GBI Ponorogo
       Bersatunya kelompok kepiting melawan burung rajawali, semut melawan gajah, dan burung pinguin melawan ikan hiu dilautan dalam kliping menarik berjudul “Unity is our Strength,“  mengingatkan kita betapa indahnya bila saudara-saudara seiman hidup rukun bersama. Berkat  kekuatan dan kuasa yang digambarkan dengan minyak dan berkat apapun yang digambarkan dengan embun akan dicurahkan/diperintahkan.
        Untuk bersatu berdasarkan cliping yang kita lihat ( youtube ) kita bisa belajar 2 hal, yaitu:
1. kekuatan dan kuasa diberikan olehTuhan dalam melawan sijahat. Efesus 6:1-12 menjelaskan kepada kita bahwa senjata “ defensive “ / bertahan perlu kita pakai : sabuk kebenaran sejati, baju zirah kebenaran, perisai iman,ketopong keselamatan, kasut kerelaan memberitakan Firman-Nya dan pedang roh harus kita pakai dan gunakan. Selain itu nama Yesus ( Markus 16:17 ), Darah Yesus (Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.) dan Firman-Nya ( Lukas 4:1-11 ) kita gunakan sebagai senjata “ Offensive “ / menyerang untuk melawan si jahat.
2. Hikmat perlu kita miliki untuk memecahkan persoalan kehidupan.
Untuk mendapatkan hikmat, Yakobus 1:5 menjelaskan bahwa bila kita minta hikmat kepada Tuhan yang pemurah, dengan iman, hikmat itu akan diberikan.
Bahan Sharing:
1. Bagikan pengalaman dalam memahami dan
    menggunakan senjata peperangan rohani.
2. Apakah persoalan yang menghadang panitia Natal GBI
    tahun 2015 dan dengan hikmat Tuhan mari kita
    selesaikan. Perlu dicatat ciri-ciri hikmat yang dari Tuhan

    seperti yang di tulis dalam Yakobus 3:13-18 ( Baca )
GBI Ponorogo
       Tiap penyelenggara sebuah acara apapun namanya selalu mengharapkan keberhasilan. Demikian pula dalam pertemuan-pertemuan ibadah kita, entah itu doa pagi, puasa, puasa, komsel, raya, apalagi ibadah Raya dan Perayaan Natal, keberhasilan / sukses besar kita harapkan akan teraih.

          Untuk mencapai keberhasilan dalam tiap acara berdasarkan kisah yang tercatat dalam Markus 2:1-12, dibutuhkan 5 hal sebagai berikut :
          1. Publikasi ( ayat 1 ).
Berita tentang hadirnya Yesus di Kapernaum tersebar kemana-mana sehingga pengunjung hadir memenuhi rumah tempat Dia memberitakan Firman Tuhan.
          2. Motivasi ( ayat 3 ).
Empat orang penggotong seorang yang lumpuh hadir bukan dengan motivasi lain yang berbau kesombongan tetapi untuk si lumpuh yang membutuhkan pertolongan dan nama Tuhan dipermuliakan. Apapun yang kita lakukan hendaknya memuliakan nama Tuhan ( 1 Korintus 10:31 ).
          3. Kesatuan ( ayat 3,4 ).
Bisa dibayangkan betapa sulitnya bersatu pada saat kita melihat adegan empat orang menggotong si lumpuh dari mulai mereka berjalan-jalan, menaikkan ke atap dan menurunkan si lumpuh tepat di depan Yesus. Keegoisan, lemahnya semangat, ketidak hati-hatian, ketidaksabaran, ketidak tegasan dalam menghadapi cemoohan orang-orang lain , kurangnya pengetahuan dan lain sebagainya akan menggagalkan usaha mereka untuk melihat kemuliaan Tuhan.
Dalam bekerjasama untuk menyelenggarakan suatu acara, dibutuhkan pemahaman organisasi ( POAK = Perencanaan, Organisasi, Arahan dan Kontrol / Planning, Organising, Actuating dan Controlling ) dan penghargaan terhadap sebuah keputusan dalam kepanitiaan yang diambil dan secara bertanggungjawab kita lakukan. Selain hal itu harus diperhatikan faktor-faktor rohani seperti adanya kedisiplinan, kejujuran, doa pribadi maupun bersama. Hanya Roh Kuduslah yang menciptakan kesatuan dan kerja keras umat-Nya. ( Efesus 4:3 ).” Berusahalah sungguh-sungguh untuk hidup damai supaya kesatuan yang diciptakan oleh Roh Allah tetap terpelihara.” ( BIMK ).
Perlu dicatat juga bahwa cara mengajukan usulan dan pernyataan-pernyataan dan komentar jangan sampai membuat orang lain  tersinggung ( Daniel 1:12-13 , Matius 5:23-24 BACA ! ).
          4. Kerja Keras ( ayat 4 ).
Padatnya pengunjung ibadah dan pintu yang tertutup tidak membuat para penggotong putus asa. Cara kreatif yang terlalu berani dan beresiko ditempuh dengan membongkar atap dan menurunkan si lumpuh di depan Yesus.
          5. Iman mereka ( ayat 5 ).
Si lumpuh mungkin sudah tidak beriman lagi, tetapi yang dilihat oleh Yesus adalah iman empat orang yang disatukan untuk melihat mukjizat besar. Betapa luarbiasanya kuasa iman itu. Iman bisa memindahkan gunung ( Markus 11:24 ), menjadikan yang tidak ada jadi ada, membangkitkan orang mati ( Roma 4:17 ) dan mengalahkan dunia ( 1 Yohanes 5:4-5 ). Berimanlah kepada Yesus Tuhan anak Bapa surgawi.

