GBI Ponorogo
“ MENGUNGKAP RAHASIA UNTUK MEMPEROLEH KESEMBUHAN ”

Problem sakit entah secara tubuh atau jiwa dan solusinya diungkapkan dengan begitu manis dalam lagu “ Mukjizat masih ada ” yang ditulis oleh Pdt. Nico.” Sembuhkan sakitku, pulihkan jiwaku / mukjizat masih ada bagiku ”, demikianlah potongan lagu tersebut.
Sebelum Pdt. Nico dengan “ Healing movement crusade ” nya membuktikan kuasa Tuhan yang ajaib, dua ribu tahun lalu telah terbukti kuasa-Nya di nyatakan dalam kehidupan seorang perwira yang menolong hamba / pembantunya yang sakit lumpuh dalam kondisi parah dan tersiksa (Matius 8:5-13).
Dalam kisah tersebut diatas, terungkaplah rahasia untuk memperoleh pertolongan yang ajaib itu. Rahasia tersebut adalah 3. k.
1.    Kasih.
Walaupun yang sakit parah adalah hamba / pembantu, bukan rekan sejawat, saudara atau orang yang sederajat, kita melihat bahwa perwira tersebut menunjukkan kepedulian dan penghargaannya. Dalam abad modern ini, ada begitu banyak orang yang menganggap para pembantu adalah orang kelas bawah yang tidak perlu mendapatkan pertolongan. Tetapi perwira tersebut dengan penuh harapan datang kepada Yesus penyembuh ajaib itu. “ Biarlah kasih-Mu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat ”,demikianlah perintah Tuhan yang ditulis oleh Paulus dalam Filipi 4:5.
2.    Kerendahan Hati.
Kerendahan hati perwira tersebut di tunjukkan dalam sikapnya yang merasa tidak layak untuk menerima Yesus di rumahnya. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah sikap penundukan diri terhadap otoritas yang di taruh Tuhan diatasnya. Dia berkata “ Sebab aku sendiri seorang bawahan dan dibawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu : Pergi !, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi : Datang !, maka ia datang, atau pun kepada hambaku / pembantuku : Kerjakan ini !, maka ia mengerjakannya ”. Perwira tersebut sudah terbiasa dengan sikap menghargai atasannya (sikap tunduk) dan taat akan perintah (melakukan yang di perintahkan). Dari penyataan ini ada rahasia yang terungkap, sebelum kita menghargai dan taat kepada Tuhan, lakukan hal itu kepada otoritas kita yang kelihatan. Seperti orang tua, majikan, gembala, pemimpin Negara atau wali-wali yang di utusnya
(I Petrus 2:12,13,18. Baca !). Terungkap juga dalam I Petrus 5:5, betapa pentingnya penundukan diri itu. Perhatikan skema dibawah ini :
Para penatua/elders             Sesama        Tangan Allah yang kuat


  orang-orang muda               Setiap orang                       Setiap orang
Sikap rendah hati, pertama-tama ditunjukkan pada para “ penatua ” (kalau belum ada, adalah gembala), sesama, barulah kepada Allah. Hasilnya luar biasa, kita akan ditinggikan / di promosikan pada waktu Tuhan, dipulihkan pada saat kekuatiran melanda, dan menang dalam melawan / mengusir roh-roh jahat. Namun bila sikap sebaliknya yang kita miliki, yaitu congkak, Tuhan sendiri menentang kita.
3.    Kepercayaan / Iman.
Iman si  perwira ditunjukkan pada waktu dia berkata “ Katakan sepatah kata saja, maka hambaku itu akan sembuh ”. Betapa dahsyatnya kuasa perkataan / Firman Tuhan. Sekali Dia berkata, kita percayai dan lakukan perintah-Nya, jadilah seperti yang difirmankan-Nya. Bersyukurlah setiap orang yang menerima pesan Tuhan lewat berbagai cara seperti mimpi,suara Tuhan dalam hati atau di dengar telinga, atau nasihat orang lain. Percayai dan lakukanlah, maka keajaiban akan terjadi.
Ketiga hal diatas dipegang erat oleh si perwira dan si lumpuh yang parah mengalami keajaiban. Puji Tuhan!

BAHAN SHARING :
1.    Sharingkan kepedulian kita terhadap orang lain yang membutuhkan uluran tangan kita dan berbagai penyebab yang menjadikan kita memiliki sikap egois.
2.    Rencanakan usaha untuk membangun hubungan dengan otoritas kita (sebutkan !) dan meningkatkan sikap hormat dan taat kita.
3.    Bagikan pengalaman dalam menerima pesan Tuhan, mentaatinya, dan keajaiban yang kita terima.
GBI Ponorogo
Kasih karunia adalah suatu kesanggupan, kemampuan, kekuatan, kuasa yang diberikan kepada orang percaya untuk melakukan kehendak Tuhan
       
A.    Bagaimanakah kita bisa menerima kasih karunia Allah ?
a.    Saat kita mempelajari Firman Tuhan dan taat untuk melakukannya
b.    Saat kita mendengarkan berita injil
c.    Saat kita berdoa, berpuasa, memuji dan menyembah Tuhan

    Ibrani 4:16
“ Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri tahta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapatkan pertolongan kita pada waktunya.
    Ibrani 12:15
“ Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang
B.    Bagaimanakah kasih karunia Allah itu bekerja nyata dalam kehidupan orang percaya ?
    Baca : II Korintus 8:1-7
(contoh : jemaat makedonia)

1.    Selagi di cobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap (ayat 2)
    I Tesalonika 5:16
    Filipi 4:4-6
2.    Meskipun mereka sangat miskin namun mereka kaya dalam kemurahan (ayat 2b-3)
    II Korintus 8:7  Jemaat Makedonia kaya dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk memberi dan dalam hal menabur / memberi ayat 8  Allah sanggup melimpahkan kasih karunia-Nya supaya .................................................
3.    Memberi diri mereka
a.    Kepada Allah
b.    Kepada Paulus / jadi rekan sekerja di ladang Tuhan
c.    Turut ambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus
4.    Penutup : Roma 12:11-14


BAHAN SHARING :

Bagikan pengalaman Anda dalam mengaplikasikan kasih karunia :
1.    Dalam penderitaan yang berat, tetap bersukacita
2.    Memberi dalam kekurangan
3.    Memberi diri kepada Tuhan
GBI Ponorogo
HIDUP DI PIMPIN OLEH ROH KUDUS DAN DI DALAM ROH KUDUS

Tiap kali berjalan-jalan pagi bersama teman-teman, saya selalu berusaha membawa Frico anjing “ tackle ” campuran saya dan mendemonstrasikan keahliannya mencari jejak. Pada saat Frico berjalan agak jauh mendahului saya, segera saya bersembunyi di satu tempat seperti gubug di persawahan. Tak lama kemudian, menyadari saya tidak bersama rombongan lagi, Frico berhenti, berbalik arah dan berusaha keras mencari saya dengan jalan mencium tanah sampai bertemu. Hanya dalam hitungan menit, Frico menemukan saya dan mengibaskan ekornya tanda sukacita.

