GBI Ponorogo
       Kitab Wahyu telah menubuatkan keadaan akhir zaman akan semakin sulit . Menjelang kedatangan Tuhan yang kedua kalinya akan terjadi kegoncangan besar atas seluruh umat manusia dan ini adalah tanda kebinasaan bagi mereka yang hidup diluar Tuhan , tetapi  untuk orang percaya yang hidup didalam Tuhan ini adalah tanda keselamatan dimana gereja-Nya dibawa untuk mengalami penyucian dan pemurnian yang semakin mendalam . “ Tanpa kesucian , tak ada seorangpun dapat melihat Tuhan “ dan tanpa kemurnian hati iman kita akan kandas ( I Timotius 1 : 18 – 19 ).
            Semua ini direncanakan Tuhan untuk membuat kemurninan iman yang sempurna dalam wujud cinta yang murni bagi Tuhan dan sesama . Tetapi sangat disayangkan banyak orang tidak mempersiapkan diri untuk  mengalami kegoncangan ini . Juga sebagai hamba Tuhan , kita ditugaskan untuk mempersiapkan diri dan umat Tuhan untuk masuk dalam pemurnian ini ( Daniel 12 : 9-10 ) . Karena jika tidak disiapkan mereka tidak akan kuat bertahan , bahkan roboh.
            Tujuan dari penyucian dengan adanya goncangan dan masalah –masalah yang terjadi adalah  agar kita mengalami proses penyaliban  daging dan segala keinginannya . Salib akan sampai kepada puncaknya di golgota , berhenti dari dosa ( kedagingan dan hidup oleh Roh dan saliblah jalan pulang yang benar untuk kembali ke surga
            Kita akan belajar dari Asaf mengenai sikap hati yang harus kita miliki dalam menghadapi kegoncangan dan berkat yang diperoleh lewat kitab Mazmur 73: 21- 27.
1. Mengosongkan diri . Mazmur 73 : 21-22
             Asaf menyamakan dirinya seperti hewan yang bodoh dan tidak mengerti. Ia mengakui kekurangannya dan merendahkan diri . Inilah kunci untuk memikul salib , jika kita belum bisa menyangkal diri , merendahkan hati atau mengosongkan diri hubungan kita akan roboh . Sebab bukan salib yang berat , tetapi keegoisan kitalah yang memperberat salib ( Filipi 2 : 5 – 8 ; Matius 11 : 28 – 30 ) .
2. Tetap intim dengan Tuhan . Mazmur 73 : 23a
            Jangan pernah tinggalkan ibadah , persekutuan pribadi , hanya karena gesekan dan masalah.Asaf sekalipun merasa pahitnya salib yang membuat dia tidak mengerti namun dia punya komitmen untuk tetap dekat Tuhan “ tetapi aku tetap didekat-Mu” Mazmur 73 : 23a . Daud sekalipun telah jatuh namun tetap mau didekat Tuhan ( 1 Tawarikh 21 : 13 ).
3. Mempercayakan diri pada Tuhan ( Mazmur 73 : 23b ).
            Banyak orang Kristen yang percaya Tuhan  , namun hanya sedikit yang mempercayakan dirinya pada Tuhan . Banyak orang memegang tangan Tuhan  tetapi sedikit orang yang memberi tangannya dipegang oleh Tuhan . Walau tidak sesuai dengan kehendak dan pemikiran kita , tetapi Tuhan minta kita untuk tetap berserah . Inilah yang dilakukan Asaf , ia tidak mengandalkan kekuatannya tetapi memberikan tangan kanannya dipegang oleh Tuhan.
4. Pengenalan akan Tuhan ( Firman ) Maz 73 : 24a
            Kita binasa bukan karena masalah , bukan sakit penyakit , kemiskinan , dosa , bahkan iblis . Kita binasa karena tidak mengenal Tuhan ( Hosea 4 : 6 ). Dalam kitab Wahyu pasal 1 Yohanes melihat Yesus ( Firman ) tampil dalam keadaannya yang sempurna berjalan diantara ke7 jemaat. Akibat dari penampilan Firman dalam keadaan yang sempurna maka tampaklah cacat dari ke7 jemaat. Hanya Firman yang mampu menunjukkan kekurangan dan dosa kita . Tugas kita menyikapi nasehat / pengajaran Firman , dalam banyak hal kita ini sudah salah hanya Firman Tuhan belum menerangi kita dengan Firman-Nya.Ingat penginjilan bukan akhir tetapi pengajaran yang membawa kita pada kemurnian . Jangan menghindar dan memberontak ketika Firman menunjuk dosa ikuti dan lakukan.
5. Akibat dari ansehat Tuhan ( pengenalan akan Tuhan ) Mazmur 73 : 24b -26.
            Berkat dari pengenalan akan Tuhan adalah kemurnian hati. Untuk mengikut Yesus ( Filipi 3 : 7-8 ) . Asaf sudah tidak menginginkan apa-apa lagi , tidak ada apapun lagi yang mempesona , baik di surga maupun dibumi dlam keadaan baik ataupun susah , Tuhan saja yang dibutuhkan Asaf . Bukan berkat-berkatnya , surga , materi dan lain-lain , tetapi pribadi Yesus menjadi segalanya bagi Asaf.
6. BuktikanCinta-Mu . Mazmur 73 : 27.
Kita tidak bisa menunjukkan besar cinta kita kepada siapapun tanpa pengorbanan. Dalam ayat ini Asaf memakai kata “berzinah” ini menjurus pada hubungan antara suami dan istri . Yesus adalah mempelai pria surga yang sudah membuktikan cintanya kepada mempelai wanitanya dengan menderita tanpa salah bahkan mati di kayu salib. Sekarang tugas kita mempelai wanita-Nya membuktikan cinta kita kepada kekasih kitra mempelai pria  surgawi dengan menderita tanpa salah , mati bagi diri sendiri . Ini sulit dan hanya bisa dilakukan oleh kekuatan Roh Kudus , tetapi sebagai peringatan buat kita , Asaf mengingatkan jangan lari dari proses “ berzinah “ Tuhan akan membinasakan setiap kita yang meninggalkan salib . Tetapi ingatlah , Tuhan yang adalah kepala dari mempelai wanita tahu apa yang harus Dia lakukan untuk memampukan kita . ( Efesus 5 : 25 – 33 ) .
7. Memiliki Kesukaan akan Tuhan . Mazmur 73 : 27.

