GBI Ponorogo


“ KASIH TUHAN ”

Berbicara tentang kasih Tuhan, banyak orang menceritakan bagaimana Tuhan menolong dan memenuhi kebutuhan orang secara lahiriah. Hal tersebut tidak salah, karena memang Tuhan menyatakan kasih-Nya seperti yang kita lihat dalam peristiwa-peristiwa berikut

1.  Wanita pendarahan 12 tahun yang disembuhkan (Matius 9:21,22)
2.  Orang gila yang dirasuk roh-roh jahat di Gerasa disembuhkan (Matius 8:36)
3.  Orang mati dibangkitkan (Lukas 8:45-55)
4.  Mukjizat dari 5 ketul roti dan 2 ekor ikan yang memenuhi kebutuhan lebih dari   5000 orang (Yohanes 6:1-12)
5.  Penyelamat dari setiap usaha jahat manusia terhadap Paulus (II Timotius 4:18)
Namun, perlu disadari sedalam-dalamnya bahwa wujud kasih terbesar adalah pengorbanan Yesus di atas kayu salib yang harus senantiasa kita ingat, seperti yang dilakukan Para Rasul pada saat mereka tekun dan sehati menikmati pemecahan roti / perjamuan kudus (Kisah Para Rasul 2:46,I Korintus 11:23-26)
Bisa dibayangkan betapa senang hati Tuhan bila, melihat jemaat-Nya selalu mengingat dan bersyukur tentang pengorbanan-Nya dan mempercayai pemeliharaan dan penyertaan-Nya.


BAHAN SHARING :

1.      Kebutuhan apakah yang perlu kita sampaikan kepada Tuhan, sumber berkat itu ?

2.      Gambarkan jenis-jenis penderitaan yang dialami Yesus sebagai wujud kasih-Nya yang terbesar untuk menyelamatkan kita.

3.      Tutup acara komsel dengan menyanyikan lagu tentang kasih Tuhan dan doa bersama.
GBI Ponorogo





“ IMAN YANG TANGGUH “

I.      INTRODUKSI

Seorang karateka akan dianggap tangguh, kalau sesudah menghadapi tantangan, dia berhasil mengalahkannya. Tantangan bukan untuk dihindari tapi harus dihadapi agar membuat kita semakin tangguh.

II.      7 JENIS TANTANGAN BISA KITA PELAJARI DALAM KISAH-KISAH BERIKUT

1.     Tantangan ekonomi dalam kehidupan

- wanita Kanaan / Serofenisia yang habis hartanya (Markus 5:25-34)
- Ayub yang ludes hartanya (Ayub 1:16-17)

2.     Tantangan fisik dalam kehidupan

Ayub yang menderita penyakit kulit (Ayub 2:7-8)

3.     Tantangan kehilangan keluarga dalam

kehidupan Ayub (Ayub 1:18-19)

4.     Tantangan berupa ancaman yang dialami oleh Petrus dan Yohanes dari pihak orang-orang Yahudi ( Kisah Para Rasul 4 )

5.     Tantangan dari orang-orang disekitar kita dalam kehidupan

- Ayub yang justru di dapatkan dari istrinya sendiri (Ayub 2:9)
- Bartimeus yang mendapatkan tekanan dari murid-murid Yesus sendiri   
  (Markus 10:46,48,52)

6.     Tantangan dari orang-orang yang menyeret kita dalam perdebatan seperti yang dialami oleh Ayub dari teman-temannya sendiri, Elifas (Ayub 4&5), Bildad (Ayub 8) dan Zofar (Ayub 11)

7.     Tantangan penolakan seperti yang dialami wanita Serofenisia / Kanaan yang didiamkan, di tolak dan di hina dengan kata-kata yang tajam oleh Yesus sendiri ( Matius 15:21-28)

III.      PENUTUP

Apapun yang kita alami, entah itu penyakit, kelaparan, ancaman, bahkan kematian sekalipun, hal-hal itu tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah (Roma 8:37-39)

BAHAN SHARING :

1.     Dari ke 7 tantangan diatas, tantangan apakah yang pernah kita alami dan bagikan pengalaman untuk menghadapinya dan solusi yang kita peroleh.