Pada saat teman-teman saya kagum, saya berkata “ Ah, seandainya saja kita bersikap seperti Frico, terhadap Roh Kudus, perjalanan iman kita pasti akan sangat mengasikkan ! “ Sambil senyum-senyum, mereka dalam hati tentunya berkata “ yach .... kita kan cenderung maunya sendiri dan merasa mampu menjalani kehidupan ini dengan kekuatan sendiri ?! ”

Lain dengan kebanyakan orang kristen, Musa dalam Keluaran 33:14-18 menunjukkan sikap melekatnya kepada Tuhan. Dalam memimpin umat Israel dari Mesir menuju Kanaan, tiga hal yang dia lakukan

1.    Berjalan Bersama Dia.

“ Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, jangan menyuruh kami berangkat ” demikianlah permohonannya (ayat 15). Roh Kudus sudah dicurahkan sepuluh hari setelah Yesus naik ke Surga. Dialah yang tinggal di dalam kita dan menuntun kita dalam seluruh kebenaran. Ijinkan Dia terus memimpin kita tiap waktu. Kita benar-benar membutuhkan Dia.

2.    Berjalan Dalam Roh Kudus.

Bukan dengan kekuatan kita sendiri kita berjalan, namun dengan anugrah (kemampuan ilahi) / kasih karunia / kemurahan-Nya yang ajaib itu. Ketidak mampuan kita di ungkapkan secara gamblang oleh Paulus dalam Roma 7:18-26 yang berbunyi “ Sebab aku tahu .......................................... aku manusia celaka ! siapakah yang dapat melepaskan aku dari tubuh maut ini ? syukur kepada Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita ”. Berserahlah dan mintalah selalu anugrah kepada-Nya untuk mendapatkan pertolongan pada waktu membutuhkan (Ibrani 5:16)

3.    Berjalan Dalam Kemuliaan-Nya.

Bila kita dituntun dan hidup mengandalkan Roh Kudus-Nya, kita akan dibedakan dari orang-orang yang tidak mengenal Dia. Kemuliaan dalam semua wujudnya akan kita alami. Perlu ditekankan bahwa kemuliaan bukan hanya berarti perbuatan ajaib secara lahiriah seperti terbelahnya laut Kolsom, air yang keluar dari batu, tetapi juga yang tak kalah pentingnya adalah diberikannya kemampuan kepada kita untuk tidak memuaskan kedagingan kita ”. Hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti / memenuhi keinginan daging ”( Galatia 5: 16).

BAHAN SHARING :

1.    Bagaimanakah kita mempraktekkan hidup dituntun oleh Roh Kudus dan mengandalkan kasih karunia-Nya ? Berikan kesaksian.

2.    Bandingkan buah kedagingan dan buah Roh dalam Galatia 5:19-23 dan teruslah berusaha untuk hidup berkenan pada Tuhan.
GBI Ponorogo
HIDUP DI PIMPIN OLEH ROH KUDUS DAN DI DALAM ROH KUDUS

Tiap kali berjalan-jalan pagi bersama teman-teman, saya selalu berusaha membawa Frico anjing “ tackle ” campuran saya dan mendemonstrasikan keahliannya mencari jejak. Pada saat Frico berjalan agak jauh mendahului saya, segera saya bersembunyi di satu tempat seperti gubug di persawahan. Tak lama kemudian, menyadari saya tidak bersama rombongan lagi, Frico berhenti, berbalik arah dan berusaha keras mencari saya dengan jalan mencium tanah sampai bertemu. Hanya dalam hitungan menit, Frico menemukan saya dan mengibaskan ekornya tanda sukacita.

Pada saat teman-teman saya kagum, saya berkata “ Ah, seandainya saja kita bersikap seperti Frico, terhadap Roh Kudus, perjalanan iman kita pasti akan sangat mengasikkan ! “ Sambil senyum-senyum, mereka dalam hati tentunya berkata “ yach .... kita kan cenderung maunya sendiri dan merasa mampu menjalani kehidupan ini dengan kekuatan sendiri ?! ”

Lain dengan kebanyakan orang kristen, Musa dalam Keluaran 33:14-18 menunjukkan sikap melekatnya kepada Tuhan. Dalam memimpin umat Israel dari Mesir menuju Kanaan, tiga hal yang dia lakukan

1.    Berjalan Bersama Dia.

“ Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, jangan menyuruh kami berangkat ” demikianlah permohonannya (ayat 15). Roh Kudus sudah dicurahkan sepuluh hari setelah Yesus naik ke Surga. Dialah yang tinggal di dalam kita dan menuntun kita dalam seluruh kebenaran. Ijinkan Dia terus memimpin kita tiap waktu. Kita benar-benar membutuhkan Dia.

2.    Berjalan Dalam Roh Kudus.

Bukan dengan kekuatan kita sendiri kita berjalan, namun dengan anugrah (kemampuan ilahi) / kasih karunia / kemurahan-Nya yang ajaib itu. Ketidak mampuan kita di ungkapkan secara gamblang oleh Paulus dalam Roma 7:18-26 yang berbunyi “ Sebab aku tahu .......................................... aku manusia celaka ! siapakah yang dapat melepaskan aku dari tubuh maut ini ? syukur kepada Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita ”. Berserahlah dan mintalah selalu anugrah kepada-Nya untuk mendapatkan pertolongan pada waktu membutuhkan (Ibrani 5:16)

3.    Berjalan Dalam Kemuliaan-Nya.

Bila kita dituntun dan hidup mengandalkan Roh Kudus-Nya, kita akan dibedakan dari orang-orang yang tidak mengenal Dia. Kemuliaan dalam semua wujudnya akan kita alami. Perlu ditekankan bahwa kemuliaan bukan hanya berarti perbuatan ajaib secara lahiriah seperti terbelahnya laut Kolsom, air yang keluar dari batu, tetapi juga yang tak kalah pentingnya adalah diberikannya kemampuan kepada kita untuk tidak memuaskan kedagingan kita ”. Hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti / memenuhi keinginan daging ”( Galatia 5: 16).

