GBI Ponorogo
Nubuat yang disampaikan oleh bapak Ev. Yakub dari “ Harvest Ministry “ bahwa gereja kita akan menjadi gereja mercusuar yang berdampak bagi kota akan menjadi kenyataan, pada saat kita memperhatikan dua hal seperti yang tertulis dalam Titus 1:5-9 :
1. Pembenahan hal-hal yang belum teratur.
        Paulus memberi tugas kepada Titus untuk membenahi hal-hal yang belum teratur. Dalam hal ini, kita perlu rendah hati untuk berintropeksi melihat banyaknya kekurangan yang ada.Sebut saja kepengurusan gereja yang belum jelas, ijin resmi gereja yang belum terurus, belum terbentuknya departemen-departemen yang perlu dan program-program yang ada sesuai visi dan misi gereja dan lain-lain.
II. Penetapan penatua berkualitas rohani.
        Dalam surat diatas, Paulus  secara khusus berbicara tentang penetapam para penatua disetiap kota dengan memperhatikan 3 hal:
1. Keluarga. Seorang penatua atau pelayan Tuhan hendaklah seorang suami dengan satu istri dan anak-anak-nya harus beriman dan tidak bisa dituduh hidup tidak senonoh dan tidak tertib.
2. Kepribadian. Seorang pelayan Tuhan haruslah memiliki kriteria sebagai berikut:
- Tidak cacat                           - Suka beri tumpangan
- Tidak angkuh                       - Suka yang baik
- Bukan pemberang               - Bijaksana
- Bukan peminum                  - Adil
- Bukan pemarah                   - Saleh/kudus
- Tidak Serakah                      - Dapat menguasai diri
        Berkaitan dengan persoalan konflik hubungan dalam sebuah gereja, ada baiknya kita melihat pemahaman arti keangkuhan. 1 Petrus 5:1-9 menjelaskan secara seimbang bahwa disatu sisi, para penatua haruslah orang-orang yang melayani bukan karena terpaksa tetapi rela, tidak mencari keuntungan tapi pengabdian diri,dan menjadi contoh dalam banyak hal; disisi yang lain orang-orang yang dipimpin ( anak-anak muda ) harus menundukkan diri ( menghomati ), pada orang-orang tua / penatua, saling merendahkan diri diantara anggota gereja, dan barulah merendahkan diri dibawah tangan Allah yang kuat. Bila kedua belah pihak saling merendahkan diri ( tidak angkuh ) maka Tuhan akan menunjukkan kasih-Nya, mempromosikan yang rendah hati dan memberikan kemenangan dalam melawan iblis. Dalam hal ini, lawan gereja adalah sikap sombong dan iblis. Untuk itu di perlukan kesadaran dan kewaspadaan bahwa lawan kita bila gagal  mentaati perintah-Nya, adalah iblis dan bahkan Tuhan sendiri menentang sikap arogansi dalam gereja. Jelas kerendahan hati dan penundukan diri adalah kunci gereja yang diberkati dan berkemenangan.
3. Kokoh dalam Firman.
        Kekokohan para pelayan Tuhan dalam Firman jelas berawal dari kesediaan dan kerja keras dalam belajar Firman.  Berdasarkan pemahaman yang kuat, para pelayan Tuhan bisa memberikan nasihat dan menyelamatkan para penentang agar akhirnya percaya kepada Tuhan.
        Dengan memperhatikan kedua hal diatas, gereja akan berdampak besar bagi kota, dalam arti diberkati, berkuasa dan memenangkan banyak jiwa bagi Tuhan.

Bahan Sharing :
1. Berdasarkan artikel diatas apakah yang perlu di
    benahi?
2. Bila terjadi konflik dalam gereja apakah yang harus

    dilakukan ?
GBI Ponorogo
Ketika kita memasuki sebuah gua yang gelap gulita, kita membutuhkan sebuah obor sebagai penerang, sehingga kita bisa melihat keadaan didalamnya. Bukan hanya itu saja, dengan obor kita bisa terhindar dari berbagai halangan, seperti tonjolan dinding goa, bahkan binatang buas pun akan menjauh jika melihat obor. Demikian pula halnya dengan Roh Kudus, Kita tidak bisa berjalan dengan benar tanpa tuntunanNya. Berikut beberapa peranan dan karya-karya Roh Kudus yang dikerjakan dalam diri orang percaya:

1.MEMIMPIN KITA Rom.8:14 berkata “Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.” Sudahkah kita libatkan Roh Kudus untuk memimpin tiap langkah kita ?
 2. MEMBUAT KITA IMTIM DENGAN ROH KUDUS SEHINGGA MAMPU MENYAPA ALLAH “ABBA YA BAPA”
        Rom.8:15 Berkata “Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" Adakah rasa takut dalam diri kita dan sudah intimkah hubungan kita dengan Roh Kudus sehingga kita dengan mesra menyapaNya ya Abba ya Bapa?
3. MEMBANTU KITA DALAM KELEMAHAN DENGAN BAHASA ROH
        Roma 8:26  Berkata “Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan”. Sudahkah kita terima baptisan Roh dengan tanda berbahasa Roh? Dan memanfaatkan bahasaitu pada saat kita tidak tahu apa yang harus kita doakan?
4.MENGHASILKAN KARUNIA-KARUNIA ROH KUDUS DAN BUAH ROH KUDUS (1 Kor. 12:8-10, Gal. 5:22-23 Baca! )
          Berdasarkan ayat-ayat  diatas sudahkah kita memiliki karunia Roh Kudus dan buah Roh dalam diri kita ?  Mari kita cek keadaan masing-masing.
5. MEMBUAT KITA MAMPU MENTAATI HUKUM ALLAH BUKAN DENGAN KEKUATAN SENDIRI TETAPI DENGAN KEMAMPUAN ILAHI YANG DISEBUT ANUGRAH ATAU KASIH KARUNIA
Rom.8:4 berkata “Supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh”. Lakukanlah hal-hal yang menyenangkan hati Tuhan dengan mengijinkan Dia sendiri yang melakukan kehendak-Nya, bukan dengan kekuatan sendiri.

6. MENJADI METERAI DAN JAMINAN BAGI KEHIDUPAN YANG LIMPAH SAMPAI SURGA. Efesus. 1:13-14 berkata “Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya”. Roh Kudus itulah yang menjadi meterai yang mensahkan kita untuk keselamatan dan menjamin kita untuk menjadi milik Allah sehingga kita memperoleh kelimpahan sampai masuk surga.

Bahan Sharing
1. Mengingat  betapa dahsyat peranan Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya apakah yang harus kita lakukan berdasarkan artikel diatas?