GBI Ponorogo
IMAN YANG BERGANTUNG PADA KUASA TUHAN

Pada umumnya orang yang hadir dalam acara pertemuan ibadah cenderung memperhatikan pribadi pambicara dengan semua faktor lahiriah yang mendukung penyampaiannya, seperti cara berpakaian, indahnya rangkaian kata-kata, dinamika suara, bumbu humor, mimik wajah, susunan kotbahnya yang rapi dan lain sebagainya.

Berbeda dengan kebanyakan orang yang menyampaikan berita dan yang mendengar, Rasul Paulus dalam I Korintus 2 : 1 – 5 memberikan tips keberhasilannya sebagai pembicara handal, yaitu :

1. Sebagai manusia yang bisa lemah, takut dan gemetar pada saat menghadapi pendengar, sebagai alat, dia sangat membutuhkan Tuhan dan dukungan orang lain. Dalam Efesus 6 : 19 – 22, Paulus minta para pendoa syafaat untuk mendoakan agar dia menerima pesan Tuhan (“Rhema”), keberanian dan kejelasan dalam pemberitaannya.

2. Sebagai alat Tuhan, dia memberikan penghargaan yang sangat tinggi kepada Kristus yang disalibkan baginya sehingga dia yakin, kehadiran-Nya membuatnya tahu keadaan yang terjadi. Itulah sebabnya, dia mengambil keputusan untuk tidak mau mengetahui apa-apa diantara para pendengarnya. Dia hanya mengandalkan pada tuntunan Roh Kudus.

3. Sebagai pelayan Kristus dia yakin akan demonstrasi Roh Kudus dan kuasa-Nya, bukan pada hikmat manusia.

Dengan ketiga hal diatas, Paulus ingin mengajar jemaat Kristus supaya iman mereka bergantung sepenuhnya pada kuasa Tuhan semata-mata.


BAHAN SHARING :

1. Berbeda dengan sikap Paulus, bagikan pengamatan kita terhadap sikap para pembicara dan pendengar dalam pertemuan ibadah.

2. Berdasarkan Ibrani 4 : 2,7 dan Matius 5 : 3, bagaimanakah sikap kita dalam mendengarkan firman Tuhan untuk memperoleh hasil yang baik ?
GBI Ponorogo
“ PEWARIS KERAJAAN SURGA ”

Betapa pentingnya harta warisan, bisa di lihat dalam keluarga saya. Sebelum kedua orang tua saya wafat, surat wasiat dan surat pembagian warisan yang disahkan oleh notaris sudah dibuat untuk menghindarkan konflik yang mungkin bisa terjadi.
Beberapa waktu setelah kedua orang tua wafat, harta warisan di bagi sesuai dengan ketentuan yang ada, tanpa ada konflik dan bermanfaat bagi yang membutuhkannya.
Seperti pentingnya harta warisan dunia, perlu di pahami bahwa sebagai orang kristen, kita memiliki harta warisan yang jauh lebih berharga, yaitu kehidupan kekal yang dijanjikan-Nya ( Yohanes 3 : 16 ).
Untuk mendapatkan-Nya, Yesus menjelaskan bahwa orang-orang seperti anak kecillah yang punya hak ( Yohanes 19 : 13 - 15 ). Untuk memahami maksud-Nya, tentunya kita perlu memiliki sikap-sikap baik yang dimiliki oleh seorang anak kecil seperti

1. Memiliki Kepercayaan.

Seorang anak kecil percaya kepada apa yang dikatakan oleh orang tuanya. (Ingat ilustrasi klasik seorang akrobator yang berjalan di atas tali sambil memanggul anak kandungnya). Sebagai orang kristen yang punya Tuhan sebagai Bapa, seharusnya mempercayai firman yang di ucapkan-Nya dan berjalan sesuai dengan iman-Nya

2. Memiliki Kejujuran.

Seorang anak mengatakan apa yang didengar dan dilihat sesuai dengan kenyataan yang ada. Pentingnya sebuah kejujuran bisa di pahami dari kisah Ananias-Safira. Mereka berdua mati secara tragis karena berkompromi dalam mengambil sebagian dari hasil penjualan penjualan tanah yang di serahkan pada Tuhan ( Kisah Para Rasul 5 : 1 - 11 )

