GBI Ponorogo
      DalamI petrus 4 : 7 – 11 ada beberapa hal yang harus kita pahami bersama , sehubungan dengan kehidupan orang percaya di hari – hari terakhir ini . “ Kesudahan segala sesuatu sudah dekat “ . Ayat ini berbicara tentang akhir zaman yang sudah diambang pintu . Jika demikian keadaanya  apa yang harus dilakukan oleh orang percaya ?

I. Dapat menguasai diri / mengendalikan diri ( ayat 7b ) , mengapa kita harus menguasai diri / mengendalikan diri ?
       -  Agar kita bisa menjadi tenang ( ayat 7c ) Ketenangan hanya kita peroleh pada saat kita membina hubungan yang intim dengan Tuhan melalui pembacaan, perenungan Firman Tuhan, doa, persekutuan dengan sesama dan pelayanan (Mazmur 62:2 ).
       -   Dan dapat ber berdoa ( ayat 7 d ) .

            Biasanya kita berdoa supaya hati kita tenang , tetapi Firman Tuhan berkata , “ kuasailah dirimu dan jadilah terang , supaya kamu dapat berdoa “ .

II. Kasihilah dengan sungguh – sungguh ( ayat 8 – 9 ) .
            Dalam ayat diatas dikatakan  “ tetapi yang terutama kasihilah sungguh-sungguh seorang dengan yang lain , mengapa ?
-          Karena kasih menutupi banyak sekali dosa ( ayat 8b ).
-          Dan dengan satu syarat kita mengasihi dengan tidak bersungut-sungut contoh : ketika kita memberi tumpangan pada orang lain .

III Melayani sesuai dengan karunia kita ( ayat 10 -11 )
-          Melayani sesuai dengan karunia kita ( ayat 10 )
-          Berbicara sesuai dengan karunia ( ayat 11a )
-          Melayani dengan hikmat dan Anugrah Allah ( ayat 11b )
Semuanya kita lakukan dengan tujuan supaya nama Allah dimuliakan dalam segala sesuatu didalam Yesus Kristus.
Bahan Sharing :

Setelah kita membaca artikel diatas sikap kongkrit apakah yang harus kita lakukan ? 
GBI Ponorogo
Bila kita mempelajari kisah tentang Yusuf , kita akan memahami rahasia kesuksesan dalam kehidupan-nya. Rahasia kesuksesan seseorang bukan terletak pada potensi , kekayaan , pengalaman , pengetahuan tanpa rasa takut akan Tuhan , namun pada karakter yang terbina sejak kecil dalam keluarga yang mengenal Yesus Tuhan .
          Dalam kejadian 37 : 39 – 40 kita mempelajari dan memahami bahwa Yusuf berhasil karena 3 hal  :
1. Sikap hormat pada orangtuanya . Sikap hormat Yusuf ditunjukkan pada waktu dia disuruh oleh ayahnya untuk menjumpai kakak – kakak yang membencinya , dia berkata “ ya bapa “ dan melaksanakan perintah itu . Dalam Ibrani 13 : 17 ( BACA! ) kita diperintahkan untuk taat pada para pemimpin dan tunduk ( rasa hormat ) kepada mereka , karena Allah ; kepada otoritas kita ; dan dalam I Petrus 5 : 5 orang-orang muda diperintahkan untuk tunduk pada orang – orang tua / penatua dan sesama agar dikasihi oleh Allah.

2. Sikap bisa dipercaya . Sejak umur 17 tahun Yusuf biasa bertanggung jawab untuk menggembalakan kambing – domba ( Kejadian 37 : 2 BACA! ) . Dalam kejadian39 : 1 – 9 , Yusuf bertanggungjawab untuk melaksanakan semua tugas yang diberikan tuannya dengan penuh rasatanggungjawab,namun dia tidak mau melanggar apa yang bukan menjadi haknya dengan menanggapi rayuan Ibu Potifar . Hal itu juga tidak dilakukan kaerena ia memahami apabila ia melanggar hal itu adalah perbuatan dosa yang sangat besar  .