            Disini Asaf tidak memakai kata “ Cinta “ tetapi kata “ Suka “ kadang kita memakai kata cinta sebagai alasan untuk berdalih . Contoh : “ Tuhan saya seharian ini capek karena kerjaan jadi saya tidak berdoa ya Tuhan saya langsung tidur  tetapi Kau tau lah Tuhan saya mencintai-Mu “ . Dalam segala keadaan  , Asaf memiliki kesukaan , baik pagi hari , siang maupun malam mendekatkan di pada Tuhan .
GBI Ponorogo
http://youtu.be/t8jXVVwoKGs
GBI Ponorogo
Mazmur 133 : 1 – 3 menjelaskan bahwa persekutuan yang rukun diantara umat Tuhan menghasilkan berkat yang digambarkan dengan embun , dan kuasa yang digambarkan dengan minyak bahkan berkat dan kehidupan pun diperintahkan.
          Walaupun yang terjadi didalam banyak persekutuan / paguyuban / komunitas adalah sebaliknya : perselisihan , pertengkaran / konflik bahkan berujung pada perpecahan , kita harus memahami bahwa minimal ada 4 hal ( 4M ) yang kita lakukan agar kita rukun dan meraih berkat:
 M1 . Memahami orang – orang yang ada dalam persekutuan . DI satu sisi , pemimpin adalah manusia biasa seperti Musa yang kisahnya bisa kita pelajari dalam Keluaran 17 . Waktu lemah , dia diberi batu untuk duduk dan kedua tangannya didukung oleh Harun dan Hur . Disisi yang lain dalam  Markus 6 : 31 , 34 , Yesus memperhatikan murid-muridnya untuk istirahat sejenak dalam pelayanan  , dan orang-orang yang hadir bisa pingsan karena kelelahan dan kelaparan sehingga mereka butuh makan .
M2 . Menjalani proses benturan / pergesekan . Amsal 17 : 27 berkata besi menajamkan besi , manusia menajamkan sesamanya . Ibarat senjata ,  sebagai orang – orang dalam komunitas yang ingin menjadi tajam harus siap bergesekan dengan sesamanya.
          Dalam proses benturan ini , yang perlu benar -  benar dijaga adalah pesan Tuhan dalam Efesus 4 : 25 – 32 untuk membuang kata-kata  kotor , dan memakai perkataan yang baik untuk membangun supaya mereka yang mendengar mendapat kasih karunia. Yakubus 3 : 8  memperingatkan kita bahwa lidah adalah sesuatu yang buas , tak terkuasai dan penuh racun yang mematikan, dan bila ada kesalahan, seorang rekan rohani m yang lain menuntunnya dalam roh lemah lembut sambil berjaga – jaga untuk tidak kena pencobaan ( Galatia 6 : 1 )
M3 . Mengampuni yang bersalah . Karena kita memiliki Allah dalam nama Yesus yang mengampuni kita , pengampunan-Nya yang besar itulah yang mebuat kita sadar dan mampu mengampuni yang bersalah.
M4 . Mengasihi dalam perbuatan dan kebenaran . Usaha keras dalam doa dan kasih dalam perbuatan yang benar inilah ( I Yohanes 3 : 18 ) yang pada akhirnya bisa merukunkan umat Tuhan dalam sebuah persekutuan dan menghasilkan berkat dan kuasa .
Bahan Sharing :

Bagikan pengalaman untuk membangun hubungan intim dalam sebuah komunitas dengan mengaplikasikan 4 hal di atas .
GBI Ponorogo
          Dalam lukas 13:10-12 di ceritakan bahwa ada seorang wanita yang menderita bungkuk selama 18 tahun. Yang jadi pertanyaan adalah mengapa wanita ini bungkuk?

            Fakta membuktikan bahwa penderita bungkuk sebagian besar dialami oleh wanita . ( saudara dan saya adalah mempelai – mempelai Kristus ) . Wanita lebih banyak menderita bungkuk karena :
1. Wanita lebih banyak beban ( pikiran ) dibandingkan pria . Memikirkan  masalah ekonomi , keluarga , dll .
2. Wanita lebih banyak dipengaruhi oleh masa lalu dan masa kini ( 18 tahun sakit ) dibandingkan memikirkan masa depan . Karena memang wanita lebih dipengaruhi otak kanan .