Menyadari bahwa untuk memperoleh iman yang tangguh kita harus melewati proses tantangan, bagaimanakah pandangan dan sikap kita ?
GBI Ponorogo

“ PERTUMBUHAN GEREJA SISTEM KELOMPOK SEL ”

Banyak bukti menunjukkan bahwa gereja yang menerapkan sistem kelompok sel secara benar bertumbuh pesat. Di Indonesia, G.B.I. Keluarga Allah Solo memiliki anggota + 30.000 dengan banyak komsel, demikian pula gereja “ ABBA LOVE ” Jakarta. Diluar negeri, gereja di Korea Selatan yang di gembalakan Pdt. Cho Yong Gie memiliki + 700.000 anggota dengan 23.000 komsel, dan di Colombia, Pdt Cesar Castilanos yang awalnya hanya mempunyai 8 anggota, sekarang punya sekitar 150.000 anggota dengan ribuan komsel.
Walau ada sanggahan yang mengatakan bahwa sistem komsel hanya bisa di terapkan di gereja besar dan daerah tertentu, gereja Pentakosta di Indonesia Batu dan G.U.P. desa Karang Sari Ngawi mematahkan sanggahan itu. Menurut data, G.U.P. Karang Sari Ngawi punya sekitar 800 anggota dengan + 70 komsel.
Untuk mengkaji kebenaran sistem ini, kita bisa melihat faktor-faktor pertumbuhan gereja sesuai dengan yang di berikan Alkitab, mengenai gereja mula-mula yang tercatat dalam Kisah Para Rasul 2:41-47, setelah mereka mendengarkan Injil dan di baptis.
Faktor-faktor tersebut adalah A7

1.      Adanya Ketekunan ( kegiatan yang di lakukan terus menerus) dalam mempelajari firman
     Mengingat banyak buku panduan yang menyajikan ajaran dasar yang tidak 
     lengkap dan lebih menekankan pada topik-topik populer, maka perlu di
     pikirkan panduan yang mensinergikan keduanya.
2.      Adanya ketekunan dalam persekutuan. Persekutuan mengandung pemahaman seringnya berkumpul anggota-anggota dan tingginya kwalitas hubungan mereka.
3.      Adanya ketekunan dalam melaksanakan pemecahan roti (Perjamuan Kudus). Mereka secara bergilir mengadakan sakramen ini dari rumah kerumah.
4.      Adanya ketekunan dalam doa
5.      Adanya pelayanan yang disertai dengan tanda-tanda ajaib dan mukjizat. Program 1-2-1 nampaknya perlu diterapkan untuk memenangkan jiwa-jiwa bagi Kristus (1-2-1 = 1 jiwa memenangkan 2 orang dalam 1 tahun). Dengungkan terus menerus dan praktekkan pelayanan tanpa takut salah.
6.      Adanya kegiatan sosial. Yang berkekurangan di pedulikan dan puncaknya, harta mereka menjadi milik bersama.
7.      Adanya ketekunan dalam kesehatian dalam bersekutu di gereja (pada zaman rasul-rasul, mereka berkumpul setiap hari), dan di rumah-rumah secara bergilir dengan kegiatan makan bersama dan menaikkan pujian bagi Allah. Perlu di catat, mereka makan dengan hati gembira dan tulus (jujur dan hati yang bersih)
Hasilnya, bila faktor-faktor di atas di terapkan, pertumbuhan gereja secara kwantitas dan kwalitas akan nyata, di manapun sebuah gereja berada.

BAHAN SHARING :

1.      Dalam mengikuti gerakan pertumbuhan gereja dengan sistem kelompok sel, apakah yang perlu di tingkatkan oleh setiap anggota dalam setiap faktor yang ada ?
2.      Buatlah pantun dan yel-yel untuk mendukung gerakan pertumbuhan gereja, dan berdoalah.
GBI Ponorogo

GBI Ponorogo

“ KETURUNAN YANG PERKASA DAN DIBERKATI ”

