GBI Ponorogo

GBI Ponorogo

"Yang menjadi penentu apakah pekerjaan seseorang itu kudus atau sekuler bukanlah apa yang ia lakukan, melainkan mengapa ia melakukannya"
GBI Ponorogo

"Tuhan mengulurkan tangan-Nya untuk menolong mereka yang telah berusaha keras"
GBI Ponorogo

"Sukacita adalah payung yang menjaga kita saat menghadapi hari-hari yang berhujan dalam perjalanan hidup kita"
GBI Ponorogo

"Ada kalanya Tuhan menenangkan badai, adakalanya Dia membiarkan badai mengamuk dan Dia pun menenangkan Anda"
GBI Ponorogo

Anda dapat meraih jauh lebih banyak saat satu jam bersama Tuhan daripada seumur hidup tanpa Dia
GBI Ponorogo

GBI Ponorogo

GBI Ponorogo

GBI Ponorogo

GBI Ponorogo
YESUS LEBIH BESAR
   
        Pada saat seseorang menunjukkan selembar kertas putih besar dengan titik hitam di tengahnya dan bertanya  apakah  itu, banyak yang akan menjawab” Itu gambar titik hitam ! “ Padahal yang benar adalah” Itu adalah kertas putih besar dengan titik hitam kecil di tengahnya !” Demikianlah juga banyak orang merasa bahwa titik hitam sebagai gambaran persoalan kehidupan menjadi pusat perhatian mereka dan kertas putih besar sebagai ganbaran Allah di lupakan. Namun ketahuilah bahwa Allah yang kita sembah jauh lebih besar dari semua persoalan kehidupan kita.
        Allah kita yang akbar di dalam nama Yesua Kristus Tuhan lebih besar dari :
1.   Hati kita
 Alkitab dalam  1 Yohanes 1:7- 9 menjelaskan bahwa kalau kita berbuat dosa dan mengakuinya maka Dia akan mengampuni, menghabus dosa - dosa kita dari hati dan  pikiran Allah.  dan menyucikan kita dari samua  dosa kita ( membersihkan dosa - dosa kita dari hati dan pikiran kita ). Namun sering kali setelah kita membereskan dosa - dosa kita di hadapan Allah dan sesama, perasaan bersalah masih kita rasakan dalam hati kita dan kita larut dalam kedukaan itu. Bahkan, rasa tertuduh membuat kita tidak berdaya dan rendah diri. seharusnya kita menyakini bahwa Dia Roh Allah lebih besar dari hati kita dan kita terus bergerak dalam kasih dan menyakini bahwa senua doa permintaan kita akan di kabulkanya ( 1Yoh 3 : 19 - 24 Baca )
2.  roh yang ada dalam dunia.
1Yohanes 4 : 4 berkata bahwa kita  Anak-anak Allah telah mengalahka nabi -  nabi palsu yang tidak mengakui bahwa Yesus berasal dari Allah. Markus 16 : 17 berkata dalam nama Yesus kita mengusir roh - roh jahat. Karena itu tunduklah kepada Allah dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari kamu. ( Yakub 14 : 7 ). Dari peryataan - peryataan di atas, jelas kita tidak perlu terintimidasi oleh roh jahat, membesar - besarkan kuasanya dan menunjukan rasa takut dan memberikan rasa hormat yang justru menujukan kebodohan kita.
3.     Persoalan kita
 Apa yang di lakukan oleh Yesus Tuhan kita selama ada di dalam dunia ini   jelas menunjukan bahwa Dia lebih besar dari semua persoalan kita. Dia merubah air menjadi anggur, meberikan makan ribuan Orang dari hanya  5 roti dan  2 ekor ikan, menyembuhkan yang sakit, menjadikan yang tidak ada menjadi ada dan membangkitkan orang mati. Kini kuasa itu diberikan  kepada kita untuk melakukan hal - hal yang sama bahkan lebih besar dari yang Dia buat ( yohanes 14 : 12 )

BAHAN SHARING:
1.     Bagikan pengalaman bahwa tuduhan roh jahat dan hati kita membuat kita          tidak berdaya dan menghalangi doa kita.
2.      Saksikan kemenangan kita atas roh - roh jahat dan persoalan kita
GBI Ponorogo
“ROH KUDUS ,PRIBADI  AJAIB YANG TINGGAL DI DALAM DIRI ORANG PERCAYA”

    Banyak orang Kristen waktu ditanya siapa Roh Kudus, mengatakan bahwa Dia sekadar pengaruh yang menyebabkan mereka bergetar, berbahasa Roh,mengalami sukacita dan damai sejahtera. Namun berdasarkan yohanes 14: 15-17, jelas Roh Kudus adalah pribadi / oknum nyata yang tinggal di dalam diri orang percaya dan menyertai mereka selamanya Berkomunikasi, dan membangun hubungan intim dengan Dia adalah hal-hal penting yang harus di lakukan sehingga keajaiban Nya  akan dinyatakan dalam kehidupan kita.
    Keajaiban Roh Kudus dinyatakan dalam dua hal sebagai berikut
    1. Memberikan kuasa untuk mengatasi masalah pelik yang kita hadapi dengan cara menyatakan peranan Nya untuk menolong, memimpin dalam seluruh kebenaran, mengajarkan dan mengingatkan hal-hal yang Yesus katakan,meramal secara jitu hal-hal yang akan terjadi, membantu kita dalam kelemahan, memerdekakan, mengurapi, memberikan damai dan sukacita dan lain sebagainya,  ( pelajari Yohanes, 14,16, Roma 8: 26, 1 Yoh 2: 20,27, 1 Kor. 3:17 Roma 14:17 )
    Selain hal-hal diatas, Roh kudus memberikan karunia Roh yang terdiri dari 9 karunia,berdasarkan 1 Kor 12: 8-11yaitu :
    1. Karunia hikmat
    2. Karunia Pengetahuan
    3. Karunia Iman
    4. Karunia menyembuhkan
    5. Karunia mujizat
    6. Karunia bernubuat
    7. Karunia membedakan bermacam-macam roh  
    8. Karunia untuk berkata-kata dengan bahasa Roh
    9. Karunia untuk menafsirkan bahasa Roh.
dan karunia - karunia tambahan, lain dalam 1 kor 12 : 28 dan Roma 12:6-8, Yaitu :
    1. Karunia menolong ( “help“ )
    2. Karunia administrasi.
    3. Karunia melayani ( ”Ministry” )
    4. Karunia menasihati ( “exhort”)
    5. Karunia memberi
    6. Karunia memimpin ( “lead” )
    7. Karunia menunjukan kemurahan / kasihan (“mercy”)
dan karunia - karunia  jabatan seperti yang tertulis dalam  Efesus 4:11 ,yaitu:
    1. Karunia jabatan rasul
    2. Karunia jabatan Nabi
    3. Karunia jabatan Penginjil
    4. Karunia jabatan Gembala
    5. Karunia jabatan Pengajar
Bisa dibayangkan keajaiban Kuasa Roh Kudus yang menyertai kita dalam menyelesaikan masalah-masalah kehidupan yang ada.
    2. Memberikan kuasa untuk merubah kehidupan kepribadian kita yang buruk menjadi baik.Dari surat Galatia 5:16 - 25, kita bisa belajar untuk memiliki pribadi seperti Kristus dengan merelakan diri di pimpin dan mengandalkan Roh Kudus (Gal 5:25).
Marilah kita lihat perubahan yang terjadi dari perbuatan daging menjadi  perbuatan Roh Kudus dengan membaca daftar di bawah ini :
 Perbuatan daging                                             Perbuatan Roh Kudus
    ( Buah Roh )
- Percabulan                            - Kasih
- Kecemaran                            - Sukacita
- Hawa nafsu                            - Damai Sejahtera
- Penyembahan berhala                    - Kesabaran
- Sihir                            - Kemurahan
- Perseteruan                 - kebaikan              
- Perselisihan                            - Kesetiaan
- Iri hati                            - Kelemah lembutan
- Amarah                            - Penguasaan diri
- Kepentingan diri sendiri                  
- Percideraan
- Roh pemecah
- Kedengkian
- Kemabukan
- Pesta-pora
                            -
      Kita akan menjadi orang Kristen yang dewasa dan sempurna bila memiliki kuasa dan karakter kristus. Bila hanya memilki kuasa saja, jangan kaget suatu saat Tuhan akan menolak kita seoerti peringatan Yesus sendiri dalam Mat 7: 21-23. Bukan orang yang berseru Tuhan Tuhan, bernubuat, mengusir roh-roh jahat dan mengadakan banyak Mujizat demi nama-Nya yang masuk Kerajaan Sorga,tetapi juga melakukan kehendak Bapa di sorga dalam arti memilliki karakter Kristus  dengan tanda adanya 9 buah Roh Kudus. Sebelum terlambar, marilah kita terus berdoa dan berusaha untuk merelakan diri dipimpin dan andalkan Roh Kudus yang ajaib itu .

