GBI Ponorogo
“  YESUS SUMBER KEKUATAN KU “

Acara televisi bertajuk “ Dunia dalam berita “ seharusnya lebih cocok diganti dengan ‘” Dunia dalam derita “. Alasannya , yang diberitakan lebih banyak tentang penderitaan daripada berita kebahagiaan. Dunia sedang dilanda penderitaan karena ekonomi, sakit penyakit, konflik dalam rumah tangga, lingkungan, ormas , bahkan berita yang menghebohkan umat kristiani akhir akhir ini yang menimbulkan konflik besar adalah pernyataan PGI       (PERSATUAN GEREJA INDONESIA)  bahwa kaum LGBT (LESBIAN, GAY, BISEXUAL,TRANSGENDER) tidak berdosa.
Untuk mengatasi kelemahan  sebagai akibat dari beragam penderitaan diatas, kita perlu mengamini Efesus 4 : 13 yang berkata bahwa , “ segala hal dapat aku lakukan / do, bukan hanya menanggung , dalam Kristus yang memberikan kekuatan kepada ku.”
Untuk memperoleh kekuatan dalam Yesus , paling tidak ada 3 hal yang harus kita perhatikan, yaitu :

1. Kekuatan dalam menanggalkan beban dan dosa.
Ibarat seorang yang naik lift dalam sebuah gedung, kita harus meletakkan barang barang yang kita pikul di lantai. Datang penuhi panggilan Yesus untuk menanggalkan  keletihan dan beban yang berat kepada Nya agar kita memperoleh kelegaan. Dalam mengalami kehidupan yang sarat dengan persoalan ini, beban yang   berbicara tentang semua hal yang membuat kita kuatir. Pada saat kita menyerahkan kekuatiran kita pada Yesus dalam doa , Dia akan mempedulikan kita ( 1 Petrus 5 : 7). Selanjutnya, dosa  apapun baik lewat perkataan, pemikiran, sikap hati dan perbuatan kita  , harus ditinggalkan agar tidak menjadi kendala bagi doa kita. Berdasarkan Ibrani 12 : 1 yang berkata, “ Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita, “inilah Paulus menulis.

2. Kekuatan dalam pengampunan dan penyucian oleh darah  Yesus.
Pada saat kita mengakui dosa kita kepada Nya, darah Nya mengampuni dan sekaligus menyucikan hati kita dari semua dosa kita. ( 1 Yohanes  1:7- 9 ), sehingga kita dibebaskan dari  rasa bersalah .

3. Kekuatan dalam doa dan kesatuan.

Tidak perlu kita ragukan kedahsyatan kuasa doa pribadi maupun korporat. Kisah kemenangan bangsa Israel dalam melawan bangsa Amalek tergantung pada doa Musa yang ditopang oleh Harun dan Hur yang kisahnya kita bisa baca dalam Keluaran 17 : 11-12. Kisah kekuatan yang diperoleh Yesus di Getsemai adalah hasil dari doaNya yang bersunguh sungguh  dan  curahan isi hati Nya yang disampaikan kepada murid -  murid   sebagai sahabat - sahabat Nya, sebelum menghadapi salib. Hasilnya seorang malaikat dari langit memberikan kekuatan kepada Nya.
GBI Ponorogo
“ KEMAMPUAN MENGUASAI DIRI “
( 2 Timotius 4:5 )

Menguasai diri berarti mampu bertindak secara benar walaupun dalam keadaan terjepit atau mampu menjaga sikap walaupun dalam keadaan tertekan,oleh karena itu setiap orang percaya harus mempunyai kemampuan penguasaan diri secara benar dan sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan.
          Bagaimana cara menguasai diri yang sesuai dengan Firman Tuhan ?

1.Memiliki moral yang baik.
                Moral adalah ajaran yang mengajarkan agar mengetahui baik dan buruk  (KLBI). Secara umum moral adalah mengenai perbuatan, sikap, perilaku, akhlak, budi pekerti dan sebagainya. Orang percaya harus dapat memfilter/menyaring sikap dan perilakunya sendiri.
Seorang Kristen yang sejati akan berusaha hidup dan berperilaku yang sesuai dengan prinsip kristiani. Dia tidak akan berbuat sesuatu yang "menjadi batu sandungan" bagi saudaranya  ( Rom 14:21. Baca !), dia bahkan akan menghindari segala "jenis kejahatan";  tidak akan memadamkan suara hati nurani atau berkompromi dengan dosa, mampu mengendalikan dirinya sendiri dan akan membantu orang lain melakukan hal serupa. Dia tidak akan melakukan bisnis atau kegiatan yang menyebabkan kemiskinan atau kemerosotan moral  sesamanya.

2.Memiliki kerendahan hati. ( Amsal 15:33,18:12)
Rendah hati artinya  menjadikan rendah; membawa hingga menjadi rendah; menurunkan.
Sangat sulit orang percaya untuk menjadi orang yang  merendah,karena hari-hari ini banyak orang yang maunya di hargai tapi kalau di rendahkan orang akan sangat marah. Sebab itu,  berusahalah  berbuat baik walaupun tidak dihargai. Kita harus belajar dari Yesus sendiri yang lemah lembut dan rendah hati, seperti Matius 11: 29 berkata ,” Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu   akan mendapat ketenangan.”

