GBI Ponorogo
   




       Definisi yang jelas tentang takut akan Tuhan dinyatakan dalam Amsal 8 : 13 yang berkata : Takut akan Tuhan adalah membenci kejahatan , keangkuhan ( “ arrogance “ ) , sikap membanggakan diri ( “ pride “ ) , jalan yang salah , dan mulut yang jahat ( bukan sekedar menipu tetapi mengomel ,menggosip , mencela , menghakimi dan lain –lain ) .
Bila sikap diatas ada dalam hidup kita , maka berkat – berkat sebagai berikut akan kita terima ( Mazmur 128 : 1 – Baca ) :
1.     Rasa tentram dan dekat dengan Tuhan ( Mazmur 85 : 10 , Maz 14 : 26 )
2.     Pengetahuan dan hikmat diberikan ( Mazmur 111 : 10 dan Amsal 1 : 7 )
3.     Diperhatikan oleh Tuhan ( Mazmur 33 : 18 )
4.     Diberi rejeki ( Mazmur 111 : 5 )
5.     Kehendak kita diluluskan ( Mazmur 145 : 15 )
6.     Diberi umur panjang ( Amsal 10 : 27 )
7.     Kebaikan-Nya disimpan bagi kita ( Mazmur 31 : 20 )
8.     Dimuliakan ( Maz 15 : 4 )
9.     Diberi Kasih Setia dan rahmat / Belas Kasihan ( Mazmur 103 : 11 ; Lukas 1 :50 )
Contoh yang bisa kita lihat adalah kehidupan dalam jemaat di seluruh Yudea , Galilea , dan Samaria yang tercatat dala, Kis 9 :31. Mereka hidup dalam damai, terbangun dan jumlah mereka bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus . Mengapa ? karena mereka hidup dalam takut akan Tuhan.
Bahan Sharing :
1. Berikan contoh tentang hal-hal yang seharusnya kita benci tetapi masih kita lakukan sebagai bukti bahwa kita tidak hidup dalam takut akan Tuhan .

2. Bagikan berkat yang saudara terima pada saat kita hidup dalam takut akan Tuhan . 
GBI Ponorogo
BERDIRI TEGUH DALAM KEMERDEKAAN
Ada sebuah ungkapan yang menyatakan “mempertahankan kemerdekaan lebih sukar dari pada memperoleh kemerdekaan itu”. Hal ini juga terjadi dalam kaitan-nya dengan kemerdekaan yang kita peroleh dari Kristus dengan hukum Roh-Nya yang membebaskan kita dari hukum dosa dan maut ( Roma 8 : 1 - 3 ).
Beberapa bukti bisa kita saksikan akhir – akhir ini dengan adanya para tokoh kristen yang jatuh dalam kasus – kasus keuangan , kedudukan , dan perselingkuhan atau yang dikenal dengan 3ta ( tahta , harta , wanita/pria ).
Untuk bisa berdiri teguh/kokoh dalam kemerdekaan rohani yang kita peroleh, beberapa hal dibawah ini, perlu kita lakukan berdasar Galatia 5 : 1 -15 ( BACA ! ) :
                      1.      Memiliki pemahaman yang benar tentang pembenaran. Dalam ayat- ayat tersebut Paulus melihat bahwa ada orang – orang Galatia yang masih menganggap bahwa sunat lahiriah adalah satu hal yang harus dipertahankan agar mereka dibenarkan dihadapan Allah . Pemahaman ini diluruskan oleh Paulus dengan mengatakan bahwa orang tidak dibenarkan karena melakukan hukum taurat yang ada dalam kitab Kejadian,Keluaran,Imamat,Bilangan dan Ulangan , tetapi oleh karena iman kepada Kristus yang bekerja oleh kasih.( Galatia 5 : 1 - 5 )
                      2.      Memiliki kasih dalam tindakan . Iman tanpa perbuatan akan mati , Yakub 1 : 26 menyatakan “ namun yang tak kalah pentingnya , hukum yang sempurna dan memerdekakan arang harus diteliti , ditekuni dan dilakukan . Seberapa jauhkah kita mencintai Firman – Nya agar kokoh dalam Iman ?
                      3.      Memiliki sikap hati-hati terhadap orang –orang disekitar kita dan ragi – ragi yang ada. Kita dikelilingi oleh penghalang, pengacau dan penghasut dalam perlombaan yang kita ikuti. ( Gal 5 : 7,9,12 ) , dan ragi yang ada ( Gal 5 : 9 ) . Waspadailah mereka !
                      4.      Menolak dosa dan saling melayani dalam kasih. Kebebasan bukan berarti bebas melakukan apa saja tetapi kemampuan untuk melakukan semua hal yang menyenangkan Dia ( Roma 8 : 3 , Filipi 2 : 13 ). Agar menyenangkan Dia , kita perlu melakukan hukum kasih dengan cara melayani satu akan yang lain. Dalam menghadapi kemungkinan lunturnya kasih dengan sikap saling gigit , telan dan membinasakan , perlu kita ingat perkataan Yesus untuk mengasihi musuh dan berdoa bagi mereka yang menganiaya , memberi salam kepada mereka agar kita menjadi sempurna ( Matius 5 : 44 – 48 )

