GBI Ponorogo
Saat berbagai krisis melanda kehidupan anak-anak Tuhan, banyak yang goyah, bimbang bahkan kehilangan pengharapan sehingga mereka tidak lagi melibatkan Tuhan dalam kehidupan dengan semua aktivitas mereka. Nampaknya, itulah yang dialami murid-murid Yesus setelah kematianNya. Mereka lupa janji kebangkitan-Nya, walaupun sudah dua kali Dia menampakkan diri dan kali itu adalah yang ketiga, Sebagai akibatnya, mereka mengingat kembali pada profesi mereka sebagai nelayan dan niat Petrus di responi yang lain secara serempak untuk menjala ikan. Hasilnya adalah nol besar ( ayat 3b) Dari peristiwa yang tercatat dalam Yohanes 21: 1-14, kita belajar bagaimana menjadi murid-murid berkarakter kuat seperti Kristus dengan memiliki ( 3K ) sebagai berikut: 1. Ketabahan Hati Apapun persoalan yang melanda kehidupan kita, kita tidak boleh goyah tetapi libatkan dan andalkan Kristus yang diwakili oleh Roh Kudus untuk menjalani hidup yang penuh tantangan ini. Bukankah Yohanes 15:5 berkata “ Tanpa Aku, kamu tidak bisa berbuat apa-apa “. 2. Ketaatan dalam melakukan perintah Tuhan Setelah semalam-malaman mereka tidak berhasil mendapatkan ikan, Yesus memerintahkan mereka pada siang hari untuk menebarkan jala disebelah kanan perahu . Bukankah perintah ini bertentangan dengan logika kita? Sekalipun bertentangan, kalau Tuhan sudah memberikan perintah, percaya dan lakukan saja. Sebelum taat pada perintah, tentunya kita harus menyadari keberadaan Roh Kudus didalam hati kita yang terus berbicara, dan menuntun kehidupan kita. Belajar dan jadilah peka terhadap suara Roh Kudus. 3. Kebaikan hati dalam sikap suka memberi Setelah mukjizat penangkapan ikan terjadi, Yesus memerintahkan untuk memberikan beberapa hasil tangkapan mereka. Bukankah Tuhan memberi perintah untuk memiliki sikap memberi? Dalam prakteknya, apakah kita sudah memiliki sikap memberi dan mengembalikan persepuluhan sebagai milik Tuhan sebagai kunci hidup berkelimpahan? Ams 11:25 berkata, “ Siapa yang banyak memberi berkat diberi kelimpahan “ BAHAN SHARING 1. Persoalan apakah yang pernah menjadikan kita bimbang, tawar, putus harapan dan nyaris meninggalkan Tuhan Yesus Juru Selamat ? 2. Bagikan pengalaman tentang mukjizat di tengah krisis yang melanda kehidupan kita dengan menerapkan ketiga hal diatas !
GBI Ponorogo
“ Tetapi Aku akan hadir di tengah-tengahmu, dan Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umatKu ”. Firman Allah tersebut merupakan jaminan bagi setiap orang yang percaya akan nama-Nya, bahkan kita akan menjadi umat yang perkasa dan berkemenangan karena Allah menyertai kita. Namun, seringkali kita merasakan seolah-olah Tuhan tidak ada ditengah-tengah kita/hadir dalam kehidupan kita. Ada beberapa hal yang perlu kita pahami supaya Allah tinggal ditengah-tengah kita dan memberkati, yaitu : 1. BERIMAN/PERCAYA DAN MENGAKU YESUS SEBAGAI TUHAN. Matius 18:20 berkata “ Sebab dimana dua atau tiga orang berkumpul dalam namaKu, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka ”. Kehadiran Tuhan akan memberi kekuatan, kasih karunia, penghiburan bahkan kemenangan. 2. MENGANDALKAN TUHAN (Yeremia 17:5-8) Orang yang kepercayaannya berpusat pada diri sendiri, dan yang mengandalkan kekuatannya sendiri pasti akan kecewa. Sebaliknya, orang yang sepenuhnya mengandalkan Tuhan akan di berkati. Mereka tidak takut/kuatir di dalam situasi hidup yang bagaimanapun karena iman mereka tertanam jauh di dalam Allah. 3. KESATUAN DAN HIDUP RUKUN (Maz 133:1-3) Tuhan menghendaki supaya kita selalu hidup dalam kasih kepada Allah dan sesama, hidup dalam kekudusan, kesatuan dan kerukunan, karena kasih kepada Allah dan sesama membuat Allah akan memberkati dan mengurapi umat-Nya. 4. TINGGAL DIDALAM KRISTUS DAN FIRMAN-NYA (Yohanes 15:7) “Jikalau kamu tinggal didalam Aku dan firmanKu tinggal didalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Semakin dekat kita hidup dengan Kristus melalui merenungkan dan melakukan firmanNya, akan membuat doa kita menjadi efektif. BAHAN SHARING : Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, bagian manakah yang sering membuat seolah-olah Tuhan tidak hadir dalam hidup Anda ? Sharingkan !