BAHAN SHARING :
1. Bagaimanakah cara kita mempraktekkan  perlakuan kita terhadap oknum Roh Kudus  dalam kehidupan sehari-hari. ?
2. Berilah tanda ( v ) pada daftar dalam artikel diatas,  karunia- karunia yang sudah ada pada kita dan berdoalah agar Roh Kudus terus menyatakan Kuasa-Nya
GBI Ponorogo
“ Bila haus, datang dan Minumlah !“

    Waktu masih di Sekolah Dasar. Leo paling menyukai pelajaran Olah Raga. Pada hari yang di tentukan, dia  dan teman-teman-nya berlari-lari mengitari lapangan sepak bola sebanyak kurang lebih 5 kali. Pada waktu merasa lelah dan haus mereka akan mendatangi sebuah rumah yang di depannya ada sebuah kendi berisi air yang dingin, dan satu persatu minum dan keluar dari mulut mereka ungkapan-ungkapan segar, sejuk, lega, aduh dingin-nya. Namun ada juga yang bercanda,
“ Matang atau mentah ya ? Siap-siap aja untuk “mules” dan pergi kebelakang.”
    Demikian pula, dalam menjalani kehidupan yang  sarat dengan persoalan ini, kelelahan dan kehausan sering melanda manusia. itulah sebabnya, Yesus berseru dengan lantang  “Barang siapa haus, datanglah Kepada- Ku dan minum ! Barang siapa percaya kepada- Ku, seperti yang di katakan  oleh Kitab Suci : Dari dalam  hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.“ ( Yohanes 7: 37- 38 )
    Yesus berbicara tentang Roh Kudus yang akan diterima oleh orang yang percaya kepada - Nya agar mereka disegarkan dan mengalami berkat- berkat yang mngalir dari hatinya.
    Cara yang sederhana untuk menerima baptisan Roh Kudus, seringkali dibuat menjadi rumit sehingga orang tidak mengalaminya. Contoh-contoh yang terjadi dalam pelayanan baptisan Roh Kudus adalah orang - orang yang dilayani diminta mengulang kata haleluya, sampai “kamisosolen,“ diminta untuk berpuasa dulu, menirukan apa yang diucapkan yang melayaninya, menirukan kata-kata yang sering didengar seperti “ di di di di di di,“
“ sandal lawas ,sandal lawas,“ kuraba-raba, ku raba-raba,“ dan lain - lain.
    Cara sederhana yang disampaikan oleh Yesus sendiri, asalkan ada iman kepada Yesus sang pembaptis Tunggal yang adalah Tuhan yang mati dan sudah bangkit, akan bisa di aplikasikan dan berhasil bila di dukung oleh pemahaman-pemahaman sebagai berikut :
1.    Ada 2 jenis baptisan, yaitu baptisan air sebagai tanda pertobatan dan babtisan Roh kudus untuk menerima kuasa ( Matius 3 : 11 )
2.    Baca dan dengarkan kotbah dengan  kerendaha hati  ( Kis 10:4 )
3.    Pastikan anda sudah bertobat dan dibaptis secara selam dalam nama Bapa,Putra, Roh Kudus dan Yesus Kristus ( Kis 2 : 38 )
4.    Terjadinya baptisan Roh Kudus bisa dengan atau tanpa Penumpangan tangan ( Kis 19 : 6 ,Kis 10 : 44 )
5.    Tanda seseorang sudah menerima baptisan Roh Kudus adalah berbahasa Roh (Kis 10:44, Kis19:6)
6.    Bersehati, tanpa ganjalan di satu tempat.
     Terjemahan bahasa ingris dalam Kisah Rasul 2:1 adalah : Ketika tiba hari      Pentakosta, semua orang bersehati dan berkumpul di satu tempat.


BAHAN SHARING
1.    Adakah penghambat bagi kita untuk menerima baptisan Roh Kudus ? Berilah solusi !
2.    Bagikan pengalaman dalam menerima baptisan Roh Kudus dan dalam melayani baptisan Roh Kudus.
 
GBI Ponorogo
“ Memberi,salah satu kunci transformasi keuangan”
    Perubahan (Transformasi) dalam bidang keuangan adalah kerinduan setiap Orang kristen. Untuk itu, di butuhkan pemahaman yang benar tentang keuangan dan anugrah untuk berani melangkah dengan iman dalam tindakan memberi kepada yang membutuhkan.
    Perlu dipahami bahwa Tuhan adalah pemilik bumi dan segala isinya dan yang diam di dalam-Nya, termasuk harta kita ( Mazmur 24: 1 ), sedangkan kita hanyalah pendatang / orang asing ( Maznur 39; 13 ) dan pengelola yang dipercaya seperti yang di katakan dalam Matius 25:14 sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hamba-nya dan “ MEMPERCAYA-KAN HARTA-NYA kepada mereka.”
    Tuhan sangat peduli dengan keuangan umat-Nya dan hal ini di buktikan dengan pernyataan-pernyataan-Nya seperti,“ Dia datang untuk memberikan hidup dalam semua kelimpahaan,“ perumpamaan-perumpamaan yang di perkirakan kurang lebih 2/3 tentang keuangan, dan ada kurang lebih 1600 ayat tentang uang. Namun sebaliknya, Dia mengingatkan bahwa cinta uang ( BUKAN UANG ) adalah akar kejahatan ( I Timotius 6: 10 ), dan orang yang mencintai uang tidak akan puas dengan uang itu sendiri ( Pengkhobah 9: 5 ). Mencintai Tuhan, uang datang, mengejar uang, uang terbang seperti rajawali yang bersayap.  ( Matius 6: 33, dan Amsal 23 : 4 - 5).
    Agar transformasi keuangan terjadi dalam kehidupan kita, memberi adalah salah satu kunci penting dengan memperhatikan hal-hal di bawah ini :
1.  Meyakini adanya hukum tabur tuai / memberi-       diberi ( Lukas 6:38 )                                   2.  Berilah banyak dengan rela hati dan suka cita       ( II Kor 9: 6-7)
3.    Lebih bahagia memberi daripada menerima        ( Kis 20 : 35 )

    Pada akhirnya, marilan kita merenungkan pernyataan tokoh Kebangunan Rohani John Wesley,“ Carilah uang  yang banyak, simpanlah  yang banyak dan berilah yang banyak.“( Ev. Edy Swanto )

BAHAN SHARING :
1. Beberapa kunci lain sudahkah kita lakukan                agar transformasi optimal keuangan terjadi ?
     - Hukum kerja keras Pengkhotbah 9:10:        .............................................................................    .............................................................................    -   Hukum    pelayanan    Yohanes4:34:    .............................................................................    .............................................................................
     -     Hukum doa pribadi & sepakat
           Yakobus    5:16:         .............................................................................    .............................................................................     .............................................................................
          Matius    18:19:     .............................................................................    .............................................................................    .............................................................................
    -     Hukum persepuluhan
           Maleakhi 3:10:
    .............................................................................    .............................................................................    .............................................................................
GBI Ponorogo
TRANSFORMASI KELUARGA

