GBI Ponorogo
         Kondisi rumah di jl. Salak milik kakak saya , Linda , nampak bagus dari luar tetapi setelah kami masuk kedalam , keadaan-nya sangat memprihatinkan : dinding – dinding tembok banyak yang retak , lantai keramik terlepas , pipa air bocor , kerangka atap bagian belakang patah disana-sini tanpa genting . Melihat hali itu , setelah berdoa dan memohon hikmat Tuhan , saya menawarkan diri untuk merenovasi rumah itu . Setelah diijinkan , saya mulai bekerja dan dalam waktu kurang lebih satu bulan rumah itu selesai dan bisa dimanfaatkan , dan beberapa bulan kemudian terjual .
            Bukankah seringkali keadaan kita seperti rumah diatas ,  ekonomi yang pas-pasan , rumah tangga yang diwarnai dengan banyak konflik , kesehatan yang menurun , jemaat gereja yang mulai kehilangan semangat sehingga mengakibatkan merosotnya angka kehadiran dalam komsel maupun ibadah raya , keadaan negara yang dibombardir dengan banyak masalah seperti banjir , tanah longsor , konflik POLRI  dengan KPK dan yang paling hangat adalah gesekan keras antara pak Ahok dan DPRD , dan lain sebagainya .
            Untuk mengatasi masalah diatas  dan memulihkan keadaan menjadi seperti semula atau lebih baik , II Tawarikh 7 : 14 dan Yakobus 4 : 1 – 3 memberikan solusi jitu , yaitu :
1. Pertobatan . Pdt Derek Prince mendefinisikan dengan sangat jelas bahwa pertobatan adalah perubahan pikiran yang bersifat batiniah yang ditindak lanjuti dengan tindakan lahiriah . Kisah anak yang terhilang adalah contoh bagus yang menunjukkan bahwa kesadaran dalam pikiran dan penyesalan yang dalam , membawanya kembali pada ayahnya ( Lukas 15 : 11 - 32 ) . Dalam yakobus 4 : 1 – 3 dijelaskan bahwa pertengkaran , pertikaian , pembunuhan dan iri hati bukan solusi dan bahkan akan memperparah situasi , karena keinginan yang tidak tercapai , dan itu semua adalah asalnya dari hawa nafsu .
            Maka untuk meredam keadaan yang tidak baik , kita harus bisa mengendalikan diri dalam kata dan tindakan oleh anugrah-Nya ( Filipi 2 : 13 BACA !!! ) .
2. DOA . Besarnya kuasa doa akan kita alami setelah kita menyadari pelanggaran kita , mengakui kepada Tuhan dan diantara sesama yang bersengketa . Dia Tuhan akan mengampuni dan Darah-Nya menyucikan kita dari semua dosa kita ( Yakobus 5 : 16 dan I Yohanes 1 : 7 – 9 ) . Selanjutnya , kita perlu memahami bahwa agar doa kita efektif dan berkuasa , kita harus memahami kuasa ucapan syukur (Filipi 4 : 6 ) , pikiran posotif ( Filipi 2 : 13 ) dan kesepakatan dalam doa bersama  ( Matius 18 : 19 )

Bahan Sharing :
1. Pertobatan dalam hal apakah yang perlu kita lakukan ?( Amsal 8 : 13 , Galatia 5 : 19 – 23 )