3.Memiliki Karakter Yesus.  (Filipi 2:1-11)
Karakter adalah  sifat kejiwaan, ahlak, tabiat /watak. Orang percaya harus mempunyai karakter seperti Tuhan Yesus yaitu  yang tidak  mencari kepentingan sendiri, menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri,  menaruh pikiran dan perasaan sama yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Untuk melakukan ketiga hal diatas, kita tidak boleh mengandalkan pada kekuatan sendiri  namun pada kemampuan ilahi yang disebut anuegrah. Filipi 2:13 dalam terjemahan BSD berkata, “ Allah sendiri sudah menolong kalian , Ia bekerja di dalam diri kalian supaya kalian tulus dan mampu menyenangkan hati-Nya. “Selain mengandalkan anugrah, kemungkinan keterlibatan pekerjaan roh jahat,  perlu kita lawan dengan selengkap senjata Allah. Secara aktif kita perlu membiasakan diri dengan menggunakan nama ,darah Yesus dan firman Nya untuk  memerangi roh jahat.


GBI Ponorogo

"HE CARES."

Karena saratnya beragam persoalan dalam kehidupan, setiap orang berharap dan senang dipedulikan ,apalagi pada saat menghadapi persoalan yang sangat rumit atau  bahkan mustahil untuk sebuah jalan keluar. Namun bagi Dia, Tuhan dan orang yang percaya, tidak ada yang mustahil. Itulah yang terjadi dalam kisah Lazarus yang sakit , meninggal dan berada dalam kubur selama empat hari. Oleh kuasa Nya yang ajaib, lazarus dibangkitkan dari kematian.                                                                
Apakah rahasianya sehingga keluarga lazarus dan kedua kakaknya Marta dan Maria begitu diperdulikan oleh Yesus berdasarkan Yohanes 11 :1-44 ?
Berdasarkan kisah diatas, ada 2 hal yang menyebabkan mengapa  keluarga ini ada di hati Yesus dan begitu dipedulikan :
1. Ada hubungan Kasih. 
Kasih keluarga ini ditunjukkan dengan menerima kunjungan Yesus di Betania. Dalam aplikasi kasih secara nyata, Maria patut mendapatkan perhatian kita. Pada waktu Yesus berkunjung ke Betania dalam kisah yang lain ( Lukas 10 : 38-42  ), sementara Marta sibuk melayani, Maria duduk dekat kaki Yesus dan terus menerus mendengarkan Firman Nya. Hubungan yang intim diawali dengan kesukaan bersekutu dalam doa dan menyukai firman Tuhan.Didalam kisah tentang bangkitnya Lazarus,   sikap Maria lagi-lagi perlu mendapatkan sorotan.
Dialah yang suka berkurban dengan menuangkan minyak wangi ke kaki Yesus( ayat 2).
Dalam kerendahan hatinya, Maria menyeka kaki Yesus dengan rambutnya, dan pada waktu dia menjumpai Yesus, dia tersungkur menyembah Yesus sambil menangis. Tetesan airmata Maria
inilah yang memasgulkan hati Yesus, sehingga Dia menangis.Masih adakah air mata yang tertumpah bagi sesama sebagai ungkapan kasih kita?
2. Ada iman percaya yang menyebabkan kemuliaan Allah dinyatakan.

Pada waktu Marta melarang perintah Yesus untuk menggulingkan batu penutup gua tempat Lazarus dibaringkan  Yesus menegurnya dengan mengatakan, "Bukankah telah Ku katakan bila engkau percaya, engkau akan melihat kemuliaan A!!ah?!."
GBI Ponorogo

"BEKERJA SAMA UNTUK MERAIH KEMENANGAN."

Kemenangan dalam menghadapi beragam persoalan dan pergulatan dlam peperangan rohani adalah harapan dan jaminan yang diberikan bagi orang percaya. Roma 8 : 37, berkata “ Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang,oleh Dia yang telah mengasihi kita ‘ , dan yakub 4:7 berkata , “ Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis,maka ia akan lari dari padamu! .”
Kita bisa membayangkan betapa beratnya perjuangan Musa dan  pendukungnya yang dalam hal ini adalah Harun,Hur, dan Yosua tokoh muda perkasa itu. Didalam dia dihadapkan pada bangsa Israel yang suka bertengkar,bersungut - sungut, menyalahkan orang lain, Musa sebagai pemimpin, suka kekerasan dan bahkan berani mencobai Allah mereka dengan meragukan keberadaan-Nya. Benar benar bebal! Didalam , Musa dihadapkan pada serangan lawan dan dalam kisah ini adalah bangsa Amalek.
Untuk menjadi pemenang bukan pecundang, kisah yang tercatat dalam Keluaran 17:1-16 memberikan pelajaran dan peringatan bagi kita. Namun, karena pertolongan Tuhan, seberat apapun masalah masalah yang dihadapi Musa dan kawan kawan, kemenangan tetap mereka raih dengan memperhatikan 3 hal ( 3 K ) sebagai berikut :