3. Memiliki Sikap Spontan.

Pada waktu seorang anak dalam masalah, dia menyampaikan kepada orang tuanya. Dalam keadaan kuatir, Tuhan adalah alamat yang tepat bagi kita ( I Petrus 5 : 7 ; Filipi 4 : 6 )

4. Memiliki Sikap Suka Bertanya.

Pada waktu seseorang menginjak dewasa dan memiliki pengetahuan yang berkembang dan berbagai pengalaman, sikapnya yang rendah hati menjadi arogan, seperti suka berbantah-bantah, tidak mau kalah, merasa lebih dari pada yang lain, menggurui dalam pembicaraan dan lain sebagainya.

5. Memiliki Sikap Ingin Berdamai.

Perselisihan yang terjadi pada sesama anak kecil tidak akan bertahan. Mereka mudah melupakan dan segera berdamai dengan musuhnya. Efesus 4 : 30 - 32 menasihati kita untuk tidak mendukakan Roh Kudus dan memiliki sikap saling mengampuni sebagai mana Allah di dalam Kristus mengampuni kita.

BAHAN SHARING :

1. Adakah sikap-sikap positip yang lain dari seorang anak kecil yang kita bisa pelajari dan terapkan dalam kehidupan kita ?
2. Dari ke lima sikap di atas, hal-hal apakah yang perlu kita benahi agar kita bisa mewarisi kerajaan Surga ?

Pegang erat pedoman M4 ( Menerima, Merenungkan, Melakukan, Menyampaikan Firman Tuhan ) Untuk meraih SUKSES sepanjang tahun 2011
GBI Ponorogo
“ PERAN LENGKAP ROH KUDUS “

Sebagai penolong, Roh Kudus berperan sebagai oknum yang kita kenal, menyertai , berdiam dalam diri kita dan yang :
1. Mengajar segala sesuatu dan mengingatkan kita akan semua
    Yang Yesus katakan ( Yohanes 14 : 26 )
2. Memimpin kita dalam seluruh kebenaran dan memberitahukan
    hal-hal yang akan datang ( Yohanes 16 : 3 )
3. Menyadarkan dunia akan dosa karena tidak percaya Yesus   
    adalah Allah dan Tuhan, kebenaran karena Yesus sudah pergi
     ke Surga, penghakiman karena iblis sudah dihakimi ( Yoh.16 : 8-
    11 )     
4. Memuliakan Yesus, sebab Ia akan memberitakan apa yang
   diterima dari Yesus  ( Yohanes 16 : 14 – 15 )
5. Membangkitkan hasrat dan kuasa untuk melakukan hal – hal
    Yang menyenangkan Dia( Roma 8 : 3, Filipi 2 : 13 )
6. Membantu kita dalam kelemahan kita karena kita tidak tahu
    bagaimana seharusnya berdoa dan apa yang seharusnya kita
    doakan ( Roma 8 : 26 – 27 )
7. Membawa kita dalam hadirat-Nya yang penuh sukacita dan
    Damai sejahtera ( Roma 14 : 17 )
8. Memberikan karunia – karunia Roh( 1 Korintus 12 : 8 – 11)
9. Tuhan memberikan karunia – karunia Roh Kudus  :
-hikmat                          -mukjizat
-pengetahuan              -bernubuat
-iman                                      -membedakan bermacam–macam roh
-menyembuhkan                   - berkata – kata dengan bahasa roh
         - Memberikan karunia–karunia motivasi  ( Roma 12 : 7-8 ) :
* memberi
* memimpin/administrasi
* berbelaskasihan
Kita bisa membayangkan betapa luar biasanya pelayanan seseorang yang dilengkapi dengan peran Roh kudus seperti yang diuraikan diatas.