Bahan Sharing :
-      Demi suksesnya acara Natal GBI 2015, apa yang perlu ditingkatkan dari ke lima unsur diatas ?


GBI Ponorogo
            Usai mengendarai mobil non A.C. dalam cuaca yang sangat panas, kita bisa membayangkan betapa sejuk dan senangnya memasuki mall ber A.C dan harum baunya. Demikian pula, usai menjalani kehidupan yang penuh tantangan dan persoalan, kita akan merasa disegarkan bila masuk dalam hadirat Tuhan. Hadirat-Nya bisa kita rasakan berdasarkan pemahaman datangnya Kerajaan Allah yang berbicara tentang kebenaran, damai dan sukacita didalam Roh,bukan soal makanan dan minuman pada saat kita berdoa ( Roma 14:17 ); bertahta-Nya Tuhan yang kudus diatas pujian umat-Nya ( Maz 22:4 ), dan kehadiran Kristus di antara dua atau tiga orang yang berkumpul dalam Nama-Nya ( Matius 18:20 )
            Untuk menikmati kehadiran-Nya ada 5 hal yang perlu dilakukan berdasarkan Mazmur 100: 4-5 dan Ibrani 10:19-22 ( Baca ! ).
1. Menaikkan Syukur kepada Tuhan.
            Pada waktu kita mau masuk pintu gerbang-Nya kita harus bersyukur ( Maz 100:4 ). Bersyukurlah senantiasa dalam semua hal ( 1 Tesalonika 5: 18 ), dan hendaklah hati kita melimpah dengan syukur ( 2 Korintus 4 : 15 )
2. Menaikan pujian dan sorak-sorai bagi Tuhan. ( Mazmur 100: 1, 4,5 ). Dengan segenap hati, jiwa,  dan kekuatan, kita perlu memuji Dia ( Matius 22:37 ) Waktu memuji Dia sudahkah kita sungguh- sungguh?
3. Memasuki ruang Maha Kudus oleh darah Yesus 
 
( Ibrani 10:19 ) Ibarat memasuki gedung pertunjukkan, kita perlu tiket masuknya. Untuk menikmati kehadiran-Nya tiketnya adalah Darah Yesus yang ajaib itu.
 
4.  Menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas / bersih. 
             Kebersihan hati yang percaya Yesus sebagai Tuhan berkaitan dengan kejujuran, dan kesungguhan dan tidak ada kesalahan yang belum dibereskan dengan Tuhan dan sesama Ibrani 10:22 Darah-Nya mengampuni dan menyucikan kita dari semua kesalahan.  ( 1 Yohanes 1: 7-9 Baca! ).
 
5. Menghadap Tuhan dengan penuh iman. 
 
Tanpa iman tidak mungkin kita berkenan kepada Allah. 
( Ibrani 11 : 6 )
            Beberapa dampak yang kita lihat dan alami bisa berupa:
1. Babtisan Roh Kudus dengan tanda bahasa Roh ( Kis 10: 47 ) 
2. Keberanian untuk menghadapi ancaman dan keberanian untuk    
    memberitakan Firman Tuhan  ( Kis 4:29-31 )
3. Penyembahan dengan posisi tertelungkup/ tersungkur ( Wahyu 
   1:17, Wahyu 5:13-14 ). Mari kita tingkatkan dampak dari lawatan 
    Roh Kudus berupa bahasa Roh, getaran tubuh, kondisi tertawa, 
    terlentang dan lain sebagainya menuju penyembahan dengan 
    posisi tersungkur yang alkitabiah.
 
Bahan Sharing:
Lima faktor yang disebutkan dalam artikel diatas sebagai cara untuk menikmati hadirat Tuhan bersumber pada hati orang percaya. Apakah yang harus kita lakukan untuk menjaga hati lebih dari semua hal ?
GBI Ponorogo
         Ibarat sebuah bangunan yang kokoh berdiri tahan goncangan harus berdiri di atas fondasi yang kuat, demikian pula bangunan rohani perlu fondasi yang kuat dan bahan-bahan bangunan yang baik diatasnya.
Berdasarkan 1 Korintus 3:11 yang berkata bahwa ;
“Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus”,Dia adalah dasar yang tak tergantikan dan diatasnya kita berdiri. Hasilnya adalah alam maut tidak akan menguasai jemaat. ( Matius 16:18 – Baca! )
          Diatas dasar Kristus yang kita percayai sebagai Mesias, anak Allah yang hidup dan Tuhan, juru selamat, kita harus terus membangun diatasnya dengan cara mendengar Firman-Nya dan melakukan perintah-Nya. ( Matius 7:24 )
          Dalam melakukan Firman-Nya, ada 3 hal yang perlu diperhatikan yaitu iman, pengharapan, dan kasih ( 1 Korintus 13:3 ).
1. Iman.
Berbicara tentang iman, ada 2 hal yang  harus dipahami, yaitu, iman yang menyelamatkan ( iman kepada Yesus sebagai Tuhan yang menyelamatkan kita. ( Roma 10:10 ), dan iman yang mendatangkan berkat. Sesuai dengan Ibrani 11:1, iman adalah bahan atau dasar dan semua hal yang kita harapkan dan bukti dari yang belum terlihat.