1. Kerjasama.
Kerjasama dalam tim dengan cara Tuhan  sangat dibutuhkan . Musa memerintahlan Yosua pemuda pejuang itu untuk memilih orang orang yang siap berperang secara lahiriah , sedangkan Harun dan Hur adalah pendoa syafaat yang menopang Musa. Pada saat tim ini bekerja bahu membahu kemenangan diraih secara gemilang
Namun, perlu diingat bahwa kerja sama adalah sesuatu yang tidak mudah. Dalam kisah ini Harun sebagai kakak Musa yang punya posisi mendukung secara luar biasa, Tetapi dalam kisah yang lain, tercatat dalam Bilangan 12 : 1-10, dia bisa terpengaruh oleh Miryam , seorang wanita berbakat, penari tambourin sehingga waktu Musa melakukan kesalahan dengan mengawini seorang kush / Etiopia, mereka menjadi begitu angkuh dengan mengatakan "Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?" . Bahkan , tercatat mereka  berani mengata- ngatai Musa. Akibatnya, Miryam terkena kusta , bukan Harun, katena dialah inisiatornya. Dalam kisah yang lain, Daud tidak berani membunuh Saul yang bengis itu dengan mengatakan jangan menyentuh Hamba Tuhan yang sudah diurapi Nya. Kesalahan pemimpin biarlah menjadi urusan  Tuhan, namun  tidaklah salah memberikan nasihat dengan cara yang baik seperti anak anak buah Naaman kepada Naaman



2. Doa.
Doa pribadi maupun bersama besar kuasanya. Itulah yang terjadi. Pada saat Musa  mengangkat tangan , kuatlah bangsa Israel, namun pada saat tangan Musa turun, kuatlah bangsa Amalek, bukan lemahlah bangsa Israel. Kekuatan bangsa Israel juga bergantung pada krkuatan doa Musa pemimpin mereka,  Dalam lingkup yang lebih kecilpun, seperti keluarga, komsel, persekutua doa  ,peranan doa pemimpin begitu penting
3. Kepekaan untuk memahami orang lain.
Musa adalah manusia roh yang punya jiwa dan tinggal dalam tubuh, Pada waktu berdoa, tangannya  mulai bergetar kelelahan , dan saat itulah Harun dan Hur tampil dengan meletakkan batu dibawah pantat Musa dan mereka berdua menopang tangan Musa di kanan dan kiri sampai matahari terbenam.Dalam bekerja sama, marilah kita memiliki kepekaan untuk memperhatikan kelemahan orang lain dan memberikan dukungan dan jalan keluar, bukan memfokuskan perhatian kita pada kesalahan , mencela dan  menghakimi.

Pada saat ketiga hal diatas diperhatikan ,kemenangan adalah jaminan.
GBI Ponorogo
" Membangun tahta Bapa Surgawi "