BAHAN SHARING :

1.    Bagaimanakah kita mempraktekkan hidup dituntun oleh Roh Kudus dan mengandalkan kasih karunia-Nya ? Berikan kesaksian.

2.    Bandingkan buah kedagingan dan buah Roh dalam Galatia 5:19-23 dan teruslah berusaha untuk hidup berkenan pada Tuhan.
GBI Ponorogo
“ BERKAT NATAL BAGI YANG BERKENAN PADA ALLAH ”

Setelah mendengar isi berita Natal yang terdiri dari 4 hal yaitu kebebasan dari rasa takut, sukacita, keselamatan dan damai sejahtera, perlu kita memahami dan merenungkan hal-hal itu dan bertanya mengapa yang sering terjadi justru sebaliknya ? Banyak orang kristen masih mengalami ketakutan, keresahan, kebutuhan-kebutuhan tak terpenuhi, dan keresahan ? Jawabannya adalah karena hidup mereka tidak berkenan pada Tuhan. Bukankah dalam peristiwa yang terjadi dalam Lukas 2:8-14, ayat 14 berkata “ Kemuliaan di tempat maha tinggi dan damai sejahtera bagi orang yang BERKENAN pada-Nya ?! ”
Untuk menjadi orang yang berkenan dan memperoleh semua janji Tuhan diatas, Filipi 4:4-9 menjelaskan 4 hal yang harus dilakukan oleh orang Kristen

1.    BERSUKACITA SENANTIASA
Baik ada masalah atau tidak ada, kita harus bersukacita. Kita tidak berjalan dengan apa yang kita lihat dan rasakan tetapi berjalan dengan iman. Contoh yang bisa kita teladani adalah Paulus dan Silas yang menaikkan pujian pada tengah malam dalam kondisi terpenjara dan babak belur. Mereka tetap menyanyi dan penjara pun terbuka karena perbuatan tangan Allah yang ajaib.

2.    HIDUP DALAM KASIH
Kasih perlu diwujud nyatakan dalam tindakan nyata kepada semua orang. Tanpa tindakan dalam kasih dan kebenaran, iman akan mati (Yakobus 1:20)

3.    JANGAN KUATIR
Untuk menangkal kekuatiran, kita perlu menyatakan hasrat kita dengan doa, permintaan dengan ucapan syukur. Kesalahan banyak orang adalah pada saat kita sudah berdoa dan menaikkan permohonan, kita masih memikirkan persoalan kita dan bersungut-sungut. Namun bila kita percaya dan bersyukur, kita akan memperoleh apa yang kita inginkan. Ada kuasa yang besar dalam pengucapan syukur. BERSYUKURLAH SENANTIASA (I Tesalonika 5:18)

4.    BERPIKIR SECARA POSITIP
Bila kita menginginkan Allah sang Immanuel menyertai kita, hal-hal berikut perlu dipikirkan terus : semua yang benar, mulia, adil dan suci, manis dan sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan terpuji. Amsal 23:7 berkata manusia adalah sebagaimana yang dipikirkan dalam hatinya.
Bila ke kempat hal diatas kita pelajari, dengarkan dan terima kita lakukan, maka isi berita Natal yang kita rindukan bukan hanya isapan jempol belaka.

BAHAN SHARING :

1.    Bagikan kesaksian tentang 4 hal yang kita lakukan sebagai gaya hidup dan masuklah dalam doa bersama untuk menyongsong tahun 2012 yang penuh berkat.
GBI Ponorogo
HIDUP DI PIMPIN OLEH ROH KUDUS DAN DI DALAM ROH KUDUS

Tiap kali berjalan-jalan pagi bersama teman-teman, saya selalu berusaha membawa Frico anjing “ tackle ” campuran saya dan mendemonstrasikan keahliannya mencari jejak. Pada saat Frico berjalan agak jauh mendahului saya, segera saya bersembunyi di satu tempat seperti gubug di persawahan. Tak lama kemudian, menyadari saya tidak bersama rombongan lagi, Frico berhenti, berbalik arah dan berusaha keras mencari saya dengan jalan mencium tanah sampai bertemu. Hanya dalam hitungan menit, Frico menemukan saya dan mengibaskan ekornya tanda sukacita.

Pada saat teman-teman saya kagum, saya berkata “ Ah, seandainya saja kita bersikap seperti Frico, terhadap Roh Kudus, perjalanan iman kita pasti akan sangat mengasikkan ! “ Sambil senyum-senyum, mereka dalam hati tentunya berkata “ yach .... kita kan cenderung maunya sendiri dan merasa mampu menjalani kehidupan ini dengan kekuatan sendiri ?! ”

Lain dengan kebanyakan orang kristen, Musa dalam Keluaran 33:14-18 menunjukkan sikap melekatnya kepada Tuhan. Dalam memimpin umat Israel dari Mesir menuju Kanaan, tiga hal yang dia lakukan

1.    Berjalan Bersama Dia.

“ Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, jangan menyuruh kami berangkat ” demikianlah permohonannya (ayat 15). Roh Kudus sudah dicurahkan sepuluh hari setelah Yesus naik ke Surga. Dialah yang tinggal di dalam kita dan menuntun kita dalam seluruh kebenaran. Ijinkan Dia terus memimpin kita tiap waktu. Kita benar-benar membutuhkan Dia.