2. Pengharapan
          Baik untuk hidup sekarang ini maupun hidup dimasa mendatang, kita harus berharap pada Kristus sumber semua pertolongan. Bapa Abraham adalah contoh konkrit seorang beriman besar yang mengharapkan sesuatu walau keadaan yang ada bertentangan dengan imannya. Umurnya sudah hampir 100th dan rahim Sara sudah tertutup tetapi dia berharap akan mendapatkan keturunan yang sudah dijanjikan oleh Tuhan. Namun karena dia percaya kepada Allah yang maha kuasa imannya tidak iuruh bahkan semakin teguh dengan memuliakan Dia. Disini kita memahami betapa pentingnya iman dan proklamasi iman yang mendatangkan berkat.

3. Kasih
          Kasih bisa kita pelajari dan pahami dari 1 Korintus 13:1-7 yang berkata: 1.Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih  , aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. 2. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia  dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna . 3. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku,  bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku. 4.   kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. 5. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. 6. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan,  tetapi karena kebenaran
7. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
Bahan Sharing:

1. Bagikan cara mengaplikasikan kasih dalam situasi yang bertentangan dengan keadaan yang kita harapkan.
GBI Ponorogo
         Band “ Jamrud “ memelesetkan peribahasa “ berakit-rakit ke hulu “dalam lagu yang berlirik sama demikian :
          Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian.
          Bersakit-sakit senangpun tak datang malah mati kemudian.
          Secara umum lagu ini tidak memberikan dorongan                   ( motivational ) untuk menjalani kehiupan ini dengan kerja keras, tapi pada kenyataannya memang itulah yang sering terjadi. Kerja keras itu baik tetapi tidak cukup dalam mengarungi kehidupan penuh problem seperti ekonomi, sakit penyakit dan beragam konflik hubungan internal maupun external seperti kasus freeport dengan ungkapan yang terkenal “ papa mintya saham “, dan ISIS yang melancarkan terornya di Perancis dan rencana ke Inggris dan negara-negara lain, termasuk Indonesia barangkali.
          Untuk mengatasi beragam persoalan diatas sangat perlu dipahami sesuai dengan kisah kelahiran Yesus yang tercatat dalam Matius 1 : 18-25 ( Baca ), bahwa Dia datang untuk menyelamatkan dan menyertai kita dalam dunia yang penuh derita ini.
          Kata menyelamatkan dalam bahasa Yunani adalah “ SOZO “ yang artinya begitu luas, yaitu memenuhi semua kebutuhan orang percaya yang diantaranya :
-      Mengampuni dosa-dosa kita dan membawa kita ke surga. Roma 10: 9-10 berkata : Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.
-      Menyembuhkan. Matius 9:22 berkata : Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: "Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu.”
-      Memenuhi kebutuhan kita. Untuk memberikan penjelasan tentang kata menyelamatkan itu, Mazmur 78: 19-22 berkata : Mereka berkata terhadap Allah: "Sanggupkah Allah menyajikan hidangan di padang gurun? Memang, Ia memukul gunung batu, sehingga terpancar air dan membanjiri sungai-sungai; tetapi sanggupkah Ia memberikan roti juga, atau menyediakan daging bagi umat-Nya? Sebab itu, ketika mendengar hal itu, TUHAN gemas, api menyala menimpa Yakub, bahkan murka bergejolak menimpa Israel, sebab mereka tidak percaya kepada Allah, dan tidak yakin akan keselamatan dari pada-Nya.
-      Melepaskan kita dari roh-roh jahat.Lukas 8: 36 berkata : Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu memberitahukan kepada mereka, bagaimana orang yang dirasuk setan itu telah diselamatkan.
-     Melepaskan kita dari usaha jahat orang-orang yang akan mencelakakan kita. 2 Timotius 4:18 “ Dan Tuhan akan melepaskan aku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya  di sorga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.
-     Imanuel berarti Allah menyertai kita.Yohanes 14:17-18 berkata :yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu. Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu. Galatia 5:25 berkata : Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh.
Dari kedua ayat-ayat diatas, kita perlu memahami betapa pentingnya hidup dipimpin oleh Roh Kudus dan hidup bergantung sepenuhnya kepada-Nya dalam semua hal.

Bahan Sharing :

-     Apakah yang menjadi kebutuhan kita secara pribadi maupun bersama-sama dalam panitia Natal 2015 kali ini dan bagaimanakah caranya kita mengaplikasikan pemahaman diatas ?
GBI Ponorogo
     Dalam era globalisasi ini , dengan berkembangnya ilmu pengetahuan yang semakin maju, banyak terjadi pergeseran pola pikir yang salah sehingga menjadikan umat manusia terutama anak-anak Tuhan sudah tidak mengedepankan kehidupan kerohanian mereka. Mereka menjalani kehidupan ini sesuai dengan pikiran dan kehendaknya sendiri. Sikap acuh tak acuh kepada Tuhan dan sesama, menjadikan mereka manusia yang egois, tanpa mempedulikan hubungan dengan orang-orang di sekitar.
      Pikiran “ kalau tidak membanting tulang dengan usaha sendiri, tidak akan bisa kaya “. membuat mereka lupa akan hubungannya dengan Allah dan sesama.
Sebagai umat yang percaya kepada Kristus, tentunya kita tidak setuju dengan pola pikir demikian. Untuk itu kita harus mempunyai “ gaya hidup sebagai jemaat yang diberkati Allah “, seperti pola hidup jemaat mula-mula dalam Kisah Para Rasul 2: 41-47 ( Baca ) ,yaitu :