Berbagai macam usaha orang tua dilakukan untuk membuat anak-anaknya meraih masa depan yang cerah, seperti mengkursuskan mereka ke lembaga-lembaga kursus seperti Kumon, Sempoa, Prima Gama ; menyekolahkan mereka ke sekolah-sekolah populer di luar kota seperti “ Wa Ing, Dempo, Stella Duce, De Britto dan lain sebagainya, bahkan secara sembrono mengikut sertakan mereka dalam seminar atau training yang bertentangan dengan Firman Tuhan tanpa berkonsultasi lebih dahulu pada gembala sidang.
Sejauh tidak bertentangan dengan kebenaran dan dalam tuntunan Roh Kudus, hal-hal diatas baik-baik saja. Namun yang jelas, usaha diatas tidak menjamin adanya keberhasilan. Hanya Firman Tuhan yang memberikan jaminan pasti untuk membuat generasi berikutnya meraih sukses.
Berdasarkan Mazmur 112 : 1 – 2, ada 2 hal yang perlu dilakukan orang tua :

1.    MEMILIKI SIKAP TAKUT ANAK TUHAN.

Takut akan Tuhan, dalam Amsal Solaiman 8 :13 di definisikan sebagai sikap membenci kejahatan dalam arti membenci kesombongan dan sikap menyombongkan diri, tingkah laku yang jahat (Markus 7:21-23) dan mulut yang jahat ( menipu, bergosip, porno dan lain-lain ) dan menentang ( “ perverse mouth ” )

2.    MENCINTAI FIRMAN DENGAN SANGAT ( DELIGHTS GREATLY )

Untuk bisa melakukan hal ini di perlukan hal-hal sebagai berikut :

a.    Lahir baru ( Yohanes 3 : 5 ).

Orang yang lahir selalu mencari air susu ibu secara otomatis, sebagai gambaran Firman Tuhan.

b.    Memiliki gaya hidup sebagai orang yang bersaat teduh .

Berkomunikasi dengan Tuhan dalam doa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan

c.    Mengikuti pelatihan-pelatihan Alkitab yang ada

d.    Dengan anugerah Tuhan, Firman Tuhan harus dilakukan dan selanjutnya secara berulang-ulang diajarkan pada anak-anak ( Ezra 7 : 10 ; Ulangan 6 : 6 – 9 ) – Isaac Arief

BAHAN SHARING :

1.    Diskusikan sikap yang bertentangan dengan hal takut akan Tuhan seperti yang diuraikan diatas.

2.    Usaha apakah yang perlu dilakukan untuk memiliki gaya hidup sebagai orang yang SANGAT MENCINTAI FIRMAN TUHAN  dan kendala-kendalanya.
GBI Ponorogo
“ IMAN YANG MEMINDAHKAN GUNUNG ”

Betapa dahsyatnya kuasa iman bisa kita lihat dari kisah tentang mengeringnya pohon ara yang di kutuk Yesus pada saat pohon tersebut tidak ada buahnya. Melihat peristiwa itu, murid-murid Yesus terkesima dan Yesus menjelaskan beberapa hal yang harus di miliki berkaitan dengan iman (Markus 11:20-26).

1.  MEMILIKI IMAN DAN TINDAKAN.

Untuk memiliki iman kita harus memahami proses terjadinya iman itu dengan cara mendengar firman. Kata firman dalam kitab Roma 10:17 adalah “Rhema” (bahasa Yunani) yang artinya perkataan Allah yang diucapkan-Nya sendiri, sesuai dengan keadaan yang sedang kita alami. Rhema merupakan sebagian dari Logos atau firman yang bersifat menyeluruh dan di sampaikan kepada kita. Paulus dalam II Korintus 3:6 menjelaskan bahwa tanpa Roh Kudus tidak mungkin ada “Rhema,” : “ Hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh Kudus menghidupkan” Oleh sebab itu kita perlu melibatkan Roh Kudus maha guru setiap saat agar kita memperoleh Rhema yang menimbulkan iman dan taat untuk melakukan yang di firmankan-Nya. 

