GBI Ponorogo
Markus 5 : 24 – 34

            Dalam pembacaan Firman Tuhan diatas , ada beberapa hal yang perlu kita pelajari dan renungkan dalam kehidupan , yaitu adanya :
1. Kebutuhan. ( 24-26 )
     Setiap orang tentunya memiliki kebutuhan yang berbeda dan kebutuhan itu harus dipenuhi . Contohnya wanita yang mengalami pendarahan selama 12 tahun dalam cerita diatas membutuhkan kesembuhan yang ajaib .Apakah yang saudara butuhkan saat ini ? .

2. Keputusan. ( 27 )
            Untuk mengambil suatu keputusan bukanlah suatu hal yang mudah . Sebab jika salah , keadaan akan semakin buruk. Dalam hal ini kita harus melibatkan Roh Kudus yang ada dalam hidup kita . Bukan hanya itu saja , selanjutnya kita harus datang  kepada Tuhan dengan setia dan selalu bersyukur.

3. Iman. ( 28 )
            Ibrani 11 : 1 berkata “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita   harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat”.

Bagaimana caranya agar kita memiliki iman?
a. Kita harus tahu identitas kita didalam yesus.
    - kita anak Allah ( Roma 8 : 14 -17 )
    - kita warga Negara kerajaan Surga ( Galatia 3 : 26 ; Filipi 3 : 20 ) .
b. Kita harus mendengar Firman Tuhan . ( Roma 10 ;17 ).
c. Kita harus selalu memperkatakan Firman Tuhan sesuai dengan kebutuhan kita .    memiliki firman iman ( Roma 10 : 8 ; 2 Kor 4 : 13 ).
d. Kita harus melakukan apa yang Tuhan perintahkan ( Yakobus 2:17 ).

Dengan hal - hal diatas maka iman kita menjadi semakin kuat dan apapun yang menjadi kebutuhan kita pasti Tuhan nyatakan.

Bahan Sharing :
Kebutuhan apakah yang belum terpenuhi , dan bagaimana solusinya berdasarkan artikel diatas ?


GBI Ponorogo
                Beragam persoalan yang muncul akhir-akhir ini diantaranya kenaikan LPG , rencana kenaikan BBM , tanda- tanda bakal meletusnya Gunung kelud , goyahnya para tokoh gereja di Indonesia dan lain sebagainya harus membuat gereja mengambil langkah antisipatif .
            Sebagai gereja yang didirikan Yesus sediri kita harus menyadari dan mempercayai bahwa Dia mengasihi  , memperdulikan  ,  membuat kita menang atas iblis dan berbagai persoalan, asalkan ada 3 hal dibawah yang harus kita lakukan berdasarkan I Petrus 5 : 1 – 11 :
1. Memiliki sikap yang seimbang dalam gereja , antara para pemimpin ( “elders” = penatua ) dan yang dipimpin . Para penatua memiliki sikap yang rela dalam menggembalakan , tidak terpaksa , sikap mengabdi , bukan mencari keuntungan dan menjadi teladan  , tidak memimpin dengan tangan besi . Disisi yang lain , jemaat harus menundukkan diri ( bersikap hormat dan taat ) kepada para penatua yang memimpin mereka . Selanjutnya, semua orang harus saling merendahkan hati satu dengan yang lain , dan kemudian merendahkan diri dibawah tangan Allah yang kuat . Dengan demikian , Dia  akan mengasihi  , mengangkat  /  mempromosikan dan setiap orang yang rendah hati dan tidak congkak membuat menang atas si iblis . Perlu dicatat bahwa setiap orang yang sombong adalah orang yang tidak mau tunduk dan taat.
2. Mengatasi kekuatiran dengan menyerahkan semua kekuatiran kita pada Tuhan . Filipi 4 : 6 mengajarkan kita untuk tidak kuatir , namun menyatakan keinginan kita dalam doa , permintaan dengan ucapan syukur . Doa adalah sarana ampuh untuk mengatasi kekuatiran bila disertai dengan permintaan dan ucapan syukur  . Bersyukurlah untuk semua permintaan yang dipanjatkan dengan iman yang belum terjawab.