2.    Berjalan Dalam Roh Kudus.

Bukan dengan kekuatan kita sendiri kita berjalan, namun dengan anugrah (kemampuan ilahi) / kasih karunia / kemurahan-Nya yang ajaib itu. Ketidak mampuan kita di ungkapkan secara gamblang oleh Paulus dalam Roma 7:18-26 yang berbunyi “ Sebab aku tahu .......................................... aku manusia celaka ! siapakah yang dapat melepaskan aku dari tubuh maut ini ? syukur kepada Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita ”. Berserahlah dan mintalah selalu anugrah kepada-Nya untuk mendapatkan pertolongan pada waktu membutuhkan (Ibrani 5:16)

3.    Berjalan Dalam Kemuliaan-Nya.

Bila kita dituntun dan hidup mengandalkan Roh Kudus-Nya, kita akan dibedakan dari orang-orang yang tidak mengenal Dia. Kemuliaan dalam semua wujudnya akan kita alami. Perlu ditekankan bahwa kemuliaan bukan hanya berarti perbuatan ajaib secara lahiriah seperti terbelahnya laut Kolsom, air yang keluar dari batu, tetapi juga yang tak kalah pentingnya adalah diberikannya kemampuan kepada kita untuk tidak memuaskan kedagingan kita ”. Hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti / memenuhi keinginan daging ”( Galatia 5: 16).

BAHAN SHARING :

1.    Bagaimanakah kita mempraktekkan hidup dituntun oleh Roh Kudus dan mengandalkan kasih karunia-Nya ? Berikan kesaksian.

2.    Bandingkan buah kedagingan dan buah Roh dalam Galatia 5:19-23 dan teruslah berusaha untuk hidup berkenan pada Tuhan.
GBI Ponorogo
“ BERKAT NATAL BAGI YANG BERKENAN PADA ALLAH ”

Setelah mendengar isi berita Natal yang terdiri dari 4 hal yaitu kebebasan dari rasa takut, sukacita, keselamatan dan damai sejahtera, perlu kita memahami dan merenungkan hal-hal itu dan bertanya mengapa yang sering terjadi justru sebaliknya ? Banyak orang kristen masih mengalami ketakutan, keresahan, kebutuhan-kebutuhan tak terpenuhi, dan keresahan ? Jawabannya adalah karena hidup mereka tidak berkenan pada Tuhan. Bukankah dalam peristiwa yang terjadi dalam Lukas 2:8-14, ayat 14 berkata “ Kemuliaan di tempat maha tinggi dan damai sejahtera bagi orang yang BERKENAN pada-Nya ?! ”
Untuk menjadi orang yang berkenan dan memperoleh semua janji Tuhan diatas, Filipi 4:4-9 menjelaskan 4 hal yang harus dilakukan oleh orang Kristen

1.    BERSUKACITA SENANTIASA
Baik ada masalah atau tidak ada, kita harus bersukacita. Kita tidak berjalan dengan apa yang kita lihat dan rasakan tetapi berjalan dengan iman. Contoh yang bisa kita teladani adalah Paulus dan Silas yang menaikkan pujian pada tengah malam dalam kondisi terpenjara dan babak belur. Mereka tetap menyanyi dan penjara pun terbuka karena perbuatan tangan Allah yang ajaib.

2.    HIDUP DALAM KASIH
Kasih perlu diwujud nyatakan dalam tindakan nyata kepada semua orang. Tanpa tindakan dalam kasih dan kebenaran, iman akan mati (Yakobus 1:20)

3.    JANGAN KUATIR
Untuk menangkal kekuatiran, kita perlu menyatakan hasrat kita dengan doa, permintaan dengan ucapan syukur. Kesalahan banyak orang adalah pada saat kita sudah berdoa dan menaikkan permohonan, kita masih memikirkan persoalan kita dan bersungut-sungut. Namun bila kita percaya dan bersyukur, kita akan memperoleh apa yang kita inginkan. Ada kuasa yang besar dalam pengucapan syukur. BERSYUKURLAH SENANTIASA (I Tesalonika 5:18)

4.    BERPIKIR SECARA POSITIP
Bila kita menginginkan Allah sang Immanuel menyertai kita, hal-hal berikut perlu dipikirkan terus : semua yang benar, mulia, adil dan suci, manis dan sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan terpuji. Amsal 23:7 berkata manusia adalah sebagaimana yang dipikirkan dalam hatinya.
Bila ke kempat hal diatas kita pelajari, dengarkan dan terima kita lakukan, maka isi berita Natal yang kita rindukan bukan hanya isapan jempol belaka.

BAHAN SHARING :

1.    Bagikan kesaksian tentang 4 hal yang kita lakukan sebagai gaya hidup dan masuklah dalam doa bersama untuk menyongsong tahun 2012 yang penuh berkat.
GBI Ponorogo

“ SOBAT KRISTUS YANG DIBERKATI ”

Menjadi sobat Kristus Tuhan tidak bergantung pada kesukaan kita dalam menaikkan pujian tentang persahabatan antara manusia dan Dia atau kerinduan kita untuk menjadi sahabat-Nya. Sebab, Yesus sendiri berkata kita tidak lagi dianggap sebagai hamba tetapi sahabat asalkan perintahnya kita taati. Perintah-Nya adaah suapaya kita saling mengasihi seperti Dia mengasihi kita dan merelakan diri-Nya untuk mati di atas salib bagi dosa-dosa kita (Yohanes 15:9-17)
Untuk bisa saling mengasihi, Filipi 2:1-4, mengajarkan kepada kita untuk memperhatikan 3 hal sebagai berikut :

1.    Memiliki Sikap positif dalam berkomunikasi

Sebagai orang Kristen kita harus menyadari adanya hal-hal positif yang harus dilakukan dan dialami. Hal-hal tersebut adalah untuk memberikan nasihat pada sesame, memberikan penghiburan kasih, bersekutu dengan Roh Kudus, berbelas kasihan dan meningkatkan hubungan sampai ada kasih mesra.
2.    Memiliki Kesatuan Dan Tujuan
3.    Memiliki sikap menentang hal-hal negatif, yaitu ambisi pribadi, mencari puji-pujian yang sia-sia (sebab hanya Tuhan yang layak dipuji), menganggap orang lain tidak lebih baik dan mencari kepentingan  sendiri

Bila sikap saling mengasihi di antara kita ada sehingga terjadi kerukunan, maka 4 hal bisa kita peroleh :

1.    Sukacita Yesus ada dalam diri kita dan menjadi penuh
2.    Suara Bapa Surgawi akan kita dengar, karena kita sahabat-Nya
3.    Buah-buah kehidupan bermunculan karena kita di pilih dan di tentukan untuk itu
4.    Jawaban dari doa permintaan kita dapatkan