Dalam kitab Mazmur 22 : 4 yang berkata " Padahal Engkaulah yang kudus yang bertahta / bersemayam di atas puji - pujian orang Israel," kita perlu memahami bahwa pertama, Dia kudus adanya  ; kedua, Dia hadir diantara umat Nya yang juga hidup dalam kekudusan ( “ Jadilah kudus seperti Aku kudus adanya “. 1 Petrus 1 : 16 ), ketiga, Dia hadir pada saat umatNya menaikkan puji - pujian. Namun, harus kita benar - benar sadari berdasarkan terang firman Tuhan bahwa seringkali kita tidak merasakan kehadiranNya karena beberapa hal, pada saat kita menaikkan pujian bagi Dia.
1. Pujian tanpa pengenalan kepada yang dipuji.
Dalam kisah 17 : 23, dikisahkan pada saat Paulus berjalan berkeliling dan mengamati sebuah mezbah,diatasnya tertulis “ Kepada ilah yang tidak dikenal “. Saat itulah Paulus memberitakan Yesus sebagai Bapa surgawi dan Tuhan yang dia kenal dan harus dikenal. Pastikan bahwa yang kita kenal adalah Yesus  yang mati, bangkit pada hari ketiga, naik ke Surga dan membenarkan kita yang percaya kepada siapa kita memuji.
2.Pujian yang sia – sia.
          Matius 15 : 8 - 9 berkata" Bangsa ini mendekat kepada-Ku dengan mulut, dan dengan bibir mereka menghormati Aku,tetapi hati mereka menjauh dariKu dan mereka menyembah Ku dengan sia - sia, dengan mengajarkan ajaran dan perintah - perintah manusia. " Betapa banyak orang datang ke gereja ,pada saat memuji Tuhan hati mereka  bermasalah sehingga yang dipakai hanya mulut mereka. Dalam hati mereka mungkin masih ada akar pahit yang harus dicabut, luka batin yang harus disembuhkan ,dan ikatan - ikatan yang membelenggu  seperti ketidak mengertian akan pentingnya puji - pujian kususnya pada awal ibadah . Bandingkan dan renungkan bila seorang pejabat tinggi datang dalam sebuah pertemuan penting dan kursi bagi dia belum ada dan beberapa panitia pengurus datang terlambat. “ Bukankah lebih baik kita datang menunggu pejabat tersebut, apalagi Kristus sang tamu Agung daripada ditunggu ? “, kata seorang aktivis persekutuan pengusaha. Dan berbagai onak duri yang menghimpit seperti kekuatiran , tipu daya kekayaan dan kesenangan hidup berupa kesukaan mata, daging dan kesombongan. Akibatnya, mereka tidak bisa menikmati kuasa ibadah yang ada.
"Peraturan peraturan ini walaupun nampaknya penuh hikmat, dengan ibadah buatan sendiri,seperti merendahkan diri, menyiksa diri,tidak ada gunanya selain untuk memuaskan hidup duniawi"
3. Pujian dalam ibadah buatan sendiri.
Kolose 2 : 23 berkata, “ Peraturan-peraturan ini, walaupun nampaknya penuh hikmat dengan ibadah buatan sendiri, seperti merendahkan diri,  menyiksa diri, tidak ada gunanya selain untuk memuaskan hidup duniawi.” Kalau kita meneliti Kolose 2 :16 - 23, Paulus menekankan peribadahan yang berfokus pada Kristus, bukan pada hal makanan minuman yang dilarang, hari - hari tertentu,  pada ajaran sesat untuk beribadah pada malaikat, dan perintah dan ajaran manusia . Dalam beribadah, selanjutnya Paulus menasihati supaya kita mencari dan memikirkan hal hal yang diatas ,dan dalam hal memuji Dia kita perlu memuji Dia dengan segenap hati, jiwa, pikiran dan kekuatan kita. Sudahkah kita memuji Dia dengan cara ini?
4. Puji - pujian dengan lidah bercabang.
Yakobus 3 : 9 - 10 berkata, "Dengan lidah kira memuji Tuhan Bapa kita, dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Bapa surgawi kita, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara saudaraku,tidak boleh demikian terjadi."    Walau sering diajarkan bahwa hidup mati ditentukan oleh kata kata kita, hal ini mungkin belum diaplikasikan secara serius sampai kita menanggung akibat yang akan terjadi. Masih saja ada gosip, persungutan, kebencian yang keluar lewat lidah kita dan hal ini tidak akan membuat kita menyiapkan tahta bagi Yesus sang Raja. Kitab Kidung Agung 4 : 1 – 4 yang berkata , “  Lihatlah engkau, manisku, sungguh cantik engkau ! Bagaikan merpati matamu di balik telekungmu. Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang bergelombang turun dari pegunungan Gilead. Gigimu bagaikan kawanan domba yang baru saja dicukur, yang keluar dari tempat pembasuhan, yang beranak kembar semuanya, yang tak beranak tak ada. Bagaikan seutas pita kirmizi bibirmu, dan elok mulutmu. Bagaikan belahan buah delima pelipismu di balik telekungmu. Lehermu seperti menara Daud, dibangun untuk menyimpan senjata. Seribu perisai tergantung padanya dan gada para pahlawan semuanya “, menggambarkan pujian Tuhan bagi umat-Nya yang berkenan di hati-Nya, khususnya pada saat menaikkan puji – pujian sebagai tahta-Nya.


GBI Ponorogo
" Menaladani Yesus Kristus Tuhan."
( YOHANES 13 : 15 )

          Kehidupan kekristenan kita harus di atas rata – rata , sama seperti Kristus yang sudah memberikan teladan  kepada kita , supaya kita juga berbuat sama seperti yang sudah Tuhan lakukan.
1 Yohanes 2 : 6 berkata, “ Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup. “
Beberapa keteladanan Kristus yang harus kita ikuti :
1. PENGORBANAN-NYA . ( Markus 10 : 45 )
          Yesus datang ke dunia sebagai hamba untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi semua orang. Kalau Tuhan sudah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita, kita juga wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara – saudara kita.
2. MENGAMPUNI . ( Efesus 4 : 32 )
          Efesus 4 : 32 berkata , “  Tetapi hendaklah kamu ramah seorang  terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu. “. Tuhan menghendaki pengampunan yang sempurna / tanpa batas. ( Matius 18 : 21-22. Baca ! )
3. PENGASIHAN-NYA ( 1 Yohanes 3 :18 )

          Tuhan menghendaki supaya kita mengasihi bukan dengan perkataan tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. Contoh teladan penuh belas kasihan dalam perbuatan ialah “ Orang Samaria yang baik hati “ ( Lukas 10 : 30 – 37  Baca! )
GBI Ponorogo
" Pelayanan Kasih Jemaat- jemaat Makedonia yang mengagumkan."

