GBI Ponorogo
1 Timotius 6:11-12 berkata,”Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan. Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil “.
Manusia Allah, manusia yang serupa dengan Allah; untuk itulah kita dijadikan, Adam dijadikan untuk menjadi serupa dengan Allah yang sesuai dengan cara dan pengertian Allah. Namun kenyataan yang terjadi dalam proses pembentukan sifat-sifat Allah kepada Adam di taman Eden, Adam lebih menerima konsep dan pengertian serupa dengan Allah menurut pandangan iblis(  “  jika kamu makan buah ini kamu akan menjadi seperti Allah “ ) , sehingga bukan kodrat ilahi yang Adam capai melainkan kodrat dosa. Kemelesetan yang terus semakin parah ini semakin jauh dari maksud Tuhan menciptakan manusia. Kejahatan terus meningkat sampai titik manusia tidak bisa lagi memenuhi maksud dan tujuan Allah menciptakan mereka, yaitu serupa dengan Allah yg memiliki kodrat ilahi dalam standar kekudusanNya. (Allah tidak bisa berbuat dosa bukan karena mematuhi hukum tapi karena itulah kodrat-Nya, tidak bisa berdosa, Maha benar, Allah adil adanya).
2 Petrus 1 : 4 berkata “ Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.”
Janji-janji yang berharga dan sangat besar yaitu bukan janji-janji menurut pikiran kita yang hanya berkisar tidak jauh dari keberhasilan2 hidup di dunia.
Ternyata ada istilah manusia Allah, Yesuslah contohnya. Lantas jika ada istilah manusia Allah seharusnya ada istilah kebalikannya yaitu manusia iblis. Untuk istilah manusia iblis , rasanya sudah tidak asing buat kita yaitu manusia yang tingkah lakunya serupa/segambar dengan iblis. Manusia Allah adalah manusia yang pikirannya dipenuhi oleh pikiran dan perasaan Allah, tingkah lakunya mencerminkan pribadi Allah, sebaliknya manusia iblis adalah manusia yang pikirannya telah berhasil dipenuhi dengan pikiran iblis.
Dari jutaan buku-buku motivasi dan pengembangan diri, nyaris substansi yang diangkat hanya menyentuh aspek keberadaan manusia sebagai ciptaan yg paling sempurna diantara ciptaan lainnya. Dalam hal ini teori-teori yang dirumuskan hanya bermuara kepada pemulihan gambar diri manusia itu sendiri. Kemuliaan manusianya bukan kemuliaan Allah. Yang hilang dari manusia adalah kemuliaan Allah, kemuliaan manusianya masih tetap ada. Jadi sebaik apapun prestasi kita di dunia semuanya itu hanyalah menggambarkan kemuliaan manusia. Ketika Adam diciptakan serupa dengan gambar Allah, namun setelah manusia mengenal dosa hal itu tidak mungkin bisa tercapai. Keturunan-keturunan Adam hanya bisa mencapai keserupaan dengan Adam (kemuliaan manusia). (Kejadian 5:3 Setelah Adam hidup seratus tiga puluh tahun, ia memperanakkan seorang laki-laki menurut rupa dan gambarnya, lalu memberi nama Set kepadanya.) Dan yang sekarang menjadi irama hidup kita hari ini adalah sebatas pengejaran kemuliaan manusia bukan kemuliaan Allah yg seharusnya menjadi fokus hidup kita. Kebanyakan orang kristen merasa sudah selamat karena memeluk agama kristen, rajin ke gereja, berdoa, memuji Tuhan, memberikan persembahan tanpa tahu apa sebenarnya keselamatan itu. Keselamatan tidak hanya berbicara mengenai terhindar dari api neraka dan diperkenankan masuk surga. Keselamatan adalah usaha Tuhan untuk mengembalikan manusia kepada  rancangan-Nya yang semula, yaitu menjadi manusia Allah seperti Tuhan Yesus.