         Di kota Nain, pada waktu Yesus dan murid-murid-Nya berada disana, mereka bertemu dengan seorang janda yang anak muda tunggalnya mati, karena tergarak oleh belas kasihan, Yesus menyentuh usungan yang di pakai untuk membawanya ke tempat penguburan sambil berkata “ Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!“ seketika itu juga,anak muda tersebut hidup kembali dan diserahkan kepada ibunya.
         Secara lahiriah ada banyak anak-anak dalam keluarga yang segar bugar, namun jasmani dan rohani mereka mati. Banyak diantara mereka yang terikat dengan narkoba , free sex ( sex bebas), sikap memberontak terhadap orang tua, dan bahkan terjebak dalam occultisme.
         Beberapa hal yang harus di perhatikan untuk mengatasi kematian rohani mereka adalah
1. PENGARUH ROH-ROH JAHAT
    Tidak bisa dipungkiri bahwa pengaruh roh-roh jahat sangat nyata dalam kehidupan  manusia seperti yang tertulis dalam 1 Yohanes 5: 19, “ Kita tahu bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada dibawah kuasa si jahat “, dan Efesus 6:12, “ Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, penguasa-penguasa, penghulu-penghulu dunia yang gelap ini dan melawan roh-roh jahat di udara. Ada kemungkinan besar pengaruh roh jahat dalam kehidupan Firaun, Nebukadnezar, Herodes pada masa kepemimpinan mereka.
2. PERANAN ORANG TUA
    Seharusnya, orang tua ( ayah-ibu ) dalam keluarga menyadari peranan mereka sebagai orang-orang yang:
    a. Mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan. ( Ulangan 6:5 ).        Keluarga  yang baik diawali oleh para pemimpin keluarga, yaitu bapak dan ibu.      Ingat pepatah “ Bapak polah anak  kepradah“.
    b.    Mengajarkan Firman Tuhan secara berulang -ulang pada anak- anak mereka dan       membicarakannya pada waktu duduk, dalam perjalanan, saat berbaring dan     bangun.
    c.  Mengumpulkan harta untuk anak-anak ( 2 Korintus 12:14 ).
3. PERGAULAN YANG BURUK DAN KURANGNYA PENGALAMAN
Kesalahan dalam bergaul dengan orang-orang yang jahat  akan merusak kebiasaan yang baik.( 1 Korintus 15: 33 ) dan kurangnya pengalaman  berdampak buruk  dalam kehidupannya seperti yang di lakukan si anak bungsu dalam perumpamaan “ Anak yang terhilang“. Pergi ke negara lain tanpa kehendak Tuhan dan berfoya-foya membuatnya terperosok dalam kehidupan yang miskin.
    Masih ada kesempatan bagi yang percaya pada hebatnya kuasa kebangkitan Yesus untuk mentransformasikan 3 hal di atas.

BAHAN SHERING
     1.Transformasi keluarga di awali oleh peranan orang tua  yang mengasihi Tuhan      lebih dahulu.      Apakah  wujut kasih itu?
     2. Problem- problem apakah yang sering kita alami dalam kehidupan rumah tangga,       carilah solusi bagi setiap masalah.
GBI Ponorogo
“ HADAPI PERSOALAN DENGAN IMAN 
                  Perlu kita akui bahwa kehidupan banyak diwarnai dengan persoalan dalam berbagai bentuknya. Untuk menghadapi beragam problema kehidupan itu dibutuhkan iman yang benar yang digambarkan bagaikan Gunung. Untuk mengatasi gunung persoalan dibutuhkan:
1. Iman kepada Allah ( have faith in God ).
Ibrani 11:6a berkata, " tanpa iman, tak seorangpun akan menyenangkan Allah. Bagi yang mengasihi dan menyenangkan hati Allah akan dikasihi Nya dalam wujud penjagaan para malaikat dalam segala jalan umatNya (maz 91:11) dan perlindungan dari segala kecelakaan
(Mazmur 121:7 ).
2. Iman yang teguh.(have strong faith) Menghadapi gunung persoalan, dibutuhkan iman yang teguh yang dibuktikan dengan tidak adanya kebimbangan. Dalam prakteknya kita perlu mengatakan kepada persoalan untuk menyingkir dari kehidupan kita.( markus 1:23 ).Markus 11:24 selanjutnya berkata bahwa apapun yang kita minta dalam doa, kita harus percaya bahwa yang kita minta, kita telah terima dan kita menerima jawaban dari Tuhan. Dalam hal ini dibutuhkan iman yang kokoh seolah-olah bahwa apapun yang kita minta sudah kita miliki. Apa yang kita lihat dengan mata lahiriah dalam hal ini bisa kita lakukan,seperti yang terjadi dalam peristiwa yang dialami Yakub. Pada waktu kambing dombanya yang berwarna putih berkelamin, Yakub meletakkan dahan-dahan dari pohon hawar, badam dan berangan yang dikupasnya sehingga berbelang-belang dan meletakkan kedalam palungan tempat minum. Disanalah kambing domba Yakub minum dan berkelamin sambil melihat dahan-dahan itu. Hasilnya,  anak-anak yang lahir berbelang-belang seperti yang dilihat kambing domba itu.
(kej30:37-39)

BAHAN SHARING
Gunung persoalan apakah yang kita hadapi saat ini? Bagaimanakah cara kita menerapkan kebenaran Firman tentang iman yang sudah kita dengar?
GBI Ponorogo
MENANGGAPI SUARA TUHAN

Dengan berbagai cara Tuhan bicara kepada umat-Nya. Dalam kisah Natal Tuhan berbicara lewat mimpi kepada Yusuf dan Maria, lewat malaikat kepada Paulus, lewat suara Roh Kudus kepada Filipus yang menjumpai sida-sida, lewat kuda yang berbicara kepada Nabi Bileam, lewat suara yang didengar kepada Samuel kecil, lewat perjumpaan pribadi dengan berhadap-hadapan seperti teman kepada Musa dan berbagai cara yang lain.
Beberapa anggota jemaat mendapat anugerah dari Tuhan untuk berjumpa dengan almarhum ibu Ruth lewat mimpi yang dipakai Tuhan sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-pesan-Nya.
Pengalaman mendengar suara Tuhan membuat kita semakin beriman akan keberadaan-Nya yang nyata, dan yang perlu kita tindak lanjuti adalah bagaimana kita memberikan respon kita dengan cara :

1.    Beriman Dan Berharap

Dengan mendengar firman-Nya, iman kita timbul dan membuat kita berjalan dengan iman itu, bukan dengan karena melihat (II Korintus 5:7 dan Roma 10:17. Baca !!!). Karena iman adalah Dasar / Bahan dari semua hal yang kita harap dan bukti dari yang belum kita lihat (Ibrani 11:1), maka kelemahan dan keragu-raguan sirna karena di hadapan kita terbentang hal-hal ajaib yang bisa kita harap dan jangkau.

2.    Bertindak Dalam Iman.

Iman akan mati seperti tubuh tanpa roh, kalau tidak ada tindakan. Oleh sebab itu, pesan yang Tuhan berikan harus kita tindak lanjuti dengan tindakan-tindakan nyata (Yakobus 2:17)

3.    Berbicara Dengan Mulut Kita

Pesan yang kita dapatkan perlu kita ucapkan berulang-ulang sebagai proklamasi iman kita. Roma 10:10 berkata, dengan hati percaya dan mulut mengaku maka kita akan diselamatkan. Bilangan 14:28 bahkan berkata bahwa Tuhan akan melakukan apa yang umat-Nya katakan.

4.    Bertindak Dalam Iman Tanpa Henti

Sementara menunggu kenyataan dari apa yang kita harapkan, kita harus terus hidup dalam iman. Contoh konkrit tentang sikap pantang menyerah bisa kita teladani dari Abraham, dalam Roma 4:17-21. Walau harus menunggu janji Tuhan untuk menganugrahkan Iskak anaknya dengan Sarah selama 25 tahun dan dalam kondisi sudah lanjut usia dan rahim Sarah tertutup, dia tetap memuliakan Tuhan sehingga imannya menjadi kuat sebagai dampaknya.