2.      MENGATAKAN KEPADA GUNUNG PERSOALAN.

Dalam melakukan firman-Nya, seringkali ada hambatan-hambatan dalam berbagai wujudnya yang di gambarkan sebagai gunung. Dalam mulut kita ada kuasa untuk mengusir roh-roh jahat dalam nama Yesus, dalam kuasa darah-Nya dan dalam kuasa firman-Nya seperti yang di lakukan waktu Yesus ada dalam pencobaan di padang gurun. Ayat-ayat firman Tuhan yang kita dengar, renungkan dan hafalkan dan perkatakan (termasuk menyanyikannya) menjadi senjata ampuh waktu kita mengucapkannya sehingga membuat iman kita tetap teguh tak tergoncangkan.

3.      MEMILIKI HATI YANG MENGAMPUNI.

Perkataan kita akan berkuasa dan permintaan kita pada Tuhan dalam doa akan terjawab asalkan hati kita bersih dari sikap tidak mengampuni seperti yang di ajarkan Yesus dalam doa “ Bapa Kami” dan bersih dari hal-hal yang jahat (Efesus 4:20-32)

Bila ketiga hal di atas kita pahami dan terapkan dalam kehidupan ini, hal-hal besar akan terjadi. Gunung di singkirkan dan mukjizat akan datang !

BAHAN SHARING :  

1. Mengingat pentingnya Rhema (firman yang di ucapkan Roh Kudus kepada kita), usaha apakah yang kita tempuh untuk mendapatkannya ? (Roma 10:17, Efesus 4:20-32, Markus 11:25-26)

2.  Gunung persoalan apakah yang kita hadapi dan apa yang harus kita lakukan, untuk menjadikan iman Anda menjadi kenyataan ? Berikan kesaksian !
GBI Ponorogo
UMAT YANG LAYAK DAN BERKENAN KEPADA TUHAN

Hari ini kita memasuki minggu terakhir dari bulan Januari 2011, berarti masih ada sebelas bulan waktu yang akan kita lewati di tahun ini. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi selama sebelas bulan tersebut. Yang pasti jika kita memperhatikan keadaaan di Indonesia bahkan di seluruh dunia, kita jadi berpikir apakah Tuhan akan segera datang untuk yang kedua kalinya. Sementara itu, kecenderungan manusia bukan kearah yang lebih taat kepada Tuhan, justru sebaliknya semakin bertambah jahat dan semakin nekad.
Di dalam Kolose 1: 9-12 Rasul Paulus memberikan pedoman bagaimana kita harus menjalani hidup yang layak dan berkenan pada Tuhan menjelang kedatangan-Nya. Ada 4 hal yang harus dikerjakan :

1.      BERBUAH LEBAT UNTUK KEMULIAAN TUHAN

Buah adalah hasil atau dampak dari iman kepada Tuhan Yesus yang berujud perbuatan nyata yang dapat dilihat dan dinikmati baik oleh diri sendiri maupun orang lain.

- Buah pertobatan : berupa karakter yang diubahkan (Matius 3:8)
- Buah penginjilan (Kolose 1:6), buah Roh (Galatia 5:22-23) dan lain-lain

2.      SENANTIASA BERTUMBUH DALAM PENGENALAN AKAN KRISTUS

Kekristenan bukan diukur berapa lama menjadi orang kristen dan bukan juga berapa banyak jam ibadah yang dikunjungi, melainkan seberapa dalam kita mengenal pribadi Kristus yang menjadi Tuhan dan Juruselamat kita. Hal ini akan terwujud apabila kita dapat mengaplikasikan setiap Firman yang kita dengar dan renungkan dalam perbuatan nyata dalam hidup kita. Lagi-lagi pedoman 4M apa sudah dan masih dipegang?! (Mazmur 1:1-3)

3.     DIKUATKAN DALAM SEGALA KEKUATAN OLEH KUASA KEMULIAAN-NYA

Tuhan tidak pernah berjanji bahwa kalau kita ikut Tuhan dan setia tidak akan mengalami masalah dan persoalan hidup. Yang Tuhan janjikan adalah Tuhan akan memampukan dan memberikan kemenangan kepada kita jika senantiasa berjalan bersama Dia. Di dalam setiap  pencobaan Tuhan Yesus akan :

- Memberi daya tahan untuk setia dan sabar dalam mengiring Yesus
 ( Efesus 3:20)
- Memberi damai dan sukacita dalam menjalani kehidupan Kristen (Filipi 4:8)
- Memberi kemenangan atas pelbagai macam pencobaan (I Korintus 10:13)