Mengapa pelayanan kasih jemaat-jemaat Makedonia mengagumkan? Dari kitab  2 korintus 8 :1 - 5 , kita memahami bahwa dalam kondisi mengalami pencobaan  berat yang mengakibatkan berbagai penderitaan, mereka dengan rela meminta dan mendesak Rasul Paulus dan kawan kawan untuk ikut mengambil bagian dalam pelayanan kasih kepada orang orang kudus  dalam kebutuhan mereka. Dari sejarah, kita melihat bahwa mereka ada dalam tindasan pemerintah yang menyebabkan mereka tertekan dan ada dalam kondisi yang miskin secara ekonomi. Namun penindasan dan penderitaan tidak membuat mereka beralasan untuk tidak ikut ambil bagian dalam pelayanan kasih.
Dari 2 korintus 8 :1 - 5, kita belajar untuk memahami mengapa jemaat jemaat Makedonia begitu bersemangat dalam pelayanan kasih yang mengagumkan . Beberapa hal perlu kita perhatikan, pahami dan lakukan :
1. Memberi diri mereka kepada Allah terlebih dahulu. ( ayat 5 ). Memberi diri kepada Allah dahulu berarti kita mempersembahkan diri kita  seutuhnya ( roh ,jiwa / pikiran,perasaan dan kemauan ,dan tubuh) dan secara khusus mempersembahkan   T U B U H dan anggota- anggotanya sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Nya ( Roma 12 : 1 ) . Mari kita berhati -  hati

dengan seluruh anggota tubuh kita agar dipakai sebagai senjata kebenaran. ( Roma 6 : 13 ).
 2. Memberi diri pada  orang orang kudus. Dengan menyalurkan pemberian , kita harus  menyadari bahwa paling tidak pertama, kita  ini milik Allah yang sudah dibeli dengan darah yang mahal, yaitu darah Yesus ; apa yang kita punyai dipegang sebagai sesuatu yang dipercayakan kepada kita; ke dua , kita harus mengambil keputusan untuk hidup bagi Allah, bukan uang ; ke tiga kita memberi sebagai bukti kasih untuk menolong orang lain dengan sukarela ;ke empat , dengan memberi ,kita menabur dan pasti kita akan menuai. Filipi 4 : 17 berkata,"  Tetapi yang kuutam akan bukan pemberian itu, tetapi  buahnya yang makin memperbesar keuntunganmu. " TUHAN TIDAK PERNAH MAU BERHUTANG ! “ ; dan bahkan dengan memberi dengan sukacita, Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia / kemampuan ilahi, kepada kita supaya kita senantiasa berkecukupan didalam segala sesuatu dan malah berkelebihan didalam pelbagai kebajikan. Sungguh sebuah contoh jemaat yang walau miskin materi tapi  kaya dalam iman, perkataan,pengetahuan, dan pelayanan kasih seperti kerinduan rasul Paulus terhadap jemaat di Korintus dan tentu juga jemaat di Ponorogo.( 2 Korintus 8 : 7 . baca! ).


GBI Ponorogo
"  Solusi bagi pertentangan dalam komunitas kristiani."

Kalau kita mengamati apa yang terjadi dalam beragam komunitas kristiani yang ada,keluarga,komsel ,gereja,perusahaan,persekutuan,badan musyawarah,ormas, partai dan lain sebagainya, kita akan semakin menyadari adanya pertentangan yang terjadi dan berdasarkan pemahaman yang kita pelajari dari Alkitab, kita harus mengerti solusinya.
Berdasarkan 1 Korintus 6 :1 - 8, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan :
1. Adanya pertentangan menunjukkan kegagalan dan memalukan ( ayat 5,7 ). Dalam 1 Korintus 3 : 3, Paulus berkata bahwa orang yang bertentangan adalah orang duniawi.
2. Bila ada pertentangan , jangan minta kepada orang kafir untuk menjadi hakim dan menyampaikan kepada orang orang yang tidak mempunyai kedudukan dalam jemaat. Akibatnya, yang bertentangan bisa disesatkan  oleh orang yang punya pemahaman yang lain dan orang yang belum punya kedudukan akan terkontaminasi dan terbawa arus. Para pemimpin harus menahan diri untuk berbicara dan dengan kerendahan hati dan kelembutan membahas pertentangan yang ada dengan pihak yang bertentangan. Gosip akan menceraikan sahabat, demikian dalam Amsal Solaiman 16 : 28.
3. Bila ada pertentangan, diperlukan hikmat. Tuhan adalah sumber hikmat kepada siapa kita meminta. Hikmat akan diberikan dengan murah hati oleh Tuhan, bila kita memintanya dengan iman tanpa kebimbangan. ( yakobus  1 : 5 - 7 baca !)
4.  Bila ada pertentangan, kita harus mawas diri, tidak bergosip dan belajar  meningkatkan kerohanian kita. Kecenderungan manusia adalah tidak mau  disalahkan dan dirugikan dalam sebuah pertentangan, tetapi seringkali kita melakukan hal hal yang sama. Pada saat , jari telunjuk kita menuding orang lain, tiga jari yang lain menuding diri sendiri.Sebelum menyalahkan orang lain dan berbicara tergesa -gesa dengan nada tinggi dalam bentuk protes, ada baiknya kita minta Tuhan menunjukkan balok di mata kita,membersihkannya, baru kita berbicara tentang selumbar di mata orang lain dengan rendah hati dan kelembutan .
5. Bila ada pertentangan, kita harus minta anugrah Tuhan untuk siap dirugikan dan dianggap salah. Sikap mengalah inilah yang menunjukkan tingkat kerohanian yang tinggi kita dalam sebuah pertentangan. Kadang Tuhan ijinkan dan memang ciri seorang murid Kristus yang layak adalah murid yang mau memikul salibnya, menyangkal diri dan terus menerus mengikut Nya.( Lukas 9 :23   
 baca! )