Perumpamaan di dalam Matius 22 : 1 – 14 ( Baca ), sungguh untuk orang-orang kristen zaman ini. Apabila dibaca secara lengkap, kita akan menemukan kebenaran yang luar biasa. Raja itu mengundang bangsa Israel untuk masuk dalam rencana keselamatan-Nya, namun undangan itu tidak dihiraukan, dengan  sibuk mengurusi urusan duniawi. Konsep Mesias yang mereka pahami tidak lebih dari sosok mesias duniawi yang duduk di pemerintahan seperti raja Daud. Melihat hal itu, sang Raja sangat marah dan menyuruh hamba-hamba-Nya membagikan undangan secara cuma-cuma kepada siapa saja yang mereka temui di jalan. Kita begitu senang menerima undangan itu ( keselamatan gratis oleh darah Kristus ), namun ternyata ada yang salah dalam meresponi anugrah gratis ini. Undangan tersebut tidak menyediakan   pakaian pesta, kitalah yang harus menyediakannya sendiri. Sangat benar keselamatan hanya karena anugrah dan bukan karena perbuatan baik akan tetapi nyaris tidak ada seorangpun calon mempelai wanita yang tidak mendandani dirinya secara all-out menjelang hari pernikahannya. Bukankah kita calon-calon mempelai Kristus? Jika mempelai wanita datang menghampiri mempelai prianya dengan pakaian lusuh tanpa gaun pesta, sangat terlihat jelas bahwa si mempelai wanita tidak sungguh-sungguh berniat menikah dengan pasangannya.Rencana Tuhan menciptakan kita bukan sekedar supaya kita menjadi orang-orang baik dan beragama kristen saja melainkan lebih dari sekedar agama, kita dipanggil untuk menjadi mempelai-mempelai-Nya yang memiliki kesempurnaan seperti  Kristus sebagai manusia Allah .

Bahan Sharing :
1. Untuk menjadi manusia Allah, apakah kendala yang ada dan

    solusi yang bisa didapatkan ?
GBI Ponorogo
Sebagai penolong, Roh Kudus berperan sebagai oknum yang kita kenal, menyertai , berdiam dalam diri kita dan yang :
1. Mengajar segala sesuatu dan mengingatkan kita akan semua
    Yang Yesus katakan ( Yohanes 14 : 26 )
2. Memimpin kita dalam seluruh kebenaran dan memberitahukan
    hal-hal yang akan datang ( Yohanes 16 : 3 )
3. Menyadarkan dunia akan dosa karena tidak percaya Yesus   
    adalah Allah dan Tuhan, kebenaran karena Yesus sudah pergi
     ke Surga, penghakiman karena iblis sudah dihakimi ( Yoh.16 : 8-
    11 )     
4. Memuliakan Yesus, sebab Ia akan memberitakan apa yang
   diterima dari Yesus  ( Yohanes 16 : 14 – 15 )
5. Membangkitkan hasrat dan kuasa untuk melakukan hal – hal
    Yang menyenangkan Dia( Roma 8 : 3, Filipi 2 : 13 )
6. Membantu kita dalam kelemahan kita karena kita tidak tahu
    bagaimana seharusnya berdoa dan apa yang seharusnya kita
    doakan ( Roma 8 : 26 – 27 )
7. Membawa kita dalam hadirat-Nya yang penuh sukacita dan
    Damai sejahtera ( Roma 14 : 17 )
8. Memberikan karunia – karunia Roh( 1 Korintus 12 : 8 – 11)
9. Tuhan memberikan karunia – karunia Roh Kudus  :
-hikmat                          -mukjizat
-pengetahuan              -bernubuat
-iman                                      -membedakan bermacam–macam roh
-menyembuhkan                   - berkata – kata dengan bahasa roh
         - Memberikan karunia–karunia motivasi  ( Roma 12 : 7-8 ) :
* memberi
* memimpin/administrasi
* berbelaskasihan
Kita bisa membayangkan betapa luar biasanya pelayanan seseorang yang dilengkapi dengan peran Roh kudus seperti yang diuraikan diatas.
