GBI Ponorogo
Dalam kisah yang tercatat dalam Lukas 7:18-23, Yohanes yang sangat mengenal siapa Yesus (Yohanes 1:19-29-baca!) ada kemungkinan bisa meragukan keilahian Yesus dan kecewa, karena orang lain ditolong sedangkan dia ada di penjara. Oleh karena itu, dia menyuruh 2 muridnya untuk menanyakan keberadaan Yesus sebagai Mesias atau bukan. Tanggapan Yesus, Dia menyatakan diri sebagai Mesias dan berpesan supaya orang tidak kecewa dan menolak Dia.
Kekecewaan bisa terjadi karena penganiayaan (Yohanes 1:29), kebutuhan hidup (Bilangan 20:2-5), kekayaan (Markus 10:17-22), kemustahilan (Keluaran 14:11-12) dan ketidakmengertian akan Firman Tuhan (Yohanes 6:60-66; Hosea 4:6).
    Untuk mengatasi kekecewaan, kita bisa belajar dari Yusuf yang melewati proses penderitaan dibenci kakak-kakaknya, dimasukkan ke sumur, dijual sebagai budak, difitnah, dipenjara dan dilupakan orang. Terhadap perlakuan kakak-kakaknya, dia berkata, " Kalian telah bermufakat untuk berbuat jahat kepada saya, tetapi Allah mengubah kejahatan itu menjadi kebaikan, supaya dengan yang terjadi dahulu itu banyak orang yang hidup sekarang dapat di selamatkan " (Kejadian 50:20 BIMK). Sebagai hasil dari pikiran, perkataan, sikap hati dan tindakan yang selalu positif, dia diangkat sebagai orang nomor dua di Mesir. Oleh sebab itu mari bersyukur selalu dan tidak KECEWA.

BAHAN SHARING :

Bagikan pengalaman tentang kekecewaan yang pernah kita alami, dan berdasar artikel diatas apakah yang perlu kita lakukan ?
GBI Ponorogo
Kerukunan diharapkan oleh setiap komunitas dimulai dari rumah tangga dan berlanjut pada komsel, gereja, dan paguyuban apa saja. Experimen yang ditunjukkan oleh seorang pemimpin sebuah komunitas yang selalu memuji anak-anak didiknya sebelum kelas dimulai menunjukkan hasil yang luar biasa. Dalam waktu singkat, anak-anak saling memuji dan akhirnya mereka juga memuji guru mereka. Gaya hidup saling memuji menghasilkan atmosfir sukacita dan kerukunan pun tercipta.
Atmosfir dalam cerita diatas dan kerukunan yang tercipta kita semua rindukan, namun sayang yang terjadi di berbagai komunitas adalah yang sebaliknya : banyak kritik, celaan, penghakiman, gosip dan akibatnya keretakan dan perpecahan terjadi.
     Sebetulnya, kitab Filipi 2:1-11 sudah menasihatkan kita untuk melakukan beberapa hal dibawah :
1.     Tindakan tiap orang dalam komunitas kristiani. Tindakan-tindakan itu adalah :
-       Memberikan nasihat kepada orang lain dalam kelembutan. Bila belum berhasil, seorang penasihat harus  membawa satu  atau dua saksi, mengumumkan pada jemaat dan menganggap yang bebal tidak mengenal Tuhan. (Galatia 6:1, Matius 18:15-18 baca !)
-       Memberi penghiburan kasih. Kisah diatas adalah contoh yang baik yang perlu kita renungkan.
-       Memiliki persekutuan dengan Roh Kudus.
-       Mengasihi. Ada tindakan konkrit dalam mengasihi orang lain dalam kebenaran.
-       Memiliki belas kasihan.
2.   Memiliki satu hati, jiwa dan tujuan. Ada kekompakan dalam melakukan sebuah program yang ada, tidak terpecah belah.
3.   Memiliki pikiran Kristus. Semua pembicaraan dan tindakan harus berdasarkan Firman Tuhan yang adalah Kristus sendiri.
4.   Memiliki sikap hati yang benar dengan
-       tidak berambisi pribadi dan mencari puji-pujian.
-       Tidak mempertahankan status pribadi dan bersikap hamba.
-       Menganggap yang lain lebih baik.
-       Memiliki ketaatan sampai mati. Hasilnya, setiap lutut bertelut dan lidah mengaku Yesus Tuhan. Karena kesatuan umat kristiani, akan ada banyak orang percaya Yesus Tuhan dan Juru Selamat. Selain itu, Mazmur 133:1-3 yang berkata," (1) Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun ! (2) Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya. (3) Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung  Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya." Kuasa yang digambarkan dengan minyak dan berkat bagaikan embun diperintahkan oleh Tuhan.Mari bersatu untuk meraih berkat seutuhnya.