GBI Ponorogo
"Perjalanan hidup yang berhasil."

Seorang tokoh pertumbuhan gereja di Indonesia, sebelum berkotbah, mendapatkan inspirasi yang menarik untuk diperhatikan tentang perjalanan hidup pengikut Kristus. Perjalanannya seperti aliran sungai dari hilir menuju ke  hulu yang dihambat oleh rawa  -  rawa, putaran air, dan persimpangan sungai sebagai gambaran kemandegan, perjalanan yang berputar putar dan perjalan yang sesat.
Seorang bisa mandeg karena berbagai hambatan seperti tidak adanya pemahaman Firman yang benar, persoalan kehidupan, kesenangan hidup yang dengan jelas disampaikan oleh Yesus sendiri dalam perumpamaan penabur. Kemandegan bisa juga diakibatkan oleh serangan roh jahat lewat orang - orang yang tidak suka dan melemahkan dia , atau sebaliknya melihat kelemahan orang orang lain dari mulai pemimpin,pengurus, dan aktivis ,sementara dirinya sendiri  tidak menyadari punya banyak kelemahan.
Seorang bisa berputar putar dari satu pemahaman ke pemahaman yang lain.Seorang bisa berbicara terus menerus tentang suatu pemahaman yang dianggap betul, di kemudian hari berbicara tentang hal -  hal lain dan melupakan yang pernah digembar - gemborkan. Satu contoh, seorang terus menerus berbicara tentang pentingnya mentaati hari sabat dan makanan sehat, di kemudian hari berbicara tentang   Yahwe sebagai panggilan Allah yang benar; perlunya berperang melawan roh - roh jahat , berbuat baik bagi sesama dalam kegiatan sosial dan lain lain. Satu digembar - gemborkan, yang lain dilupakan. Padahal yang benar adalah semua kebenaran yang alkitabiah harus dijalankan.
Seorang pengikut Kristus kalau tidak hati hati bisa terpengaruh dengan ajaran sesat, seperti Saksi Yehovah, Mormon, New Age Movement, dan bahkan gereja setan. Yang benar, pengikut Kristus harus sampai pada tujuan kehidupan berbuah dalam arti yang seluas luasnya. Ada buah pertobatan, pelayanan, penginjilan Roh kudus , dan ucapan bibir.
Untuk bisa berbuah lebat sampai Surga diperlukan beberapa hal untuk diperhatikan  seperti denah perjalanan kehidupan dibawah , yang didasari pada kebenaran dalam Kisah Para Rasul 2 : 41 - 47, ( gaya hidup jemaat mula~mula) :
1. Mereka percaya Yesus sebagai Bapa surgawi dan Tuhan yang mati, bangkit pada hari ke tiga, naik ke Surga dan membenarkan  dan menerima baptisan air. ( ayat 41 ). Pernyataan Paulus dalam efesus 3 : 16 ,  mengajarkan kita untuk sujud pada Bapa Surgawi agar mereka memahami betapa panjang, lebar, tinggi dan dalamnya  kasih Nya walau hal itu melampaui pengetahuan. Orang bisa percaya pada Yesus bukan melalui akal tapi karena hatinya disentuh oleh Roh Kudus dan dicerahkan oleh Firman Tuhan.
2.Mereka bergabung dalam kelompok sel  dengan kegiatan yang ditekuni, yaitu mempelajari Firman Tuhan, bersahabat, memecahkan  roti ( perjamuan kudus ) , dan berdoa. Mereka juga berkumpul tiap hari di bait Allah dan secara bergilir dari rumah ke rumah mengadakan pemecahan roti dan makan bersama . Kegiatan di  bait Allah dan di rumah -  rumah bisa diibaratkan dua sayap burung yang membawa kita terbang .
3. Mereka sangat menekankan pentingnya kasih dalam perbuatan dan kebenaran  sehingga milik mereka menjadi milik bersama,dan  tidak ada yang kekurangan. ( ayat 44 ).
4. Mereka hidup dalam pelayanan yang disertai dengan tanda tanda ajaib dan mukjizat yang luar biasa.( ayat  43 )
5. Mereka hidup dalam ketulusan / kesatuan hati  dan kegembiraan waktu bersekutu, memuji Tuhan  dan makan bersama.  Kesatuan hati adalah kunci penting dalam pertumbuhan menuju kehidupan berbuah lebat. Mereka menjaga hati lebih dari semua hal  dan menyelesaikan konflik dengan baik dengan rendah hati dan kelembutan seperti yang diajarkan Kristus kepada kita

Hasilnya, tiap hari Tuhan menambahi mereka dengan orang orang yang diselamatkan. .
GBI Ponorogo
"Rahasia berjumpa dan berjalan bersama Tuhan."

