GBI Ponorogo
       Bersatunya kelompok kepiting melawan burung rajawali, semut melawan gajah, dan burung pinguin melawan ikan hiu dilautan dalam kliping menarik berjudul “Unity is our Strength,“  mengingatkan kita betapa indahnya bila saudara-saudara seiman hidup rukun bersama. Berkat  kekuatan dan kuasa yang digambarkan dengan minyak dan berkat apapun yang digambarkan dengan embun akan dicurahkan/diperintahkan.
        Untuk bersatu berdasarkan cliping yang kita lihat ( youtube ) kita bisa belajar 2 hal, yaitu:
1. kekuatan dan kuasa diberikan olehTuhan dalam melawan sijahat. Efesus 6:1-12 menjelaskan kepada kita bahwa senjata “ defensive “ / bertahan perlu kita pakai : sabuk kebenaran sejati, baju zirah kebenaran, perisai iman,ketopong keselamatan, kasut kerelaan memberitakan Firman-Nya dan pedang roh harus kita pakai dan gunakan. Selain itu nama Yesus ( Markus 16:17 ), Darah Yesus (Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.) dan Firman-Nya ( Lukas 4:1-11 ) kita gunakan sebagai senjata “ Offensive “ / menyerang untuk melawan si jahat.
2. Hikmat perlu kita miliki untuk memecahkan persoalan kehidupan.
Untuk mendapatkan hikmat, Yakobus 1:5 menjelaskan bahwa bila kita minta hikmat kepada Tuhan yang pemurah, dengan iman, hikmat itu akan diberikan.
Bahan Sharing:
1. Bagikan pengalaman dalam memahami dan
    menggunakan senjata peperangan rohani.
2. Apakah persoalan yang menghadang panitia Natal GBI
    tahun 2015 dan dengan hikmat Tuhan mari kita
    selesaikan. Perlu dicatat ciri-ciri hikmat yang dari Tuhan

    seperti yang di tulis dalam Yakobus 3:13-18 ( Baca )
GBI Ponorogo
       Tiap penyelenggara sebuah acara apapun namanya selalu mengharapkan keberhasilan. Demikian pula dalam pertemuan-pertemuan ibadah kita, entah itu doa pagi, puasa, puasa, komsel, raya, apalagi ibadah Raya dan Perayaan Natal, keberhasilan / sukses besar kita harapkan akan teraih.

          Untuk mencapai keberhasilan dalam tiap acara berdasarkan kisah yang tercatat dalam Markus 2:1-12, dibutuhkan 5 hal sebagai berikut :
          1. Publikasi ( ayat 1 ).
Berita tentang hadirnya Yesus di Kapernaum tersebar kemana-mana sehingga pengunjung hadir memenuhi rumah tempat Dia memberitakan Firman Tuhan.
          2. Motivasi ( ayat 3 ).
Empat orang penggotong seorang yang lumpuh hadir bukan dengan motivasi lain yang berbau kesombongan tetapi untuk si lumpuh yang membutuhkan pertolongan dan nama Tuhan dipermuliakan. Apapun yang kita lakukan hendaknya memuliakan nama Tuhan ( 1 Korintus 10:31 ).
          3. Kesatuan ( ayat 3,4 ).
Bisa dibayangkan betapa sulitnya bersatu pada saat kita melihat adegan empat orang menggotong si lumpuh dari mulai mereka berjalan-jalan, menaikkan ke atap dan menurunkan si lumpuh tepat di depan Yesus. Keegoisan, lemahnya semangat, ketidak hati-hatian, ketidaksabaran, ketidak tegasan dalam menghadapi cemoohan orang-orang lain , kurangnya pengetahuan dan lain sebagainya akan menggagalkan usaha mereka untuk melihat kemuliaan Tuhan.
Dalam bekerjasama untuk menyelenggarakan suatu acara, dibutuhkan pemahaman organisasi ( POAK = Perencanaan, Organisasi, Arahan dan Kontrol / Planning, Organising, Actuating dan Controlling ) dan penghargaan terhadap sebuah keputusan dalam kepanitiaan yang diambil dan secara bertanggungjawab kita lakukan. Selain hal itu harus diperhatikan faktor-faktor rohani seperti adanya kedisiplinan, kejujuran, doa pribadi maupun bersama. Hanya Roh Kuduslah yang menciptakan kesatuan dan kerja keras umat-Nya. ( Efesus 4:3 ).” Berusahalah sungguh-sungguh untuk hidup damai supaya kesatuan yang diciptakan oleh Roh Allah tetap terpelihara.” ( BIMK ).
Perlu dicatat juga bahwa cara mengajukan usulan dan pernyataan-pernyataan dan komentar jangan sampai membuat orang lain  tersinggung ( Daniel 1:12-13 , Matius 5:23-24 BACA ! ).
          4. Kerja Keras ( ayat 4 ).
Padatnya pengunjung ibadah dan pintu yang tertutup tidak membuat para penggotong putus asa. Cara kreatif yang terlalu berani dan beresiko ditempuh dengan membongkar atap dan menurunkan si lumpuh di depan Yesus.
          5. Iman mereka ( ayat 5 ).
Si lumpuh mungkin sudah tidak beriman lagi, tetapi yang dilihat oleh Yesus adalah iman empat orang yang disatukan untuk melihat mukjizat besar. Betapa luarbiasanya kuasa iman itu. Iman bisa memindahkan gunung ( Markus 11:24 ), menjadikan yang tidak ada jadi ada, membangkitkan orang mati ( Roma 4:17 ) dan mengalahkan dunia ( 1 Yohanes 5:4-5 ). Berimanlah kepada Yesus Tuhan anak Bapa surgawi.