BAHAN SHARING :
1.     Perbandingkan sikap orang kristen pada umumnya dibandingkan orang-orang dalam video yang kita lihat. Berikan solusi

2.     Berdasarkan artikel diatas, apa yang perlu kita tingkatkan untuk meraih berkat kesatuan?
GBI Ponorogo
Dalam perumpamaan Penabur, Yesus mengajarkan bahwa benih bisa bertumbuh dan berbuah lebat bergantung pada tempat benih itu jatuh. Pada tepi jalan, benih tidak bisa bertumbuh karena tidak ada tanahnya sehingga burung sebagai gambaran roh jahat akan memakannya sampai habis. Benih adalah Firman Tuhan yang ditaburkan dalam hati manusia yang tidak mengerti Firman itu. Ketidak mengertian bisa terjadi karena seorang belum lahir baru (1 Petrus 2:1-2-baca!),  tidak mau memperbarui pikirannya (Roma 12:1) dan meneliti dengan baik (Yakubus 1:25). Benih bisa terjatuh pada tanah yang berbatu sehingga pada waktu tumbuh tidak berakar dan cepat mati karena tersengat matahari yang merupakan gambaran penindasan dan penganiayaan karena Firman itu. Seorang yang tidak mendalam dalam Kristus dengan cara memahami Firman dengan baik dan mempraktekkannya akan gampang goyah dan menjadi murtad. Benih bisa jatuh di tanah yang beronak duri sehingga pada saat bertumbuh terhimpit oleh onak duri yang merupakan gambaran dari kekuatiran, tipu daya kekayaan dan kesenangan hidup (kesukaan mata, daging dan keangkuhan hidup (1 Yohanes 4:4). Kekuatiran bisa diatasi dengan doa, permintaan dan ucapan syukur (Filipi 4:6); tipu daya kekayaan bisa ditangkal dengan pemahaman Firman bahwa kunci kebahagiaan bukan dari keuangan yang melimpah tetapi dari Tuhan sendiri yang memberikan damai dan sumber damai itu sendiri (Filipi 4:9); kesenangan hidup bisa ditangkal dengan kesukaan dalam Tuhan(Roma 14:17 ).
Mengenal Yesus sebagai Tuhan, hidup saling mengasihi dan memiliki hubungan yang intim dengan Roh Kudus adalah kunci untuk menikmati kehidupan berlimpah, penuh damai dan sukacita.
Benih Firman Tuhan yang jatuh di tanah yang baik akan bisa membuat kita bertumbuh dan berbuah 30,60 dan 100 kali ganda. Contoh yang sangat baik ditunjukkan oleh kehidupan pengikut Kristus yang tercatat dalam Kisah Para Rasul 2:41-43. Mereka BERTEKUN dalam pengajaran rasul-rasul (Firman), persekutuan/persahabatan, doa, pemecahan roti dan pelayanan yang disertai dengan tanda-tanda dan mukzijat. 
.

BAHAN SHARING :

Termasuk jenis tanah yang manakah kita dan sharingkan kendala dan solusi yang bisa kita peroleh.
GBI Ponorogo
Berdasarkan 1 Timotius 6:11-20, Paulus memberikan nasihat secara khusus kepada Timotius mengenai kehidupan pribadi dalam pelayanannya .
Penasihatan itu antara lain :
1.     Meneguhkan Timotius sebagai manusia Allah.
-  Manusia Allah adalah manusia kepunyaan Allah, yang harus menjauhkan diri dari hal-hal yang jahat dan mengejar hal-hal yang baik yaitu keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan. (1 Timotius 6:11 Baca !)
-  Manusia Allah harus mengalami pembaruan hidup, seperti yang dicontohkan di dalam perumpamaan “ Anggur yang baru di isikan kedalam kantong kulit yang tua/lama ”. Untuk menjaga supaya kantong lama itu tidak koyak harus melewati proses pembaruan antara lain :
-  dibersihkan dari kotoran-kotoran yang menempel
-  dicuci/direndam dalam air selama beberapa hari
-  dijemur dalam terik matahari
-  diolesi dengan minyak zaitun supaya lentur
Demikian pula untuk mengalami perubahan hidup harus masuk dalam proses pembaruan, dibersihkan dari hal-hal yang kotor/jahat, mencintai Firman Tuhan, rela menderita dan dipenuhi dengan Roh Kudus.
2.     Memperjuangkan Iman yang benar.
1 Timotius 6:12a berkata “ Bertandinglah dalam pertandingan Iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal ”. Kita harus memperjuangkan Iman kita sampai meraih kehidupan yang kekal.
3.     Menuruti perintah Tuhan dengan tidak bercacat cela.
Ayat 14 berkata “ Turutilah perintah ini dengan tidak bercacat dan tidak bercela hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya ”. Ayat ini menjelaskan bahwa orang percaya harus selalu menantikan dan mengharapkan kedatangan Kristus kembali selagi kita hidup dengan tidak bercacat cela.
4.     Memperingatkan kepada orang-orang kaya supaya tidak sombong dan tidak mengandalkan kekayaannya (sesuatu yang tidak menentu), namun tetap terus berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi. Dengan demikian, mereka mengumpulkan harta/kekayaan untuk mencapai hidup yang sebenarnya. (ayat 17 -18 Baca)
5.     Memelihara apa yang telah dipercayakan kepada kita.
Ayat 20 menjelaskan supaya kita tetap menjaga/memelihara dengan baik apa yang sudah dipercayakan oleh Tuhan kepada kita yaitu Iman kita dan selalu mempertahankan kebenaran yang berharga, yaitu injil Kristus.