Bahan Sharing :

1. Apakah kendala yang menggoyahkan kita dalam mempertahankan kemerdekaan kita dalam Kristus ?
GBI Ponorogo
                                    MENGHADIRKAN KERAJAAN  ALLAH
“ datanglah kerajaan-Mu,jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga . “
Matius 6 : 10

            Judul diatas adalah penggalan dari doa Bapa kami yang di ajarkan oleh Tuhan Yesus. Sebagai Bapa, Dia menjawab doa kita sebagai orang yang percaya kepada Yesus, kebenaran itu, dengan menghadirkan Roh Kudus yang memproduksi damai sukacita dalam hati kita. Bagian-Nya adalah menghadirkan kerajaan Allah dalam hidup kita, dan selanjutnya kita sebagai gereja-Nya melanjutkan tugas untuk mengejar hal-hal yang mendatangkan damai dan sukacita dalam Roh Kudus di bumi ini.  ( pelajari Roma 14:17 – 19 ).
Apakah gereja itu? Gereja adalah kita , orang – orang yang hidupnya digerakkan oleh Roh Kudus ( 1 Korintus 6 : 19a ).
Gereja dalam bahasa Yunani diambil dari kata “EKKLESIA” yang artinya dipanggil keluar . ( 1 Petrus 2 : 9 ). Sebenarnya , yang dimaksud Ekklesia itu adalah seorang yang berkedudukan sebagai dewan kota , yang merupakan orang kepercayaan Kaisar. Ia dipilih karena memiliki pengaruh yang besar di masyarakat , dan juga berhak untuk menentukan hukum sipil di daerah tersebut.
Ekklesia ini bertugas di pintu gerbang sebuah kota . Contoh dalam kisah Boas ( Rut 4 ), dia dalam mengambil keputusan untuk mengambil Rut sebagai istrinya , dia harus menghadap ekklesia di pintu gerbang.
Melihat kedudukan Ekklesia yang begitu penting itu, sebenarnya apa tugas dari Ekklesia?
1.              Menentukan nasip kota ( Yeremia 29 : 7 ). Bagaimana caranya kita  bisa memiliki pengaruh positip bagi kota kita? Kolose 2 : 9-10; Efesus 1 :22-23 menyatakan bahwa kita menerima kuasa yang sama dengan Allah , sehingga keadaan kita akan membawa pengaruh Illahi bagi banyak orang.
2.              Mengalahkan alam maut ( Matius 16 :18 ). Karena ada di pintu gerbang , maka kita harus siap menghadang segala musuh . Karena keselamatan kota ada di tangan kita.
3.              Membawa dan menggunakan Kunci-kunci Kerajaan Sorga ( Matius 16 : 19 ). Kerajaan sorga berbicara mengenai suasana damaidan sukacita dari Roh Kudus (Roma 14 : 17 ). Dan kunci-kunci kerajaan sorga berbicara tentang berkat serta kewibawaan yang merupakan kepercayaan dari Tuhan, agar kita mampu menjadi berkat bagi dunia.
4.              Memberitakan hikmat Tuhan (Efesus 3 : 10 – 11 ). Jadi sebagai gereja , kita juga memiliki tugas untuk memberitakan hikmat / kebenaran dari Tuhan kepada semua orang . Sehingga hikmat Tuhan bisa diterima banyak orang.
Melihat hal-hal diatas, sebagai gereja / Ekklesia  kita memiliki tugas yang sangat penting. Jadi kita jangan  hanya puas sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, tetapi mari kita menjadi Ekklesia yaitu orang yang dipercaya Tuhan Yesus untuk menjadi berkat bagi dunia, dengan mendatangkan Kerajaan Allah dibumi seperti di sorga.

