GBI Ponorogo
Dalam menjalani kehidupan yang penuh tantangan, sering kali kita diperhadapkan dengan masalah besar yang menakutkan seperti raksasa yang di hadapi Daud. Namun Daud tidak takut, karena dia tidak mengandalkan kepada kekuatannya sendiri tetapi bergantung sepenuhnya pada kekuatan Tuhan dan mengalahkan goliat (raksasa yang besar itu) dengan nama Tuhan.
Belajar dari kehidupan Daud yang menghadapi raksasa/masalah besar dalam kehidupan ini sesuai dengan kisah yang tercatat di dalam 1 Samuel 17:31-58, ada beberapa hal yang harus kita lakukan antara lain :
1.    Meyakini penyertaan Tuhan.
Berdasar pengalaman Daud dilepaskan oleh Tuhan dari cakar singa dan beruang di masa lalu, dia yakin bahwa Tuhan juga akan membuatnya menang dalam melawan Goliat manusia raksasa itu, sesuai dengan kisah yang tercatat dalam 1 Samuel 17:37 (BACA). Iman dan pengalaman sebagai bukti penyertaan Tuhan akan menjadi satu paket untuk melangkah maju dalam meraih pengalaman berikutnya.
2.    Menjadi seperti diri sendiri, bukan seperti orang lain.
Daud tidak bisa berjalan dengan memakai pakaian dan ketopong Saul (39). Dalam menjalani peperangan, kita tidak  boleh punya keinginan menjadi seperti orang lain dan memakai cara orang lain, tetapi cara yang Tuhan tunjukkan kepada kita.
3.    Menghadapi musuh dengan berani.
1 Samuel 17:48 berkata :” Ketika orang Filistin itu bergerak maju untuk menemui Daud, maka segeralah Daud berlari ke barisan musuh untuk menemui orang Filistin itu.”
4.    Mengalahkan musuh dengan nama Tuhan.
Ayat 45 menjelaskan bahwa goliat raksasa besar itu menghadapi Daud dengan pedang dan tobak dan lembing, tetapi Daud mengalahkan goliat dengan nama Tuhan semesta alam. Sudahkah kita memakai nama yang ajaib itu ? Markus 16:17-18 berkata: “ (17) Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir roh-roh jahat demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, (18) mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."


BAHAN SHARING :

Bagaimanakah cara mengalahkan raksasa dalam kehidupan dan bagikan pengalaman kita.
GBI Ponorogo
I Raja-raja 18:20-45 mengisahkan tentang Nabi Elia yang seorang diri melawan 450 nabi baal untuk mendemonstrasikan kuasa Tuhan Untuk mengalami pembelaan Tuhan, dibutuhkan beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain :
1.    Memiliki Kerukunan. Untuk mendemonstrasikan kuasa Tuhan. Elia mengundang semua bangsa dan suku untuk datang mendekat. I Raja-raja 18:30a berkata : Kata Elia kepada seluruh rakyat itu, “ Datanglah dekat kepadaku ! ” maka mendekatlah seluruh rakyat itu kepadanya. Ketika ada kerukunan, kuasa Tuhan akan dinyatakan. Berdasarkan Mazmur 133:1-3, arti kata “ rukun ” dalam bahasa Ibrani “ Yachat ” yang memiliki beberapa pengertian tidak bertengkar, saling mempromosikan kebaikan dan saling melayani. Kalau ketiga hal tersebut ada dalam kehidupan anak-anak Tuhan maka “ Berkat ” itu akan di perintahkan oleh Tuhan.
2.    Memperbaiki Mezbah. I Raja-raja 18:30b berkata “ Lalu ia memperbaiki mezbah Tuhan yang telah diruntuhkan. ”
Semua bangsa dan suku datang untuk memperbaiki mezbah Tuhan yang telah diruntuhkan. I Raja-raja 18:31 (BACA!) Demikian dalam kehidupan kita, Tuhan mau supaya kita membangun mezbah doa dan penyembahan secara pribadi dengan Tuhan supaya kita mengalami persekutuan dengan Tuhan, sehingga Tuhan akan membukakan pintu-pintu berkat.
3.    Mempersembahkan Yang Terbaik Untuk Tuhan. I Raja-raja 18:34-35 menjelaskan bahwa Elia diperkenan oleh Tuhan. Memberi dalam kekurangan menyenangkan hati Tuhan.
BAHAN SHARING  :
1.     Untuk mencapai kerukunan, brilah contoh dalam hal meredakan pertengkaran, mempromosikan kebaikan rekan rekan dan saling melayani.