Namun, kenyataan yang ada belum sesuai dengan kerinduan kita. Berdasarkan Efesus 4 : 30 - 32, kita tidak boleh mendukakan Roh Kudus dengan adanya dosa dosa seperti kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian, fitnah dan semua kejahatan. Sebaliknya kita harus meningkatkan kebaikan dan kelembutan kita pada semua orang  dan harus saing mengampuni seperti Kristus sudah mengampuni kita.Secara praktis dosa - dosa harus dibereskan kepada Tuhan dan sesama seperti yang ditulis  dalam 1 Yohanes 1 : 7 - 9      yang mengatakan “ Tetapi jika kita hidup di dalam terang  sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa ( 7 ).Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa ,  maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita ( 8 ).Jika kita mengaku dosa kita , maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa   kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan ( 9 ) “ dan Yakobus 5 : 16 yang mengatakan, “  Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu  dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh . Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya ‘.                 
Bahan sharing :
1. Bagikan pengalaman dalam menerima baptisan Roh Kudus dan
   mempraktekkan  pelayanan yang  disertai dengan karunia yang
   ada.
2. Bagikan pengalaman membereskan dosa kita di hadapan Tuhan

   dan sesama  
GBI Ponorogo
Tiba- tiba saja tanaman sulur yang lagi ngetrend menghiasi cafe - cafe daunnya layu dan mati. Setelah melalui beragam perkiraan, akirnya ketahuan bahwa penyebabnya adalah siraman sisa cat dan tinner yang dipakai untuk mengecat kayu - kayu yang dipersiapkan untuk tempat berbaringnya pohon yang cepat bertumbuh dan menjalar dengan daun hijau yang rimbun dan warna  warni rambut yang menjuntai kebawah. Ah, seandainya pohon itu ditempatkan di tanah yang subur dan menerima cukup sinar matahari dan air saja, pasti pohon itu masih hidup dan indah dipandang.                       
Demikian pula berdasarkan Mazmur 1 : 1 - 3 yang berkata “(1) Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, (2) tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. (3) Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil." kita belajar bahwa pohon yang ditanam ditepi aliran sungai, daunnya tidak akan layu dan berbuah pada musimnya. Seperti itulah orang yang diberkati, karena mencintai Firman Tuhan, merenungkannya siang dan malam dan  melakukannya.                       
Dalam melakukan Firman Tuhan, selain mencintai Firman Tuhan dan merenungkannya, kita perlu memperhatikan tiga hal penting yaitu : ( 3K)
1. KERENDAHAN HATI. Orang yang percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, dilarang berjalan dalam nasihat orang fasik (tidak mengenal Tuhan). Sebaliknya,orang percaya perlu dengan rendah hati mendengar nasihat orang benar. Amsal 6:14 menasihatkan kita untuk memiliki perencanaan yang baik dan banyak penasihat agar bisa hidup dalam kemenangan dan keberhasilan.                 
2. KESUCIAN. Berdosa dalam arti memperhatikan dan mengikuti apa yang dilakukan orang berdosa. Berdasarkan Markus 7 : 20 - 23 ada daftar dosa yang dimulai dengan kata kata jahat dan berjumlah 13, yaitu (1) pikiran jahat, (2) percabulan, (3) pencurian, (4) pembunuhan, (5) perzinahan, (6) keserakahan, (7) kejahatan, (8) kelicikan, (9) hawa nafsu, (10) iri hati, (11) hujat, (12) kesombongan, (13) kebebalan. Orang yang sial bukanlah pemilik rumah nomor 13, olahragawan bernomor 13, dan lain lain, namun pelaku kejahatan.                       
3. KOMUNITAS . Orang percaya dilarang berkumpul dengan para pencemooh, tapi sebagai makluk sosial perlu berkomunitas dengan orang orang benar. Mazmur 133 : 1 - 3 menasihatkan kita bahwa kerukunan menghasilkan kuasa yang digambarkan dengan minyak dan berkat dengan embun , bahkan berkat DIPERINTAHKAN. Oleh karena itu mari berkomunitas.