BAHAN SHARING :

1.    Peragakan dalam kelompok kecil seni komunikasi seperti yang diajarkan
2.    Seirama dengan meningkatnya kemajuan gereja kita, apa yang harus kita lakukan agar hubungan diantara anggota semakin akrab dan tentukan secara konkrit program untuk mempercantik gereja kita

GBI Ponorogo

“ MERUBAH KEGAGALAN MENJADI KEBERHASILAN ”

“ Apapun yang terjadi dalam hidupku ini, tak pernah ku ragukan kasih-Mu Tuhan. Lewat gunung yang tinggi dalam lembah yang curam, tak pernah kuragukan janji-Mu Tuhan, ” demikianlah bait lagu berjudul Kau Berfirman ” yang menarik untuk disimak. Mengapa ?Karena pada umumnya, orang kristen memiliki iman yang mantap pada saat segala sesuatu berjalan mulus. Namun pada saat mereka dilanda badai persoalan, jalan buntu, dan mengalami kegagalan, iman menjadi goyah, kasih dan janji Tuhan di ragukan.
Adakah solusi bagi kegagalan dan merubahnya menjadi keberhasilan, seperti pepatah yang mengatakan “ kegagalan adalah sukses yang tertunda, ” dan “ kegagalan adalah jalan menuju keberhasilan.” ? Mengapa tidak ?! Kisah dalam Lukas 5:1-11 memberikan pelajaran bagi kita. Kegagalan mutlak murid-murid Yesus dalam menjala ikan berubah drastis saat mereka mampu menerapkan prinsip 3 M

1.      Menyerahkan Apa Yang Kita Punya Pada Tuhan

Setelah kegagalannya, Petrus menyerahkan perahu sebagai sarana pekerjaannya kepada Yesus untuk tujuan ilahi, menyampaikan Firman kepada orang-orang pada waktu itu. Barangkali, pemilik perahu yang lain akan menolak mentah-mentah untuk dipakai Yesus dengan berbagai alasan. Kalau kita ingin merubah kegagalan kita, prinsip penyerahan ini harus diterapkan, dimulai dari penyerahan diri pribadi dan anggota-anggotanya (Roma 6:13) dan berlanjut pada apa yang kita miliki. Bandingkan dengan apa yang dilakukan oleh seorang anak kecil yang menyerahkan 5 ketul roti dan 2 ekor ikan kepada Yesus untuk diberkati dan menjadi berkat bagi orang lain.

2.      Mendengarkan Firman-Nya

Setelah menyampaikan Firman dalam perahu Petrus, Yesus memerintahkan Petrus untuk menebarkan jalanya di tempat yang dalam. Petrus mendengar perintah Yesus dengan penuh perhatian. Tempat yang dalam adalah tempat ikan-ikan besar bagi orang-orang dewasa untuk menjala, sedangkan tepi laut dan pantai adalah tempat untuk bermain-main bagi anak-anak kecil. Untuk memperoleh hal-hal besar dalam Kristus, perlu bagi kita untuk menjadi dewasa, siap untuk menjadi murid yang rela memikul salib (penderitaan), menyangkal diri dan mengikut Dia (Lukas 9:23). Paulus juga merindukan dirinya untuk mengenal Kristus, mengenal kuasa kebangkitan-Nya, menderita bersama Dia dan serupa dengan Dia dalam kematian-Nya (Filipi 3:10). Betapa dalamnya kehidupan Paulus dalam mengiring Kristus sehingga dia layak mengalami hal-hal besar dalam pelayanannya.

3.      Menaati Perintah Kristus

Walau sepanjang malam mereka sudah menjala ikan, dan perintah Kristus bertentangan dengan hukum alam (ikan keluar pada malam hari, sedangkan perintah-Nya pada pagi hari ), Petrus tetap taat melakukan perintah Yesus yang tidak masuk akal itu. Namun, hasilnya mengagumkan, banyak ikan yang mereka tangkap sampai-sampai jala yang dipakai koyak.
(Rev. Isaac Arief)

BAHAN SHARING :
                      
1.      Sharingkan beberapa jenis kegagalan dalam kehidupan kita.

2.      Apakah yang harus kita lakukan untuk meningkatkan penyerahan kita dan kedalaman kita dalam mengikut Kristus agar keberhasilan tercapai dan kegagalan teratasi ?
GBI Ponorogo

“ KERUKUNAN KELUARGA & KOMSEL KUNCI KUASA DAN BERKAT ”

Janji Tuhan berupa kuasa dan berkat akan diberikan kepada sebuah komunitas yang bersatu, baik dalam keluarga, kelompok sel atau yang lain, bisa kita pelajari dalam Mazmur 133:1-3.
Bila ada kesatuan/kerukunan, kuasa yang digambarkan sebagai minyak dan berkat lahiriah maupun rohaniah yang digambarkan sebagai embun akan turun. Bahkan, Tuhan berinisiatip untuk memerintahkan hal-hal tersebut.
Janji tersebut digenapi dalam kehidupan Para Rasul yang bersatu. Dalam Kisah Para Rasul 2:47, Tuhan menambahkan jiwa-jiwa dan tak ada yang berkekurangan. Dalam Kisah Para Rasul 4:29-31, mereka memiliki keberanian sebagai hasil doa yang sehati untuk menghadapi tekanan, ancaman dan keberanian untuk memberitakan injil.
Jalan menuju kesatuan / kerukunan akan tercapai bila ada nilai-nilai sebagai berikut :

1.     NILAI KEROHANIAN

Kerohanian firman Tuhan harus menjadi nilai utama, bukan uang, pekerjaan, kebudayaan atau yang lain. Ibadah, kasih, kedisiplinan contohnya harus diutamakan.

2.     NILAI KEKELUARGAAN

Didepan anak-anak, sebagai orang tua kita harus saling menghargai, karena pada waktu itulah nilai-nilai dikomunikasikan kepada mereka. Rumah tangga adalah tempat pertama anak-anak belajar.

3.     NILAI KARAKTER

Kecantikan di dalam jauh lebih penting dan berharga daripada yang diluar. Hal ini bisa di lihat dalam I Petrus 3:3-4 sebagai nasihat bagi kaum wanita. Perhiasan manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tentram, sangat berharga di mata Allah. Tetapi bukan berarti penampilan luar yang cantik, sederhana tidak perlu.