            Dalam bacaan tersebut , Alkitab mencatat bahwa wanita itu berada dalam tempat ibadah . Artinya wanita itu tetap setia beribadah, sekalipun dalam kondisi sakit bungkuk. Namun demikian ia tidak mengalami mukjizat , mengapa? karena banyaknya masalah yang menghalangi dia, dan fokusnya hanya pada masalahnya, namun pada saat wanita tersebut bisa mengalami perjumpaan dengan Yesus , maka hal yang luar biasa terjadi , yaitu :

1. Mengubah hal biasa menjadi hal luar biasa , punggungnya yang bungkuk bisa lurus kembali , beban yang dirasakannya dibebaskan oleh Tuhan Yesus , karena tidak ada yang mustahil bagi Tuhan .

2. Mengubah masa depan yang tidak menentu , karena kondisinya yang bungkuk menjadi masa depan yang indah tanpa dipengaruhi masa lalunya ( 18 tahun dia bungkuk ) , tapi Tuhan Yesus bisa mengubahnya dalam sekejap.
            Oleh sebab itu kalau kita ingin mengalami mijizat setiap hari , maka kita harus mengalami perjumpaan dengan Tuhan Yesus setiap hari dalam setiap aktivitas kita , ada kehadiran Tuhan Yesus dalam setiap sisi kehidupan kita . Bahkan Tuhan Yesus yang mengundang kita untuk berjumpa dengan-Nya Matius11: 28

Bahan Sharing :


1.  Mukjizat apakah yang pernah anda alami setelah berjumpa   dengan Yesus? Sharingkan!
GBI Ponorogo
Bila kita diijinkan untuk merubah keadaan rumah yang rusak dengan dinding yang retak , rangka atap yang patah , lantai keramik yang pecah dan saluran air yang bocor , apakah yang kita lakukan supaya terjadi perubahan ? . Kita bisa memperbaiki rumah itu atau merobohkan dan mendirikan rumah yang baru .
          Demikian pula untuk merubah keadaan kita , keadaan gereja, kita bisa melakukan 3 hal berdasarkan II Tawarikh 7 : 14 dan Yeremia 29 : 7 , 11 . ( BACA ! )
1. Bertobat . Bertobat adalah perubahan pikiran ( “ metanoein ” = Yunani ) yang bersifat batiniah , yang disusul dengan tindakan lahiriah untuk berbalik kembali kepada Allah atau berputar halauan. Artinya kita menentukan sikap , kemudian melangkah dan mengambil suatu arah yang baru sama sekali menuruti kehendak-Nya . Ibrani 6 : 1 bekata supaya kita bertobat dari perbuataan – perbuatan yang sia – sia dan Kisah 20 : 21 kita harus bertobat kepada Allah . Namun perlu kita pahami bahwa Allah lah yang berinisiatif terlebih dahulu untuk kita datang pada-Nya  ( Yohanes 6 : 44 – BACA! ) dan taati Firman-Nya dengan sungguh-sungguh  ( Lukas 13 : 3, 5 – BACA! ).
2. Berdoa. Berdoa secara pribadi ( Yakobus 5 : 16 ) atau berdoa secara bersepakat ( Matius 18 : 19 ) sangat besar kuasanya.
3. Berusaha . Tanpa usaha-usaha dalam tindakan, doa tidak akan berdampak . Namun dengan bertindak kita akan melihat bahwa hal - hal baru akan terjadi ( Yakobus 1 : 25 )
          Bila ketiga hal diatas kita lakukan , Allah kita yang besar akan membuat keadaan apapun  akan berubah secara menakjubkan .

Bahan Sharing :
1. Apakah yang kita lakukan agar terjadi perubahan ?
2. Bagaimanakah cara kita mengaplikasikan ke tiga hal diatas agar  

    perubahan terjadi ?
GBI Ponorogo
Dalam keadaan yang makin sukar seperti sekarang ini , banyak orang goyah dan kehilangan pengharapan . Sebut saja beberapa kasus yang terjadi seperti Tessy pelawak kondang yang harus berurusan dengan hukum karena terjerat sabu-sabu , peristiwa anarkis yang dilakukan beberapa mahasiswa dari sebuah universitas di Sumatera karena menolak rencana kenaikan BBM, persengketaan di tubuh DPR dan banyak kasus lain .
            Sebagai orang kristen tidak seharusnya kita goyah , bimbang , lemah dan kehilangan pengharapan dalam menghadapi masalah yang ada . Baik di masa kini dan masa yang akan datang , kita harus yakin bahwa Yesuslah sumber pengharapan kita .
            Untuk masalah di masa kini kita perlu berharap seperti bapak Abraham , bapak orang beriman itu. Dalam menghadapi problem kemustahilan untuk memperoleh keturunan  , dia melakukan 4 hal berdasarkan Roma 4 : 17 – 21 :
1. Mempercayai Allah sebagai Allah yang dahsyat . Dia sanggup membangkitkan orang mati dan menjadikan yang tidak ada menjadi ada ( 17 ).
2. Mendengar Firman-Nya . Dia mendengar Firman-Nya dan menerima janji bahwa dia akan menjadi bapak banyak bangsa , walaupun pada waktu itu dia belum punya keturunan sama sekali.
3. Mempperkuat iman-nya dengan memuliakan Allah-nya . Setelah menerima janji Allah , dia menggunakan lidah bibirnya untuk memuliakan Allah ( 20 ) . Bukankah Filipi 4 : 6 juga berkata nyatakan hasratmu dalam doa  , permintaan dan ucapan syukur ? Bersyukurlah dan muliakan Dia , sementara menunggu janji-Nya menjadi kenyataan .
            Untuk masa yang akan datang , kita memiliki pengharapan bahwa Dia akan datang untuk kali yang ke dua . Pada waktu itu , kalau ada dua orang lelaki di ladang , yang satu diangkat dan yang lain ditinggalkan , kalau ada dua perempuan sedang memutar batu kilangan , yang satu diangkat dan yang lain ditinggalkan . Pada saat yang tak terduga , Dia akan datang seperti pencuri . Pada waktu itu ada dua kelompok orang yang satu kelompok hidup dalam kedagingan , makan – minum , kawin – mengawinkan , memukul hamba- hamba lain , bermabuk – mabukkan
( Matius 24 : 38 , 48 , 49 ) . Jenis ini akan tertinggal dan jenis yang lain adalah mereka yang berjaga – jaga dan siap sedia ; setia dan bijaksana dengan melakukan tugas sesuai panggilan masing – masing ( Matius 24 : 42 , 45 , 46 ) . Jenis inilah yang Ia  angkat dan disebut orang – orang yang berbahagia . Peristiwa inilah yang diangkat dalam Film “ Left Behind “ yang saat ini sudah beredar di Indonesia .