2. Bagikan pengalaman tentang dahsyatnya doa pribadi dan doa sepakat dalam kehidupan kita sebagai pengikut Kristus .
GBI Ponorogo
Jemaat atau gereja adalah sekelompok orang yang telah ditebus oleh Yesus Kristus dan telah menerima augerah Kerajaan yang tak tergoncangkan.
          Untuk menjadi jemaat yang solid dibutuhkan 3 hal yaitu :
1. Bersyukur . 1 Tesalonika 5:18 berkata : “ Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu “ . I Tawarikh 16 : 34 berkata , “ Bersyukurlah kepada Tuhan sebab Ia baik . Bahwasanya untuk selamanya kasih setia-Nya “ . Kitab Mazmur , banyak sekali diawali dengan ucapan “ Bersyukurlah “ , misalnya : Mazmur pasal 105 , 106 , 75 , 107 , 111, 136 , 138 . Demikian halnya dengan melayani Tuhan kita harus bersyukur . Kita tidak hanya melayani di mimbar , tetapi dimanapun berada kita harus melayani tanpa pamrih dan harus dengan hati yang bersungguh – sungguh .
2. Beribadah dengan cara yang berkenan kepada Tuhan .         Untuk menjadi jemaat yang berkenan kepada-Nya , Roma 12 : 1  berkata , “ Karena itu saudara-saudara , demi kemurahan Allah , aku menasehatkan kamu , supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup , yang kudus dan yang berkenan kepada Allah . Itu adalah ibadahmu yang sejati. Jadi, tubuh dengan semua anggotanya sebagai Bait Roh Kudus harus kita jaga dengan hati – hati agar tidak melakukan yang jahat ( tangan , kaki , mulut , telinga , mata dan lain-lain ) . Yakobus 1 : 27 juga menasehatkan kita untuk melakukan tindakan kasih dengan mengunjungi anak – anak yatim , janda – janda yang menderita , dan menjaga diri untuk tidak dicemarkan oleh dunia . Selain tubuh kita , jaga baik – baik kondisi jiwa ( Pikiran , perasaan , kemauan ) dan roh kita. Pada saat beribadah di gereja secara khusus , fokuskan perhatian kita kepada Allah ( “ jangan ngglambrang “ ). Secara rohani , yakinkanlah bahwa diri kita bahwa dimana ada Roh Allah , disitu ada kemerdekaan . ( II Korintus 3 : 17 BACA ! ) .
3. Hormat dan takut akan Tuhan.
          Hormat dan takut akan Allah adalah membenci dosa. Dosa ( Harmatea ) = tidak tepat sasaran .
            Dalam amsal 8:13 dikatakan  “ Takut akan TUHAN adalah : membenci kejahatan , kesombongan , arogansi dan cara yang jahat , dan mulut yang jahat  . 
Ciri-ciri orang yang membenci dosa adalah, suka damai,hidup kudus, yang sesuai dengan Firman Tuhan. ( Ibrani 12 : 14 – Baca ! ). 

Bahan Sharing :

1. Apakah yang perlu dibenahi berdasarkan renungan diatas agar kita menjadi jemaat yang “ solid ” / kokoh ?.
GBI Ponorogo
( Lukas 10 : 38 – 42 ; Yohanes 11 : 1 – 44 )

            Masa yang sukar kini menjadi suatu fakta yang nyata dengan tanda- tanda yang disebutkan dalam I Timotius 3 : 1 – 4 ( BACA ! ) .

            Untuk menjadi orang yang tegar , kita perlu belajar dari seorang tokoh bernama Maria,kakak Martha.Untuk itu dibutuhkan 3 hal yang penting :

            1. Pribadi yang punya PRIORITAS .Prioritas adalah hal yang diutamakan.Dalam kisah yang tercatat dalam Lukas 10 : 38-42 , Maria menyambut Yesus di Betania dengan duduk dekat kaki-Nya dan terus mendengarkan firman-Nya. Pada saat Marta menegur Yesus dan memerintah-Nya untuk melibatkan Maria dalam kesibukannya mempersiapkan segala sesuatu, Yesus berkata : “ Marta.Marta,kamu kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak hal,tetapi hanya satu saja yang perlu,Maria telah memilih bagian yang terbaik yangh takkan diambil dari-nya.Yang dimaksudkan-Nya adalah apa yang dilakukan Maria.Dia berkomunikasi (DOA = Duduk omong-omong dengan Allah ),dan terus mendengarkan firman-Nya.