BAHAN SHARING :

1.    Bagikan pesan-pesan Tuhan yang kita terima lewat berbagai cara dan cara kita meresponi.

2.    Sebelum mengalami ujian seperti Abraham, sharingkan gaya hidup kita sebagai orang yang mencintai firman, persekutuan, doa bersama dan pelayanan, dan kendala-kendalanya.
GBI Ponorogo
“ MENGUNGKAP RAHASIA UNTUK MEMPEROLEH KESEMBUHAN ”

Problem sakit entah secara tubuh atau jiwa dan solusinya diungkapkan dengan begitu manis dalam lagu “ Mukjizat masih ada ” yang ditulis oleh Pdt. Nico.” Sembuhkan sakitku, pulihkan jiwaku / mukjizat masih ada bagiku ”, demikianlah potongan lagu tersebut.
Sebelum Pdt. Nico dengan “ Healing movement crusade ” nya membuktikan kuasa Tuhan yang ajaib, dua ribu tahun lalu telah terbukti kuasa-Nya di nyatakan dalam kehidupan seorang perwira yang menolong hamba / pembantunya yang sakit lumpuh dalam kondisi parah dan tersiksa (Matius 8:5-13).
Dalam kisah tersebut diatas, terungkaplah rahasia untuk memperoleh pertolongan yang ajaib itu. Rahasia tersebut adalah 3. k.
1.    Kasih.
Walaupun yang sakit parah adalah hamba / pembantu, bukan rekan sejawat, saudara atau orang yang sederajat, kita melihat bahwa perwira tersebut menunjukkan kepedulian dan penghargaannya. Dalam abad modern ini, ada begitu banyak orang yang menganggap para pembantu adalah orang kelas bawah yang tidak perlu mendapatkan pertolongan. Tetapi perwira tersebut dengan penuh harapan datang kepada Yesus penyembuh ajaib itu. “ Biarlah kasih-Mu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat ”,demikianlah perintah Tuhan yang ditulis oleh Paulus dalam Filipi 4:5.
2.    Kerendahan Hati.
Kerendahan hati perwira tersebut di tunjukkan dalam sikapnya yang merasa tidak layak untuk menerima Yesus di rumahnya. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah sikap penundukan diri terhadap otoritas yang di taruh Tuhan diatasnya. Dia berkata “ Sebab aku sendiri seorang bawahan dan dibawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu : Pergi !, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi : Datang !, maka ia datang, atau pun kepada hambaku / pembantuku : Kerjakan ini !, maka ia mengerjakannya ”. Perwira tersebut sudah terbiasa dengan sikap menghargai atasannya (sikap tunduk) dan taat akan perintah (melakukan yang di perintahkan). Dari penyataan ini ada rahasia yang terungkap, sebelum kita menghargai dan taat kepada Tuhan, lakukan hal itu kepada otoritas kita yang kelihatan. Seperti orang tua, majikan, gembala, pemimpin Negara atau wali-wali yang di utusnya
(I Petrus 2:12,13,18. Baca !). Terungkap juga dalam I Petrus 5:5, betapa pentingnya penundukan diri itu. Perhatikan skema dibawah ini :
Para penatua/elders             Sesama        Tangan Allah yang kuat


  orang-orang muda               Setiap orang                       Setiap orang
Sikap rendah hati, pertama-tama ditunjukkan pada para “ penatua ” (kalau belum ada, adalah gembala), sesama, barulah kepada Allah. Hasilnya luar biasa, kita akan ditinggikan / di promosikan pada waktu Tuhan, dipulihkan pada saat kekuatiran melanda, dan menang dalam melawan / mengusir roh-roh jahat. Namun bila sikap sebaliknya yang kita miliki, yaitu congkak, Tuhan sendiri menentang kita.
3.    Kepercayaan / Iman.
Iman si  perwira ditunjukkan pada waktu dia berkata “ Katakan sepatah kata saja, maka hambaku itu akan sembuh ”. Betapa dahsyatnya kuasa perkataan / Firman Tuhan. Sekali Dia berkata, kita percayai dan lakukan perintah-Nya, jadilah seperti yang difirmankan-Nya. Bersyukurlah setiap orang yang menerima pesan Tuhan lewat berbagai cara seperti mimpi,suara Tuhan dalam hati atau di dengar telinga, atau nasihat orang lain. Percayai dan lakukanlah, maka keajaiban akan terjadi.
Ketiga hal diatas dipegang erat oleh si perwira dan si lumpuh yang parah mengalami keajaiban. Puji Tuhan!

BAHAN SHARING :
1.    Sharingkan kepedulian kita terhadap orang lain yang membutuhkan uluran tangan kita dan berbagai penyebab yang menjadikan kita memiliki sikap egois.
2.    Rencanakan usaha untuk membangun hubungan dengan otoritas kita (sebutkan !) dan meningkatkan sikap hormat dan taat kita.
3.    Bagikan pengalaman dalam menerima pesan Tuhan, mentaatinya, dan keajaiban yang kita terima.
GBI Ponorogo
Kasih karunia adalah suatu kesanggupan, kemampuan, kekuatan, kuasa yang diberikan kepada orang percaya untuk melakukan kehendak Tuhan
       
A.    Bagaimanakah kita bisa menerima kasih karunia Allah ?
a.    Saat kita mempelajari Firman Tuhan dan taat untuk melakukannya
b.    Saat kita mendengarkan berita injil
c.    Saat kita berdoa, berpuasa, memuji dan menyembah Tuhan

    Ibrani 4:16
“ Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri tahta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapatkan pertolongan kita pada waktunya.
    Ibrani 12:15
“ Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang
B.    Bagaimanakah kasih karunia Allah itu bekerja nyata dalam kehidupan orang percaya ?
    Baca : II Korintus 8:1-7
(contoh : jemaat makedonia)

1.    Selagi di cobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap (ayat 2)
    I Tesalonika 5:16
    Filipi 4:4-6
2.    Meskipun mereka sangat miskin namun mereka kaya dalam kemurahan (ayat 2b-3)
    II Korintus 8:7  Jemaat Makedonia kaya dalam iman, dalam perkataan, dalam pengetahuan, dalam kesungguhan untuk memberi dan dalam hal menabur / memberi ayat 8  Allah sanggup melimpahkan kasih karunia-Nya supaya .................................................
3.    Memberi diri mereka
a.    Kepada Allah
b.    Kepada Paulus / jadi rekan sekerja di ladang Tuhan
c.    Turut ambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus
4.    Penutup : Roma 12:11-14


BAHAN SHARING :

Bagikan pengalaman Anda dalam mengaplikasikan kasih karunia :
1.    Dalam penderitaan yang berat, tetap bersukacita
2.    Memberi dalam kekurangan
3.    Memberi diri kepada Tuhan
GBI Ponorogo
HIDUP DI PIMPIN OLEH ROH KUDUS DAN DI DALAM ROH KUDUS

Tiap kali berjalan-jalan pagi bersama teman-teman, saya selalu berusaha membawa Frico anjing “ tackle ” campuran saya dan mendemonstrasikan keahliannya mencari jejak. Pada saat Frico berjalan agak jauh mendahului saya, segera saya bersembunyi di satu tempat seperti gubug di persawahan. Tak lama kemudian, menyadari saya tidak bersama rombongan lagi, Frico berhenti, berbalik arah dan berusaha keras mencari saya dengan jalan mencium tanah sampai bertemu. Hanya dalam hitungan menit, Frico menemukan saya dan mengibaskan ekornya tanda sukacita.

Pada saat teman-teman saya kagum, saya berkata “ Ah, seandainya saja kita bersikap seperti Frico, terhadap Roh Kudus, perjalanan iman kita pasti akan sangat mengasikkan ! “ Sambil senyum-senyum, mereka dalam hati tentunya berkata “ yach .... kita kan cenderung maunya sendiri dan merasa mampu menjalani kehidupan ini dengan kekuatan sendiri ?! ”

Lain dengan kebanyakan orang kristen, Musa dalam Keluaran 33:14-18 menunjukkan sikap melekatnya kepada Tuhan. Dalam memimpin umat Israel dari Mesir menuju Kanaan, tiga hal yang dia lakukan

1.    Berjalan Bersama Dia.

“ Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, jangan menyuruh kami berangkat ” demikianlah permohonannya (ayat 15). Roh Kudus sudah dicurahkan sepuluh hari setelah Yesus naik ke Surga. Dialah yang tinggal di dalam kita dan menuntun kita dalam seluruh kebenaran. Ijinkan Dia terus memimpin kita tiap waktu. Kita benar-benar membutuhkan Dia.