Namun, kenyataan yang ada belum sesuai dengan kerinduan kita. Berdasarkan Efesus 4 : 30 - 32, kita tidak boleh mendukakan Roh Kudus dengan adanya dosa dosa seperti kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian, fitnah dan semua kejahatan. Sebaliknya kita harus meningkatkan kebaikan dan kelembutan kita pada semua orang  dan harus saing mengampuni seperti Kristus sudah mengampuni kita.Secara praktis dosa - dosa harus dibereskan kepada Tuhan dan sesama seperti yang ditulis  dalam 1 Yohanes 1 : 7 - 9      yang mengatakan “ Tetapi jika kita hidup di dalam terang  sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa ( 7 ).Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa ,  maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita ( 8 ).Jika kita mengaku dosa kita , maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa   kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan ( 9 ) “ dan Yakobus 5 : 16 yang mengatakan, “  Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu  dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh . Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya ‘.                  
GBI Ponorogo


          Kitab Yakobus 1 : 23 menjelaskan bahwa Alkitab itu seperti cermin yang bisa menunjukkan keadaan kita baik atau buruk. Tentunya yang buruk harus diperbaiki untuk menjadi baik sesuai dengan yang Tuhan firmankan. Nah, dalam kitab Mazmur 111 : 1- 10, yang merupakan sebagian dari isi Alkitab, kita bisa menyadari kekurangan atau kesalahan kita.
          Tiga hal yang Tuhan ingin kita lakukan dengan benar adalah :
1. Menaikkan pujian dengan segenap hati dalam perkumpulan orang – orang yang benar ( ayat 1 ). Pujian adalah ungkapan rasa terimakasih kita kepada Tuhan karena berkat - berkat-Nya sebagai bukti kita mencintai Dia. Untuk mengasihi Dia sepenuhnya Markus 12 : 30 memberi perintah “ Kasihilah Tuhan, Allahmu , dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.” . Pada saat menghadap Tuhan , Ibrani 10 : 22 berkata  “Karena itu marilah kita menghadap   Allah  dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman   yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani  yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air  yang murni.” Dengan hati percaya kepada Yesus Tuhan yang mati dan bangkit, naik ke surga dan membenarkan kita , dan hati yang bersih dari noda – noda kesalahan, mari kita memuji Dia.
2. Mempelajari Firman Allah yang menceritakan keajaiban – keajaiban yang Dia lakukan dan mengingat kebaikan – kebaikan-Nya.( ayat 2 dan 4 ). Kehidupan yang berlimpah sangat bergantung pada rasa cinta kita kepada Firman Tuhan yang tidak lupa kita perkatakan , renungkan dan lakukan dengan hati –hati ( Yosua 1 : 8 – 9. Baca! ). Kelahiran baru yang ditunjukkan dengan hati yang percaya Yesus sebagai Bapa Surgawi dan Tuhan , secara otomatis membuat kita membutuhkan makanan rohani. Namun, dalam menjalani kehidupan yang keras penuh tantangan kita bisa jatuh dan dengan cepat harus membereskan kesalahan kepada Tuhan dan sesama dan meyakini bahwa darah Yesus akan mengampuni dan menyucikan dosa – dosa kita ( 1 Yohanes 1 : 7 -  9 .Baca! ). Pada saat minat kita luntur terhadap firman Tuhan , kita bisa dengan rendah hati minta supaya Roh Kudus membangkitkan minat dan kemampuan Ilahi untuk menyenangkan hati Tuhan . Filipi 2 : 13 dalam terjemahan BIMK berkata “ karena Allah sendiri yang bekerja di dalam dirimu untuk membuat kalian rela dan sanggup menyenangkan hati Allah.”
3. Memiliki sikap takut akan Tuhan untuk menikmati berkat – berkat Tuhan ( ayat 5 dan 10 ). Tuhan menyediakan rejeki , kebebasan, dan hikmat ( kemampuan untuk memberikan solusi bagi beragam persoalan yang kita hadapi )bagi yang hidup dalam takut akan Tuhan. Takut akan Tuhan menurut Amsal Solaiman 8 : 13 adalah membenci kejahatan, kesombongan , keangkuhan, jalan atau cara yang salah dan mulut yang jahat ( bukan hanya manipu ). Dengan menyadari kesalahan kita , bertobat, dan melakukan hal – hal yang menyenangkan Dia, semua berkat diatas menjadi hak kita.