3. Tahan dalam proses penderitaan untuk mencapai impian / visinya . ( Kejadian 37 – 40 ) untuk mewujudkan mimpi – mimpinya , Yusuf harus menjalani proses penderitaan . Dia mengalami berbagai penderitaan seperti :
- dibenci kakak – kakaknya ( 37 : 4,8 )
- dibuang ke sumur ( 24 )
- dijual sebagai budak ( 28 )
- digoda istri Potifar dan difitnah ( 39 : 7,20 ) sehingga masuk penjara
- dilupakan orang( 40 : 23 ).

          Berapa banyakkah orang – orang yang menyadari bahwa mereka harus menjalani proses penderitaan untuk menjadikan visi menjadi kenyataan ? .

Bahan Sharing :

Berdasarkan ketiga hal diatas , apakah yang perlu dibenahi dalam hidup kita agar Visi yang Tuhan berikan menjadi kenyataan yang pasti ? .
GBI Ponorogo
 MINGGU 5 OKTOBER 2014
( Keluaran 17:8-16 )

            Kita harus menyadari bahwa dalam menjalani kehidupan dalam dunia ini kita diperhadapkan pada peperangan dan pergumulan melawan iblis dan roh – roh jahat ( Efesus 6 : 12 ) , diri sendiri ( Roma 7 : 23 ) dan beragam persoalan .
            Untuk bisa menjadi pemenang , kita bisa belajar dari peperangan bangsa Israel melawan bangsa Amalek yang tercatat dalam Keluaran 17 : 8 – 16 .
            Tiga hal yang harus diperhatikan baik – baik dan dilakukan :
1. Doa . Sebagai pemipin , pada saat Musa mengangkat tangan , kuatlah bangsa Israel , sedangkan kalau tangan-nya turun , kuatlah orang Amalek.
                        Doa secara pribadi amatlah penting bagi para pemimpin,termasuk dalam kelompok sel. Pada saat Musa kelelahan, Harun dan Hur menopang dan doa sepakat mereka berkuasa. Matius 18:19 berkata, apapun yang kita sepakati bersama dalam doa kepada Bapa didalam nama Yesus Kristus akan dikabulkan.
2.Pemahaman tentang keadaan orang lain . Sebagai manusia , Musa bisa lelah . Pada saat  itulah orang – orang disekitarnya menaruh batu agar Musa duduk . Memahami keadaan seseorang bukan berarti kita harus bertoleransi tanpa memberi solusi . Suatu contoh , bila anak – anak remaja bisa berkomsel pada hari sabtu , maka PKS “ Yosua “ harus diajak bicara untuk memahami keadaan ini dan mendukung mereka membentuk kelompok sel sendiri denagn pemimpin yang baru . Toleransi bisa dilakukan dengan membiarkan mereka untuk tidak berkomsel karena padatnya acara sekolah.
Mereka  dibiarkan untuk mempunyai lebih banyak waktu berkumpul bersama keluarga.
3. Kerjasama dengan orang – orang pilihan . Sementara Musa , Harun dan Hur berdoa di  atas gunung  Yosua diperintahkan untuk memilih orang – orang yang ikut berperang . Berbicara tentang orang – orang pilihan , kisah Musa yang diberi nasihat oleh Jitro mertuanya untuk memilih para pemimpin ( Keluaran 18 : 20 ) . Mereka adalah orang – orang yang :
Ø  Memahami Firman dan melakukannya 
Ø   Cakap           
Ø   Takut akan Tuhan
Ø   Benci pada pengejaran suap / ketamakan   ( NKJV ).
             Kisah yang lain tentang kriteria orang – orang pilihan bisa kita lihat pada waktu orang Israel berperang melawan orang – orang Median , yang tercatat dalam hakim – hakim  7 : 3 – 7 . Dari 32000 orang, yang disuruh pulang 22000, karena mereka takut. Dari 10.000 disaring menjadi hanya 300 orang ( 3 % saja ) karena mereka minum air seperti anjing (“ngokop“ ). Mereka tidak berhati-hati dan tidak tahu tata-krama. Jadi yang menjadi orang-orang pilihan haruslah orang yang berani,berhati-hati dan tahu sopan santun. 
Bila hal – hal diatas kita lakukan , kemenangan dalam peperangan adalah suatu jaminan.

Bahan Sharing :

Sharingkan pergumulan dalam kehidupan kita dan cara mengaplikasikan ketiga hal diatas  dengan menolak semua jenis kompromi dan toleransi yang negatif.