4.      HIDUP PENUH DENGAN UCAPAN SYUKUR

Ada banyak hal dalam hidup kita yang dapat merampas sukacita sehingga kita tidak dapat mengucap syukur, meskipun kita tahu bahwa kita harus mengucap syukur senantiasa dan bahkan mengerti bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengasihi Dia. Sebagai orang percaya kita harus mengucap syukur senantiasa karena :

a.      Kita dilayakkan untuk menerima warisan Ilahi dalam kerajaan terang
b.     Kita telah di pindahkan oleh Yesus dari kuasa kegelapan dan masuk kedalam kerajaan AnakNya yang kekasih
c.      Menerima penebusan melalui pengampunan dosa

Dengan demikian, bagi orang percaya perbuatan baik yang dilakukan bukanlah untuk mendapatkan tiket untuk masuk sorga melainkan karena kesadaran bahwa dirinya sudah masuk sorga, dank arena itulah ia berbuat baik.


Bahan Sharing :

  1. Buah apakah yang sudah kita hasilkan ?
  2. Bagaimana cara kita mengabarkan semangat 4 M ?
  3. Sampaikan kesaksian tentang kekuatan yang Roh Kudus berikan pada masa kesesakan dan kuasa pengucapan syukur.

“ Awali Komsel Dengan Yel-yel Kelompok ”

Contoh Yel-yel !

“ Semangat ! ”
“ Antusias ! ”
“ Antusias ! ”
“ Semangat !
GBI Ponorogo
YESUS, YANG TERUTAMA DALAM HIDUP

Mengutamakan Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat adalah hal penting dan kunci untuk menjadi alat ditangan-Nya (Yohanes 20:1-18).
Contoh konkrit bisa kita lihat dalam kehidupan seorang bernama Maria Magdalena, mantan seorang tunasusila yang dari dia diusir 7 roh jahat. Dia terikat dan tercela, namun dibebaskan dan menjadi berharga setelah dijamah oleh tangan yang berlubang paku (Lukas 7:37;8:2).
Setelah kematian Yesus, Maria melakukan hal-hal yang membuat dia menjadi orang pertama kepada siapa Yesus menampakkan diri, dan dia dijadikan alat pembawa berita tentang kebangkitan-Nya.
Inilah yang Maria lakukan :

1.     Maria pergi ke kubur Yesus pagi-pagi benar (ayat 1)
2.     Maria menunjukkan kasih yang sangat besar kepada Yesus dengan sikap hatinya

- Dia sabar menunggu, sementara murid-murid Yesus pulang dan menangis
  (ayat 11)
- Dia menanyakan kepada para malaikat dan Tuhan yang dianggap penjaga
  taman    
  dimana Yesus berada supaya dia bisa mengambilnya (ayat 13-14)
3.     Maria menunjukkan kepekaan-Nya. Pada waktu Yesus memanggil dia, langsung dia menjawab, “ Rabuni ” yang artinya guru. Dia tidak lupa suara gembala Agungnya (ayat 16)
4.     Maria menunjukkan imannya dengan menyatakan bahwa dia telah melihat Tuhan dan percaya apa yang telah dia dengar (ayat 18)

Sebagai tambahan yang menunjukkan sikap terpuji Maria terhadap sang guru, kita bisa melihat pada waktu dia berada di rumah Simon, orang Farisi (Lukas 7:38,44,46). Yang dilakukan adalah berdiri dibelakang Yesus dengan menangis, membasuh kaki-Nya dengan air mata dan menyeka dengan rambutnya. Kemudian ia mencium kaki-Nya dan mengurapi-Nya dengan minyak wangi. Kasih Maria yang besar sudah di nyatakan sebelum kematian dan kebangkitan Yesus

BAHAN SHARING :