BAHAN SHARING :

Berdasarkan artikel diatas adakah hal-hal yang perlu dibenahi dan tingkatkan untuk meraih hidup yang berkwalitas dan kehidupan kekal ?
GBI Ponorogo
Menjelang kedatangan Kristus yang sudah mendekat, waktu Kristus datang sebagai hakim untuk menghakimi yang jahat dan memberi pahal kepada yang benar dan membebaskan mereka dari penderitaan, Rasul Petrus memberikan nasihat kepada kita untuk berkomitmen dengan memiliki gaya hidup sebagai orang kristen.
Berdasarkan 1 Petrus 4:7-11 ada beberapa hal yang harus kita lakukan adalah :
1.     Menguasai diri dan tetap tenang
Ay. 7 menjelaskan “ segala sesuatu sudah mendekati kesudahannya, sebab itu hendaklah kalian menguasai diri dan waspada, supaya kalian dapat berdoa (BIMK). Kuasa Allah tidak mungkin terwujud dengan kuasa yang penuh kalau kita tidak berdoa dengan kondisi hati yang tenang dan waspada.
2.     Mengasihi dengan tulus (ay. 8)
Tuhan menghendaki supaya kita saling mengasihi dengan kasih yang tulus (tanpa pamrih) dan saling mengampuni .
3.     Memberi tumpangan dengan tidak bersungut-sungut (ay. 9)
Menerima satu sama lain dirumah masing-masing dengan bersikap ramah, terutama kepada mereka yang membutuhkan bantuan.
4.     Melayani sesuai karunia masing-masing (ay. 10)
Kita akan melayani dengan menggunakan kemampuan yang diberikan Allah itu untuk kepentingan bersama.
5.     Menjadi saksi Kristus
Ayat 11a menjelaskan “ jika ada orang yang berbicarabaiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan Firman Allah. Setiap perkataan yang kita sampaikan haruslah perkataan yang menjadi saksi/memberkati.
6.     Melayani dengan kekuatan Allah
Ayat 11b menjelaskan “ orang yang melayani orang lain, haruslah melayani dengan kekuatan yang dari Allah, supaya dalam segala hal, Allah dapat diagungkan melalui Yesus Kristus. Dialah yang berkuasa dan patut diagungkan untuk selama-lamanya. Amin ”. (BIMK)


BAHAN SHARING :
Gaya hidup yang bagaimana yang perlu dibenahi agar waktu Yesus kembali kita terangkat dan diubahkan seperti Dia?