Bahan Sharing :
1. Bagaimanakah menerapkan hal – hal yang dilakukan Abraham untuk mengatasi  
     problem sesulit apapun dalam kehidupan kita masing – masing ? .
2. Termasuk jenis manakah kita saat ini dan apakah yang harus kita lakukan agar
     kita termasuk bilangan orang – orang yang terangkat pada waktu kedatangan –

    Nya ? .
GBI Ponorogo
Roma 14 : 7 – 8 menjelaskan bahwa kita adalah milik Kristus Tuhan , dan hidup mati kita hanya bagi Dia .
Sebagai milik Tuhan beberapa ciri-ciri tersebut dibawah ini perlu kita pahami :

1. Mati terhadap kedagingan ( Roma 8 : 13 - 14 ).  Sebagai anak / milik Tuhan , kita harus mau dipimpin dan hidup oleh Roh itu , sehingga  mematikan perbuatan daging . Senantiasa kita harus minta pimpinan-Nya dan dengan kuasa Tuhan kita mematikan perbuatan daging seperti yang tertulis dalam Galatia 5 : 19 -21 .
            - percabulan           - iri hati        - kecemaran           - amarah
            - penyembahan berhala                        - kepentingan diri sendiri
            - sihir                        - percideraan         - roh pemecah       - perseteruan                     -kedengkian - perselisihan         - kemabukan          - pesta pora

2. Memanggil Tuhan sebagai Bapa .
            Dalam doa “ Bapa Kami ,“ yang diajarkan oleh Yesus kepada murid-murid-Nya , mereka dan kita memanggil Dia , Bapa . Sudahkah kita merasakan hubungan kita dengan Dia bagai anak dan Bapa ?

3. Apapun yang kita lakukan , kita lakukan dengan sepenuh hati seperti untuk Tuhan . ( Kolose 3 : 23 – 24 ).
            Sebagai hamba milik Kristus bukankah seringkali kita melakukan pekerjaan dengan tidak sungguh – sungguh / setengah hati dan memandang kepada manusia ? lakukanlah seperti untuk Tuhan dan raihlah upah sebagai orang yang melayani Dia .


Bahan Sharing :
1. Perbuatan daging apakah yang masih kita lakukan dan bagaimanakah cara mematikannya ?          ( Beri tanda  yang masih kita lakukan ).
2. Bagikan contoh sebagai anak yang memanggil Tuhan Bapa , perbuatan yang dilakukan dengan sungguh – sungguh seperti untuk Tuhan .
GBI Ponorogo
      DalamI petrus 4 : 7 – 11 ada beberapa hal yang harus kita pahami bersama , sehubungan dengan kehidupan orang percaya di hari – hari terakhir ini . “ Kesudahan segala sesuatu sudah dekat “ . Ayat ini berbicara tentang akhir zaman yang sudah diambang pintu . Jika demikian keadaanya  apa yang harus dilakukan oleh orang percaya ?

I. Dapat menguasai diri / mengendalikan diri ( ayat 7b ) , mengapa kita harus menguasai diri / mengendalikan diri ?
       -  Agar kita bisa menjadi tenang ( ayat 7c ) Ketenangan hanya kita peroleh pada saat kita membina hubungan yang intim dengan Tuhan melalui pembacaan, perenungan Firman Tuhan, doa, persekutuan dengan sesama dan pelayanan (Mazmur 62:2 ).
       -   Dan dapat ber berdoa ( ayat 7 d ) .

            Biasanya kita berdoa supaya hati kita tenang , tetapi Firman Tuhan berkata , “ kuasailah dirimu dan jadilah terang , supaya kamu dapat berdoa “ .

II. Kasihilah dengan sungguh – sungguh ( ayat 8 – 9 ) .
            Dalam ayat diatas dikatakan  “ tetapi yang terutama kasihilah sungguh-sungguh seorang dengan yang lain , mengapa ?
-          Karena kasih menutupi banyak sekali dosa ( ayat 8b ).
-          Dan dengan satu syarat kita mengasihi dengan tidak bersungut-sungut contoh : ketika kita memberi tumpangan pada orang lain .