            2. Pribadi yang anti pengaruh.Seperti halnya sebuah jam bisa anti air(“waterproof”) atau anti gores, kita pun harus anti apa saja yang berpengaruh
- Maria tidak bergeming dengan ocehan Marta (Lukas 10:40 )
- Maria tidak terpengaruh dengan orang orang sukar di sekelilingnya.Dalam kitab Yohanes 11:1-44 :
a. murid murid yang takut (ay 8 )
b. murid murid yang beriman kecil (ay 12 )
c. Tomas yang sinis dan pesimis (ay 16 )
d. Marta yang suka menyalahkan orang lain , termasuk Tuhan sendiri (ay                  21), “keminter”(ay 24),dan jalan dengan rasionya (ay 34.37 )
e. komentar orang orang Yahudi (ay 36).

            3.Pribadi yang berjalan dengan iman dan kerendahan hati.         
            Pada saat dia mendengar Yesus memanggilnya,Maria dengan segera pergi menjumpai Yesus dalam kerendahan hatinya.Walau pernyataan yang disampaikan kepada Yesus sama dengan Marta, ( Guru kalau Engkau ada disini,adikku tidak akan mati ) sikap-nya  jauh berbeda.Marta datang dengan arogan sedangkan Maria datang dengan hati yang rendah.Hal itu dibuktikan Maria dengan tersungkur di kaki Yesus dan linangan airmata.Hasil yang didapatkannya,Yesus menangis dan Lazarus secara ajaib dibangkitkan.

Bahan sharing :

            1. Bagaimana cara kita menerapkan ketiga hal diatas untuk menghadapi masa yang sukar ?

GBI Ponorogo
              Bagi orang kebanyakan , hari valentine diperingati dan ditanggapi dengan beragam tidakan yang kadang ganjil . Di Jogja contohnya , mereka mengadakan pertemuan melupakan para mantan pasangan  . Apakah yang seharusnya kita lakukan di hari valentine dan di sepanjang hidup kita ? .
          Berdasarkan apa yang dikatakan Alkitab , sebagai orang percaya , apakah yang seharusnya kita lakukan dihari valentine dan sepanjang kehidupan kita adalah :
1. Mengorbankan nyawa . Yohanes 15 : 13 berkata bahwa tidak ada kasih yang lebih besar daripada seseorang yang mengorbankan nyawanya bagi sahabat- sahabat-nya . Selain Yesus sendiri sebagai Allah yang mengorbankan nyawanya bagi kita dengan mati di atas kayu salib bagi dosa- dosa kita , ada juga orang yang rela mengorbankan diri-nya seperti pastor maximillian kolbe . Dia rela dirinya dijebloskan ke dalam penjara sampai mati bagi sahabat yang ingin dibebaskan . Sebagai orang Kristen maukah kita berkorban waktu , harta , tenaga , pemikiran dan lain sebagainya ? Semoga ! .
2. Membayar harga . Dalam Kisah yang tercatat dalam Yohanes 12 : 3 tentang wanita yang mengurapi Tuhan , kita bisa belajar bahwa untuk mengikut Kristus ada harga yang harus dibayar dalam kerendahan hati . Dengan minyak narwastu murni yang mahal harga-nya , Maria meminyaki kaki Yesus , dan menyeka dengan rambutnya . Diperkirakan dengan harga senilai upah setahun orang bekerja waktu itu , dia korbankan semua- nya dalam kerendahan hati . Sberapa banyak harta yang kita berikan untuk Tuhan kita ?
3. Melakukan tindakan nyata bagi saudara kita . 1 Yohanes 3: 16-18 menjelaskan bahwa sebagaimana Yesus mengorbankan diriNYA bagi kita , kitapun wajib berbuat  yang sama bagi saudara kita dalam  tindakan nyata dan dalam kebenaran, bukan dengan perkataan saja . Bagi yang berkekurangan,kita perlu membuka pintu hati untuk menolong agar kasih Allah  dapat tetap dalam diri kita.Benarlah pepatah Jawa  yang mengatakan “ Gajah diblangkoni , iso kojah ora iso nglakoni “ ,kalalu kita tidak hidup dalam kasih.

Bahan Sharing :
1. Apakah yang sudah kita lakukan dalam kasih untuk Allah kita dan sesama yang berkekurangan ?