Bahan sharing :
1. Bagikan pengalaman dalam merasakan hadirnya kerajaan Allah dalam hati kita

2. Sebagai gereja-Nya apakah yang harus dilakukan berdasarkan artikel diatas?
GBI Ponorogo
               “MENGATASI KONFLIK”
Berbagai konflik / pertentangan melanda dunia dewasa ini: Bangsa Israel bertentangan dengan kelompok Hamas di Gaza; Prabowo-Hatta dengan  K.P.U usai pemilihan presiden Indonesia 2014, yang akhirnya menetapkan Jokowi - Jk sebagai pemenang, dan ternyata kalau kita selidiki dan sadari, dalam masyarakat, gereja, rumah tangga sering terjadi     konflik.                                                                   Untuk mengatasi konflik yang terjadi dalam lingkup kecil antar anggota tubuh Kristus, Paulus dalam 1 Korintus 6:1-8 menasihati kita untuk melakukan 4 hal sebagai berikut 4M :
  1.  Mengakui adanya kekalahan dan kegagalan ( ayat 5,7 ).                            Bila terjadi konflik seharusnya kita merasa malu dan menyadari adanya kegagalan dan kekalahan yang harus segera kita atasi.
  2.  Meminta hikmat Tuhan ( ayat 5 ) . Untuk perkara sepele kita perlu datang dalam doa meminta hikmat ( Yakub 1:4-5 ) mengatakan bahwa Allah adalah Allah yang pemurah dan tidak suka mengungkit-ungkit. Asalkan kita meminta dengan Iman dan tidak bimbang hikmat akan diberikan.
  3.  Meminta nasihat kepada orang-orang kudus ( ayat 1 ). Bukan kepada orang yang tak mengenal Tuhan, kita datang untuk meminta nasihat tetapi orang-orang kudus, bila konflik meruncing. Ditandaskan dalam 1 Korintus 6 diatas bahwa bila orang –orang kudus akan menghakimi dunia dan malaikat-malaikat, apakah artinya konflik tentang hal-hal yang kecil dan besar? Peperangan dimenangkan oleh penasihat yang banyak ( amsal solaiman 24:6 ).
  4.  Mengalah ( ayat 7 ) Seandainya  dalam menghadapi konflik, ada yang mau mengalah untuk diperlakukan tidak adil dan dirugikan, konflik tidak akan meruncing dan cepat reda. Tentunya hikmat dan kuasa Tuhanlah yang akan berperan. Sebaliknya, banyak orang yang tidak mau diperlakukan demikian. Padahal kalau kita mau mawas diri dan kita sering melakukan hal yang sama kepada saudara-saudara kita. Benarlah pepatah jenaka yang berkata, “ Sesama orang jelek jangan saling menjelekkan ”.
Sikap mengalah yang indah bisa kita tiru dari Abraham yang meminta Lot untuk memilih dahulu daerah yang diinginkan, pada saat terjadi pertengkaran antar pegawai mereka ( Kejadian 13: 1- 18 )
BAHAN SHARING:
1.  Sampaikan hal-hal sepele dan besar yang sering menyebabkan kita   berkonflik!
2.   Bagikan pengalaman mengaplikasikan 4 hal diatas dalam  meredakan dan mengatasi konflik!