GBI Ponorogo
“ Tough times never last, but tough people do,” yang artinya masa yang sukar tidak akan bertahan, tetapi yang tahan adalah orang-orang yang ulet / tangguh, adalah ungkapan pendiri gereja “ Crystal Chthedral ” bernama Pdt. Robert Schuller. Kebenaran ungkapan ini akan terbukti, bila kita menjadi orang yang tidak mudah putus asa dalam menghadapi kesukaran hidup, pantang menyerah dan terus maju / ngotot sehingga berhasil mengatasi masalah yang ada. Contoh orang yang pesimis dan gampang menyerah bisa kita lihat dalam diri Tomas, dengan pernyataan-pernyataannya : - “ Aku tidak tahu jalan kesana …., “ pada waktu Yesus berkata “ di rumah Bapa-Ku ada banyak tempat. ” - “ Mari kita pergi untuk mati bersama Dia, “ pada waktu Yesus mengajak murid-murid-Nya untuk membangkitkan Lazarus. - “ Sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam lubang di tangan-Nya dan memasukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak percaya, “ pada waktu murid-murid lain memberi tahu bahwa Yesus sudah bangkit dan menampakkan diri dalam ruang tertutup. Waktu itu sudah 8 hari Tomas mundur dari persekutuan dengan rekan-rekannya. Contoh orang-orang yang pantang menyerah dan bahkan ngotot bisa kita lihat dalam kehidupan : - Bartimeus yang buta dalam Markus 10:46-52. Pada waktu dia diminta untuk diam, dia berteriak lebih keras. - Zakeus yang berpawakan pendek dalam Lukas 19:1-10. Pada waktu dia ingin bertemu Yesus, dia terhalang oleh orang-orang yang lebih tinggi. Sementara mereka berjalan, Zakeus berlari dan bahkan naik ke atas pohon. Setelah turun dan bertemu Yesus, dia berniat membagikan separuh hartanya pada orang miskin dan yang dia peras akan mendapatkan empat kali lipat. - Wanita pendarahan 12 tahun dalam Lukas 8:43-47. Dalam kondisi ludes hartanya dan lemah kekurangan darah, dengan susah payah dia menerobos kerumunan orang banyak dan berkata, “ Asal ku jamah jubah-Nya, aku akan sembuh. ” - Wanita Kanaan dalam Matius 15:21-28. Walau permintaannya pada Yesus tidak digubris, dihambat para murid Yesus, tidak diperhitungkan, dan disamakan dengan anjing, dia terus maju dan berkata, “ Anjing akan makan remah-remah roti yang jatuh dari meja tuannya. ” - 4 orang penggotong orang lumpuh dalam Markus 2 :1-12. Kerumunan orang banyak yang menghalangi mereka, membuat tindakan “ gila ” dilakukan dengan menaikkan si lumpuh extra hati-hati, dan menurunkannya tepat didepan Yesus setelah mereka membongkar atap rumah. Sungguh tindakan “ gila ” yang sangat kreatip. Beberapa contoh diatas akan jadi lebih lengkap bila di tambah dengan kisah pergumulan Yesus di taman Getsemani, sebelum menghadapi salib. Dalam kondisi tertekan luar biasa, Dia membawa murid-murid-Nya kepada siapa Dia mencurahkan isi hati dan berdoa dengan bersungguh-sungguh sampai akhirnya malaikat menampakkan diri untuk memberikan kekuatan. Hasil dari sikap pantang menyerah dan ngotot, mereka semua, adalah pertolongan yang ajaib dari Tuhan sember pertolongan yang ajaib. BAHAN SHARING : Bagikan pengalaman dalam bersikap pantang mundur dan kreatif dalam menyelesaikan masalah di banyak bidang seperti pendidikan, sosial, olah raga, media, hokum, bisnis, dan musik.