1.     Bagaimanakah cara mengaplikasikan sikap-sikap Maria yang kita teladani dalam kehidupan sehari-hari ?
GBI Ponorogo

ABIGAIL, PENOLONG YANG TANGGUH
I SAMUEL 25 : 1 - 42

Menghadapi tantangan dari luar seperti gejolak alam yang ganas, dekadensi moral, krisis ekonomi, kejahatan yang semakin meningkat, tidaklah mudah. Namun yang tidak kalah sukarnya adalah menghadapi tantangan dari dalam, seperti, yang dialami oleh Abigail dalam keluarganya.
Suaminya, walau seorang konglomerat, bernama Nabal, dikenal sebagai orang yang jahat, kasar, bejad, suka memaki, suka mabuk dan bebal alias tidak bisa diajak omong.
Persoalan menjadi rumit pada waktu terjadi konflik antara Nabal dengan Daud. Daud sebagai penjaga kawanan ternak milik Nabal merasa terlecehkan. Pada suatu saat dia membutuhkan makanan dari Nabal, namun jawab Nabal “ Siapa Daud itu ?” dan lain sebagainya. Karena pernyataan-pernyataan yang menusuk hati Daud, dia berniat untuk melakukan pembalasan keji dengan menumpas semua laki-laki dari pihak Nabal.
Melihat kondisi yang mengerikan itulah, muncul tokoh Abigail. Tindakan, sikap dan tutur katanya membuat kita menyimpulkan bahwa dia adalah penolong yang tangguh.
Hal-hal dibawah inilah yang dilakukan oleh Abigail dan perlu disimak dan diterapkan dalam kehidupan kita :

1.      Melakukan Tindakan Dengan Segera.

Abigail secara cepat menemui Daud dan tentaranya, bahkan mencari jalan tercepat dengan melewati bukit. (I Samuel 25:20)

2.      Membawa Pemberian.

Tercatat bahwa Abigail tidak datang dengan tangan hampa, tetapi inilah yang dibawanya : 200 roti, 2 buyung anggur, 5 domba yang telah diolah, 5 sukat bertehgandum, 100 buah kue kismis, 200 kue ara
(I Samuel 25:18)

3.      Merendahkan Diri.

Kesalahan Nabal diakuinya dan dia siap menanggung kesalahannya, bahkan dengan sikap sujud menyembah dia menjumpai Daud (I Samuel 25:23-24)

4.      Memiliki Hikmat.

Abigail tidak memberitahukan kepada Nabal tentang rencananya bertemu Daud kepada Nabal terlebih dahulu. Dan pada waktu dia menyampaikan rencana Daud untuk membalas dendam, di sampaikan kepada Nabal bukan pada waktu mabuk. (I Samuel 25:19,36)

5.      Menyampaikan Hal-Hal Penting Dalam Kondisi Genting Dengan Tehnik Komunikasi Tingkat Tinggi.

Abigail mengakui kesalahan Nabal, mengatakan bahwa dia tidak hadir dalam peristiwa pelecehan itu, memberikan pujian dan harapan pada Daud, dan mengingatkan bahaya tentang darah karena main hakim sendiri. (I Samuel 25:26-31)
Hasil dari sikap Abigail mengagumkan. Dia bisa, oleh pertolongan Tuhan, menghentikan persengketaan yang bisa berakibat fatal layak dia disebut sebagai wanita penolong yang tangguh.

BAHAN SHARING :

1.      Kebebalan apakah yang sering kita hadapai tentang rekan, atau saudara, atau pasangan hidup kita ? Berikan solusinya.
2.      Hal-hal apakah yang bisa kita teladani dari Abigail dan bagaimana mengaplikasikan hal-hal tersebut dalam hidup kita ?
GBI Ponorogo
IMMANUEL
(ALLAH MENYERTAI KITA)

Melihat keadaan dunia yang semakin kacau, banyak orang merasa kuatir. Namun berkaca pada kebenaran firman, kita harus bersyukur dan tidak perlu takut lagi karena seorang anak Raja telah lahir bagi kita. Namanya Yesus yang menyelamatkan umat manusia dari dosa mereka dan Dia juga disebut Immanuel yang artinya Allah menyertai kita (Matius 1:21-23) puji Tuhan, kita tidak lagi sendiri. Siapa takut ?!.
Bila Allah Immanuel menyertai kita, tiga hal paling tidak yang harus kita pahami.