BAHAN SHARING :

1.     Bagikan pengalaman tentang kuasa dan berkat yang kita terima, pada saat kita hidup dalam kerukunan.

2.     Usaha apakah yang perlu kita lakukan untuk mengetrapkan ketiga nilai diatas dalam kehidupan keluarga dan komsel kita ?
GBI Ponorogo

“ RUT, PRIBADI YANG MEMPESONA ”
( RUT 1 - 3 )

Karena kelaparan yang melanda tanah Israel, di kisahkan seorang bernama Elimelekh dan Naomi, istrinya pergi ke daerah Moab. Disana mereka mengambil menantu untuk kedua anak-anak mereka, Mahlon dan Kilyon. Nama menantu mereka Orpa yang pertama dan Rut yang kedua.
Problem yang besar muncul pada saat Elimelekh meninggal dan kemudian disusul Mahlon dan Kilyon.
Pergumulan dalam kehidupan Rut berlanjut dan kita bisa belajar tentang ketangguhannya yang mempesona dalam beberapa hal di bawah ini :

1.      KESETIAANNYA

Rut yang artinya melekat tidak mau meninggalkan Naomi mertuanya, walau mertua lelaki, suami dan Orpa istri kakak iparnya berpisah dari mereka. Desakan-desakan Naomi tidak menggoyahkan dia untuk pergi dan dengan tegas dia berkata dalam fatsal 1:16-17 : “ Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang ….. Beginilah kiranya Tuhan menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut.”

2.      SIFAT-SIFATNYA

Pada saat mereka berdua kembali ke Betlehem, dalam kondisi tidak punya pekerjaan, Rut berinisiatif untuk bekerja pada seorang kaya raya bernama Boas (2:2). Sikap kerja kerasnya menarik perhatian Boas dan dari kata orang, berita tentang Rut disampaikan (2:5-7,11).

3.      KETAATANNYA

Menyadari bahwa Naomi adalah otoritasnya, dia mentaati nasihat-nasihat yang diberikan. Nasihat-nasihat yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan suami adalah penampilan yang menarik dengan cara mandi yang bersih, memakai wewangian dan pakaian yang bagus, dan pendekatan yang agresif (fatsal 3:3-4,9)

Ketiga hal diatas itulah yang menjadi faktor penentu perubahan besar yang terjadi dalam kehidupan Rut. Pada akhirnya, Rut menjadi istri Boas.

BAHAN SHARING :

1.      Rut adalah gambaran jemaat sebagai pengantin Kristus. Adakah hal-hal yang bisa membuat kita meninggalkan kepercayaan kita ?
2.      Inisiatif, kerja keras penampilan & agresivitas faktor penting dalam kehidupan kita. Bagikan pengalaman kita baik dalam bekerja, berkeluarga, berkomsel dan bergereja.

GBI Ponorogo
“ ADA YANG GRATIS, ADA YANG HARUS DIBAYAR “
(BUDI JATMIKO M.M.)

Di masyarakat kita, ada satu prinsip kehidupan, “ Kalau ada yang gratis, mengapa harus membayar !” tidaklah demikian, di dalam kita mengiring Kristus. Ada yang gratis, namun ada yang harus di bayar.
Yang gratis adalah keselamatan sebagai pemberian Cuma-cuma Kristus kepada kita setelah kita percaya bahwa Dia Tuhan yang mati, bangkit pada hari ke tiga dan membenarkan kita (Efesus 2:8-9).
Yang harus di bayar adalah yang diperintahkan oleh Yesus sendiri kepada jemaat Laodikia. Yang terletak di Asia kecil, sekarang Turki. Kota kaya penghasil kain wool dan obat mata yang di sebut bubuk Firgia, dan airnya melimpah.
Secara materi memang jemaat ini kaya, tetapi secara rohani Tuhan menegor mereka sebagai jemaat yang menyedihkan, malang, miskin, buta, telanjang. Keadaan mereka di gambarkan sebagai air yang suam-suam kuku, tidak dingin dan tidak panas. Akibatnya, mereka akan di muntahkan seperti kebanyakan orang di masyarakat yang belepotan dengan dosa dan berkompromi dengan dosa-dosa yang ada, begitulah jemaat Laodikia.
Bagaimanakah solusi terhadap keadaan yang beresiko tinggi ini ? Yesus lewat Yohanes meminta supaya jemaat ini membeli emas, pakaian putih dan minyak. Ada harga yang harus di bayar untuk di terima oleh Tuhan.

1.      EMAS

Emas adalah gambaran karakter Kristus yang harus kita milik. Seperti halnya emas akan menjadi murni lewat proses pembakaran, demikianlah lewat proses penderitaan, kita akan di murnikan. Contoh konkrit yang bisa dipelajari adalah kehidupan Yusuf yang siap menderita dengan merelakan dirinya untuk di benci kakak-kakaknya, di buang ke dalam sumur, di jual kepada pedagang Mesir, di goda istri Potifar dan lolos, di penjara bukan karena fitnah dan di lupakan orang yang di tolong. Jadi, harga yang harus di bayar adalah kesiapan kita mengalami proses penderitaan.

2.      PAKAIAN PUTIH

Pakaian putih adalah gambaran kesucian hidup supaya tidak kelihatan ketelanjangan kita yang memalukan. Kesucian bisa kita peroleh dengan memiliki gaya hidup seperti yang tertulis dalam Mazmur 1:1-3.

3.      MINYAK

Minyak berbicara tentang urapan/kuasa. Untuk mendapatkan kuasa dalam menghadapi tantangan yang ada baik masalah hidup, tekanan dan peperangan rohani, kita bisa meneladani Petrus dan teman-teman jemaatnya waktu ada dalam ancaman (Kisah Para Rasul 4:23-31). Mereka berteman, terbuka, berdoa sehati bersama dan mohon kuasa Tuhan untuk menyertai mereka dengan tanda-tanda ajaib, mukjizat dan keberanian. Hasilnya, mereka di lawat Tuhan dan mengalami goncangan secara lahiriah (bukan gempa bumi) dan di beri keberanian untuk memberitakan injil.
Sudahkah kita membayar harga dalam mengikut Kristus agar tidak di tolak dan di muntahkan ?

