran yang membawa kita ke neraka.
2. Permintaan dalam doa. Dahsyatnya doa bisa kita lihat dalam Efesus 3 : 20 yang berkata, “ Bagi Dialah, yang dapat melakukan  jauh lebih banyak   dari pada yang kita doakan ( minta ) atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita, “
3. Perjuangan dalam usaha keras untuk mencapai pemulihan. Berdasarkan Markus 12 : 30 - 31  yang berkata, “ Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. “ , usaha keras akan menghasilkan pemulihan yang dirindukan oleh setiap kita. 

Bahan sharing :
1. Dari pesan Tuhan yang kita dengar dalam ibadah ulang tahun
    gereja, dari hal – hal apakah kita harus bertobat ?
2. Untuk memperoleh pemulihan di bidang yang kita gumuli, usaha
    keras apakah yang akan kita lakukan ? ( Bandingkan dengan
    usaha keras Wang Deshun, cina uzur keren yang pantang
    menyerah ).