2.    Berjalan Dalam Roh Kudus.

Bukan dengan kekuatan kita sendiri kita berjalan, namun dengan anugrah (kemampuan ilahi) / kasih karunia / kemurahan-Nya yang ajaib itu. Ketidak mampuan kita di ungkapkan secara gamblang oleh Paulus dalam Roma 7:18-26 yang berbunyi “ Sebab aku tahu .......................................... aku manusia celaka ! siapakah yang dapat melepaskan aku dari tubuh maut ini ? syukur kepada Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita ”. Berserahlah dan mintalah selalu anugrah kepada-Nya untuk mendapatkan pertolongan pada waktu membutuhkan (Ibrani 5:16)

3.    Berjalan Dalam Kemuliaan-Nya.

Bila kita dituntun dan hidup mengandalkan Roh Kudus-Nya, kita akan dibedakan dari orang-orang yang tidak mengenal Dia. Kemuliaan dalam semua wujudnya akan kita alami. Perlu ditekankan bahwa kemuliaan bukan hanya berarti perbuatan ajaib secara lahiriah seperti terbelahnya laut Kolsom, air yang keluar dari batu, tetapi juga yang tak kalah pentingnya adalah diberikannya kemampuan kepada kita untuk tidak memuaskan kedagingan kita ”. Hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti / memenuhi keinginan daging ”( Galatia 5: 16).

BAHAN SHARING :

1.    Bagaimanakah kita mempraktekkan hidup dituntun oleh Roh Kudus dan mengandalkan kasih karunia-Nya ? Berikan kesaksian.

2.    Bandingkan buah kedagingan dan buah Roh dalam Galatia 5:19-23 dan teruslah berusaha untuk hidup berkenan pada Tuhan.
GBI Ponorogo
HIDUP DI PIMPIN OLEH ROH KUDUS DAN DI DALAM ROH KUDUS

Tiap kali berjalan-jalan pagi bersama teman-teman, saya selalu berusaha membawa Frico anjing “ tackle ” campuran saya dan mendemonstrasikan keahliannya mencari jejak. Pada saat Frico berjalan agak jauh mendahului saya, segera saya bersembunyi di satu tempat seperti gubug di persawahan. Tak lama kemudian, menyadari saya tidak bersama rombongan lagi, Frico berhenti, berbalik arah dan berusaha keras mencari saya dengan jalan mencium tanah sampai bertemu. Hanya dalam hitungan menit, Frico menemukan saya dan mengibaskan ekornya tanda sukacita.

Pada saat teman-teman saya kagum, saya berkata “ Ah, seandainya saja kita bersikap seperti Frico, terhadap Roh Kudus, perjalanan iman kita pasti akan sangat mengasikkan ! “ Sambil senyum-senyum, mereka dalam hati tentunya berkata “ yach .... kita kan cenderung maunya sendiri dan merasa mampu menjalani kehidupan ini dengan kekuatan sendiri ?! ”

Lain dengan kebanyakan orang kristen, Musa dalam Keluaran 33:14-18 menunjukkan sikap melekatnya kepada Tuhan. Dalam memimpin umat Israel dari Mesir menuju Kanaan, tiga hal yang dia lakukan

1.    Berjalan Bersama Dia.

“ Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, jangan menyuruh kami berangkat ” demikianlah permohonannya (ayat 15). Roh Kudus sudah dicurahkan sepuluh hari setelah Yesus naik ke Surga. Dialah yang tinggal di dalam kita dan menuntun kita dalam seluruh kebenaran. Ijinkan Dia terus memimpin kita tiap waktu. Kita benar-benar membutuhkan Dia.

2.    Berjalan Dalam Roh Kudus.

Bukan dengan kekuatan kita sendiri kita berjalan, namun dengan anugrah (kemampuan ilahi) / kasih karunia / kemurahan-Nya yang ajaib itu. Ketidak mampuan kita di ungkapkan secara gamblang oleh Paulus dalam Roma 7:18-26 yang berbunyi “ Sebab aku tahu .......................................... aku manusia celaka ! siapakah yang dapat melepaskan aku dari tubuh maut ini ? syukur kepada Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita ”. Berserahlah dan mintalah selalu anugrah kepada-Nya untuk mendapatkan pertolongan pada waktu membutuhkan (Ibrani 5:16)

3.    Berjalan Dalam Kemuliaan-Nya.

Bila kita dituntun dan hidup mengandalkan Roh Kudus-Nya, kita akan dibedakan dari orang-orang yang tidak mengenal Dia. Kemuliaan dalam semua wujudnya akan kita alami. Perlu ditekankan bahwa kemuliaan bukan hanya berarti perbuatan ajaib secara lahiriah seperti terbelahnya laut Kolsom, air yang keluar dari batu, tetapi juga yang tak kalah pentingnya adalah diberikannya kemampuan kepada kita untuk tidak memuaskan kedagingan kita ”. Hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti / memenuhi keinginan daging ”( Galatia 5: 16).

BAHAN SHARING :

1.    Bagaimanakah kita mempraktekkan hidup dituntun oleh Roh Kudus dan mengandalkan kasih karunia-Nya ? Berikan kesaksian.

2.    Bandingkan buah kedagingan dan buah Roh dalam Galatia 5:19-23 dan teruslah berusaha untuk hidup berkenan pada Tuhan.
GBI Ponorogo
“ BERKAT NATAL BAGI YANG BERKENAN PADA ALLAH ”

Setelah mendengar isi berita Natal yang terdiri dari 4 hal yaitu kebebasan dari rasa takut, sukacita, keselamatan dan damai sejahtera, perlu kita memahami dan merenungkan hal-hal itu dan bertanya mengapa yang sering terjadi justru sebaliknya ? Banyak orang kristen masih mengalami ketakutan, keresahan, kebutuhan-kebutuhan tak terpenuhi, dan keresahan ? Jawabannya adalah karena hidup mereka tidak berkenan pada Tuhan. Bukankah dalam peristiwa yang terjadi dalam Lukas 2:8-14, ayat 14 berkata “ Kemuliaan di tempat maha tinggi dan damai sejahtera bagi orang yang BERKENAN pada-Nya ?! ”
Untuk menjadi orang yang berkenan dan memperoleh semua janji Tuhan diatas, Filipi 4:4-9 menjelaskan 4 hal yang harus dilakukan oleh orang Kristen

1.    BERSUKACITA SENANTIASA
Baik ada masalah atau tidak ada, kita harus bersukacita. Kita tidak berjalan dengan apa yang kita lihat dan rasakan tetapi berjalan dengan iman. Contoh yang bisa kita teladani adalah Paulus dan Silas yang menaikkan pujian pada tengah malam dalam kondisi terpenjara dan babak belur. Mereka tetap menyanyi dan penjara pun terbuka karena perbuatan tangan Allah yang ajaib.

2.    HIDUP DALAM KASIH
Kasih perlu diwujud nyatakan dalam tindakan nyata kepada semua orang. Tanpa tindakan dalam kasih dan kebenaran, iman akan mati (Yakobus 1:20)

3.    JANGAN KUATIR
Untuk menangkal kekuatiran, kita perlu menyatakan hasrat kita dengan doa, permintaan dengan ucapan syukur. Kesalahan banyak orang adalah pada saat kita sudah berdoa dan menaikkan permohonan, kita masih memikirkan persoalan kita dan bersungut-sungut. Namun bila kita percaya dan bersyukur, kita akan memperoleh apa yang kita inginkan. Ada kuasa yang besar dalam pengucapan syukur. BERSYUKURLAH SENANTIASA (I Tesalonika 5:18)

4.    BERPIKIR SECARA POSITIP
Bila kita menginginkan Allah sang Immanuel menyertai kita, hal-hal berikut perlu dipikirkan terus : semua yang benar, mulia, adil dan suci, manis dan sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan terpuji. Amsal 23:7 berkata manusia adalah sebagaimana yang dipikirkan dalam hatinya.
Bila ke kempat hal diatas kita pelajari, dengarkan dan terima kita lakukan, maka isi berita Natal yang kita rindukan bukan hanya isapan jempol belaka.