GBI Ponorogo
“ ROH KUDUS PRIBADI YANG BERKARYA DALAM KEHIDUPAN UMAT-NYA “

          Dalam menghadapi situasi kondisi jaman yang menakutkan , kita membutuhkan Roh Kudus, yang adalah oknum / pribadi Allah yang bukan sekadar pengaruh yang mendatangkan kuasa. Dialah  yang menolong, menyertai dan melindungi, bahkan tinggal dalam kehidupan kita.
Berdasarkan Yohanes 14 : 15 – 18 dan Roma 8 : 26 – 27, kita akan melihat beberapa karya Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya, antara lain :
1. Menolong. ( Yohanes 14 : 16 )
          Kata “ Penolong “ yang tercatat dalam Yohanes 14 : 16 , yang dalam bahasa Yunani “ parakletos “ , memiliki pengertian yang luas yaitu penolong, penasihat, penghibur, pembela, dan sahabat.
2. Memimpin dalam seluruh kebenaran.( Yohanes 14 : 17a , 16 :  
   13a ).
          Yohanes 14 : 17a dan Yohanes 16 : 13a, menjelaskan bahwa Roh Kudus juga disebut sebagai Roh Kebenaran, yang mengajarkan kebenaran dan memimpin orang percaya kedalam seluruh kebenaran. Bukan lagi kita yang memimpin, tetapi Dia Roh Kudus.
3. Memberitahukan hal – hal yang akan datang. ( Yohanes 14:
   13b )
Roh Kudus memberitahukan hal – hal yang akan terjadi di masa mendatang.
4. Menyertai dan tinggal selama – lamanya.( Yohanes14 : 18 )
          Kita tidak lagi ditinggalkan sebagai yatim piatu, tetapi Roh Kuduslah yang memimpin, menjaga, melindungi dan menolong kita.
5. Membantu kita dalam kelemahan.( Roma 8 : 26 – 27 )
          Pada saat kita lemah dan tidak tahu bagaimana seharusnya berdoa, Roh kuduslah yang membantu kita untuk berdoa dengan keluhan – keluhan yang tak terkatakan kepada Bapa Surgawi.
6. Dan lain – lain.
          Untuk mengalami karya Roh Kudus, kita perlu :
1. Menerima Yesus dalam proses kelahiran baru dan mengalami baptisan Roh Kudus dengan tanda berbahasa Roh.
 ( Yohanes 3 : 5 – 6 dan Kisah Para Rasul 1 : 8. Baca !! )
2. Menuruti perintah - perintah-Nya.
          1 Yohanes 3 : 23 – 24 berkata  ,” Dan inilah perintah-Nya itu: supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita (23).Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita (24).”
3. Membuang hal – hal yang jahat.
          Efesus 4 : 30 – 32 , menasihatkan bahwa Roh Kudus akan berduka apabila kita masih menyimpan hal – hal yang jahat, seperti kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian, fitnah, dan segala kejahatan. Tetapi marilah kita bersikap ramah ( baik hati – NKJV ), penuh kasih mesra ( lembut hati – NKJV )dan saling mengampuni seperti Kristus telah mengampuni.