III Melayani sesuai dengan karunia kita ( ayat 10 -11 )
-          Melayani sesuai dengan karunia kita ( ayat 10 )
-          Berbicara sesuai dengan karunia ( ayat 11a )
-          Melayani dengan hikmat dan Anugrah Allah ( ayat 11b )
Semuanya kita lakukan dengan tujuan supaya nama Allah dimuliakan dalam segala sesuatu didalam Yesus Kristus.
Bahan Sharing :

Setelah kita membaca artikel diatas sikap kongkrit apakah yang harus kita lakukan ? 
GBI Ponorogo
Bila kita mempelajari kisah tentang Yusuf , kita akan memahami rahasia kesuksesan dalam kehidupan-nya. Rahasia kesuksesan seseorang bukan terletak pada potensi , kekayaan , pengalaman , pengetahuan tanpa rasa takut akan Tuhan , namun pada karakter yang terbina sejak kecil dalam keluarga yang mengenal Yesus Tuhan .
          Dalam kejadian 37 : 39 – 40 kita mempelajari dan memahami bahwa Yusuf berhasil karena 3 hal  :
1. Sikap hormat pada orangtuanya . Sikap hormat Yusuf ditunjukkan pada waktu dia disuruh oleh ayahnya untuk menjumpai kakak – kakak yang membencinya , dia berkata “ ya bapa “ dan melaksanakan perintah itu . Dalam Ibrani 13 : 17 ( BACA! ) kita diperintahkan untuk taat pada para pemimpin dan tunduk ( rasa hormat ) kepada mereka , karena Allah ; kepada otoritas kita ; dan dalam I Petrus 5 : 5 orang-orang muda diperintahkan untuk tunduk pada orang – orang tua / penatua dan sesama agar dikasihi oleh Allah.

2. Sikap bisa dipercaya . Sejak umur 17 tahun Yusuf biasa bertanggung jawab untuk menggembalakan kambing – domba ( Kejadian 37 : 2 BACA! ) . Dalam kejadian39 : 1 – 9 , Yusuf bertanggungjawab untuk melaksanakan semua tugas yang diberikan tuannya dengan penuh rasatanggungjawab,namun dia tidak mau melanggar apa yang bukan menjadi haknya dengan menanggapi rayuan Ibu Potifar . Hal itu juga tidak dilakukan kaerena ia memahami apabila ia melanggar hal itu adalah perbuatan dosa yang sangat besar  .

3. Tahan dalam proses penderitaan untuk mencapai impian / visinya . ( Kejadian 37 – 40 ) untuk mewujudkan mimpi – mimpinya , Yusuf harus menjalani proses penderitaan . Dia mengalami berbagai penderitaan seperti :
- dibenci kakak – kakaknya ( 37 : 4,8 )
- dibuang ke sumur ( 24 )
- dijual sebagai budak ( 28 )
- digoda istri Potifar dan difitnah ( 39 : 7,20 ) sehingga masuk penjara
- dilupakan orang( 40 : 23 ).

          Berapa banyakkah orang – orang yang menyadari bahwa mereka harus menjalani proses penderitaan untuk menjadikan visi menjadi kenyataan ? .

Bahan Sharing :

Berdasarkan ketiga hal diatas , apakah yang perlu dibenahi dalam hidup kita agar Visi yang Tuhan berikan menjadi kenyataan yang pasti ? .
GBI Ponorogo
 MINGGU 5 OKTOBER 2014
( Keluaran 17:8-16 )

            Kita harus menyadari bahwa dalam menjalani kehidupan dalam dunia ini kita diperhadapkan pada peperangan dan pergumulan melawan iblis dan roh – roh jahat ( Efesus 6 : 12 ) , diri sendiri ( Roma 7 : 23 ) dan beragam persoalan .
            Untuk bisa menjadi pemenang , kita bisa belajar dari peperangan bangsa Israel melawan bangsa Amalek yang tercatat dalam Keluaran 17 : 8 – 16 .
            Tiga hal yang harus diperhatikan baik – baik dan dilakukan :
1. Doa . Sebagai pemipin , pada saat Musa mengangkat tangan , kuatlah bangsa Israel , sedangkan kalau tangan-nya turun , kuatlah orang Amalek.
                        Doa secara pribadi amatlah penting bagi para pemimpin,termasuk dalam kelompok sel. Pada saat Musa kelelahan, Harun dan Hur menopang dan doa sepakat mereka berkuasa. Matius 18:19 berkata, apapun yang kita sepakati bersama dalam doa kepada Bapa didalam nama Yesus Kristus akan dikabulkan.
2.Pemahaman tentang keadaan orang lain . Sebagai manusia , Musa bisa lelah . Pada saat  itulah orang – orang disekitarnya menaruh batu agar Musa duduk . Memahami keadaan seseorang bukan berarti kita harus bertoleransi tanpa memberi solusi . Suatu contoh , bila anak – anak remaja bisa berkomsel pada hari sabtu , maka PKS “ Yosua “ harus diajak bicara untuk memahami keadaan ini dan mendukung mereka membentuk kelompok sel sendiri denagn pemimpin yang baru . Toleransi bisa dilakukan dengan membiarkan mereka untuk tidak berkomsel karena padatnya acara sekolah.
Mereka  dibiarkan untuk mempunyai lebih banyak waktu berkumpul bersama keluarga.
3. Kerjasama dengan orang – orang pilihan . Sementara Musa , Harun dan Hur berdoa di  atas gunung  Yosua diperintahkan untuk memilih orang – orang yang ikut berperang . Berbicara tentang orang – orang pilihan , kisah Musa yang diberi nasihat oleh Jitro mertuanya untuk memilih para pemimpin ( Keluaran 18 : 20 ) . Mereka adalah orang – orang yang :
Ø  Memahami Firman dan melakukannya 
Ø   Cakap           
Ø   Takut akan Tuhan
Ø   Benci pada pengejaran suap / ketamakan   ( NKJV ).
             Kisah yang lain tentang kriteria orang – orang pilihan bisa kita lihat pada waktu orang Israel berperang melawan orang – orang Median , yang tercatat dalam hakim – hakim  7 : 3 – 7 . Dari 32000 orang, yang disuruh pulang 22000, karena mereka takut. Dari 10.000 disaring menjadi hanya 300 orang ( 3 % saja ) karena mereka minum air seperti anjing (“ngokop“ ). Mereka tidak berhati-hati dan tidak tahu tata-krama. Jadi yang menjadi orang-orang pilihan haruslah orang yang berani,berhati-hati dan tahu sopan santun. 
Bila hal – hal diatas kita lakukan , kemenangan dalam peperangan adalah suatu jaminan.