BAHAN SHARING :

1.    Bagikan kesaksian tentang 4 hal yang kita lakukan sebagai gaya hidup dan masuklah dalam doa bersama untuk menyongsong tahun 2012 yang penuh berkat.
GBI Ponorogo
HIDUP DI PIMPIN OLEH ROH KUDUS DAN DI DALAM ROH KUDUS

Tiap kali berjalan-jalan pagi bersama teman-teman, saya selalu berusaha membawa Frico anjing “ tackle ” campuran saya dan mendemonstrasikan keahliannya mencari jejak. Pada saat Frico berjalan agak jauh mendahului saya, segera saya bersembunyi di satu tempat seperti gubug di persawahan. Tak lama kemudian, menyadari saya tidak bersama rombongan lagi, Frico berhenti, berbalik arah dan berusaha keras mencari saya dengan jalan mencium tanah sampai bertemu. Hanya dalam hitungan menit, Frico menemukan saya dan mengibaskan ekornya tanda sukacita.

Pada saat teman-teman saya kagum, saya berkata “ Ah, seandainya saja kita bersikap seperti Frico, terhadap Roh Kudus, perjalanan iman kita pasti akan sangat mengasikkan ! “ Sambil senyum-senyum, mereka dalam hati tentunya berkata “ yach .... kita kan cenderung maunya sendiri dan merasa mampu menjalani kehidupan ini dengan kekuatan sendiri ?! ”

Lain dengan kebanyakan orang kristen, Musa dalam Keluaran 33:14-18 menunjukkan sikap melekatnya kepada Tuhan. Dalam memimpin umat Israel dari Mesir menuju Kanaan, tiga hal yang dia lakukan

1.    Berjalan Bersama Dia.

“ Jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, jangan menyuruh kami berangkat ” demikianlah permohonannya (ayat 15). Roh Kudus sudah dicurahkan sepuluh hari setelah Yesus naik ke Surga. Dialah yang tinggal di dalam kita dan menuntun kita dalam seluruh kebenaran. Ijinkan Dia terus memimpin kita tiap waktu. Kita benar-benar membutuhkan Dia.

2.    Berjalan Dalam Roh Kudus.

Bukan dengan kekuatan kita sendiri kita berjalan, namun dengan anugrah (kemampuan ilahi) / kasih karunia / kemurahan-Nya yang ajaib itu. Ketidak mampuan kita di ungkapkan secara gamblang oleh Paulus dalam Roma 7:18-26 yang berbunyi “ Sebab aku tahu .......................................... aku manusia celaka ! siapakah yang dapat melepaskan aku dari tubuh maut ini ? syukur kepada Allah oleh Yesus Kristus, Tuhan kita ”. Berserahlah dan mintalah selalu anugrah kepada-Nya untuk mendapatkan pertolongan pada waktu membutuhkan (Ibrani 5:16)

3.    Berjalan Dalam Kemuliaan-Nya.

Bila kita dituntun dan hidup mengandalkan Roh Kudus-Nya, kita akan dibedakan dari orang-orang yang tidak mengenal Dia. Kemuliaan dalam semua wujudnya akan kita alami. Perlu ditekankan bahwa kemuliaan bukan hanya berarti perbuatan ajaib secara lahiriah seperti terbelahnya laut Kolsom, air yang keluar dari batu, tetapi juga yang tak kalah pentingnya adalah diberikannya kemampuan kepada kita untuk tidak memuaskan kedagingan kita ”. Hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti / memenuhi keinginan daging ”( Galatia 5: 16).

BAHAN SHARING :

1.    Bagaimanakah kita mempraktekkan hidup dituntun oleh Roh Kudus dan mengandalkan kasih karunia-Nya ? Berikan kesaksian.

2.    Bandingkan buah kedagingan dan buah Roh dalam Galatia 5:19-23 dan teruslah berusaha untuk hidup berkenan pada Tuhan.
GBI Ponorogo
“ BERKAT NATAL BAGI YANG BERKENAN PADA ALLAH ”

Setelah mendengar isi berita Natal yang terdiri dari 4 hal yaitu kebebasan dari rasa takut, sukacita, keselamatan dan damai sejahtera, perlu kita memahami dan merenungkan hal-hal itu dan bertanya mengapa yang sering terjadi justru sebaliknya ? Banyak orang kristen masih mengalami ketakutan, keresahan, kebutuhan-kebutuhan tak terpenuhi, dan keresahan ? Jawabannya adalah karena hidup mereka tidak berkenan pada Tuhan. Bukankah dalam peristiwa yang terjadi dalam Lukas 2:8-14, ayat 14 berkata “ Kemuliaan di tempat maha tinggi dan damai sejahtera bagi orang yang BERKENAN pada-Nya ?! ”
Untuk menjadi orang yang berkenan dan memperoleh semua janji Tuhan diatas, Filipi 4:4-9 menjelaskan 4 hal yang harus dilakukan oleh orang Kristen

1.    BERSUKACITA SENANTIASA
Baik ada masalah atau tidak ada, kita harus bersukacita. Kita tidak berjalan dengan apa yang kita lihat dan rasakan tetapi berjalan dengan iman. Contoh yang bisa kita teladani adalah Paulus dan Silas yang menaikkan pujian pada tengah malam dalam kondisi terpenjara dan babak belur. Mereka tetap menyanyi dan penjara pun terbuka karena perbuatan tangan Allah yang ajaib.

2.    HIDUP DALAM KASIH
Kasih perlu diwujud nyatakan dalam tindakan nyata kepada semua orang. Tanpa tindakan dalam kasih dan kebenaran, iman akan mati (Yakobus 1:20)

3.    JANGAN KUATIR
Untuk menangkal kekuatiran, kita perlu menyatakan hasrat kita dengan doa, permintaan dengan ucapan syukur. Kesalahan banyak orang adalah pada saat kita sudah berdoa dan menaikkan permohonan, kita masih memikirkan persoalan kita dan bersungut-sungut. Namun bila kita percaya dan bersyukur, kita akan memperoleh apa yang kita inginkan. Ada kuasa yang besar dalam pengucapan syukur. BERSYUKURLAH SENANTIASA (I Tesalonika 5:18)

4.    BERPIKIR SECARA POSITIP
Bila kita menginginkan Allah sang Immanuel menyertai kita, hal-hal berikut perlu dipikirkan terus : semua yang benar, mulia, adil dan suci, manis dan sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan terpuji. Amsal 23:7 berkata manusia adalah sebagaimana yang dipikirkan dalam hatinya.
Bila ke kempat hal diatas kita pelajari, dengarkan dan terima kita lakukan, maka isi berita Natal yang kita rindukan bukan hanya isapan jempol belaka.

BAHAN SHARING :

1.    Bagikan kesaksian tentang 4 hal yang kita lakukan sebagai gaya hidup dan masuklah dalam doa bersama untuk menyongsong tahun 2012 yang penuh berkat.
GBI Ponorogo

“ SOBAT KRISTUS YANG DIBERKATI ”

Menjadi sobat Kristus Tuhan tidak bergantung pada kesukaan kita dalam menaikkan pujian tentang persahabatan antara manusia dan Dia atau kerinduan kita untuk menjadi sahabat-Nya. Sebab, Yesus sendiri berkata kita tidak lagi dianggap sebagai hamba tetapi sahabat asalkan perintahnya kita taati. Perintah-Nya adaah suapaya kita saling mengasihi seperti Dia mengasihi kita dan merelakan diri-Nya untuk mati di atas salib bagi dosa-dosa kita (Yohanes 15:9-17)
Untuk bisa saling mengasihi, Filipi 2:1-4, mengajarkan kepada kita untuk memperhatikan 3 hal sebagai berikut :

1.    Memiliki Sikap positif dalam berkomunikasi

Sebagai orang Kristen kita harus menyadari adanya hal-hal positif yang harus dilakukan dan dialami. Hal-hal tersebut adalah untuk memberikan nasihat pada sesame, memberikan penghiburan kasih, bersekutu dengan Roh Kudus, berbelas kasihan dan meningkatkan hubungan sampai ada kasih mesra.
2.    Memiliki Kesatuan Dan Tujuan
3.    Memiliki sikap menentang hal-hal negatif, yaitu ambisi pribadi, mencari puji-pujian yang sia-sia (sebab hanya Tuhan yang layak dipuji), menganggap orang lain tidak lebih baik dan mencari kepentingan  sendiri