                      
BAHAN SHARING :

1. Bagikan pengalaman dalam menanam pohon yang berbuah
    lebat, dan masuk dalam gerakan 4 M dan menuai hasilnya.                       
2. Bagikan pengalaman dalam mengaplikasikan 3 K diatas.
GBI Ponorogo
Ulangan 11 : 26 - 28 berkata," (26) Lihatlah, aku memperhadapkan kepadamu pada hari ini berkat   dan kutuk ( 27 ) berkat, apabila kamu mendengarkan perintah TUHAN,  Allahmu, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini ( 28 ) dan kutuk, jika kamu tidak mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, dan menyimpang dari jalan yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain yang tidak kamu kenal. "
Jelas, berkat yang dalam bahasa Ibraninya "Barakha" mengandung pengertian pemberian sebagai tanda kasih dari Allah atau disebut karunia berupa materi. Dalam bahasa Yunani, "Eloghia," mengandung pengertian berkat rohani dan materi, bahkan kemewahan.
Berdasarkan ayat-ayat diatas, untuk memperoleh berkat,dibutuhkan dua hal untuk dilakukan :
1. MENDENGARKAN DAN MENTAATI PERINTAH-PERINTAH TUHAN. (27). Gaya hidup sebagai orang yang bersaat teduh tiap hari, dimulai pagi hari, sangatlah penting dengan menikmati Firman Tuhan dan bersekutu dengan Tuhan dalam doa.
2. MENTAATI FIRMAN TUHAN DALAM KETEPATAN. Ketepatan yang kita miliki berkaitan dengan hal-hal berikut :
1. PEMIKIRAN. Filipi  2:5 berkata," Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus." Dalam hidup bersama, kita perlu memiliki cara berpikir seperti Kristus dengan mempelajari, memahami  Firman-Nya. Namun,yang sering terjadi adalah seperti yang tertulis  dalam Filipi 3:19 yang berkata," Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi." Hal- hal duniawilah yang menjadi pusat perhatian mereka. Mereka bertuhankan perut dan hidup dalam kenajisan.                       
2. PERKATAAN. Efesus 4:29-30 berkata,"  (29) Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia. (30) Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan. " dan Efesus 6:19 berkata," juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil." Mari kita berjuang untuk memerangi perkataan kotor seperti makian, penghakiman, porno, kesombongan, dusta, gosip dan lain-lain. Kata-kata yang baik membangun dan membuat orang beroleh anugerah,sedangkan kata- kata kotor dan semua kejahatan seperti kepahitan,kegeraman,kemarahan,dan pertikaian membuat Roh Kudus berduka. Sebaliknya, mari kita tingkatkan kebaikan, kelembutan, dan sikap saling mengampuni seperti Kristus telah mengampuni kita.                       
3. PERBUATAN. Galatia 5:19-21 berkata," (19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu : percabulan, kecemaran, hawa nafsu, (20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, (21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu ku peringatkan kamu seperti yang telah kubuat dahulu bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. "Dengan berhenti dari perbuatan dosa seperti yang didaftarkan dalam ayat-ayat diatas, kita mendapat bagian dalam kerajaan Allah (mewarisi atau menikmati Kerajaan Allah berupa damai dan sukacita oleh Roh Kudus seperti yang dikatakan dalam Roma 14:17--baca!). Lebih lanjut, Ibrani 9:14 yang berkata," betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup." meyakinkan kita bahwa bila kita berhenti dari perbuatan-perbuatan yang salah, kita baru bisa beribadah pada Allah yang hidup dan melayani-Nya.
 Kedua ayat dibawah meyakinkan kita bahwa Tuhanlah yang membuat orang benar diberkati.
“ Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya."( Ams.10:22)
" Berkat ada di atas kepala orang benar, tetapi mulut orang fasik menyembunyikan kelaliman." ( Ams.10:6).