2.     Bagikan pengalaman memperbaiki mezbah doa, pujian dan penyembahan kita kepada Tuhan dan memberi persembahan waktu dalam kekurangan.
GBI Ponorogo
Kita melihat bahwa hal yang paling menghancurkan di dunia ini dan akar semua kesedihan adalah dosa. Dosa mengakibatkan sakit lahiriah dan  mental, peperangan, kehancuran diberbagai bidang kehidupan, termasuk keluarga. Contoh perbuatan dosa yang berdampak mengerikan bisa kita lihat dalam kisah tentang Raja Daud yang tidak berhati-hati dengan matanya sehingga dia mengambil istri Uria untuk dizinahi, dan dosa yang tidak dihentikan itu berkembang ke hal keji lainnya dengan membunuh Uria di medan perang. Contoh lain adalah kesalahan Akhan yang mencuri barang-barang yang dikususkan bagi Tuhan sehingga berakibat kalahnya prajurit Israel melawan kota kecil Ai yang jumlah prajuritnya lebih sedikit.
Untuk mengatasi perbuatan dosa beberapa hal perlu diperhatikan :
      1.   Menyadari dampak perbuatan dosa. Yesaya 59:1-2 berkata," (1) Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; (2) tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu."
    2.    Membereskan dosa kepada Tuhan dan sesama dengan pengakuan kita. 1 Yohanes 1:7-9 berkata," (7) Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa. (8) Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. (9) Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.  " dan Yakobus 5:16 berkata," Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. "
      3.   Menjaga diri dan waspada terhadap dosa. Yakobus 1:14-15 berkata," (14) Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. (15) Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut." Untuk menangkalnya tidak ada pilihan lain kecuali meyakini bahwa kita sudah tersalib bersama Kristus (Roma 6:6-8 berkata," Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia."), hidup dalam tuntunan dan karya Roh Kudus, dan keterlibatan roh jahat harus dilawan dengan seluruh perlengkapan senjata Allah. Galatia 5:24-25 berkata," (24) Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. (25) Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,"
      4.   Meyakini adanya kuasa Roh Kudus yang memberikan anugerah dan kuasa untuk mengalahkan si jahat. Filipi 2:13 berkata," karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya." dan Efesus 6:13 berkata," Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu." Marilah kita praktekkan gaya hidup dekat dengan Roh Kudus dan menggunakan selengkap senjata Allah.

BAHAN SHARING :


Bagikan pengalaman untuk mengatasi kedagingan kita dan mempecundangi roh-roh jahat dalam kehidupan kita.
GBI Ponorogo
Sebuah obor akan bermanfaat bila digunakan dan nyalanya akan makin terang  bila kotoran yang ada dibersihkan dan minyak tanah dituangkan sebagai bahan untuk mengobarkan api yang menyala. Demikianlah karunia yang ada akan bermanfaat bila digunakan dengan melakukan beberapa hal dibawah :
1.   Memahami adanya beragam karunia, yaitu : karunia jabatan, Roh dan motivasi.
2.   Menerima baptisan Roh Kudus. Kisah Para Rasul 1:8 berkata," Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi. " dan Yohanes 7:37-39 berkata," (37) Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! (38) Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci : Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup. " (39) Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan. " Tanda yang nyata adalah adanya bahasa Roh seperti yang terjadi pada peristiwa turun-Nya Roh Kudus pada hari Pentakosta yang tercatat pada kis.2.
3.   Memiliki hubungan yang baik dengan orang tua jasmaniah dan mengembangkannya ke para otoritas. Penghargaan yang tinggi terhadap otoritas bisa kita teladani dari perwira Kapernaum yang tercatat dalam Lukas 7:1-10. Pernyataannya dalam ayat 8-9 yang berkata," (8) Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi !, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya." (9) Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!" meyakinkan kita bahwa ketaatan kita terhadap otoritas dalam dunia militer adalah langkah awal  bagi ketaatan kita kepada Tuhan sehingga hasilnya adalah pujian tentang besarnya iman terhadap perkataan Yesus ( " Iman sebesar ini pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel.") dan pertolongan terhadap masalah yang ada. Pemberesan hubungan dengan otoritas adalah kunci berkat yang akan kita raih, termasuk berkat karunia yang kita terima.
4.   Menerima penumpangan tangan sidang penatua dan seorang yang Tuhan pakai. I Timotius 4:12 berkata," Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu." dan II Timotius 1:6 berkata," Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu."
5.     Menggunakan dan mengobarkan  karunia yang ada dalam praktek pelayanan. Markus 16:17-18,20 berkata," (17) Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir roh-roh jahat demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, (18)  mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." (19) Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. (20) Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya."
Kesucian hidup. Sebagai alat Tuhan, 2 Timotius 2:21 menasihati kita dan berkata," Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia."
Mengandalkan Roh Kudus. Minyak dalam perumpamaan 5 dara yang bodoh dan bijaksana adalah gambaran Roh Kudus kepada siapa kita bergantung sepenuhnya.
Mengusahakan adanya kesatuan dalam tubuh Kristus. Mazmur 133:1-3 berkata," (1) Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama  dengan rukun ! (2) Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya. (3) Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya. "

BAHAN SHARING :
Berdasarkan artikel diatas, apakah yang harus kita benahi dan usahakan agar kita bisa menggunakan dan mengobarkan karunia yang kita punya?