Bila sikap saling mengasihi di antara kita ada sehingga terjadi kerukunan, maka 4 hal bisa kita peroleh :

1.    Sukacita Yesus ada dalam diri kita dan menjadi penuh
2.    Suara Bapa Surgawi akan kita dengar, karena kita sahabat-Nya
3.    Buah-buah kehidupan bermunculan karena kita di pilih dan di tentukan untuk itu
4.    Jawaban dari doa permintaan kita dapatkan

BAHAN SHARING :

1.    Peragakan dalam kelompok kecil seni komunikasi seperti yang diajarkan
2.    Seirama dengan meningkatnya kemajuan gereja kita, apa yang harus kita lakukan agar hubungan diantara anggota semakin akrab dan tentukan secara konkrit program untuk mempercantik gereja kita

GBI Ponorogo

“ MERUBAH KEGAGALAN MENJADI KEBERHASILAN ”

“ Apapun yang terjadi dalam hidupku ini, tak pernah ku ragukan kasih-Mu Tuhan. Lewat gunung yang tinggi dalam lembah yang curam, tak pernah kuragukan janji-Mu Tuhan, ” demikianlah bait lagu berjudul Kau Berfirman ” yang menarik untuk disimak. Mengapa ?Karena pada umumnya, orang kristen memiliki iman yang mantap pada saat segala sesuatu berjalan mulus. Namun pada saat mereka dilanda badai persoalan, jalan buntu, dan mengalami kegagalan, iman menjadi goyah, kasih dan janji Tuhan di ragukan.
Adakah solusi bagi kegagalan dan merubahnya menjadi keberhasilan, seperti pepatah yang mengatakan “ kegagalan adalah sukses yang tertunda, ” dan “ kegagalan adalah jalan menuju keberhasilan.” ? Mengapa tidak ?! Kisah dalam Lukas 5:1-11 memberikan pelajaran bagi kita. Kegagalan mutlak murid-murid Yesus dalam menjala ikan berubah drastis saat mereka mampu menerapkan prinsip 3 M

1.      Menyerahkan Apa Yang Kita Punya Pada Tuhan

Setelah kegagalannya, Petrus menyerahkan perahu sebagai sarana pekerjaannya kepada Yesus untuk tujuan ilahi, menyampaikan Firman kepada orang-orang pada waktu itu. Barangkali, pemilik perahu yang lain akan menolak mentah-mentah untuk dipakai Yesus dengan berbagai alasan. Kalau kita ingin merubah kegagalan kita, prinsip penyerahan ini harus diterapkan, dimulai dari penyerahan diri pribadi dan anggota-anggotanya (Roma 6:13) dan berlanjut pada apa yang kita miliki. Bandingkan dengan apa yang dilakukan oleh seorang anak kecil yang menyerahkan 5 ketul roti dan 2 ekor ikan kepada Yesus untuk diberkati dan menjadi berkat bagi orang lain.

2.      Mendengarkan Firman-Nya

Setelah menyampaikan Firman dalam perahu Petrus, Yesus memerintahkan Petrus untuk menebarkan jalanya di tempat yang dalam. Petrus mendengar perintah Yesus dengan penuh perhatian. Tempat yang dalam adalah tempat ikan-ikan besar bagi orang-orang dewasa untuk menjala, sedangkan tepi laut dan pantai adalah tempat untuk bermain-main bagi anak-anak kecil. Untuk memperoleh hal-hal besar dalam Kristus, perlu bagi kita untuk menjadi dewasa, siap untuk menjadi murid yang rela memikul salib (penderitaan), menyangkal diri dan mengikut Dia (Lukas 9:23). Paulus juga merindukan dirinya untuk mengenal Kristus, mengenal kuasa kebangkitan-Nya, menderita bersama Dia dan serupa dengan Dia dalam kematian-Nya (Filipi 3:10). Betapa dalamnya kehidupan Paulus dalam mengiring Kristus sehingga dia layak mengalami hal-hal besar dalam pelayanannya.

3.      Menaati Perintah Kristus

Walau sepanjang malam mereka sudah menjala ikan, dan perintah Kristus bertentangan dengan hukum alam (ikan keluar pada malam hari, sedangkan perintah-Nya pada pagi hari ), Petrus tetap taat melakukan perintah Yesus yang tidak masuk akal itu. Namun, hasilnya mengagumkan, banyak ikan yang mereka tangkap sampai-sampai jala yang dipakai koyak.
(Rev. Isaac Arief)

BAHAN SHARING :
                      
1.      Sharingkan beberapa jenis kegagalan dalam kehidupan kita.

2.      Apakah yang harus kita lakukan untuk meningkatkan penyerahan kita dan kedalaman kita dalam mengikut Kristus agar keberhasilan tercapai dan kegagalan teratasi ?
GBI Ponorogo

“ KERUKUNAN KELUARGA & KOMSEL KUNCI KUASA DAN BERKAT ”

Janji Tuhan berupa kuasa dan berkat akan diberikan kepada sebuah komunitas yang bersatu, baik dalam keluarga, kelompok sel atau yang lain, bisa kita pelajari dalam Mazmur 133:1-3.
Bila ada kesatuan/kerukunan, kuasa yang digambarkan sebagai minyak dan berkat lahiriah maupun rohaniah yang digambarkan sebagai embun akan turun. Bahkan, Tuhan berinisiatip untuk memerintahkan hal-hal tersebut.
Janji tersebut digenapi dalam kehidupan Para Rasul yang bersatu. Dalam Kisah Para Rasul 2:47, Tuhan menambahkan jiwa-jiwa dan tak ada yang berkekurangan. Dalam Kisah Para Rasul 4:29-31, mereka memiliki keberanian sebagai hasil doa yang sehati untuk menghadapi tekanan, ancaman dan keberanian untuk memberitakan injil.
Jalan menuju kesatuan / kerukunan akan tercapai bila ada nilai-nilai sebagai berikut :

1.     NILAI KEROHANIAN

Kerohanian firman Tuhan harus menjadi nilai utama, bukan uang, pekerjaan, kebudayaan atau yang lain. Ibadah, kasih, kedisiplinan contohnya harus diutamakan.

2.     NILAI KEKELUARGAAN

Didepan anak-anak, sebagai orang tua kita harus saling menghargai, karena pada waktu itulah nilai-nilai dikomunikasikan kepada mereka. Rumah tangga adalah tempat pertama anak-anak belajar.

3.     NILAI KARAKTER

Kecantikan di dalam jauh lebih penting dan berharga daripada yang diluar. Hal ini bisa di lihat dalam I Petrus 3:3-4 sebagai nasihat bagi kaum wanita. Perhiasan manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tentram, sangat berharga di mata Allah. Tetapi bukan berarti penampilan luar yang cantik, sederhana tidak perlu.

BAHAN SHARING :

1.     Bagikan pengalaman tentang kuasa dan berkat yang kita terima, pada saat kita hidup dalam kerukunan.

2.     Usaha apakah yang perlu kita lakukan untuk mengetrapkan ketiga nilai diatas dalam kehidupan keluarga dan komsel kita ?
GBI Ponorogo

“ RUT, PRIBADI YANG MEMPESONA ”
( RUT 1 - 3 )

Karena kelaparan yang melanda tanah Israel, di kisahkan seorang bernama Elimelekh dan Naomi, istrinya pergi ke daerah Moab. Disana mereka mengambil menantu untuk kedua anak-anak mereka, Mahlon dan Kilyon. Nama menantu mereka Orpa yang pertama dan Rut yang kedua.
Problem yang besar muncul pada saat Elimelekh meninggal dan kemudian disusul Mahlon dan Kilyon.
Pergumulan dalam kehidupan Rut berlanjut dan kita bisa belajar tentang ketangguhannya yang mempesona dalam beberapa hal di bawah ini :

1.      KESETIAANNYA

Rut yang artinya melekat tidak mau meninggalkan Naomi mertuanya, walau mertua lelaki, suami dan Orpa istri kakak iparnya berpisah dari mereka. Desakan-desakan Naomi tidak menggoyahkan dia untuk pergi dan dengan tegas dia berkata dalam fatsal 1:16-17 : “ Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang ….. Beginilah kiranya Tuhan menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut.”