Bahan Sharing :
-      Demi suksesnya acara Natal GBI 2015, apa yang perlu ditingkatkan dari ke lima unsur diatas ?


GBI Ponorogo
            Usai mengendarai mobil non A.C. dalam cuaca yang sangat panas, kita bisa membayangkan betapa sejuk dan senangnya memasuki mall ber A.C dan harum baunya. Demikian pula, usai menjalani kehidupan yang penuh tantangan dan persoalan, kita akan merasa disegarkan bila masuk dalam hadirat Tuhan. Hadirat-Nya bisa kita rasakan berdasarkan pemahaman datangnya Kerajaan Allah yang berbicara tentang kebenaran, damai dan sukacita didalam Roh,bukan soal makanan dan minuman pada saat kita berdoa ( Roma 14:17 ); bertahta-Nya Tuhan yang kudus diatas pujian umat-Nya ( Maz 22:4 ), dan kehadiran Kristus di antara dua atau tiga orang yang berkumpul dalam Nama-Nya ( Matius 18:20 )
            Untuk menikmati kehadiran-Nya ada 5 hal yang perlu dilakukan berdasarkan Mazmur 100: 4-5 dan Ibrani 10:19-22 ( Baca ! ).
1. Menaikkan Syukur kepada Tuhan.
            Pada waktu kita mau masuk pintu gerbang-Nya kita harus bersyukur ( Maz 100:4 ). Bersyukurlah senantiasa dalam semua hal ( 1 Tesalonika 5: 18 ), dan hendaklah hati kita melimpah dengan syukur ( 2 Korintus 4 : 15 )
2. Menaikan pujian dan sorak-sorai bagi Tuhan. ( Mazmur 100: 1, 4,5 ). Dengan segenap hati, jiwa,  dan kekuatan, kita perlu memuji Dia ( Matius 22:37 ) Waktu memuji Dia sudahkah kita sungguh- sungguh?
3. Memasuki ruang Maha Kudus oleh darah Yesus 
 
( Ibrani 10:19 ) Ibarat memasuki gedung pertunjukkan, kita perlu tiket masuknya. Untuk menikmati kehadiran-Nya tiketnya adalah Darah Yesus yang ajaib itu.
 
4.  Menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas / bersih. 
             Kebersihan hati yang percaya Yesus sebagai Tuhan berkaitan dengan kejujuran, dan kesungguhan dan tidak ada kesalahan yang belum dibereskan dengan Tuhan dan sesama Ibrani 10:22 Darah-Nya mengampuni dan menyucikan kita dari semua kesalahan.  ( 1 Yohanes 1: 7-9 Baca! ).
 
5. Menghadap Tuhan dengan penuh iman. 
 
Tanpa iman tidak mungkin kita berkenan kepada Allah. 
( Ibrani 11 : 6 )
            Beberapa dampak yang kita lihat dan alami bisa berupa:
1. Babtisan Roh Kudus dengan tanda bahasa Roh ( Kis 10: 47 ) 
2. Keberanian untuk menghadapi ancaman dan keberanian untuk    
    memberitakan Firman Tuhan  ( Kis 4:29-31 )
3. Penyembahan dengan posisi tertelungkup/ tersungkur ( Wahyu 
   1:17, Wahyu 5:13-14 ). Mari kita tingkatkan dampak dari lawatan 
    Roh Kudus berupa bahasa Roh, getaran tubuh, kondisi tertawa, 
    terlentang dan lain sebagainya menuju penyembahan dengan 
    posisi tersungkur yang alkitabiah.
 
Bahan Sharing:
Lima faktor yang disebutkan dalam artikel diatas sebagai cara untuk menikmati hadirat Tuhan bersumber pada hati orang percaya. Apakah yang harus kita lakukan untuk menjaga hati lebih dari semua hal ?
GBI Ponorogo
         Ibarat sebuah bangunan yang kokoh berdiri tahan goncangan harus berdiri di atas fondasi yang kuat, demikian pula bangunan rohani perlu fondasi yang kuat dan bahan-bahan bangunan yang baik diatasnya.
Berdasarkan 1 Korintus 3:11 yang berkata bahwa ;
“Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus”,Dia adalah dasar yang tak tergantikan dan diatasnya kita berdiri. Hasilnya adalah alam maut tidak akan menguasai jemaat. ( Matius 16:18 – Baca! )
          Diatas dasar Kristus yang kita percayai sebagai Mesias, anak Allah yang hidup dan Tuhan, juru selamat, kita harus terus membangun diatasnya dengan cara mendengar Firman-Nya dan melakukan perintah-Nya. ( Matius 7:24 )
          Dalam melakukan Firman-Nya, ada 3 hal yang perlu diperhatikan yaitu iman, pengharapan, dan kasih ( 1 Korintus 13:3 ).
1. Iman.
Berbicara tentang iman, ada 2 hal yang  harus dipahami, yaitu, iman yang menyelamatkan ( iman kepada Yesus sebagai Tuhan yang menyelamatkan kita. ( Roma 10:10 ), dan iman yang mendatangkan berkat. Sesuai dengan Ibrani 11:1, iman adalah bahan atau dasar dan semua hal yang kita harapkan dan bukti dari yang belum terlihat.