GBI Ponorogo
Dalam menjalani kehidupan yang penuh tantangan, sering kali kita diperhadapkan dengan masalah besar yang menakutkan seperti raksasa yang di hadapi Daud. Namun Daud tidak takut, karena dia tidak mengandalkan kepada kekuatannya sendiri tetapi bergantung sepenuhnya pada kekuatan Tuhan dan mengalahkan goliat (raksasa yang besar itu) dengan nama Tuhan.
Belajar dari kehidupan Daud yang menghadapi raksasa/masalah besar dalam kehidupan ini sesuai dengan kisah yang tercatat di dalam 1 Samuel 17:31-58, ada beberapa hal yang harus kita lakukan antara lain :
1.    Meyakini penyertaan Tuhan.
Berdasar pengalaman Daud dilepaskan oleh Tuhan dari cakar singa dan beruang di masa lalu, dia yakin bahwa Tuhan juga akan membuatnya menang dalam melawan Goliat manusia raksasa itu, sesuai dengan kisah yang tercatat dalam 1 Samuel 17:37 (BACA). Iman dan pengalaman sebagai bukti penyertaan Tuhan akan menjadi satu paket untuk melangkah maju dalam meraih pengalaman berikutnya.
2.    Menjadi seperti diri sendiri, bukan seperti orang lain.
Daud tidak bisa berjalan dengan memakai pakaian dan ketopong Saul (39). Dalam menjalani peperangan, kita tidak  boleh punya keinginan menjadi seperti orang lain dan memakai cara orang lain, tetapi cara yang Tuhan tunjukkan kepada kita.
3.    Menghadapi musuh dengan berani.
1 Samuel 17:48 berkata :” Ketika orang Filistin itu bergerak maju untuk menemui Daud, maka segeralah Daud berlari ke barisan musuh untuk menemui orang Filistin itu.”
4.    Mengalahkan musuh dengan nama Tuhan.
Ayat 45 menjelaskan bahwa goliat raksasa besar itu menghadapi Daud dengan pedang dan tobak dan lembing, tetapi Daud mengalahkan goliat dengan nama Tuhan semesta alam. Sudahkah kita memakai nama yang ajaib itu ? Markus 16:17-18 berkata: “ (17) Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir roh-roh jahat demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, (18) mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."


BAHAN SHARING :

Bagaimanakah cara mengalahkan raksasa dalam kehidupan dan bagikan pengalaman kita.
GBI Ponorogo
I Raja-raja 18:20-45 mengisahkan tentang Nabi Elia yang seorang diri melawan 450 nabi baal untuk mendemonstrasikan kuasa Tuhan Untuk mengalami pembelaan Tuhan, dibutuhkan beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain :
1.    Memiliki Kerukunan. Untuk mendemonstrasikan kuasa Tuhan. Elia mengundang semua bangsa dan suku untuk datang mendekat. I Raja-raja 18:30a berkata : Kata Elia kepada seluruh rakyat itu, “ Datanglah dekat kepadaku ! ” maka mendekatlah seluruh rakyat itu kepadanya. Ketika ada kerukunan, kuasa Tuhan akan dinyatakan. Berdasarkan Mazmur 133:1-3, arti kata “ rukun ” dalam bahasa Ibrani “ Yachat ” yang memiliki beberapa pengertian tidak bertengkar, saling mempromosikan kebaikan dan saling melayani. Kalau ketiga hal tersebut ada dalam kehidupan anak-anak Tuhan maka “ Berkat ” itu akan di perintahkan oleh Tuhan.
2.    Memperbaiki Mezbah. I Raja-raja 18:30b berkata “ Lalu ia memperbaiki mezbah Tuhan yang telah diruntuhkan. ”
Semua bangsa dan suku datang untuk memperbaiki mezbah Tuhan yang telah diruntuhkan. I Raja-raja 18:31 (BACA!) Demikian dalam kehidupan kita, Tuhan mau supaya kita membangun mezbah doa dan penyembahan secara pribadi dengan Tuhan supaya kita mengalami persekutuan dengan Tuhan, sehingga Tuhan akan membukakan pintu-pintu berkat.
3.    Mempersembahkan Yang Terbaik Untuk Tuhan. I Raja-raja 18:34-35 menjelaskan bahwa Elia diperkenan oleh Tuhan. Memberi dalam kekurangan menyenangkan hati Tuhan.
BAHAN SHARING  :
1.     Untuk mencapai kerukunan, brilah contoh dalam hal meredakan pertengkaran, mempromosikan kebaikan rekan rekan dan saling melayani.