2.      SIFAT-SIFATNYA

Pada saat mereka berdua kembali ke Betlehem, dalam kondisi tidak punya pekerjaan, Rut berinisiatif untuk bekerja pada seorang kaya raya bernama Boas (2:2). Sikap kerja kerasnya menarik perhatian Boas dan dari kata orang, berita tentang Rut disampaikan (2:5-7,11).

3.      KETAATANNYA

Menyadari bahwa Naomi adalah otoritasnya, dia mentaati nasihat-nasihat yang diberikan. Nasihat-nasihat yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan suami adalah penampilan yang menarik dengan cara mandi yang bersih, memakai wewangian dan pakaian yang bagus, dan pendekatan yang agresif (fatsal 3:3-4,9)

Ketiga hal diatas itulah yang menjadi faktor penentu perubahan besar yang terjadi dalam kehidupan Rut. Pada akhirnya, Rut menjadi istri Boas.

BAHAN SHARING :

1.      Rut adalah gambaran jemaat sebagai pengantin Kristus. Adakah hal-hal yang bisa membuat kita meninggalkan kepercayaan kita ?
2.      Inisiatif, kerja keras penampilan & agresivitas faktor penting dalam kehidupan kita. Bagikan pengalaman kita baik dalam bekerja, berkeluarga, berkomsel dan bergereja.

GBI Ponorogo
“ ADA YANG GRATIS, ADA YANG HARUS DIBAYAR “
(BUDI JATMIKO M.M.)

Di masyarakat kita, ada satu prinsip kehidupan, “ Kalau ada yang gratis, mengapa harus membayar !” tidaklah demikian, di dalam kita mengiring Kristus. Ada yang gratis, namun ada yang harus di bayar.
Yang gratis adalah keselamatan sebagai pemberian Cuma-cuma Kristus kepada kita setelah kita percaya bahwa Dia Tuhan yang mati, bangkit pada hari ke tiga dan membenarkan kita (Efesus 2:8-9).
Yang harus di bayar adalah yang diperintahkan oleh Yesus sendiri kepada jemaat Laodikia. Yang terletak di Asia kecil, sekarang Turki. Kota kaya penghasil kain wool dan obat mata yang di sebut bubuk Firgia, dan airnya melimpah.
Secara materi memang jemaat ini kaya, tetapi secara rohani Tuhan menegor mereka sebagai jemaat yang menyedihkan, malang, miskin, buta, telanjang. Keadaan mereka di gambarkan sebagai air yang suam-suam kuku, tidak dingin dan tidak panas. Akibatnya, mereka akan di muntahkan seperti kebanyakan orang di masyarakat yang belepotan dengan dosa dan berkompromi dengan dosa-dosa yang ada, begitulah jemaat Laodikia.
Bagaimanakah solusi terhadap keadaan yang beresiko tinggi ini ? Yesus lewat Yohanes meminta supaya jemaat ini membeli emas, pakaian putih dan minyak. Ada harga yang harus di bayar untuk di terima oleh Tuhan.

1.      EMAS

Emas adalah gambaran karakter Kristus yang harus kita milik. Seperti halnya emas akan menjadi murni lewat proses pembakaran, demikianlah lewat proses penderitaan, kita akan di murnikan. Contoh konkrit yang bisa dipelajari adalah kehidupan Yusuf yang siap menderita dengan merelakan dirinya untuk di benci kakak-kakaknya, di buang ke dalam sumur, di jual kepada pedagang Mesir, di goda istri Potifar dan lolos, di penjara bukan karena fitnah dan di lupakan orang yang di tolong. Jadi, harga yang harus di bayar adalah kesiapan kita mengalami proses penderitaan.

2.      PAKAIAN PUTIH

Pakaian putih adalah gambaran kesucian hidup supaya tidak kelihatan ketelanjangan kita yang memalukan. Kesucian bisa kita peroleh dengan memiliki gaya hidup seperti yang tertulis dalam Mazmur 1:1-3.

3.      MINYAK

Minyak berbicara tentang urapan/kuasa. Untuk mendapatkan kuasa dalam menghadapi tantangan yang ada baik masalah hidup, tekanan dan peperangan rohani, kita bisa meneladani Petrus dan teman-teman jemaatnya waktu ada dalam ancaman (Kisah Para Rasul 4:23-31). Mereka berteman, terbuka, berdoa sehati bersama dan mohon kuasa Tuhan untuk menyertai mereka dengan tanda-tanda ajaib, mukjizat dan keberanian. Hasilnya, mereka di lawat Tuhan dan mengalami goncangan secara lahiriah (bukan gempa bumi) dan di beri keberanian untuk memberitakan injil.
Sudahkah kita membayar harga dalam mengikut Kristus agar tidak di tolak dan di muntahkan ?

BAHAN SEL :

1.      Ceritakan tentang kondisi masyarakat kita yang memprihatinkan, yang barangkali ada kesamaannya dengan keadaan kita.
2.      Menyadari adanya tegoran keras yang di berikan oleh Tuhan agar kita tidak di muntahkan, bagaimanakah usaha kita dalam mengaplikasikan solusi yang ada ?
GBI Ponorogo
“ MULTIPLIKASI DALAM KEHIDUPAN ORANG KRISTEN ”

Multiplikasi atau pelipat gandaan adalah hal yang pasti orang senang mendengarkan dan mengalaminya. Yesus sendiri menghendaki setiap umat-Nya mengalaminya seperti yang dikatakan dalam Yohanes 15:2-39 setiap carang yang tidak berbuah akan dipotong dan yang mau berbuah banyak harus dibersihkan dan obat pembersihnya adalah Firman Tuhan. Dalam perumpamaan tentang penabur, Yesus berkata bahwa orang yang mengerti Firman Tuhan akan berbuah 30x,60x dan 100x lipat.
Secara Rohani, buah yang dihasilkan berawal dari apa yang disebut sebagai pertobatan. Yesus berkata, “ hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan ” (Matius 3:8). Kemudian buah ini diikuti oleh buah-buah yang lain seperti

- buah penginjilan (Kolose 1:6)
- buah ucapan bibir (Ibrani 13:15)
- buah pelayanan (Kolose 1:10)
- buah Roh (Galatia 5:22)

Perlu difahami dengan baik bahwa buah-buah yang kita hasilkan bukan dari daging tetapi karya Allah dalam bentuk pengampunan dan penyucian oleh darah Yesus (I Yohanes 1:7-9) dan berlanjut pada karya-Nya yang ajaib (Filipi 2:13). Hanya Dia yang mampu melakukan itu semua dan jangan andalkan kekuatan diri sendiri  yang hanya menghasilkan kefrustasian dan kesia-siaan.

Secara jasmani, Tuhan juga mengajarkan prinsip-prinsip untuk berlipat ganda, seperti yang terjadi dalam peristiwa mukjizat 5 ketul roti dan 2 ekor yang terkenal itu. Diawali dengan sikap berpikir dalam kerangka mukjizat dan berlanjut pada penyerahan dan sikap mau bekerja sama dengan sehati dalam berbagi dengan sesama (memberi) maka pelipat gandaan terjadi secara ajaib. Dalam peristiwa itu, kita bisa belajar bahwa pikiran manusiawi (memerintah Tuhan untuk menyuruh orang banyak pergi ke kampung-kampung membeli roti) dan sikap kikir bisa menjadi penghalang besar bagi terjadinya mukjizat.

BAHAN SHARING :

1.     Berikanlah contoh dalam pergaulan, buah yang pahit, dan masam apa yang sering kita rasakan dan lakukan, baik dalam perkataan, sikap dan perbuatan.

2.     Untuk berlipat ganda secara jasmani, prinsip-prinsip apakah yang bisa kita trapkan dari peristiwa 5 ketul rori dan 2 ekor ikan dan sebutkan beberapa hambatan yang ada.