1. Fokus kepada Tuhan. ( ayat 41 )
      Di dalam Yeremia 17:5 Firman Tuhan berkata, “ Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!
Mereka yang kepercayaan berpusat pada diri sendiri dan sumber daya manusia pastilah akan kecewa, miskin rohani, dan akhirnya terhilang. Sebaliknya, mereka yang sepenuhnya mengandalkan Tuhan akan diberkati dan akhirnya memperoleh pahala warisan Ilahi. Mereka tidak akan takut atau kuatir di dalam situasi hidup yang bagaimanapun juga, karena akar mereka tertanam jauh di dalam Allah.

2. Hidup dalam pengajaran dan doa.( ayat 42 ).
      Kita jangan menjauhkan diri dari persekutuan doa. Di dalam persekutuan doa ada pengajaran tentang alkitab, ada sharing, pujian, penyembahan dan  doa. Kita harus bertekun dalam doa. Doa adalah nafas hidup orang percaya. berdasarkan Roma 12:12,  Kisah Para Rasul 1:14; 6:4 ; Kolose 4:2 ( Baca ), kita dapat menyimpulkan bahwa kehidupan Kristen yang normal itu identik dengan kehidupan yang bertekun dalam doa.

3. Hidup saling berbagi. ( ayat 44 )
      Diawali dengan membayar perpuluhan kepada Tuhan.( Matius 23:23 ) Setiap orang memandang saudaranya dengan kasih dan perhatian yang tulus. Kita harus saling mendahului untuk memperhatikan kebutuhan orang lain.

4. Hidup menghasilkan buah. ( ayat 47 )
      Begitu banyak buah yang harus di hasilkan dalam kehidupan setap anak Tuhan. Ada buah pertobatan, Roh, ucapan bibir ( tidak mengatakan yang jahat , dan selalu limpah dengan syukur dalam keadaan bagaimanapun juga ),buah penginjilan dan pelayanan. Dengan mengasihi dalam perbuatan dan kebenaran kita bisa memenangkan jiwa.

BAHAN SHARING:

1. Berdasarkan Kisah Para Rasul 2:41-47, kelimpahan apakah yang kita perhatikan,tiru dan alami ?
GBI Ponorogo
Manusia memiliki kecenderungan untuk melihat hal hal  yang bisa dilihat mata dibandingkan dengan yang tidak terlihat.Contoh yang gamblang adalah pada saat kita masuk kedalam sebuah gedung, kita senang melihat lampu hias yang indah dan terang cahayanya, tanpa memperhatikan bahwa tanpa sumber listrik, ruangan akan gelap gulita. Demikian pula, pada saat Roh Kudus melawat umat Nya, perhatian kita tertuju kepada orang - orang yang tumbang, bergetar, berbahasa Roh, menangis, tertawa sukacita dan lain sebagainya, dan kurang memperhatikan bahwa ada satu oknum yang membuat semuanya itu terjadi. dan oknum itu adalah Roh Kudus.
AGAR KITA MEMPERHATIKAN KEDUANYA, KITA PERLU MEMAHAMI DENGAN BAIK BAHWA  ROH KUDUS ADALAH:
 I. PEMIMPIN DALAM KEHIDUPAN ORANG BERIMAN.
Roh   Kudus adalah pemimpin dalam kehidupan kita.  (Yohanes  14:14-17 )  menjelaskan bahwa Roh itu kta kenal dan tinggal (berdiam) didalam diri kita untuk selamanya, dan yoh.16:13 mengatakan bahwa Roh Kudus akan memimpin kita dalam seluruh kebenaran. Dia yang memimpin, bukan kita. Marilah kita pahami ,
sadari dan praktekkan  didalam kehidupan kita sepanjang masa bahwa Dia kita andalkan sebagai pemimpin kita. " Ya ROH KUDUS, pimpin tiap langkahku, nyatakan kehendak dan hikmat Mu  hari ini dan sepanjang hidupku!". Naikkan doa ini tiap hari dan taatilah apa yang dia perintahkan.. Betapa kita harus sadar bukan kita lagi ( pikiran,perasaan dan kemauan sendiri) yang memimpin, tapi Dia, Dia dan Dia. Oleh sebab itu, mari kita minta supaya Dia memimpin dan menyatakan kehendak Nya dalam setiap aspek kehidupan kita. Biasakan berdoa, "Roh Kudus................. tuntun aku dan nyatakan kehendak dan karya Mu dalam hidup ku!"
II.Penolong yang handal minimal dalam 4 hal yaitu :