2.     Bagikan pengalaman memperbaiki mezbah doa, pujian dan penyembahan kita kepada Tuhan dan memberi persembahan waktu dalam kekurangan.
GBI Ponorogo
Kita melihat bahwa hal yang paling menghancurkan di dunia ini dan akar semua kesedihan adalah dosa. Dosa mengakibatkan sakit lahiriah dan  mental, peperangan, kehancuran diberbagai bidang kehidupan, termasuk keluarga. Contoh perbuatan dosa yang berdampak mengerikan bisa kita lihat dalam kisah tentang Raja Daud yang tidak berhati-hati dengan matanya sehingga dia mengambil istri Uria untuk dizinahi, dan dosa yang tidak dihentikan itu berkembang ke hal keji lainnya dengan membunuh Uria di medan perang. Contoh lain adalah kesalahan Akhan yang mencuri barang-barang yang dikususkan bagi Tuhan sehingga berakibat kalahnya prajurit Israel melawan kota kecil Ai yang jumlah prajuritnya lebih sedikit.
Untuk mengatasi perbuatan dosa beberapa hal perlu diperhatikan :
      1.   Menyadari dampak perbuatan dosa. Yesaya 59:1-2 berkata," (1) Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; (2) tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu."
    2.    Membereskan dosa kepada Tuhan dan sesama dengan pengakuan kita. 1 Yohanes 1:7-9 berkata," (7) Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa. (8) Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. (9) Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.  " dan Yakobus 5:16 berkata," Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. "
      3.   Menjaga diri dan waspada terhadap dosa. Yakobus 1:14-15 berkata," (14) Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. (15) Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut." Untuk menangkalnya tidak ada pilihan lain kecuali meyakini bahwa kita sudah tersalib bersama Kristus (Roma 6:6-8 berkata," Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia."), hidup dalam tuntunan dan karya Roh Kudus, dan keterlibatan roh jahat harus dilawan dengan seluruh perlengkapan senjata Allah. Galatia 5:24-25 berkata," (24) Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. (25) Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,"
      4.   Meyakini adanya kuasa Roh Kudus yang memberikan anugerah dan kuasa untuk mengalahkan si jahat. Filipi 2:13 berkata," karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya." dan Efesus 6:13 berkata," Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu." Marilah kita praktekkan gaya hidup dekat dengan Roh Kudus dan menggunakan selengkap senjata Allah.

BAHAN SHARING :


Bagikan pengalaman untuk mengatasi kedagingan kita dan mempecundangi roh-roh jahat dalam kehidupan kita.
GBI Ponorogo
Sebuah obor akan bermanfaat bila digunakan dan nyalanya akan makin terang  bila kotoran yang ada dibersihkan dan minyak tanah dituangkan sebagai bahan untuk mengobarkan api yang menyala. Demikianlah karunia yang ada akan bermanfaat bila digunakan dengan melakukan beberapa hal dibawah :
1.   Memahami adanya beragam karunia, yaitu : karunia jabatan, Roh dan motivasi.
2.   Menerima baptisan Roh Kudus. Kisah Para Rasul 1:8 berkata," Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi. " dan Yohanes 7:37-39 berkata," (37) Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! (38) Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci : Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup. " (39) Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan. " Tanda yang nyata adalah adanya bahasa Roh seperti yang terjadi pada peristiwa turun-Nya Roh Kudus pada hari Pentakosta yang tercatat pada kis.2.
3.   Memiliki hubungan yang baik dengan orang tua jasmaniah dan mengembangkannya ke para otoritas. Penghargaan yang tinggi terhadap otoritas bisa kita teladani dari perwira Kapernaum yang tercatat dalam Lukas 7:1-10. Pernyataannya dalam ayat 8-9 yang berkata," (8) Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi !, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya." (9) Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!" meyakinkan kita bahwa ketaatan kita terhadap otoritas dalam dunia militer adalah langkah awal  bagi ketaatan kita kepada Tuhan sehingga hasilnya adalah pujian tentang besarnya iman terhadap perkataan Yesus ( " Iman sebesar ini pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel.") dan pertolongan terhadap masalah yang ada. Pemberesan hubungan dengan otoritas adalah kunci berkat yang akan kita raih, termasuk berkat karunia yang kita terima.
4.   Menerima penumpangan tangan sidang penatua dan seorang yang Tuhan pakai. I Timotius 4:12 berkata," Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu." dan II Timotius 1:6 berkata," Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu."
5.     Menggunakan dan mengobarkan  karunia yang ada dalam praktek pelayanan. Markus 16:17-18,20 berkata," (17) Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir roh-roh jahat demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, (18)  mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." (19) Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. (20) Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya."
Kesucian hidup. Sebagai alat Tuhan, 2 Timotius 2:21 menasihati kita dan berkata," Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia."
Mengandalkan Roh Kudus. Minyak dalam perumpamaan 5 dara yang bodoh dan bijaksana adalah gambaran Roh Kudus kepada siapa kita bergantung sepenuhnya.
Mengusahakan adanya kesatuan dalam tubuh Kristus. Mazmur 133:1-3 berkata," (1) Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama  dengan rukun ! (2) Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya. (3) Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya. "

BAHAN SHARING :
Berdasarkan artikel diatas, apakah yang harus kita benahi dan usahakan agar kita bisa menggunakan dan mengobarkan karunia yang kita punya?