1.     Allah Menuntun Kita.

Allah dalam wujud Roh Kudus berdiam di dalam kita sebagai oknum / pribadi yang nyata dan menuntun kita sebagai anak-anak-Nya (Yohanes 14:16-17). Itulah sebabnya, dalam menjalani kehidupan yang rumit ini, perlakukan Dia sebagai partner senior kita, penuntun dan pengambil keputusan. Kita tidak lagi mengandalkan jiwa kita (pikiran, perasaan dan kemauan), pengalaman, kekayaan dan lain sebagainya. Sebagai contoh, Yusuf menjadi orang yang berhasil karena penyertaan Tuhan (Kejadian 39:2) dan Daud menjadi pahlawan yang perkasa juga karena penyertaan-Nya (I Samuel 16:18)

2.     Allah Berdiam Di dalam Kita.

Kalau Dia yang kudus berdiam di dalam kita sebagai bait-Nya (I Korintus 16:19), maka kita wajib hidup kudus seperti Dia adanya (I Petrus 1:15). Masih adakah yang perlu kita hentikan dari daftar dalam Galatia 5:19-21 dan Efesus 4:29-31 ?

3.     Allah Adalah Tempat Perlindungan Kita.

Allah sebagai tempat perlindungan yang aman akan menjadi kenyataan yang tak terbantahkan, asal hati kita melekat kepada Yesus, nama ajaib yang kepada-Nya kita berseru.

BAHAN SHARING :

1.     Sikap yang bagaimanakah harus kita miliki terhadap Roh Kudus penuntun kehidupan sebagai oknum nyata yang berdiam di dalam hati kita ? Berikan contoh-contoh pengalaman di tuntun oleh Roh Kudus.
2.     Mengingat dosa-dosa kita adalah penghambat bagi bekerja-Nya kuasa Allah (Yesaya 59:1), pekerjaan daging apakah yang harus kita matikan dari daftar yang ada dalam Galatia 5:19-21 & Efesus 4:29-31 ?
GBI Ponorogo
“ ADA YANG GRATIS, ADA YANG HARUS DIBAYAR “
(BUDI JATMIKO M.M.)

Di masyarakat kita, ada satu prinsip kehidupan, “ Kalau ada yang gratis, mengapa harus membayar !” tidaklah demikian, di dalam kita mengiring Kristus. Ada yang gratis, namun ada yang harus di bayar.
Yang gratis adalah keselamatan sebagai pemberian Cuma-cuma Kristus kepada kita setelah kita percaya bahwa Dia Tuhan yang mati, bangkit pada hari ke tiga dan membenarkan kita (Efesus 2:8-9).
Yang harus di bayar adalah yang diperintahkan oleh Yesus sendiri kepada jemaat Laodikia. Yang terletak di Asia kecil, sekarang Turki. Kota kaya penghasil kain wool dan obat mata yang di sebut bubuk Firgia, dan airnya melimpah.
Secara materi memang jemaat ini kaya, tetapi secara rohani Tuhan menegor mereka sebagai jemaat yang menyedihkan, malang, miskin, buta, telanjang. Keadaan mereka di gambarkan sebagai air yang suam-suam kuku, tidak dingin dan tidak panas. Akibatnya, mereka akan di muntahkan seperti kebanyakan orang di masyarakat yang belepotan dengan dosa dan berkompromi dengan dosa-dosa yang ada, begitulah jemaat Laodikia.
Bagaimanakah solusi terhadap keadaan yang beresiko tinggi ini ? Yesus lewat Yohanes meminta supaya jemaat ini membeli emas, pakaian putih dan minyak. Ada harga yang harus di bayar untuk di terima oleh Tuhan.

1.      EMAS

Emas adalah gambaran karakter Kristus yang harus kita milik. Seperti halnya emas akan menjadi murni lewat proses pembakaran, demikianlah lewat proses penderitaan, kita akan di murnikan. Contoh konkrit yang bisa dipelajari adalah kehidupan Yusuf yang siap menderita dengan merelakan dirinya untuk di benci kakak-kakaknya, di buang ke dalam sumur, di jual kepada pedagang Mesir, di goda istri Potifar dan lolos, di penjara bukan karena fitnah dan di lupakan orang yang di tolong. Jadi, harga yang harus di bayar adalah kesiapan kita mengalami proses penderitaan.