1.Penolong dalam memahami Firman Nya.
Yoh14:25-26 dengan jelas mengatakan bahwa  Dia akan mengajar kita   dan mengingatkan hal hal yang Yesus ajarkan. Untuk memahami firman Tuhan, mintalah Roh Kudus sebagai maha guru untuk memberikan penjelasan dan untuk mengatasi kelemahan ingatan kita, mintalah Dia yang mengingatkan
2. Penolong dalam doa.
 ( Roma 8:26-27 ) menjelaskan bahwa Dia menolong dalam kelemahan kita  dengan keluhan keluhan yang tak terkatakan sebab kita tidak tahu apa yang seharusnya kita doakan. Banyak penafsir mengartikan bahwa itulah doa dalam bahasa Roh. Pada saat kita berbahasa Roh, roh kita yang berdoa, kita berkata kata kepada Allah  dan membangun diri ( 1 kor 14 : 2-4 ) Pada saat kita berbahasa roh, roh kita berdoa dan pikiran kita tidak bekerja. Bukankah pada waktu bermasalah, pikiran kita mengembara kemana - mana dan menjadikan masalah makin ruwet dan kita akan tertekan?! Berbahasa Rohlah!.
3. Penolong dalam kesehatan.
BILA Roh yang membangkitkan Kristus tinggal didalam kita, tubuh kita yang fana akan dibangkitkan (Roma 8:11 ) Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.
4. Penolong dalam kasih.
( Roma 5:3-5 ) menjelaskan bahwa  kesengsaraan sebagai proses yang harus kita lewati menimbulkan ketekunan, ketekunan menimbulkan tahan uji ( karakter), karaktef menimbulkan pengharapan dan pengharapan tidak mengecewakan karena kasih Allah dicurahkan didalam hati kita oleh Roh kudus. Tiap orang butuh dicintai. kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri.MAT 22:39
BAHAN SHARING :
1. BAGIKAN PENGALAMAN DALAM MELIBATKAN ROH  
    KUDUS SEBAGAI PEMIMPIN DALAM KEHIDUPAN KITA.
2. APAKAH YANG HARUS KTA LAKUKAN  AGAR ROH 
    KUDUS BISA KITA PERANKAN SEBAGAI MAHA GURU
    YANG MENGAJAR KITA UNTUK MEMAHAMI FIRMAN  
    NYA?
3. BAGIKAN PENGALAMAN DALAM MENERAPKAN POINT

    2,3,4 !
GBI Ponorogo
    Pada waktu ditanya menurutnya siapa Yesus, Petrus menjawab,”Engkaulah Mesias Anak Allah yang hidup!” Kemudian Yesus berkata, “ sebab itu ketahuilah, engkau adalah Petrus, batu yang kuat. Dan diatas batu inilah Aku akan membangun gereja-Ku, yang tidak dapat dikalahkan, sekalipun oleh maut! ( BIMK ).
Sebanyak kurang lebih 68 x ( kitab Rut sampai Wahyu ) dan 3x ( di kitab Matius, Lukas, dan Roma ) kata maut di sebut. Maut berarti kematian kekal. Jadi untuk menjadi gereja yang tidak dapat dikalahkan ( kuat ) oleh apapun, juga oleh maut ( setan dan pekerjaan-nya ), syarat awal adalah mengakui Yesus sebagai Mesias, Allah dan Tuhan, Juru slamat yang sudah mati, bangkit dari maut, naik ke Surga dan membenarkan kita.
          Selanjutnya, untuk menjadi gereja yang kuat, dibutuhkan paling tidak 5 hal sebagai berikut:
1. Baptisan Roh Kudus.
    Pada saat kita menerima Roh Kudus, kita akan menerima kuasa untuk jadi saksi di Yerusalem, Yudea, Samaria sampai ke ujung bumi.( Kis 1:8- BACA ! )
2. Hidup Rukun.
Hidup saling mengasihi sampai    tingkat rukun   menghasilkan kuasa yang digambarkan dengan minyak dan berkat yang digambarkan dengan embun. ( Mazmur 133:1-3     – BACA ! ).

3. Gereja diperkenalkan kepada dunia
        Kita sebagai gereja dipilih dan di panggil keluar dari kegelapan untuk masuk kedalam terang-Nya yang ajaib, dengan maksud supaya keluar menyebarkan berita tentang perbuatan-perbuatan-Nya yang luar biasa ( 1 Petrus 2: 9 )

4. Gereja menjadi bait Tuhan
        Sebagai bait yang kudus ( 1 Korintus 3: 16 ), kita harus tidak mendukakan Roh Kudus sebagai mitra senior kita dengan menjaga diri dari kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian, fitnah, dan semua kejahatan. Hasilnya kita akan tetap kuat karena iblis tidak memperolah kesempatan untuk membuat kekacauan.
 5. Gereja dilibatkan dalam peperangan rohani ( Efesus 6:10-18 )
        Untuk menjadi kuat kita harus menyadari bahwa  kekuatan asalnya dari Tuhan sendiri ( Efesus 6: 10 ), dan kekuatan kita terbukti dalam peperangan yang dilakukan dan hasilnya adalah kemenangan. Berperanglah dengan menggunakan selengkap senjata Allah.