2. Pengharapan
          Baik untuk hidup sekarang ini maupun hidup dimasa mendatang, kita harus berharap pada Kristus sumber semua pertolongan. Bapa Abraham adalah contoh konkrit seorang beriman besar yang mengharapkan sesuatu walau keadaan yang ada bertentangan dengan imannya. Umurnya sudah hampir 100th dan rahim Sara sudah tertutup tetapi dia berharap akan mendapatkan keturunan yang sudah dijanjikan oleh Tuhan. Namun karena dia percaya kepada Allah yang maha kuasa imannya tidak iuruh bahkan semakin teguh dengan memuliakan Dia. Disini kita memahami betapa pentingnya iman dan proklamasi iman yang mendatangkan berkat.

3. Kasih
          Kasih bisa kita pelajari dan pahami dari 1 Korintus 13:1-7 yang berkata: 1.Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih  , aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. 2. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia  dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna . 3. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku,  bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku. 4.   kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. 5. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. 6. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan,  tetapi karena kebenaran
7. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
Bahan Sharing:

1. Bagikan cara mengaplikasikan kasih dalam situasi yang bertentangan dengan keadaan yang kita harapkan.
GBI Ponorogo
         Band “ Jamrud “ memelesetkan peribahasa “ berakit-rakit ke hulu “dalam lagu yang berlirik sama demikian :
          Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian.
          Bersakit-sakit senangpun tak datang malah mati kemudian.
          Secara umum lagu ini tidak memberikan dorongan                   ( motivational ) untuk menjalani kehiupan ini dengan kerja keras, tapi pada kenyataannya memang itulah yang sering terjadi. Kerja keras itu baik tetapi tidak cukup dalam mengarungi kehidupan penuh problem seperti ekonomi, sakit penyakit dan beragam konflik hubungan internal maupun external seperti kasus freeport dengan ungkapan yang terkenal “ papa mintya saham “, dan ISIS yang melancarkan terornya di Perancis dan rencana ke Inggris dan negara-negara lain, termasuk Indonesia barangkali.
          Untuk mengatasi beragam persoalan diatas sangat perlu dipahami sesuai dengan kisah kelahiran Yesus yang tercatat dalam Matius 1 : 18-25 ( Baca ), bahwa Dia datang untuk menyelamatkan dan menyertai kita dalam dunia yang penuh derita ini.
          Kata menyelamatkan dalam bahasa Yunani adalah “ SOZO “ yang artinya begitu luas, yaitu memenuhi semua kebutuhan orang percaya yang diantaranya :
-      Mengampuni dosa-dosa kita dan membawa kita ke surga. Roma 10: 9-10 berkata : Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.
-      Menyembuhkan. Matius 9:22 berkata : Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: "Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu.”
-      Memenuhi kebutuhan kita. Untuk memberikan penjelasan tentang kata menyelamatkan itu, Mazmur 78: 19-22 berkata : Mereka berkata terhadap Allah: "Sanggupkah Allah menyajikan hidangan di padang gurun? Memang, Ia memukul gunung batu, sehingga terpancar air dan membanjiri sungai-sungai; tetapi sanggupkah Ia memberikan roti juga, atau menyediakan daging bagi umat-Nya? Sebab itu, ketika mendengar hal itu, TUHAN gemas, api menyala menimpa Yakub, bahkan murka bergejolak menimpa Israel, sebab mereka tidak percaya kepada Allah, dan tidak yakin akan keselamatan dari pada-Nya.
-      Melepaskan kita dari roh-roh jahat.Lukas 8: 36 berkata : Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu memberitahukan kepada mereka, bagaimana orang yang dirasuk setan itu telah diselamatkan.
-     Melepaskan kita dari usaha jahat orang-orang yang akan mencelakakan kita. 2 Timotius 4:18 “ Dan Tuhan akan melepaskan aku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya  di sorga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.
-     Imanuel berarti Allah menyertai kita.Yohanes 14:17-18 berkata :yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu. Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu. Galatia 5:25 berkata : Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh.
Dari kedua ayat-ayat diatas, kita perlu memahami betapa pentingnya hidup dipimpin oleh Roh Kudus dan hidup bergantung sepenuhnya kepada-Nya dalam semua hal.

Bahan Sharing :

-     Apakah yang menjadi kebutuhan kita secara pribadi maupun bersama-sama dalam panitia Natal 2015 kali ini dan bagaimanakah caranya kita mengaplikasikan pemahaman diatas ?