Bahan Sharing :

Sharingkan pergumulan dalam kehidupan kita dan cara mengaplikasikan ketiga hal diatas  dengan menolak semua jenis kompromi dan toleransi yang negatif.
GBI Ponorogo
Markus 5 : 24 – 34

            Dalam pembacaan Firman Tuhan diatas , ada beberapa hal yang perlu kita pelajari dan renungkan dalam kehidupan , yaitu adanya :
1. Kebutuhan. ( 24-26 )
     Setiap orang tentunya memiliki kebutuhan yang berbeda dan kebutuhan itu harus dipenuhi . Contohnya wanita yang mengalami pendarahan selama 12 tahun dalam cerita diatas membutuhkan kesembuhan yang ajaib .Apakah yang saudara butuhkan saat ini ? .

2. Keputusan. ( 27 )
            Untuk mengambil suatu keputusan bukanlah suatu hal yang mudah . Sebab jika salah , keadaan akan semakin buruk. Dalam hal ini kita harus melibatkan Roh Kudus yang ada dalam hidup kita . Bukan hanya itu saja , selanjutnya kita harus datang  kepada Tuhan dengan setia dan selalu bersyukur.

3. Iman. ( 28 )
            Ibrani 11 : 1 berkata “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita   harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat”.

Bagaimana caranya agar kita memiliki iman?
a. Kita harus tahu identitas kita didalam yesus.
    - kita anak Allah ( Roma 8 : 14 -17 )
    - kita warga Negara kerajaan Surga ( Galatia 3 : 26 ; Filipi 3 : 20 ) .
b. Kita harus mendengar Firman Tuhan . ( Roma 10 ;17 ).
c. Kita harus selalu memperkatakan Firman Tuhan sesuai dengan kebutuhan kita .    memiliki firman iman ( Roma 10 : 8 ; 2 Kor 4 : 13 ).
d. Kita harus melakukan apa yang Tuhan perintahkan ( Yakobus 2:17 ).

Dengan hal - hal diatas maka iman kita menjadi semakin kuat dan apapun yang menjadi kebutuhan kita pasti Tuhan nyatakan.

Bahan Sharing :
Kebutuhan apakah yang belum terpenuhi , dan bagaimana solusinya berdasarkan artikel diatas ?


GBI Ponorogo
                Beragam persoalan yang muncul akhir-akhir ini diantaranya kenaikan LPG , rencana kenaikan BBM , tanda- tanda bakal meletusnya Gunung kelud , goyahnya para tokoh gereja di Indonesia dan lain sebagainya harus membuat gereja mengambil langkah antisipatif .
            Sebagai gereja yang didirikan Yesus sediri kita harus menyadari dan mempercayai bahwa Dia mengasihi  , memperdulikan  ,  membuat kita menang atas iblis dan berbagai persoalan, asalkan ada 3 hal dibawah yang harus kita lakukan berdasarkan I Petrus 5 : 1 – 11 :
1. Memiliki sikap yang seimbang dalam gereja , antara para pemimpin ( “elders” = penatua ) dan yang dipimpin . Para penatua memiliki sikap yang rela dalam menggembalakan , tidak terpaksa , sikap mengabdi , bukan mencari keuntungan dan menjadi teladan  , tidak memimpin dengan tangan besi . Disisi yang lain , jemaat harus menundukkan diri ( bersikap hormat dan taat ) kepada para penatua yang memimpin mereka . Selanjutnya, semua orang harus saling merendahkan hati satu dengan yang lain , dan kemudian merendahkan diri dibawah tangan Allah yang kuat . Dengan demikian , Dia  akan mengasihi  , mengangkat  /  mempromosikan dan setiap orang yang rendah hati dan tidak congkak membuat menang atas si iblis . Perlu dicatat bahwa setiap orang yang sombong adalah orang yang tidak mau tunduk dan taat.
2. Mengatasi kekuatiran dengan menyerahkan semua kekuatiran kita pada Tuhan . Filipi 4 : 6 mengajarkan kita untuk tidak kuatir , namun menyatakan keinginan kita dalam doa , permintaan dengan ucapan syukur . Doa adalah sarana ampuh untuk mengatasi kekuatiran bila disertai dengan permintaan dan ucapan syukur  . Bersyukurlah untuk semua permintaan yang dipanjatkan dengan iman yang belum terjawab.