GBI Ponorogo
Sebuah WA berkata," Pak, ternyata tanggal 23 September 2017 tidak terjadi keterangkatan seperti yang banyak dikatakan orang, sehingga jatuhlah merk orang kristen. " Banyak yang berkomentar senada, tetapi saya menjawab, "Secara positif, kita bersyukur karena masih punya kesempatan berbenah diri menjadi seperti yang Alkitab katakan."
Berbicara tentang keterangkatan (Rapture), ada dua masa depan yang bakal terjadi. Yang pertama, orang kristen akan mengalami keterangkatan berdasarkan Matius   24:40 yang berkata," Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan ; " dan yang kedua, kesengsaraan besar akan terjadi berdasarkan Matius 24:21 yang berkata," Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi."
Jelas, kita ingin termasuk pada golongan yang mengalami keterangkatan, namun kita harus memahami bahwa untuk itu diperlukan beberapa hal sebagai berikut :
      1.   Memiliki iman kepada Yesus. 1 Tesalonika 4:16-17 berkata," (16) Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit ; (17) sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. " Didalam Kristus, yang berarti kita percaya dalam hati bahwa Yesus yang kita terima sebagai Bapak Surgawi dan Tuhan adalah Yesus yang mati, bangkit pada hari ke tiga, naik ke Surga, turunkan Roh Kudus, dan kita dibenarkan.
      2.   Menjalani kehidupan yang kudus, tidak dalam kedagingan. Tidak seperti jaman Nuh, orang memfokuskan diri pada hal makan minum dan kawin mengawinkan, tetapi sebaliknya kita harus hidup dalam tuntunan Roh Kudus dan mengandalkan Dia. Untuk mematikan daging, Galatia 5:19-26 yang berkata," Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, (20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, (21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu seperti yang telah kubuat dahulu bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. (22) Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, (23) kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. (24) Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. (25) Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, (26) dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki." memberikan nasihat yang sangat jelas. Mari kita hidup terus menerus dalam kekudusan dan bergantung sepenuhnya kepada Roh Kudus.
      3.   Memiliki sikap berjaga-jaga dan siap sedia. Matius 24:42-46 berkata," (42) Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. (46) Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. " Untuk itu, sesuai dengan talenta dan karunia yang ada pada kita, pada saat Dia datang, kita kedapatan melakukan  tugas kita dengan penuh gairah. Matius 25:3-4, lebih lanjut menasihati kita untuk mempersiapkan diri kita sebagai pelita yang dinyalakan oleh Tuhan sendiri lewat  RohNya. Hubungan intim dengan Roh Kudus membuat kita siap untuk menyambut Dia dan nengalami keterangkatan.
    4.    Menjalani kehidupan dalam persekutuan dan saling menasihati. Ibrani 10:25 yang berkata," Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat." menasihatkan kita untuk makin giat hadir dalam pertemuan-pertemuan ibadah dan saling menasihati menjelang kedatangan Kristus kali yang ke dua. Mari kita tingkatkan pertemuan kita dan memiliki sikap saling menasihati dalam kerendahan hati dan kelembutan.
Gaya hidup para rasul rasul dalam Kisah Para Rasul 2:42-43  yang berkata," (42) Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. (43) Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda, " secara praktis bisa kita teladani dengan mulai hadir dalam ibadah Raya, komsel, pepak, dan doa bersama pada pagi hari dan puasa dengan tidak lupa mempraktekkan apa yang kita pelajari dari Firman Tuhan, melayani sesama dan hidup berbagi.          
             
Bahan sharing :

Mengingat tanda-tanda kedatangan Kristus kali ke dua sudah makin dekat, apa yang harus kita lakukan berdasarkan artikel diatas dengan harapan masuk dalam bilangan orang yang mengalami keterangkatan ?
GBI Ponorogo
Dalam menghadapi hidup yang penuh tantangan, Kolose 4:2 menasihati kita," Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur."
Nasihat diatas sudah dilakukan oleh Yesus sendiri yang perlu kita teladani. Ayat-ayat dibawah menunjukkan gaya hidupNya sebagai pendoa sehingga kemenangan bisa diraihNya:
      1.     Matius 14:23 berkata, “ Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ. ”
      2.     Markus 1:35 berkata, " Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana. "
      3.     Lukas 6:12-13 berkata, " (12) Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. (13) Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul:"
      4.     Mat.26:38-39 berkata, " (38) lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku. " (39) Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki. "
      5.     Lukas 23:34 berkata," Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya. "

BAHAN SHARING :