BAHAN SEL :

1.      Ceritakan tentang kondisi masyarakat kita yang memprihatinkan, yang barangkali ada kesamaannya dengan keadaan kita.
2.      Menyadari adanya tegoran keras yang di berikan oleh Tuhan agar kita tidak di muntahkan, bagaimanakah usaha kita dalam mengaplikasikan solusi yang ada ?
GBI Ponorogo
“ MULTIPLIKASI DALAM KEHIDUPAN ORANG KRISTEN ”

Multiplikasi atau pelipat gandaan adalah hal yang pasti orang senang mendengarkan dan mengalaminya. Yesus sendiri menghendaki setiap umat-Nya mengalaminya seperti yang dikatakan dalam Yohanes 15:2-39 setiap carang yang tidak berbuah akan dipotong dan yang mau berbuah banyak harus dibersihkan dan obat pembersihnya adalah Firman Tuhan. Dalam perumpamaan tentang penabur, Yesus berkata bahwa orang yang mengerti Firman Tuhan akan berbuah 30x,60x dan 100x lipat.
Secara Rohani, buah yang dihasilkan berawal dari apa yang disebut sebagai pertobatan. Yesus berkata, “ hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan ” (Matius 3:8). Kemudian buah ini diikuti oleh buah-buah yang lain seperti

- buah penginjilan (Kolose 1:6)
- buah ucapan bibir (Ibrani 13:15)
- buah pelayanan (Kolose 1:10)
- buah Roh (Galatia 5:22)

Perlu difahami dengan baik bahwa buah-buah yang kita hasilkan bukan dari daging tetapi karya Allah dalam bentuk pengampunan dan penyucian oleh darah Yesus (I Yohanes 1:7-9) dan berlanjut pada karya-Nya yang ajaib (Filipi 2:13). Hanya Dia yang mampu melakukan itu semua dan jangan andalkan kekuatan diri sendiri  yang hanya menghasilkan kefrustasian dan kesia-siaan.

Secara jasmani, Tuhan juga mengajarkan prinsip-prinsip untuk berlipat ganda, seperti yang terjadi dalam peristiwa mukjizat 5 ketul roti dan 2 ekor yang terkenal itu. Diawali dengan sikap berpikir dalam kerangka mukjizat dan berlanjut pada penyerahan dan sikap mau bekerja sama dengan sehati dalam berbagi dengan sesama (memberi) maka pelipat gandaan terjadi secara ajaib. Dalam peristiwa itu, kita bisa belajar bahwa pikiran manusiawi (memerintah Tuhan untuk menyuruh orang banyak pergi ke kampung-kampung membeli roti) dan sikap kikir bisa menjadi penghalang besar bagi terjadinya mukjizat.

BAHAN SHARING :

1.     Berikanlah contoh dalam pergaulan, buah yang pahit, dan masam apa yang sering kita rasakan dan lakukan, baik dalam perkataan, sikap dan perbuatan.

2.     Untuk berlipat ganda secara jasmani, prinsip-prinsip apakah yang bisa kita trapkan dari peristiwa 5 ketul rori dan 2 ekor ikan dan sebutkan beberapa hambatan yang ada.
GBI Ponorogo
KOMUNIKASI YANG BAIK DALAM PENGINJILAN

Program “ Gerakan Pertumbuhan Gereja ” yang memakai slogan 1 1 1 ( 1 orang memenangkan minimal 1 orang dalam 1 tahun ) perlu diresponi dengan mempelajari cara berkomunikasi yang baik dalam menyebarkan Injil dan mempraktekkannya.
Contoh komunikasi yang baik dan berkuasa dalam mengabarkan Injil sudah dicontohkan oleh Yesus sendiri dalam pertemuan-Nya dengan wanita Samaria (Yohanes 4:1-42).
Dalam berkomunikasi, beberapa hal yang kita perlu perhatikan adalah :

1.      PENDEKATAN

Tidak akan ada komunikasi, tanpa ada yang memulai pembicaraan. Dengan ramah, Yesus mendekati wanita Samaria itu dan berkata “Berilah Aku minum”.

2.      TOPIK UMUM

Topik pembicaraan umum yang sesuai dengan yang di kuasai dan di minati oleh lawan bicara perlu diangkat lebih dahulu. Yesus berbicara tentang air pada waktu itu. Dalam peristiwa yang lain, Dia berbicara tentang burung, tanaman, biji sesawi, petani, tentara, olahragawan dan lain-lain. Mengingat pengetahuan umum begitu perlu, Koran, majalah, buku-buku, televisi dan internet bisa menjadi narasumber yang baik.

3.      PENGETAHUAN ALKITAB
                                                                              
Dalam peristiwa itu, Yesus menjelaskan tentang Air Hidup dan penyembah yang benar. Cara praktis yang bisa ditempuh untuk memiliki pengetahuan Alkitab adalah dengan membaca Alkitab itu sendiri, renungan harian dan buku-buku. “ Pelajari dan Pahamilah Alkitab Anda ”, dan buku-buku dasar iman tulisan Pdt. Derek Prince. Untuk lebih mendalam, kita bisa mengikuti seminar-seminar atau masuk sekolah Alkitab atau teologi. Ingatlah moto “ orang yang cinta buku adalah orang yang bermutu. Orang yang beriman adalah orang yang cinta Firman & punya masa depan”.

4.      PUJIAN DALAM KOMUNIKASI

Mengingat orang cenderung tidak suka dicela, Yesus sebaliknya memuji. Hebatnya, pujian itu menyadarkan dosa lawan bicara. “ Tepat katamu, bahwa engkau tidak bersuami, ” dan Dalam hal ini engkau berkata benar. ” Dia tidak berkompromi dengan dosa, tetapi dengan cara yang halus dia menelanjangi dosa. Murahlah dalam hal memuji agar kita mendapatkan banyak teman dan memenangkan jiwa.