3. Melawan iblis dengan iman yang teguh . Iblis yang merupakan dalang penderitaan dalam kehidupan umat manusia , harus disadari keberadaannya dan kita harus berjaga-jaga untuk mengalahkan dia . Untuk menang atas iblis jangan lupakan selengkap senjata Allah baik yang defensif ( sabuk kebenaran sejati , perisai iman , baju zirah kebenaran , ketopong pengharapan akan keselamatan , kasut kerelaan mengabarkan Injil ) , berdoa dalam Roh / Bahasa Roh , maupun yang ofensif seperti pedang Roh , Firman Tuhan , Darah Yesus  , dan Nama Yesus .
( BACA Efesus 6 : 13 -18 , Markus 16 : 17 , Wahyu 12 : 11 )
Bahan Sharing :
1. Berdasarkan ke 3 hal diatas , apakah yang perlu dibenahi ?

2. Bagikan pengalaman untuk mengatasi kekuatiran dan iblis. 
GBI Ponorogo
      Lagu dibawah dalam warta kali ini adalah tuangan pengalaman seorang mantan napi dari Lembaga Pemasyarakatan Paledang Bogor. Bait pertama berbicara tentang peristiwa kelam yang terjadi dalam kehidupannya  , sebagai seorang pembunuh . Hal ini membuatnya menjadi tertuduh / merasa salah , menyesal dan tercela  dan tentunya perasaan tersebut membuatnya menderita ( duka ini tidak terperi ) . Bait kedua berbicara tentang pengalaman nyata , bukan hanya mimpi pada saat Tuhan menjamahnya sebagai Bapa yang memberikan pelukan erat . Bagian Refrain berbicara bahwa Bagi Tuhan sebagai Bapa yang dipercayainya dan orang yang percaya tidak ada yang mustahil atau tidak mungkin . Kasih-Nya sangat ajaib memulihkan dan menyembuhkan.
            Sebagai mahluk yang hidup didunia ini seringkali kita mengalami peristiwa kelam , keji atau melakukan tindakan keji yang tidak kita rencanakan sebelumnya , seperti membunuh , berzinah , merampok , menganiaya / mencelakakan orang lain dan sebagainya . Tentu  kita akan merasa bersalah menyesal dan menjadi celaan orang lain . Penderitaan berlarut – larut akan dialami oleh orang tak beriman , tetapi bagi orang percaya dan berharap pada Tuhan akan menemukan solusi dengan memperhatikan dan melakukan  3 Hal :
1. Mengakui Tuhan kita sebagai Bapa .Dalam doa Bapa kami yang sangat tekenal itu Dia , Tuhan dipanggil sebagai  Bapak . Memanggil Dia sebagai Bapak akan menjadi sulit bila hubungan kita dengan bapa yang  ada di dunia ini tidak baik.I Yohannes 4 : 2 berkata jikalau seorang berkata :”Aku mengasihi Allah , “ dan ia membenci saudara-nya ( termasuk Bapak) , maka ia adalah pendusta,karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya , tidak mungkin mengasihi Allah yang tidak dilihatnya . Maleakhi 4 : 6 berkata lebih keras lagi , maka ia ( Elia ) akan membuat hati bapa – bapa berbalik kepada anak- anaknya dan hati anak-anaknya kepada bapa-bapanya supaya jangan aku memukul bumi sehingga musnah  ( kalu tidak Aku datang dan memukul bumi dengan kutuk. Terjemahkan NKJV ) . Pemulihan hubungan Bapak-anaklah yang akan menyingkirkan kutuk dan mendatangkan berkat.
2. Mengakui dosa dan mengampuni kesalahan orang lain . sebelum minta pengampunan Bapa , kita harus mau mengaku kesalahan kita dan mengampuni kesalahan orang lain , seperti yang diajarkan oleh Yesus sendiri dalam Doa Bapa Kami. Kita harus memahami dan menyadari bahwa satu-satunya dosa yang disebut adalah dosa tidak mengampuni orang lain.
3. Mempercayai dan mengalami kuasa darah Yesus . I Yoh 7 – 9 menjelaskan bahwa bila kita mengakui dosa kita maka ia yang adil dan setia akan mengampuni semua dosa kita dan menyucikan / membersihkan hati kita dari semua dosa dengan darah-Nya.
            Dengan demikian semua rasa bersalah , penyesalan , perasaan tercela akan dihapuskan oleh darah Yesus yang berkuasa itu. Alamilah Jamahan-Nya yang ajaib itu.
 Bahan Sharing :
            Banyak anak-anak yang terluka ( Khususnya anak angkat ) oleh penganiayaan dan penolakan  orangtua mereka , khususnya bapak. Sehingga kita melihat kejanggalan yang terjadi dalam diri mereka . Berdasarkan artikel diatas , apa yang harus dilakukan ?
GBI Ponorogo
                     Banyak orang menghormati seseorang karena kedudukan , kekayaan , prestasi , dan lain sebagainya.Hal itu tidak salah , tetapi berdasarkan Firman Allah , kita belajar menghormati siapa dan bagaimana cara menghormati dan apakah dampak dari rasa hormat yang kita berikan.
                Berdasarkan Mat 10 : 40 – 42 kita memahami bahwa menghormati seseorang berarti menyambut dengan cara yang benar . Menyambut murid Kristus berarti menyambut Kristus dan Bapa yang mengutus – Nya dan juga menyambut Firman Tuhan yang adalah diri Allah sendiri ( Yohanes 1 : 1 ) Jadi kita harus menghormati sesama kita dan Allah , pada saat Firman Tuhan disampaikan .
                Pada saat kita menyambut / menerima seorang nabi ia akan menerima upah seorang nabi , seorang yang baik akan menerima upah seorang yang baik  . Barangsiapa memberi secangkir air sejuk kepada orang yang kecil ( hina –dina ) , karena ia pengikut Kristus , ia tidak akan kehilangan upahnya . Siapakah yang tidak mau menerima upah ?
                Untuk bisa bertindak dalam memberikan hormat kepada orang lain , beberapa hal dibawah ini perlu diperhatikan :
           1.       Kerendahan Hati . Filipi 2 : 1-4 menjelaskan bahwa dalam Kristus ada nasihat , penghiburan kasih , persekutuan dengan Roh , kasih mesra dan belas kasihan . Kita juga perlu sehati , dalam satu kasih , sejiwa dan setujuan . Selain itu ,jangan memiliki sikap ambisius dan mencari puji – pujian yang sia- sia. Sebaliknya , tiap orang harus menganggap yang orang lain lebih baik dan tidak boleh egois. Roma 12 : 9 – 10 mengajar kita untuk mengasihi dengan tulus , tidak pura – pura dan saling mendahului dalam memberi hormat.
           2.        Memiliki sikap yang benar. Dalam memberi hormat berikan sikap yang benar. Sebagai contoh , pada saat berbicara pada orang tua yang sedang duduk , jangan dalam posisi berdiri sambil berkacak pinggang , dan pada saat bicara sesuaikan sesuai dengan mimik wajah dan intonasi suara yang cocok . ( I Tim 4 : 12 ).
           3.       Memiliki kata- kata yang menyejukkan . Kolose 4 : 6 berkata biarlah kata – kata kita senantiasa penuh kasih , tidak hambar . I Petrus 4 : 11 mengatakan bahwa orang – orang yang berbicara hendaklah ia berbicara sebagai penyampai berita  Firman sebagai alat – Nya . Jauhilah kata – kata negatif yang sia – sia , jorok , mencela , menyindir , menggosip , menghakimi , dan mengutuk.
           4.       Menghargai orang lain tanpa pandang muka . Kita harus menghargai semua orang tanpa pandang muka ( Yakobus 2 : 1 ) . Bahkan Matius 25 : 40 mengajarkan kita bahwa yang kita lakukan unutk orang yang paling hina kita lakukan untuk Kristus .
Contoh – contoh orang yang mendapat berkat karena menghormati orang lain adalah Sem , Ham dan Yafet yang menghormati ayah mereka ( Kej 9 : 20 - 27 ). ;  Hana yang tetap menghormati Imam Eli ( I Sam 1 : 12 – 18 ) ; Elisa yang menghormati Elia ( I Raja 19 : 19  - 21 ) . Sebaliknya ,  yang kehilangan berkat karena tidak menghargai orang lain adalah Miryam yang memberontak pada Musa ( Bilangan ( 12 : 1 – 10 ) dan Mikhal yang mencela Daud sehingga mandul.( II Sam 6 : 20,23 )