                   
Bahan sharing :
1. Sejauh manakah kecintaan kita terhadap Firman Tuhan agar kita
    memperoleh berkat-Nya?
2. Bagikan pengalaman kita dalam usaha untuk hidup dalam
    ketepatan  di bidang pemikiran, perkataan, dan perbuatan.     
GBI Ponorogo
Untuk menjadi jemaat yang berhati lebih baik dari yang lain, kita bisa belajar dari sikap jemaat Berea yang tercatat dalam Kisah Para Rasul 17 : 10 - 12.
Berbagai hal yang perlu dilakukan adalah :
I. Memiliki sikap mengutamakan Kristus dan Firman-Nya ( 11 ).
Jemaat Berea menerima Firman Tuhan dengan hati yang lembut dan tiap hari mereka menyelidik Firman Tuhan sebagai pedoman hidup dan kita perlu memiliki gaya hidup sebagai orang yang akrab dengan Tuhan dengan mencintai Firman, berdoa, memiliki komunitas dan melayani pekerjaan Tuhan. Untuk aplikasi dalam kehidupan , Yakobus 1 : 21,25 - 27 mengajar kita untuk menerima Firman Tuhan dengan kelembutan ( tidak angkuh ) kita harus mengekang lidah untuk tidak mengatakan yang buruk,mengunjungi yatim piatu dan janda- janda dalam kesusahan mereka dan menjaga diri untuk tidak dicemarkan oleh dunia.                       
Untuk sekadar mengingatkan prinsip 4m ( menerima, merenungkan, melakukan dan menyampaikan Firman ) harus kita pegang teguh dalam meresponi Firman Tuhan yang kita terima .                       
II. Mengecek Fiman Tuhan yang kita terima tiap hari apakah sesuai dengan Firman Tuhan dengan tafsiran yang benar. Sebagai contoh, untuk mengecek pelayanan yang disertai dengan
fenomena "tumbang dalam Roh," kita harus minimal memperhatikan 3 hal,yaitu :
1. Manifestasi tumbang bisa terjadi pada saat ada orang yang kerasukan roh jahat yang tercatat dalam Markus 9 :18 - 26 yang berkata," Dan setiap kali roh itu menyerang dia, roh itu membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang. Aku sudah meminta kepada murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat ( 18 ).Maka kata Yesus kepada mereka: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya  , berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!( 19 ). Lalu mereka membawanya kepada-Nya. Waktu roh itu melihat Yesus, anak itu segera digoncang-goncangnya, dan anak itu terpelanting ke tanah dan terguling-guling, sedang mulutnya berbusa ( 20 ). Lalu Yesus bertanya kepada ayah anak itu: "Sudah berapa lama ia mengalami ini?" Jawabnya: "Sejak masa kecilnya ( 21 ). Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami ( 22 ). Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil   bagi orang yang percaya! ( 23 ).Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini ( 24 ) ! Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun,  Ia menegor roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: "Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!( 25 ) Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak dan menggoncang-goncang anak itu dengan hebatnya. Anak itu kelihatannya seperti orang mati, sehingga banyak orang yang berkata: "Ia sudah mati."( 26 )
2. Paulus tumbang pada saat dia berjumpa dengan Yesus di jalan dan selanjutnya dia berkomitmen untuk berkembang pesat dengan cara berpuasa 3 hari ,menerima kesembuhan dari kebutaan,penuh Roh Kudus,dibaptis air,dan menjadi alat pilihan Tuhan dengan banyak penderitaan.Kisah ini tercatat dalam Kisah Para Rasul 9 :1 -   19.                       
3. Penyimpangan yang terjadi dalam pelayanan yang disertai dengan fenomena  tumbang bisa terjadi karena faktor psikis, penumpangan tangan di dahi dengan dorongan supaya jatuh, faktor penggunaan ilmu bela diri seperti clip2 video yang bisa kita lihat di you tube.                       