“ YESUS ADALAH PINTU “ ( YOHANES 10 : 1 – 9 ) Dalam kehidupan nyata, kita semua pasti tahu apa fungsi dari pintu. Ada orang yang mengatakan bahwa pintu adalah sarana kita untuk masuk keluar rumah. Ada juga yang mengatakan pintu sebagai salah satu sarana untuk sirkulasi udara agar rumah tidak panas. Tapi tak sedikit yang bicara bahwa pintu sebagai penghias rumah. Alasannya tentu sebuah rumah tidak akan indah kalau tidak ada pintunya.Jangan sampai kita salah masuk pintu, karena kalau salah masuk pintu orang akan menghadapi masalah. Untuk memperoleh hal – hal penting dalam kehidupan ini , Yohanes 10 : 9 berkata ,” Akulah pintu , barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. “ 1. Surga . Surga adalah kehidupan kekal. Kehidupan yang sejati ( soe) , bukan kehidupan yang Fana ( bios ). Keselamatan itu adalah hal yang amat diinginkan setiap manusia. Keselamatan dalam Yesus adalah suatu kebenaran ( Roma 6: 23, Yohanes 3: 16 ). Dan keselamatan itu hanya terletak pada Yesus ( Kisah Para Rasul 4 : 20 ) 2. Kesembuhan. Dalam Lukas 10: 17. Tuhan Yesus mengutus 70 orang murid keluar kota untuk mengadakan pelayanan kesembuhan dalam nama Tuhan Yesus. Yesus juga memberikan perintah untuk menyembuhkan ( Markus 16 : 18 ; Matius 10 – 8 ) 3. Pemeliharaan dan Keteduhan. Tuhan Yesus mengungkapkan sendiri dalam Yohanes 10 : 9 dan 1 Petrus 5 : 7, bahwa Dialah sendiri yang memelihara setiap orang yang percaya dan berharap kepada-Nya. 4. Hidup berkelimpahan. Tuhan Yesus, sebagai gembala yang baik selalu pasti akan memelihara kehidupan umat-Nya sesuai dengan kekayaan-Nya, menyegarkan setiap orang yang kehausan dan menuntun ke jalan yang benar.Meskipun umat-Nya dalam masalah ataupun pergumulan, Ia adalah Allah yang setia yang menopang umat-Nya dalam tangan-Nya yang kuat.( Mazmur 23 : 1 ). Di dalam Yohanes 10 : 10 b dikatakan, “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” 5. Kelegaan dan sukacita bagi yang letih lesu. Yesus berkata dalam Matius 11 ; 28 , “Marilah kepada-Ku , semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” Pengalaman wanita Samaria seperti yang dicatat dalam Yohanes 4 : 1 – 42 , membawa perubahan besar dalam hidupnya. Sejak ia bertemu Yesus, ia rela tinggalkan tempayan untuk menceritakan tentang Yesus. Air penting baginya , tetapi setelah bertemu Yesus, Yesus jauh lebih penting baginya.
GBI Ponorogo
“ YESUS ADALAH PINTU “
( YOHANES 10 : 1 – 9 )

Dalam kehidupan nyata, kita semua pasti tahu apa fungsi dari pintu. Ada orang yang mengatakan bahwa pintu adalah sarana kita untuk masuk keluar rumah. Ada juga yang mengatakan pintu sebagai salah satu sarana untuk sirkulasi udara agar rumah tidak panas. Tapi tak sedikit yang bicara bahwa pintu sebagai penghias rumah. Alasannya tentu sebuah rumah tidak akan indah kalau tidak ada pintunya.Jangan sampai kita salah masuk pintu, karena kalau salah masuk pintu orang akan menghadapi masalah. Untuk memperoleh hal – hal penting dalam kehidupan ini  , Yohanes 10 : 9 berkata ,” Akulah pintu , barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. “
1. Surga .
Surga adalah kehidupan kekal. Kehidupan yang sejati ( soe) , bukan kehidupan yang Fana ( bios ). Keselamatan itu adalah hal yang amat diinginkan setiap manusia. Keselamatan dalam Yesus adalah suatu kebenaran ( Roma 6: 23, Yohanes 3: 16 ). Dan keselamatan itu hanya terletak pada Yesus ( Kisah Para Rasul 4 : 20 )
2. Kesembuhan.
Dalam Lukas 10: 17. Tuhan Yesus mengutus 70 orang murid keluar kota untuk mengadakan pelayanan kesembuhan dalam nama Tuhan Yesus. Yesus juga memberikan perintah untuk menyembuhkan ( Markus 16 : 18 ; Matius 10 – 8 )
3. Pemeliharaan dan Keteduhan.
Tuhan Yesus mengungkapkan sendiri dalam Yohanes 10 : 9 dan 1 Petrus 5 : 7, bahwa Dialah sendiri yang memelihara setiap orang yang percaya dan berharap kepada-Nya.
4. Hidup berkelimpahan.
Tuhan Yesus, sebagai gembala yang baik selalu pasti akan memelihara kehidupan umat-Nya sesuai dengan kekayaan-Nya, menyegarkan setiap orang yang kehausan dan menuntun ke jalan yang benar.Meskipun umat-Nya dalam masalah ataupun pergumulan, Ia adalah Allah yang setia yang menopang umat-Nya dalam tangan-Nya yang kuat.( Mazmur 23 : 1 ). Di dalam Yohanes 10 : 10 b dikatakan, “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup,  dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.”
5. Kelegaan dan sukacita bagi yang letih lesu.
Yesus berkata dalam Matius 11 ; 28 , “Marilah kepada-Ku  ,  semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan  kepadamu.” Pengalaman wanita Samaria seperti yang dicatat dalam Yohanes 4 : 1 – 42 , membawa perubahan besar dalam hidupnya. Sejak ia bertemu Yesus, ia rela tinggalkan tempayan untuk menceritakan tentang Yesus. Air penting baginya , tetapi setelah bertemu Yesus, Yesus jauh lebih penting baginya.