3. Melawan iblis dengan iman yang teguh . Iblis yang merupakan dalang penderitaan dalam kehidupan umat manusia , harus disadari keberadaannya dan kita harus berjaga-jaga untuk mengalahkan dia . Untuk menang atas iblis jangan lupakan selengkap senjata Allah baik yang defensif ( sabuk kebenaran sejati , perisai iman , baju zirah kebenaran , ketopong pengharapan akan keselamatan , kasut kerelaan mengabarkan Injil ) , berdoa dalam Roh / Bahasa Roh , maupun yang ofensif seperti pedang Roh , Firman Tuhan , Darah Yesus  , dan Nama Yesus .
( BACA Efesus 6 : 13 -18 , Markus 16 : 17 , Wahyu 12 : 11 )
Bahan Sharing :
1. Berdasarkan ke 3 hal diatas , apakah yang perlu dibenahi ?

2. Bagikan pengalaman untuk mengatasi kekuatiran dan iblis. 
GBI Ponorogo
      Lagu dibawah dalam warta kali ini adalah tuangan pengalaman seorang mantan napi dari Lembaga Pemasyarakatan Paledang Bogor. Bait pertama berbicara tentang peristiwa kelam yang terjadi dalam kehidupannya  , sebagai seorang pembunuh . Hal ini membuatnya menjadi tertuduh / merasa salah , menyesal dan tercela  dan tentunya perasaan tersebut membuatnya menderita ( duka ini tidak terperi ) . Bait kedua berbicara tentang pengalaman nyata , bukan hanya mimpi pada saat Tuhan menjamahnya sebagai Bapa yang memberikan pelukan erat . Bagian Refrain berbicara bahwa Bagi Tuhan sebagai Bapa yang dipercayainya dan orang yang percaya tidak ada yang mustahil atau tidak mungkin . Kasih-Nya sangat ajaib memulihkan dan menyembuhkan.
            Sebagai mahluk yang hidup didunia ini seringkali kita mengalami peristiwa kelam , keji atau melakukan tindakan keji yang tidak kita rencanakan sebelumnya , seperti membunuh , berzinah , merampok , menganiaya / mencelakakan orang lain dan sebagainya . Tentu  kita akan merasa bersalah menyesal dan menjadi celaan orang lain . Penderitaan berlarut – larut akan dialami oleh orang tak beriman , tetapi bagi orang percaya dan berharap pada Tuhan akan menemukan solusi dengan memperhatikan dan melakukan  3 Hal :
1. Mengakui Tuhan kita sebagai Bapa .Dalam doa Bapa kami yang sangat tekenal itu Dia , Tuhan dipanggil sebagai  Bapak . Memanggil Dia sebagai Bapak akan menjadi sulit bila hubungan kita dengan bapa yang  ada di dunia ini tidak baik.I Yohannes 4 : 2 berkata jikalau seorang berkata :”Aku mengasihi Allah , “ dan ia membenci saudara-nya ( termasuk Bapak) , maka ia adalah pendusta,karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya , tidak mungkin mengasihi Allah yang tidak dilihatnya . Maleakhi 4 : 6 berkata lebih keras lagi , maka ia ( Elia ) akan membuat hati bapa – bapa berbalik kepada anak- anaknya dan hati anak-anaknya kepada bapa-bapanya supaya jangan aku memukul bumi sehingga musnah  ( kalu tidak Aku datang dan memukul bumi dengan kutuk. Terjemahkan NKJV ) . Pemulihan hubungan Bapak-anaklah yang akan menyingkirkan kutuk dan mendatangkan berkat.
2. Mengakui dosa dan mengampuni kesalahan orang lain . sebelum minta pengampunan Bapa , kita harus mau mengaku kesalahan kita dan mengampuni kesalahan orang lain , seperti yang diajarkan oleh Yesus sendiri dalam Doa Bapa Kami. Kita harus memahami dan menyadari bahwa satu-satunya dosa yang disebut adalah dosa tidak mengampuni orang lain.
3. Mempercayai dan mengalami kuasa darah Yesus . I Yoh 7 – 9 menjelaskan bahwa bila kita mengakui dosa kita maka ia yang adil dan setia akan mengampuni semua dosa kita dan menyucikan / membersihkan hati kita dari semua dosa dengan darah-Nya.
            Dengan demikian semua rasa bersalah , penyesalan , perasaan tercela akan dihapuskan oleh darah Yesus yang berkuasa itu. Alamilah Jamahan-Nya yang ajaib itu.