Untuk bisa berjumpa dengan Tuhan, Matius 5 : 8 berkata" Berbahagialah orang yang suci hatinya,karena mereka akan melihat Allah." Kesucian hati adalah kunci untuk berjumpa dan melihat Dia. Hati kita disucikan pada saat kita mengaku dosa kita dan darah Yesuslah yang menyucikan .( 1 Yoh. 1 : 7-9 baca ! ). Namun ,untuk menjaga hati kita tetap bersih , dibebaskan dari kuasa dosa oleh anugrah-Nya dan menyenangkan hati Tuhan dengan mengasihi kebenaran dan membenci dosa dibutuhkan usaha yang keras. Ada harga yang harus dibayar.
Untuk bisa berjumpa dan melihat Allah dalam arti menjadi anak-Nya dan tinggal dihadapan-Nya dan bahkan berjalan bersama Dia, kita bisa meneladani Kristus. Dalam Matius 11: 28-29 ( baca ! ), Dia meminta umat yang dipanggil Nya untuk memperhatikan 4 hal sebagai berikut :
1. Memikul kuk.Kuk secara harfiah adalah kerangka kayu yang menghubungkan 2 ekor binatang ( biasanya lembu jantan ) dan secara metaforis melukiskan takluknya seorang pribadi kepada yang lain. Dalam hal ini seseorang yang dipanggil harus takluk kepada Yesus sebagai pasangannya. Kemanapun Dia melangkah lewat Firman dan Roh Nya harus diikuti dalam kekuatan anugrah Nya. Makananku adalah melakukan kehendak Bapa, demikanlah Yohanes 4 : 34 berkata. Kekuatan kita justru pada saat kita taat melakukan kehendakNya.
2. Belajar dari Dia. Dalam doa Bapa kami, Dia mengatakan " Jadilah kehendak-Mu diatas muka bumi seperti di dalam Surga."    dan di taman Getsemani, Dia berkata, " bukan kehendakKu yang jadi tetapi kehendak Mu," sebanyak tiga kali. Meneladani Yesus, sekalipun bertentangan dengan pemikiran kita, mari kita taati saja apapun yang diperintahkanNya. Terbukti pada saat kita taat, berkat mengikuti, seperti dalam peristiwa peristiwa yang tercatat dalam Lukas 5:1-5 tentang menebarkan jalan di siang hari dengan hasil tangkapan yang luar biasa dan matius 17 : 24-27 tentang mendapatkan uang 4 dirham dari ikan hasil pancingan Petrus, bukan dari ATM. Asal Roh Kudus berbicara, taati saja sekalipun bertentangan dengan rasio kita.
          Dalam kisah mujizat di Kana, Yesus juga menunjukkan penghargaan kepada otoritas yang menghasilkan mujizat. Pada waktu pesta pernikahan anggur yang disuguhkan habis dan Dia menolak permintaan Maria karena belum waktu Bapa Surgawi, lalu Dia memerintahkan air disiapkan dalam 6 gentong. Setelah disiapkan Dia memerintahkan seorang pelayan membawanya kepada PEMIMPIN PESTA dan terjadilah mujizat karena penghargaan dan ketaatan pada otoritas. Yesus menundukkan diri pada BapaNya dan Dia mengajar seorang pelayan kepada pemimpin pesta.
3. Lemah lembut. Kelembutan Yesus yang perlu kita teladani nampak pada waktu Dia dituduh banyak orang. Tak sepatah katapun keluar dari mulutNya. Dia bisa menguasai emosi dan tidak suka perdebatan ( Lukas 27 : 12-14)
          4. Kerendahan hati. Filipi 2 : 6-8 kita belajar bahwa Yesus tidak mempertahankan kesetaraan-Nya dengan Bapa, mengosongkan diri dan menjadi hamba, dan taat sampai mati di atas salib. Kerendahan hati inilah yang membuat Dia diberi Nama  atas segala nama sehingga tiap lutut bertelut dan lidah mengaku Dia Yesus Tuhan dan Juru Selamat manusia.
Bahan Sharing :

1. Menyadari keadaan hati yang dari dalamnya muncul beragam
    kesalahan, apakah yang harus kita lakukan agar bisa melihat
    Tuhan ?
2. Bagikan pengalaman dalam mempraktekkan 4 hal di atas  dalam
    berjalan bersama Yesus !


GBI Ponorogo
" Berkat dalam Rumah Tangga."