BAHAN SHARING
1. Untuk menjadi gereja yang berkuasa apakah respon kita terhadap 5 poin diatas dan sharingkan kendala-kendala yang ada.
GBI Ponorogo
        Pada saat seseorang tertekan, dia mengalami perasaan tidak nyaman dalam hati, apapun penyebabnya, dan menginginkan kelegaan. Dalam bahasa Ibrani, kata tertekan adalah Shaw- Khakh yang berarti membungkuk, tertunduk, turun dan lemah. Dalam Mazmur 118, Daud menjelaskan bahwa penyebabnya adalah orang-orang yang membencinya.
          Untuk mengalami kelegaan dari perasaan tertekan yang menyiksa, ada 3 hal yang perlu di perhatikan ( B 3 )
          1. Beriman kepada Allah yang baik dan berbelas kasihan. Sebanyak lima kali ( ay 1,2,3,4,29 ), Daud menyatakan bahwa Dia Allah yang baik dan berbelas kasihan. Maksudnya adalah supaya sebagai umat-Nya ( Israel ) dan para pelayan Tuhan ( kaum Harun ) menyadari, mempercayai dan mengalami kebaikan dan belas kasihan-Nya. Selama Yesus ada di bumi, kepedulian-Nya terhadap orang-orang yang bermasalah sangatlah besar. Sebagai contoh, dalam peristiwa mukjizat lima ketul roti dan dua ekor ikan ( Yohanes 6:34 ) mukjizat yang terjadi di awali dengan hati yang berbelas kasihan dan krisis pangan bisa teratasi dengan cara yang luar biasa. Dalam kisah orang Samaria yang baik hati, kepedulian-Nya terhadap orang yang terkapar tak berdaya diawali juga dengan hati yang berbelas kasihan. Kasih yang ditunjukkan benar-benar mengagumkan dengan tindakan konkrit turun dari kuda, menuangkan minyak dan anggur pada luka korban penganiayaan, mengantarkannya ke tempat penginapan dan menggunakan harta / uangnya untuk pengobatan dan bahkan akhirnya dia kembali menengok korban bila sudah dipulihkan dan menanggung semua biaya. Sungguh kasih nyata yang perlu kita teladani.
2.  Bersikap Takut Akan Tuhan ( ay 4 ).
Takut akan Tuhan yang di definisikan sebagai sikap  membenci kejahatan, kesombongan, kecongkakan, cara yang jahat dan mulut yang jahat,  ( Amsal 13:8 ), adalah syarat mutlak bagi seseorang untuk mengalami kasih-Nya. Mari terus kita perangi dosa yang menghambat berkat Allah yang akan dicurahkan kepada kita dan berusaha untuk hidup kudus dalam pikiran, perkataan, sikap hati dan perbuatan kita. ( Yesaya 59:1 )
          3. Berseru dalam Doa , Permohonan dan Ucapan syukur (ay 1 ).  Bersyukurlah, Itulah kunci ajaib bagi doa dan permintaan kita. 1 Tesalonika 5:8 berkata “ Bersyukurlah dalam segala hal karena itulah yang dikehendaki Tuhan “ dan Filipi 4:6 berkata “ Jangan kamu kuatir tentang apapun juga tetapi nyatakanlah semua keinginanmu dalam doa, permintaan dan ucapan  syukur. Sungguh-sungguh, ada kuasa dalam ucapan syukur. Bersyukurlah.
Bahan Sharing:
1. Bagikan pengalaman untuk mengatasi tekanan akibat dari 
    kebencian orang-orang disekitar kita.
2. Bagikan pengalaman dalam menjaga sikap takut akan Tuhan (
    khususnya lidah ) dan memperoleh kelegaan dari rasa tertekan 

    lewat doa kita!
GBI Ponorogo
        Dalam kehidupan ini, sebagai umat percaya kita menyadari ada tiga kekuatan yang bekerja di dalam dunia ini, yaitu :

1. Kekuatan Tuhan
2. Kekuatan Setan
  3. Kekuatan Manusia
Siapa yang kita andalkan akan menentukan masa depan kehidupan kita.


Apa yang akan Tuhan lakukan dalam hidup kita jika kita  mengandalkan-Nya?

1. Doa kita akan dijawab dan Tuhan akan memberikan
    kelegaan.     (Ayat 5.),
2. Tuhan akan memberikan keberanian dan kita tidak perlu
    takut, karena Allah selalu  menjaga dan menolong kita. (
    Ayat 6-7 ).

Nasehat bagi kita dalam menjalani kehidupan yang semakin sulit adalah :
- Jangan mengandalkan manusia ( 8 )
             Yeremia 17: 5   Beginilah firman TUHAN: "  
             Terkutuklah orang  yang mengandalkan manusia,
             yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan
             yang hatinya menjauh dari pada  TUHAN!  “.

- Jangan mengandalkan orang kaya ( 9 )
              Yesaya 31;1 berkata, “  Celakalah orang-orang  yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya  yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya, tetapi tidak memandang kepada Yang Maha kudus, Allah Israel, dan tidak mencari TUHAN.”
    ( Ibrani 13:6. Baca! )


Bahan Sharing :
1. Berikan contoh pada saat  dililit dengan kerumitan, kita
    mengandalkan kuasa setan dan manusia.
2. Apa yang harus kita lakukan sebagai bukti bahwa
    Tuhanlah andalan kita dalam acara natal 2015 kali ini?