 Bahan Sharing :
            Banyak anak-anak yang terluka ( Khususnya anak angkat ) oleh penganiayaan dan penolakan  orangtua mereka , khususnya bapak. Sehingga kita melihat kejanggalan yang terjadi dalam diri mereka . Berdasarkan artikel diatas , apa yang harus dilakukan ?
GBI Ponorogo
                     Banyak orang menghormati seseorang karena kedudukan , kekayaan , prestasi , dan lain sebagainya.Hal itu tidak salah , tetapi berdasarkan Firman Allah , kita belajar menghormati siapa dan bagaimana cara menghormati dan apakah dampak dari rasa hormat yang kita berikan.
                Berdasarkan Mat 10 : 40 – 42 kita memahami bahwa menghormati seseorang berarti menyambut dengan cara yang benar . Menyambut murid Kristus berarti menyambut Kristus dan Bapa yang mengutus – Nya dan juga menyambut Firman Tuhan yang adalah diri Allah sendiri ( Yohanes 1 : 1 ) Jadi kita harus menghormati sesama kita dan Allah , pada saat Firman Tuhan disampaikan .
                Pada saat kita menyambut / menerima seorang nabi ia akan menerima upah seorang nabi , seorang yang baik akan menerima upah seorang yang baik  . Barangsiapa memberi secangkir air sejuk kepada orang yang kecil ( hina –dina ) , karena ia pengikut Kristus , ia tidak akan kehilangan upahnya . Siapakah yang tidak mau menerima upah ?
                Untuk bisa bertindak dalam memberikan hormat kepada orang lain , beberapa hal dibawah ini perlu diperhatikan :
           1.       Kerendahan Hati . Filipi 2 : 1-4 menjelaskan bahwa dalam Kristus ada nasihat , penghiburan kasih , persekutuan dengan Roh , kasih mesra dan belas kasihan . Kita juga perlu sehati , dalam satu kasih , sejiwa dan setujuan . Selain itu ,jangan memiliki sikap ambisius dan mencari puji – pujian yang sia- sia. Sebaliknya , tiap orang harus menganggap yang orang lain lebih baik dan tidak boleh egois. Roma 12 : 9 – 10 mengajar kita untuk mengasihi dengan tulus , tidak pura – pura dan saling mendahului dalam memberi hormat.
           2.        Memiliki sikap yang benar. Dalam memberi hormat berikan sikap yang benar. Sebagai contoh , pada saat berbicara pada orang tua yang sedang duduk , jangan dalam posisi berdiri sambil berkacak pinggang , dan pada saat bicara sesuaikan sesuai dengan mimik wajah dan intonasi suara yang cocok . ( I Tim 4 : 12 ).
           3.       Memiliki kata- kata yang menyejukkan . Kolose 4 : 6 berkata biarlah kata – kata kita senantiasa penuh kasih , tidak hambar . I Petrus 4 : 11 mengatakan bahwa orang – orang yang berbicara hendaklah ia berbicara sebagai penyampai berita  Firman sebagai alat – Nya . Jauhilah kata – kata negatif yang sia – sia , jorok , mencela , menyindir , menggosip , menghakimi , dan mengutuk.
           4.       Menghargai orang lain tanpa pandang muka . Kita harus menghargai semua orang tanpa pandang muka ( Yakobus 2 : 1 ) . Bahkan Matius 25 : 40 mengajarkan kita bahwa yang kita lakukan unutk orang yang paling hina kita lakukan untuk Kristus .
Contoh – contoh orang yang mendapat berkat karena menghormati orang lain adalah Sem , Ham dan Yafet yang menghormati ayah mereka ( Kej 9 : 20 - 27 ). ;  Hana yang tetap menghormati Imam Eli ( I Sam 1 : 12 – 18 ) ; Elisa yang menghormati Elia ( I Raja 19 : 19  - 21 ) . Sebaliknya ,  yang kehilangan berkat karena tidak menghargai orang lain adalah Miryam yang memberontak pada Musa ( Bilangan ( 12 : 1 – 10 ) dan Mikhal yang mencela Daud sehingga mandul.( II Sam 6 : 20,23 )

Bahan Sharing :

Berikan contoh yang kita lihat dan lakukan tentang sikap hormat dan tidak hormat terhadap orang lain dalam keluarga , komsel , gereja , dan masyarakat.