III. Memiliki kerja sama dengan orang orang terkemuka ( 12 ). Kerja sama yang baik dengan orang orang terkemuka yang diselamatkan ( pebisnis, pendidik, aparat dan lain - lain.), akan membuat kita bisa lebih mudah dan cepat untuk menyalurkan kasih kepada yang memerlukan uluran tangan.
                     
Bahan sharing :

Untuk menjadi jemaat yang berhati lebih baik dari yang lain berdasarkan artikel diatas, apakah hal- hal praktis yang bisa kita lakukan?
GBI Ponorogo
Berdasarkan Roma 6 : 3 - 5 yang berkata," Tahukah Saudara-saudara bahwa pada waktu kita dibaptis, kita dipersatukan dengan Kristus Yesus? Ini berarti kita dipersatukan dengan kematian-Nya ( 3 ). Dengan baptisan itu, kita dikubur dengan Kristus dan turut mati bersama-sama Dia, supaya sebagaimana Kristus dihidupkan dari kematian oleh kuasa Bapa yang mulia, begitu pun kita dapat menjalani suatu hidup yang baru ( 4 ). Kalau kita sudah menjadi satu dengan Kristus sebab kita turut mati bersama Dia, kita akan menjadi satu dengan Dia juga karena kita turut dihidupkan kembali seperti Dia ( 5 ) “.(BIMK ) , kita tahu bahwa pada waktu dibaptis,kita dipersatukan dengan Kristus dengan kematianNya, dikubur dengan Dia dan turut mati bersama Dia, supaya sebagaimana Kristus dihidupkan dari kematian oleh kuasa Bapa, kita dapat menjalani kehidupan yang baru dan menjadi satu dengan Dia karena kita turut dihidupkan kembali seperti Dia.                        
Untuk memahami kegagalan manusia dalam menjalani kehidupan yang baru dalam kesucian, Roma 5 : 12 yang berkata," Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa ", menjelaskan bahwa dosa yang diperbuat oleh Adam sehingga mengakibatkan maut adalah penyebabnya dan maut itu menjalar ke semua orang karena  mereka telah berbuat dosa. Kejatuhan Adam dalam dosa  mengakibatkan dua hal terjadi. Pertama, dosa dan kecemaran memasuki hati dan kehidupan Adam dan kedua, semua orang yang lahir di dunia memiliki kecenderungan berbuat dosa.                       
Perbuatan dosa Adam mengakibatkan kematian rohani berdasarkan Kejadian 2 : 17 yang berkata," tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."                       
Untuk mengatasi kematian rohani, beberapa hal perlu ditempuh :
1. Mengalami kelahiran baru.Yohanes 3 : 5 - 6 berkata," Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah ( 5 ). Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh ( 6 ). " Pada saat kita lahir dari air yang merupakan gambaran Firman Tuhan dan Roh yang adalah Roh Kudus,roh kita menjadi hidup. Firman Tuhan yang disampaikan dalam urapan  Roh Kudus yang kita dengar membuat kita lahir baru dalam arti kita percaya Yesus sebagai Tuhan yang mati dan bangkit dan  membenarkan kita.                       
2. Menyatukan diri dengan Roh Allah. Berdasarkan 1 Korintus 6 : 17 berkata," Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia " dan Roma 6 : 5 yang berkata," Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya " kita harus memahami dan menyadari bahwa ibarat minuman kopi dan gula yang larut menjadi satu.kita menjadi satu dengan Tuhan, dan bertumbuh dalam DIA                   .                       