5.      KARUNIA

Yesus mengerti keadaan wanita Samaria itu yang sedang “ kumpul kebo ” dan sudah mempunyai lima suami. Hal tersebut terjadi, karena karunia marifat / pengetahuan bekerja. Betapa dahsyatnya kita sebagai komunikator, bila memiliki karunia-karunia yang Tuhan sudah janjikan. Tidak ada jalan pintas, kecuali kita harus membangun hubungan dengan Tuhan dan mengalami baptisan Roh Kudus dengan tanda awal berbahasa Roh sebagai salah satu dari 9 karunia Roh yang ada (I Korintus 12 : 10, Kisah Para Rasul 19:6, Kisah Para Rasul 10:16).
Lebih lanjut, dari pengalaman praktis, Dale Camegie menambahkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi seperti, taruhlah minat pada lawan bicara ; berkomunikasilah dengan telinga / jangan banyak bicara / jadilah pendengar yang baik dengan tidak memotong pembicaraan, menggurui atau mengalihkan topik ; memanggil nama dan lain sebagainya ( “ How to win friends and influence people ” bisa dibaca).
Hasil dari komunikasi yang Yesus lakukan, wanita Samaria itu terkagum-kagum mengakui Dia sebagai Nabi (19) dan menjadi saksi yang luar biasa (28,29,39)

BAHAN SHARING :
1.      Ungkapkanlah kelemahan-kelemahan kita dalam berkomunikasi dan bagikan pengalaman dalam berkomunikasi cara Yesus yang berdampak.
2.      Meresponi “ Gerakan Pertumbuhan Gereja ” dengan moto 1 1 1 tentukan sasaran baik dari rekan-rekan segereja yang undur, jemaat-jemaat dari berbagai gereja yang sudah undur dan orang-orang kafir.
3.      Berdoalah mohon baptisan Roh Kudus.
GBI Ponorogo

IMMANUEL
(ALLAH MENYERTAI KITA)

Melihat keadaan dunia yang semakin kacau, banyak orang merasa kuatir. Namun berkaca pada kebenaran firman, kita harus bersyukur dan tidak perlu takut lagi karena seorang anak Raja telah lahir bagi kita. Namanya Yesus yang menyelamatkan umat manusia dari dosa mereka dan Dia juga disebut Immanuel yang artinya Allah menyertai kita (Matius 1:21-23) puji Tuhan, kita tidak lagi sendiri. Siapa takut ?!.
Bila Allah Immanuel menyertai kita, tiga hal paling tidak yang harus kita pahami.

1.     Allah Menuntun Kita.

Allah dalam wujud Roh Kudus berdiam di dalam kita sebagai oknum / pribadi yang nyata dan menuntun kita sebagai anak-anak-Nya (Yohanes 14:16-17). Itulah sebabnya, dalam menjalani kehidupan yang rumit ini, perlakukan Dia sebagai partner senior kita, penuntun dan pengambil keputusan. Kita tidak lagi mengandalkan jiwa kita (pikiran, perasaan dan kemauan), pengalaman, kekayaan dan lain sebagainya. Sebagai contoh, Yusuf menjadi orang yang berhasil karena penyertaan Tuhan (Kejadian 39:2) dan Daud menjadi pahlawan yang perkasa juga karena penyertaan-Nya (I Samuel 16:18)

2.     Allah Berdiam Di dalam Kita.

Kalau Dia yang kudus berdiam di dalam kita sebagai bait-Nya (I Korintus 16:19), maka kita wajib hidup kudus seperti Dia adanya (I Petrus 1:15). Masih adakah yang perlu kita hentikan dari daftar dalam Galatia 5:19-21 dan Efesus 4:29-31 ?

3.     Allah Adalah Tempat Perlindungan Kita.

Allah sebagai tempat perlindungan yang aman akan menjadi kenyataan yang tak terbantahkan, asal hati kita melekat kepada Yesus, nama ajaib yang kepada-Nya kita berseru.

BAHAN SHARING :

1.     Sikap yang bagaimanakah harus kita miliki terhadap Roh Kudus penuntun kehidupan sebagai oknum nyata yang berdiam di dalam hati kita ? Berikan contoh-contoh pengalaman di tuntun oleh Roh Kudus.
2.     Mengingat dosa-dosa kita adalah penghambat bagi bekerja-Nya kuasa Allah (Yesaya 59:1), pekerjaan daging apakah yang harus kita matikan dari daftar yang ada dalam Galatia 5:19-21 & Efesus 4:29-31 ?

GBI Ponorogo

“ IMAN YANG TANGGUH “

I.      INTRODUKSI

Seorang karateka akan dianggap tangguh, kalau sesudah menghadapi tantangan, dia berhasil mengalahkannya. Tantangan bukan untuk dihindari tapi harus dihadapi agar membuat kita semakin tangguh.

II.      7 JENIS TANTANGAN BISA KITA PELAJARI DALAM KISAH-KISAH BERIKUT

1.     Tantangan ekonomi dalam kehidupan

- wanita Kanaan / Serofenisia yang habis hartanya (Markus 5:25-34)
- Ayub yang ludes hartanya (Ayub 1:16-17)

2.     Tantangan fisik dalam kehidupan

Ayub yang menderita penyakit kulit (Ayub 2:7-8)

3.     Tantangan kehilangan keluarga dalam

kehidupan Ayub (Ayub 1:18-19)

4.     Tantangan berupa ancaman yang dialami oleh Petrus dan Yohanes dari pihak orang-orang Yahudi ( Kisah Para Rasul 4 )

5.     Tantangan dari orang-orang disekitar kita dalam kehidupan

- Ayub yang justru di dapatkan dari istrinya sendiri (Ayub 2:9)
- Bartimeus yang mendapatkan tekanan dari murid-murid Yesus sendiri   
  (Markus 10:46,48,52)

6.     Tantangan dari orang-orang yang menyeret kita dalam perdebatan seperti yang dialami oleh Ayub dari teman-temannya sendiri, Elifas (Ayub 4&5), Bildad (Ayub 8) dan Zofar (Ayub 11)

7.     Tantangan penolakan seperti yang dialami wanita Serofenisia / Kanaan yang didiamkan, di tolak dan di hina dengan kata-kata yang tajam oleh Yesus sendiri ( Matius 15:21-28)

III.      PENUTUP

Apapun yang kita alami, entah itu penyakit, kelaparan, ancaman, bahkan kematian sekalipun, hal-hal itu tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah (Roma 8:37-39)

BAHAN SHARING :

1.     Dari ke 7 tantangan diatas, tantangan apakah yang pernah kita alami dan bagikan pengalaman untuk menghadapinya dan solusi yang kita peroleh.

Menyadari bahwa untuk memperoleh iman yang tangguh kita harus melewati proses tantangan, bagaimanakah pandangan dan sikap kita ?