      1.     Bagikan pengalaman sebagai pribadi yang punya gaya hidup bersaat teduh tiap hari

      2.     Bagikan pengalaman tentang doa yang memberikan kemenangan atas persoalan yang pelik.
GBI Ponorogo
Sebagai seorang anak yang istimewa pasti akan menerima perlakuan-perlakuan istimewa dari Bapanya. Demikian juga dengan orang yang percaya Tuhan, mereka akan memperoleh hal-hal/perlakuan-perlakuan  yang istimewa dari Bapa di Surga.
Yesaya 43:1-7  menjelaskan, ada beberapa perlakuan istimewa yang diberikan Tuhan kepada anak-anakNya.
-       Tuhan menciptakan dan menebus kita untuk menjadi milikNya, dan Ia mengenal nama-nama kita. (ay 1)
-       Tuhan berjanji apabila kita mengalami kesulitan atau kesengsaraan, kita tidak akan hancur karena Dia ada bersama kita. (ay 2-3).
-       Kita ini berharga dan mulia dipandanganNya, bahkan Dia sangat
 mengasihi kita. (ay 4)
-       Kita diciptakan untuk menjadi alat kemuliaanNya (ay 7)
Untuk menjadi alat kemuliaanNya kita perlu melakukan beberapa hal sebagai berikut :
           1.    Miliki hubungan yang intim dengan Tuhan.
Roma 8:14-15 berkata, “ (14) Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. (15) Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: " Ya Abba, Ya Bapa "
      2.    Miliki iman yang kuat. Sebagai contoh, seorang perempuan yang sakit pendarahan selama 12 tahun mengalami kesembuhan dari Tuhan. (Luk 8:43-44).
           3.    Mengasihi dengan tulus.
Tuhan menghendaki, kalau kita mengasihi harus mengasihi dengan tulus, baik kepada Tuhan maupun terhadap sesama. (Mark 12:30-31). Baca !                       
           4.   Menyembah Tuhan dalam roh dan kebenaran. (Yoh.4:23).
      5.    Memberi yang terbaik. Kisah tentang Maria yang   mempersembahkan minyak Narwastu kepada Yesus bisa menjadi contoh bagi kita. ( Yoh.12:1-8)   
                   
Bahan sharing :

Berdasarkan artikel diatas, sebagai anak yang istimewa dalam Kristus, apakah langkah konkrit yang bisa kita lakukan dalam ke lima hal diatas?
GBI Ponorogo
" KEMAJUAN YANG NYATA "

     Kemajuan yang nyata dalam Kristus adalah kerinduan setiap orang dan kemajuan itu akan nyata bila dilihat dan diakui oleh orang lain.
     Untuk bisa maju, 1 Tim.4:11-16 mengajarkan kepada kita untuk melakukan 4 hal, yaitu:
    1.    Menjadi teladan dalam perkataan, sikap, kasih, iman dan kesucian. (ayat 12). Seorang yang ingin maju haruslah terus berusaha menjadi teladan/contoh/model/gambar/pola. Perhatian kusus perlu kita perhatikan dalam hal berkomunikasi lewat kata dan sikap dengan menghargai  lawan bicara dan merespon dengan tidak terpancang pada hal lain seperti handphone, tablet atau yang lain; kasih dalam tindakan nyata sampai pada tingkat kasih Agape, kasih  yang ditunjukkan dengan pengampunan dan pemulihan hubungan seperti Kristus telah mengampuni kita; iman yang tak tergoyahkan walau dilanda badai kehidupan dan kesucian hidup.
2. Menekuni Firman Tuhan sebagai gaya hidup dan bersikap membangun dan mengajar. (ayat 13)
3.   Mempergunakan karunia yang kita punya, sebagai hasil dari nubuat dan penumpangan tangan para penatua (ayat 14). Karunia bisa diperoleh juga dari hasil penumpangan tangan seorang pelayan Kristus (ll Tim 1:6). Bakat dan karunia-karunia yang ada (Karunia jabatan (Efesus 4:11-12)  motivasi (Roma 12:6-8) (terjemahan BIMK) dan karunia Roh (1 Kor.12:8-10) harus terus digunakan dan dikobarkan dalam pelayanan. Bisa dibayangkan betapa hebatnya pelayanan kita, bila kita menggabungkan bakat dan berbagai karunia yang disediakan oleh Tuhan. Tak ada jalan lain untuk memperoleh semua karunia, kecuali kita mau membayar harga tinggi dalam menjalani kehidupan yang sarat dengan tantangan ini. Contoh kehidupan  olahragawan seperti Michael  Yordan yang menggunakan lebih dari 10 jam berlatih basket tiap hari sehingga menjadi sukses bisa menginspirasi kita.
4.  Memfokuskan diri dengan semua hal diatas. (ayat 15). Dengan menjadi teladan, memiliki gaya hidup mencintai Firman Tuhan dan menggunakan karunia yang kita punya, kita akan efektif dan berhasil dalam menjalani kehidupan ini. Pastikan bakat dan karunia yang kita punya (bukan punya orang lain dan kita mencoba meniru)  dan pergunakanlah semua itu secara serius, kemajuan dan keberhasilan akan menjadi nyata.
     Hasil wawancara dengan bang Johan dibawah bisa lebih meyakinkan kita, pada saat diajukan pertanyaan " Mengapa bang Johan bisa bertahan di gereja lokal yang sudah ditinggalkan gembala sidang dan persoalan rumit sedang membelit dan hasil nyata bisa diraih, tentunya karena Tuhan ?"                       
Saya bertahan di GBI Kedamaian walau banyak pilihan lain yang nampaknya lebih baik adalah
1. Saya cuma belajar setia dengan apa yang sudah Tuhan percayakan dari awal di Kedamaian, sampai keberadaan saya benar-benar memberi dampak positip, bukan hanya berhenti menjadi penonton aja tapi terus berusaha memberi kontribusi demi kemajuan gereja, sesuai porsi atau apa yang saya bisa saat semua berjalan monoton bahkan berhenti. Saya merintis kegiatan baru, ibadah pemuda sehingga terkumpul 153 orang. Saat semua tidak mendukung, meremehkan, melempar  fitnah, saya tetap fokus aja sama Tuhan, percaya dan berserah padaNya. Ini proyek Tuhan, saya hanya alatNya saja. Asal motivasi benar dan tulus melayani untuk kemuliaanNya, pasti Tuhan buka jalan. Amin.
 