3. Menyadari dan memahami kita adalah ciptaan baru. Berdasarkan 2 Korintus.5 : 17 yang berkata, " Orang yang sudah bersatu dengan Kristus, menjadi manusia baru sama sekali. Yang lama sudah tidak ada lagi -- semuanya sudah menjadi baru ," dan Efesus 4 : 23 - 24 yang berkata," Hendaklah hati dan pikiranmu dibaharui seluruhnya ( 23 ). Hendaklah kalian hidup sebagai manusia baru yang diciptakan menurut pola Allah; yaitu dengan tabiat yang benar, lurus dan suci ( 24 ) "( BIMK ) kita harus memahami bahwa  kita  adalah manusia rohani yang diciptakan oleh Allah dalam kebenaran dan kesucian sejati . Untuk menjadi manusia baru, kita perlu membuang dusta, kemarahan, tidak memberi kesempatan pada iblis, tidak mencuri, tidak berkata kotor ( selalu ingat bahwa mulut harus lebih baik dari pantat kita), tidak mendukakan Roh Kudus dengan menyimpan semua kejahatan,dan sebaliknya bersikap baik ,lembut dan saling mengampuni seperti Kristus mengampuni kita( Efesus 4 : 25 - 32)                       
4.Memberi diri dipimpin oleh Roh dan hidup oleh Roh. Tidak cukup bagi kita hanya mengetahui dan memandang bahwa kita sebagai manusia baru telah mati bagi dosa dan hidup bagi Allah ( Roma  6 : 6 , 11), namun kita harus terus menerus mau dipimpin oleh Roh Kudus ( peka mendengar suara Roh Kudus) ,mengandalkan Roh Kudus yang memberikan kasih karunia ( Roma 8 : 3 ) dan memikirkan hal hal yang dari Roh yang selaras dengan Firman Tuhan. Roma 12 : 2 mengatakan , " Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan akal budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna."   
                   
Bahan sharing :
- Berdasarkan artikel diatas, apakah yang harus kita lakukan agar

  menjadi manusia baru yang berkemenangan?  
GBI Ponorogo
Yohanes 12 : 1 – 8, kita dapat belajar dari beberapa sikap Maria yang sungguh berkenan di hati Tuhan Yesus :
1. Maria menerima Yesus (ayat 1).
Dari sikap Maria dalam menerima dan menyambut Yesus, kita bisa belajar bahwa sebagai orang percaya kita harus menghargai Nya sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Dialah yang  berdiam dalam diri kita dalam wujud Roh Kudus yang menuntun dan berkarya dalam kehidupan kita.
2.Maria mengabaikan  suara suara negatif dari luar. (ayat 4,5).
Yang diabaikan adalah perkataan negatif Yudas yang menganggap hal yang dilakukan Maria adalah pemborosan. Yudas seolah – olah menjadi orang yang sangat memperhatikan orang miskin dengan mengatakan bahwa minyak yang mahal itu bisa dijual dan uangnya dibagikan kepada mereka. Yudas hanya mementingkan keuntungan yang akan diperolehnya lewat penjualan minyak tersebut. Yudas tidak mengetahui bahwa apa yang dilakukan Maria adalah suatu penghormatan yang luar biasa kepada Raja segala raja, Tuhan Yesus Kristus. Yang penting menyenangkan Tuhan itu lebih penting daripada menyenangkan oranglain .                      
3. Maria melayani ( ayat 3 )
Maria melayani dengan totalitas yang tinggi dan tidak mempedulikan kehormatannya ( karena jaman dahulu rambut adalah mahkota wanita).Maria meminyaki kaki Yesus, bahkan menyekanya dengan rambutnya. Maria melakukannya tidak dengan kesombongan tapi dengan kerelaan dan kesungguhan hatinya, dan tidak karena terpaksa . Mariapun  tidak menunda waktu untuk melakukan pekerjaannya sebab tidak ada banyak waktu lagi.                         Berdasarkan Efesus 2 : 8 – 9 yang mengatakan, “ Sebab karena kasih karunia   kamu diselamatkan   oleh iman ,  itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah ( 8 ), itu bukan hasil pekerjaanmu jangan ada orang yang memegahkan diri.( 9 ) “,mari kita melayani Tuhan dengan sepenuh hati,pengorbanan dan dalam kerendahan hati.                       

Bahan sharing :
1. Bagikan pengalaman dalam pelayanan yang terhantam badai
    ungkapan negatif dari orang - orang disekitar kita.                       
2. Apakah yang sudah kita korbankan bagi Kristus dalam pelayanan

   kita?