GBI Ponorogo
“ KEKUATAN MARIA DALAM MELINTASI BADAI KEHIDUPAN “

Dari kisah yang tercatat dalam Lukas 10 : 38 - 42 dan Yohanes 11 : 1 – 6, 8,12, 16, 24,32, 33, kita bisa memahami betapa besarnya badai yang menerpa kehidupan Maria. Pertama dia menghadapi Lazarus, adik yang dikasihinya sedang sakit parah dan kemudian memiliki prasangka buruk terhadap guru yang diagung -  agungkan yang seolah olah tidak tanggap dengan kritisnya persoalan. Waktu itu Yesus datang terlambat sehingga nyawa Lazarus tidak tertolong. Kedua, Maria dihadapkan pada orang - orang sulit di sekelilingnya. Marta adik kandung yang punya.sikap iri, kuatir tentang banyak hal, berani menegur dan memerintah sang guru. Dalam kisah kebangkitan Lazarus, sikap buruknya bertambah dengan keberaniannya menyalahkan Yesus yang terlambat datang, sok pintar dan lebih bergantung pada logikanya daripada imannya , murid - murid yang ketakutan dan beriman kecil; Tomas yang pesimis dan sinis; dan orang orang Yahudi yang suka berkomentar.
          Badai yang mengamuk bisa dihentikan dengan berbagai sikap sebagai berikut :
1. Memprioritaskan hubungan yang intim dengan Yesus Tuhannya, dan mendengarkan Firman- Nya. Pada waktu Yesus ke rumahnya di Betania, dia langsung menyambut Yesus dengan duduk dekat kakinya dan terus menerus mendengarkan Dia berbicara. Gaya hidup sebagai murid yang suka bersekutu dengan Tuhan dalam doa dan. mencintai Firman Tuhan dicontohkan dengan baik oleh Maria . Mari kita jadikan gaya hidup tiap hari.
2.Melakukan Firman Tuhan. Pencurahan minyak wangi yang mahal harganya keatas kepala Yesus adalah bukti bahwa dia berani mengorbankan hartanya untuk Tuhan-nya. ( Yohanes 11 : 2 ). Mengembalikan milik Tuhan secara murni dan ajeg, dan berbagi dengan yang berkekurangan biarlah menjadi gaya hidup kita juga.

          3. Merendahkan diri dihadapan Tuhan waktu dilanda dengan persoalan. Dengan ungkapan yang sama seperti yang disampaikan adiknya tetapi dengan sikap hati yang berbeda, Maria datang dengan hati yang hancur dan tersungkur dalam penyembahan. Tetesan air mata dan rendahnya hati Maria inilah yang menyentuh hati Yesus dan membuat Nya menangis. dan melakukan tindakan spektakular dengan membangkitkan Lazarus dari kematian.