2.      PAKAIAN PUTIH

Pakaian putih adalah gambaran kesucian hidup supaya tidak kelihatan ketelanjangan kita yang memalukan. Kesucian bisa kita peroleh dengan memiliki gaya hidup seperti yang tertulis dalam Mazmur 1:1-3.

3.      MINYAK

Minyak berbicara tentang urapan/kuasa. Untuk mendapatkan kuasa dalam menghadapi tantangan yang ada baik masalah hidup, tekanan dan peperangan rohani, kita bisa meneladani Petrus dan teman-teman jemaatnya waktu ada dalam ancaman (Kisah Para Rasul 4:23-31). Mereka berteman, terbuka, berdoa sehati bersama dan mohon kuasa Tuhan untuk menyertai mereka dengan tanda-tanda ajaib, mukjizat dan keberanian. Hasilnya, mereka di lawat Tuhan dan mengalami goncangan secara lahiriah (bukan gempa bumi) dan di beri keberanian untuk memberitakan injil.
Sudahkah kita membayar harga dalam mengikut Kristus agar tidak di tolak dan di muntahkan ?

BAHAN SEL :

1.      Ceritakan tentang kondisi masyarakat kita yang memprihatinkan, yang barangkali ada kesamaannya dengan keadaan kita.
2.      Menyadari adanya tegoran keras yang di berikan oleh Tuhan agar kita tidak di muntahkan, bagaimanakah usaha kita dalam mengaplikasikan solusi yang ada ?
a.      Menjalani proses penderitaan seperti Yusuf :
…………………………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………………………….

b.     Memiliki gaya hidup seperti yang di jelaskan Mazmur 1:1-3
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….

c.      Meraih kuasa Tuhan dalam menghadapi tantangan ?
…………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………….
GBI Ponorogo

“ RUT, PRIBADI YANG MEMPESONA ”
( RUT 1 - 3 )

Karena kelaparan yang melanda tanah Israel, di kisahkan seorang bernama Elimelekh dan Naomi, istrinya pergi ke daerah Moab. Disana mereka mengambil menantu untuk kedua anak-anak mereka, Mahlon dan Kilyon. Nama menantu mereka Orpa yang pertama dan Rut yang kedua.
Problem yang besar muncul pada saat Elimelekh meninggal dan kemudian disusul Mahlon dan Kilyon.
Pergumulan dalam kehidupan Rut berlanjut dan kita bisa belajar tentang ketangguhannya yang mempesona dalam beberapa hal di bawah ini :

1.      KESETIAANNYA

Rut yang artinya melekat tidak mau meninggalkan Naomi mertuanya, walau mertua lelaki, suami dan Orpa istri kakak iparnya berpisah dari mereka. Desakan-desakan Naomi tidak menggoyahkan dia untuk pergi dan dengan tegas dia berkata dalam fatsal 1:16-17 : “ Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang ….. Beginilah kiranya Tuhan menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut.”

2.      SIFAT-SIFATNYA

Pada saat mereka berdua kembali ke Betlehem, dalam kondisi tidak punya pekerjaan, Rut berinisiatif untuk bekerja pada seorang kaya raya bernama Boas (2:2). Sikap kerja kerasnya menarik perhatian Boas dan dari kata orang, berita tentang Rut disampaikan (2:5-7,11).

3.      KETAATANNYA

Menyadari bahwa Naomi adalah otoritasnya, dia mentaati nasihat-nasihat yang diberikan. Nasihat-nasihat yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan suami adalah penampilan yang menarik dengan cara mandi yang bersih, memakai wewangian dan pakaian yang bagus, dan pendekatan yang agresif (fatsal 3:3-4,9)

Ketiga hal diatas itulah yang menjadi faktor penentu perubahan besar yang terjadi dalam kehidupan Rut. Pada akhirnya, Rut menjadi istri Boas.

BAHAN SHARING :

1.      Rut adalah gambaran jemaat sebagai pengantin Kristus. Adakah hal-hal yang bisa membuat kita meninggalkan kepercayaan kita ?
2.      Inisiatif, kerja keras penampilan & agresivitas faktor penting dalam kehidupan kita. Bagikan pengalaman kita baik dalam bekerja, berkeluarga, berkomsel dan bergereja.