Bahan Sharing:

Berdasarkan artikel diatas, apakah yang harus kita lakukan untuk maju dalam Kristus?
GBI Ponorogo
Keputusan penting yang mendatangkan upah berdasarkan Mat.19:27-30 yang berkata," (27) Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?" (28) Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta   kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. (29) Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal. (30) Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu"  adalah mengikut Yesus. Pertanyaan  Petrus  kepada Yesus dalam dialognya diatas adalah tanggapan atas percakapan Orang muda yang kaya dengan Dia yang tercatat dalam kisah sebelumnya. Si kaya sudah melakukan banyak hal seperti  tidak membunuh, tidak berzinah, tidak mencuri dan berdusta, menghormati orang tua dan mengasihi orang lain seperti diri sendiri. Tetapi pada waktu Yesus   memintanya untuk menjual semua miliknya dan memberikannya kepada orang miskin untuk menjadi sempurna dan memperoleh harta di Surga, sedihlah hatinya dan pergi meninggalkan Yesus. Betapa sulitnya orang kaya masuk Surga dan lebih mudah bagi unta masuk lubang jarum. Jadi bisa disimpulkan bahwa hanya orang yang tidak materialistis ( tidak terikat dengan kebendaan ) yang bisa mendapat upah, yaitu harta di Surga. Dia tidak bersedia untuk mengutamakan Kristus lebih dari hartanya. Lebih lanjut, pertanyaan Petrus menandaskan bahwa meninggalkan semua hal dan mengikut Yesus adalah syarat mutlak untuk memperoleh upah.
Hasil atau upah dari keputusan mengikut Yesus dan tidak terikat dengan kebendaan secara jelas adalah
      1.     Kehidupan kekal ( ayat 16,29 ) dan di masa yang akan datang ikut menghakimi bersama Yesus.
      2.     Berkat jasmani yang lebih dari cukup ( 100  X lipat ).
Biarlah kiranya peringatan Yesus akan terus kita perhatikan bahwa yang terdahulu akan menjadi yang terakir dan sebaliknya. Pada zaman yang akan datang, banyak orang yang dipandang sebagai pemimpin besar di gereja tidak akan memperoleh kedudukan yang berarti, dan banyak orang yang tidak dikenal akan diangkat untuk memperoleh kedudukan yang mulia. Tuhan lebih melihat hati, kesucian dan hatinya lebih daripada penampilan luarnya. ( 1 Sam16:7).
Pelatih Chelsea Joe Morinho berkata pada para anggota Chelsea, " Yang tercatat dalam sejarah adalah pemenang. " Mari kita terus berjuang untuk berada di depan dan jadi pemenang! "
Bahan Sharing :

Bagikan pengalaman tentang mengasihi Yesus lebih dari smua hal yang disebutkan dalam dialog antara si kaya, Petrus dan Yesus.