GBI Ponorogo
Ustad AA Gym pernah mengatakan ,” Bila nasi sudah menjadi bubur , jangan menyesal. Tetapi berilah cakue, ikan dori, krupuk udang, daun bawang dan kuah yang nikmat.” Demikian pula bila persekutuan kita pernah tercoreng dengan persengketaan, dan akibatnya menjadi persekutuan yang terasa hambar, dan berkualitas rendah, jangan menyesal . Mari kita mengubah kwalitas rendah itu menjadi kwalitas tinggi dan alkitabiah.
      Untuk menjadi persekutuan berkualitas tinggi dibutuhkan minimal 5 hal ( 5K ) sebagai berikut :
1. KUASA TUHAN DAN USAHA KERAS MANUSIA.
      Roh Kuduslah yang membuat kita disatukan dalam damai dan kita perlu berusaha sungguh-sungguh menjadi satu.              Efesus 4:3 dalam BIMK berkata, “Berusahalah sungguh-sungguh untuk hidup dengan damai supaya kesatuan yang diciptakan oleh Roh Allah tetap terpelihara.
2. KEJUJURAN.
      Sikap jujur dan terbuka harus kita miliki pada saat kita melihat hal-hal yang bertentangan dengan Firman Tuhan. Galatia 6:1 berkata, “Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.”
Matius 18:15-17 berkata, "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali.Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi,perkara itu tidak disangsikan.Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat.Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai."
3. KERENDAHAN HATI.
Dalam 1 Petrus 5:5-6 . Kerendahan hati berbicara tentang penundukan diri terhadap otoritas ( orang-orang tua, penatua, Tuhan sendiri ) dan sesama . Bila kerendahan hati ini kita miliki, persekutuan bisa dijaga dan perlu dipahami bahwa kita akan berhasil mengusir iblis. Bila terjadi pemberontakan , iblis akan merajalela dan komunitas akan menjadi kacau balau.
          Sedangkan dalam Filipi 2:1-11, kerendahan hati berbicara tentang sikap tidak mencari puji-pujian yang sia-sia, menganggap yang lain lebih baik, tidak egois, memiliki pikiran Krisutus, dan mengosongkan diri untuk menjadi hamba.
4. KEKOKOHAN UNTUK MEMEGANG RAHASIA.
          Amsal 16:28 berkata,” Orang yang curang menimbulkan pertengkaran,dan seorang pemfitnah menceraikan sahabat yang karib.”
5. KEKERAPAN DALAM BERTEMU.
          Berkaca pada Kisah Para Rasul 2:42-46, kita bisa belajar bahwa seringnya orang-ortang jaman itu berkumpul dengan cara yang benar menghasilkan persekutuan yang berkwalitas tinggi. Mereka bertekun dalam persekutuan dan tiap hari berada dalam bait Allah dan secara bergilir pertemuan diadakan di rumah-rumah. Yang mereka lakukan adalah bertekun dalam pengajaran Rasul-Rasul ( Firman Tuhan ), persekutuan, mengadakan perjamuan kudus ( memecahkan roti ), berdoa, makan bersama dengan gembira dan tulus hati, memuji Allah, menolong orang-orang yang kekurangan ( sosial ), dan mengadakan banyak mujizat dan tanda-tanda ajaib.

Bahan Sharing :

          Berdasarkan artikel diatas apakah yang harus kita lakukan secara konkrit dan praktis agar komunitas kita ( rumahtangga, komsel, gereja ) bermutu tinggi ?
GBI Ponorogo
   Kemurnian emas sebagai benda berharga perlu diuji dengan api, apalagi iman orang yang percaya kepada Kristus. Iman harus diuji dengan berbagai pencobaan      ( masalah dalam kehidupan ), sehingga kualitasnya terbukti teguh .

Untuk membuktikan iman yang teguh sebagai orang yang percaya beberapa hal perlu diperhatikan :

1. Bersukacita .
Ibarat emas yang harus diuji dengan api sehingga terbukti kemurniannya. Kita harus berfokus pada tujuan pemurnian emas itu. Bila kita mengerti tujuannya maka sikap bersukacita harus kita miliki. Untuk memiliki sikap ini kita harus menjauhi ketakutan ( Mazmur 23:4 )dan semangat yang pudar( Amsal 24:10 ). Bersukacitalah!.

2. Berharap pada hal-hal yang kita terima pada waktu kedatangan Kristus kali yang kedua.
      Yang kita akan peroleh bila iman kita tebukti kokoh, adalah pujian, penghormatan dan peninggian.
Bahan sharing :