Mazmur 112 : 1 - 10 berbicara tentang berkat luar biasa yang akan diterima oleh rumah tangga yang seperti Tuhan kehendaki.
Persyaratan yang harus ditaati adalah :
1. Peranan laki - laki sebagai kepala rumah tangga yang takut akan Tuhan. Dalam terjemahan berbahasa Inggris , kata orang di ayat 1 adalah " man" yang artinya laki~ laki sebagai kepala rumah tangga . Fungsinya  sebagai kepala yang takut akan Tuhan  memegang peranan yang amat penting. Takut akan Tuhan , dalam Amsal Solaiman 8 : 13 berarti membenci kejahatan  dalam pengertian tidak sombong, tidak menyombongkan diri , tidak  bertingkah laku yang jahat, dan tidak memiliki mulut yang jahat. Orang yang rendah hati atau tidak sombong dalam 1 Petrus 5 : 5 - 8 adalah orang yang mau menundukkan diri kepada para penatua sebagai otoritas,  merendahkan hati kepada sesama dan menundukkan diri dibawah tangan Allah yang kuat sehingga diangkat pada waktu Tuhan. Dalam yakub 4 : 6 – 7 yang merendahkan hati akan sanggup mengalahkan si jahat. Sedangkan dalam Yakub 3 : 6, orang yang menyombongkan diri adalah orang yang me megahkan hal hal yang besar . Selanjutnya, tidak bertingkah laku yang jahat berarti tidak melakukan hal~ hal yang jahat seperti yang didaftarkan dalam Markus 7 : 20 - 23  ( baca!), dan tidak memiliki mulut yang jahat , bukan hanya menipu,  juga masih sering menggosip, berkata -  kata jorok yang dianggap lucu , menganggap remeh orang dan lain lain. Dalam terjemahan Alkitab literal, mulut yang jahat diterjemahkan dengan mulut yang menentang.
2. Persyaratan berikutnya yang tidak kalah penting adalah orang yang SANGAT CINTA FIRMAN TUHAN, bukan hanya cinta , apalagi membenci Firman-Nya. Sikap sangat cinta firman Tuhan akan terkendala dengan keberadaan orang yang belum lahir baru, lahir dari Air dan Roh Kudus sehingga tidak percaya bahwa Yesus adalah Bapa Surgawi dan Tuhan yang mati, bangkit pada hari ke tiga ,mencurahkan Roh Nya dan membenarkan manusia  ; tidak mau memiliki  tanah hati yang baik, sebaliknya seperti yang diungkapkan dalam perumpamaan Penabur, memiliki tanah hati seperti jalan yang menolak firman sehingga si jahat mencuri firman  itu, memiliki tanah hati berbatu sehingga imannya tidak mengakar. Akibatnya pada waktu matahari menyengat sebagai gambaran penindasan dan penganiayaan karena firman itu, dia tidak tahan dan murtad ; memiliki tanah hati yang dihimpit oleh semak duri sebagai gambaran kekuatiran, tipu daya kekayaan, dan kesenangan hidup ( kesukaan mata, kesukaan daging dan kesombongan ( 1 Yohanes 2 : 16 ) ; tidak mau memiliki gaya hidup 4 m ( menerima ,merenungkan, melakukan dan menyampaikan Firman Tuhan ). Penyelidikan membuktikan, seseorang akan memiliki sebuah kebiasaan, bersaat  teduh contohnya, bila bisa melakukan kebiasaan bersaat teduh selama 6 minggu berturut -  turut tanpa berhenti ; tidak mengandalkan Roh Kudus . Bukankah Filipi 2 : 13 berkata, "  Karena Allahlah yang membangkitkan MINAT dan KEMAMPUAN untuk melakukan  hal hal yang menyenangkan hati Nya.? " Mintalah anugerah untuk terus haus akan firman Nya dan kemampuan untuk mentaati  perintah perintah Nya.

Bila berbagai persyaratan diatas dilakukan, hasilnya adalah :
 1. Keturunannya, anak cucunya akan manjadi perkasa di bumi (
    ayat 2 )
2. Diberkati, harta dan kekayaan ada dalam rumahnya ( ayat 3a ).
3. Kebaikannya tetap selamanya ( ayat 3 b ).
4. Bila ada dalam gelap, terang akan terbit bagi dia  ,yang artinya   
     persoalan serumit apapun yang dihadapinya akan ditolong oleh 
    Tuhan (  ayat 4 ).
5. Tidak akan hidup dalam ketakutan  ( ayat 6,7,8 ).
6. Mujur, beruntung karena memliki sikap murah hati.( ayat 5,9 )

Bahan sharing :
1. Berdasarkan  pengertian takut akan Tuhan , apakah yang perlu
    disingkirkan dari kehidupan kita ?
2.  Kendala apakah yang menghalangi kita untuk  bisa sangat cinta
    akan Firman Tuhan? Berilah solusi !
3. Bagikan kesaksian tentang berbagai berkat yang kita peroleh,

    pada saat kita memenuhi persyaratan yang ada !
GBI Ponorogo