GBI Ponorogo
Sebuah WA berkata," Pak, ternyata tanggal 23 September 2017 tidak terjadi keterangkatan seperti yang banyak dikatakan orang, sehingga jatuhlah merk orang kristen. " Banyak yang berkomentar senada, tetapi saya menjawab, "Secara positif, kita bersyukur karena masih punya kesempatan berbenah diri menjadi seperti yang Alkitab katakan."
Berbicara tentang keterangkatan (Rapture), ada dua masa depan yang bakal terjadi. Yang pertama, orang kristen akan mengalami keterangkatan berdasarkan Matius   24:40 yang berkata," Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan ; " dan yang kedua, kesengsaraan besar akan terjadi berdasarkan Matius 24:21 yang berkata," Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi."
Jelas, kita ingin termasuk pada golongan yang mengalami keterangkatan, namun kita harus memahami bahwa untuk itu diperlukan beberapa hal sebagai berikut :
      1.   Memiliki iman kepada Yesus. 1 Tesalonika 4:16-17 berkata," (16) Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit ; (17) sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. " Didalam Kristus, yang berarti kita percaya dalam hati bahwa Yesus yang kita terima sebagai Bapak Surgawi dan Tuhan adalah Yesus yang mati, bangkit pada hari ke tiga, naik ke Surga, turunkan Roh Kudus, dan kita dibenarkan.
      2.   Menjalani kehidupan yang kudus, tidak dalam kedagingan. Tidak seperti jaman Nuh, orang memfokuskan diri pada hal makan minum dan kawin mengawinkan, tetapi sebaliknya kita harus hidup dalam tuntunan Roh Kudus dan mengandalkan Dia. Untuk mematikan daging, Galatia 5:19-26 yang berkata," Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, (20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, (21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu seperti yang telah kubuat dahulu bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. (22) Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, (23) kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. (24) Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. (25) Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, (26) dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki." memberikan nasihat yang sangat jelas. Mari kita hidup terus menerus dalam kekudusan dan bergantung sepenuhnya kepada Roh Kudus.
      3.   Memiliki sikap berjaga-jaga dan siap sedia. Matius 24:42-46 berkata," (42) Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. (46) Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. " Untuk itu, sesuai dengan talenta dan karunia yang ada pada kita, pada saat Dia datang, kita kedapatan melakukan  tugas kita dengan penuh gairah. Matius 25:3-4, lebih lanjut menasihati kita untuk mempersiapkan diri kita sebagai pelita yang dinyalakan oleh Tuhan sendiri lewat  RohNya. Hubungan intim dengan Roh Kudus membuat kita siap untuk menyambut Dia dan nengalami keterangkatan.
    4.    Menjalani kehidupan dalam persekutuan dan saling menasihati. Ibrani 10:25 yang berkata," Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat." menasihatkan kita untuk makin giat hadir dalam pertemuan-pertemuan ibadah dan saling menasihati menjelang kedatangan Kristus kali yang ke dua. Mari kita tingkatkan pertemuan kita dan memiliki sikap saling menasihati dalam kerendahan hati dan kelembutan.
Gaya hidup para rasul rasul dalam Kisah Para Rasul 2:42-43  yang berkata," (42) Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. (43) Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda, " secara praktis bisa kita teladani dengan mulai hadir dalam ibadah Raya, komsel, pepak, dan doa bersama pada pagi hari dan puasa dengan tidak lupa mempraktekkan apa yang kita pelajari dari Firman Tuhan, melayani sesama dan hidup berbagi.          
             
Bahan sharing :

Mengingat tanda-tanda kedatangan Kristus kali ke dua sudah makin dekat, apa yang harus kita lakukan berdasarkan artikel diatas dengan harapan masuk dalam bilangan orang yang mengalami keterangkatan ?
GBI Ponorogo
Dalam menghadapi hidup yang penuh tantangan, Kolose 4:2 menasihati kita," Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur."
Nasihat diatas sudah dilakukan oleh Yesus sendiri yang perlu kita teladani. Ayat-ayat dibawah menunjukkan gaya hidupNya sebagai pendoa sehingga kemenangan bisa diraihNya:
      1.     Matius 14:23 berkata, “ Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ. ”
      2.     Markus 1:35 berkata, " Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana. "
      3.     Lukas 6:12-13 berkata, " (12) Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. (13) Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul:"
      4.     Mat.26:38-39 berkata, " (38) lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku. " (39) Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki. "
      5.     Lukas 23:34 berkata," Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya. "

BAHAN SHARING :

      1.     Bagikan pengalaman sebagai pribadi yang punya gaya hidup bersaat teduh tiap hari

      2.     Bagikan pengalaman tentang doa yang memberikan kemenangan atas persoalan yang pelik.