       Pencobaan apakah yang melanda kehidupan kita saat ini dan bagaimanakah cara kita bisa bersukacita dan berharap pada Kristus ?
GBI Ponorogo
         Bila sebagai orang kaya, kita membeli rumah yang kondisinya sudah reot, fondasi tidak kokoh, tembok retak disana sini, tidaklah berlebihan bila kita bongkar secara total dan membangun kembali dengan fondasi yang kuat dan bahan-bahan bengunan berkelas.
          Demikian pula, kita rindu untuk menjadi bangunan rumah yang kokoh, tahan berbagai macam goncangan. Untuk menjadi rumah yang demikian, berdasarkan kitab Matius 7: 24-27 ada dua hal yang harus dilakukan:
          1. Memiliki fondasi / dasar yang kuat. Tidak ada dasar yang lain yang bisa menahan berbagai goncangan selain gunung batu (“Rock”). Gunung batu berbicara tentang Yesus sendiri. Jawaban pribadi Petrus pada waktu ditanya,” Siapakah Aku menurut engkau Simon bin Yunus ?” adalah “ Engkau Mesias, Anak Allah yang hidup ?”. gunung batu adalah Yesus sendiri yang membuat alam maut ( Iblis dan pekerjaannya ) tidak berkutik  menghadapi gereja-Nya. (Matius 16:15-16. Baca! ) Selanjutnya, Lukas 6:48 ( Baca! ), menghimbau kita untuk menggali tanah tempat batu bangunan cukup dalam. Kedalaman tanah berbicara tentang pemahaman Firman yang mendalam. Bagaimana dengan kita ?
          2. Mendengar dan melakukan Firman-Nya. Firman Tuhan yang kita dengarkan dan renungkan harus ditindaklanjutidengan tindakan nyata. Dengan melakukan Firman, kita membangun rumah kita diatas fondasi yang ada. Betapa banyak bangunan, yang hanya terdiri dari fondasi saja. Banyak umat Tuhan yang tertimpa hujan dan panasnya beragam persoalan, karena tidak menjadi pelaku firman.
          Untuk merespon Firman-Nya secara praktis, kita harus mendengar dengan hati yang lembut, merenung, memperkatakan/melagukan dan melakukan Firman itu.

          Bahan Sharing :
1. Bagikan pengalaman seorang yang lahir baru dalam arti
    menerima dan mengaku Yesus sebagai Tuhan dan Juru
    Selamat seperti Cornelius,Tomas, Sida-sida dan Paulus.
2. Bagikan pengalaman sebagai orang yang merespon secara
    positif dan radikal terhadap Firman Tuhan, dan mengalami
    berkat-berkat dalam kehidupan iman kita.
GBI Ponorogo
Di era sekarang ini banyak orang yang mendambakan namanya kebahagiaan, kehangatan, keharmonisan, kesetiaan dan kasih sayang, hal itu harus diusahakan dimulai dalam rumah tangga
          Untuk membangun keluarga yang kuat kita harus memperhatikan beberapa hal :
1. Memiliki komitmen , ( ayat 2 )
          Dalam menjaga dan mempertahankan pernikahan diperlukan sebuah komitmen yang telah dilandasi sejak pengucapan janji pernikahan dalam pemberkatan di gereja, dan komitmen itu harus benar-benar dilakukan dan diusahakan oleh kedua pasangan suami istri sampai kapanpun.
“ Sepasang suami istri harus berusaha keras untuk memelihara kesatuan “ ( Joice Coon )
2. Mempunyai tanggungjawab. ( ayat 3,4 )
          Tanggungjawab bisa dipenuhi kalau pasangan suami istri mengerti dan memahami akan  kebutuhan dan kewajiban masing-masing dalam berumahtangga.
a. Kebutuhan suami adalah seks, teman rileks,pasangan yang atraktif, dukungan domestik, kekaguman, melepaskan hak khusus atas tubuhnya sendiri dan memberikannya kepada pasangannya untuk memenuhi hasrat seksual yang normal dari pasangannya, Jika menolak untuk memenuhi kewajiban suami istri akan memberi celah kepada iblis untuk melakukan perzinaan.
Kewajiban suami sebagai kepala dan pemimpin keluarga, Efesus 5:23 berkata “ Suami adalah kepala istri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat,Dialah yang menyelamatkan tubuh “.  Setiap keluarga harus memiliki pemimpin. Kepemimpinan harus dilaksanakan di dalam kasih, kelembutan, tenggang rasa terhadap istri.Tanggungjawab suami adalah penyediaan kebutuhan rohani dan kebutuhan rumahtangga bagi keluarga, kasih, perlindungan, perhatian untuk kesejahteraannya,sebagaimana Kristus mengasihi getrejaNya.( Kolose 3: 19, 1 Petrus 3: 7. Baca! ).

b. Kebutuhan Isteri adalah kasih sayang, komunikasi, keterbukaan/kejujuran, dukungan keuangan, kesetiaan.
“ Isteri yang cakap mempunyai nilai yang berharga lebih dari permata ( Amsal 31:10 ) “.
Kewajiban istri. Setiap wanita yang sudah menikah wajib menjaga keutuhan rumahtangga agar tetap bahagia, sehingga suami tidak mencari WIL. Istri berperan sebagai penolong dan pendamping yang setia, sekalipun ia sendiri mengalami berbagai keadaan ( menstruasi, mengandung, melahirkan, menyusui ). Isteri harus mengasihi suami, berkarakter, bertanggungjawab terhadap anak, melayani pekerjaan Tuhan.

3. Memiliki kesepakatan. ( ayat 5 ).
Memiliki 3 K ( Kesatuan, Kerjasama, Kekompakan ),dalam prioritas dan mendidik anak. Orang tua menjadi tauladan sehingga anak-anakpun merasa nyaman dan bahagia hidup di tengah-tengah keluarga yang harmonis.
          Kesatuan ,kerjasama, kekompakan yang terjalin erat antara pasangan suami istri dan anak-anak dengan mengandalakn Roh Kudus akan membuat keluarga ini kuat dan menjadi berkat bagi orang lain.

Bahan Sharing:
1. Dari artikel di atas berkat apa yang saudara dapat?
2. Untuk menjadi keluarga yang kuat, banyak masalah yang harus  

    di hadapi, sharingkan masalah tersebut dan carilah solusinya.