Bahan Sharing :

Berikan contoh yang kita lihat dan lakukan tentang sikap hormat dan tidak hormat terhadap orang lain dalam keluarga , komsel , gereja , dan masyarakat.               
GBI Ponorogo
   




       Definisi yang jelas tentang takut akan Tuhan dinyatakan dalam Amsal 8 : 13 yang berkata : Takut akan Tuhan adalah membenci kejahatan , keangkuhan ( “ arrogance “ ) , sikap membanggakan diri ( “ pride “ ) , jalan yang salah , dan mulut yang jahat ( bukan sekedar menipu tetapi mengomel ,menggosip , mencela , menghakimi dan lain –lain ) .
Bila sikap diatas ada dalam hidup kita , maka berkat – berkat sebagai berikut akan kita terima ( Mazmur 128 : 1 – Baca ) :
1.     Rasa tentram dan dekat dengan Tuhan ( Mazmur 85 : 10 , Maz 14 : 26 )
2.     Pengetahuan dan hikmat diberikan ( Mazmur 111 : 10 dan Amsal 1 : 7 )
3.     Diperhatikan oleh Tuhan ( Mazmur 33 : 18 )
4.     Diberi rejeki ( Mazmur 111 : 5 )
5.     Kehendak kita diluluskan ( Mazmur 145 : 15 )
6.     Diberi umur panjang ( Amsal 10 : 27 )
7.     Kebaikan-Nya disimpan bagi kita ( Mazmur 31 : 20 )
8.     Dimuliakan ( Maz 15 : 4 )
9.     Diberi Kasih Setia dan rahmat / Belas Kasihan ( Mazmur 103 : 11 ; Lukas 1 :50 )
Contoh yang bisa kita lihat adalah kehidupan dalam jemaat di seluruh Yudea , Galilea , dan Samaria yang tercatat dala, Kis 9 :31. Mereka hidup dalam damai, terbangun dan jumlah mereka bertambah besar oleh pertolongan dan penghiburan Roh Kudus . Mengapa ? karena mereka hidup dalam takut akan Tuhan.
Bahan Sharing :
1. Berikan contoh tentang hal-hal yang seharusnya kita benci tetapi masih kita lakukan sebagai bukti bahwa kita tidak hidup dalam takut akan Tuhan .

2. Bagikan berkat yang saudara terima pada saat kita hidup dalam takut akan Tuhan . 
GBI Ponorogo
BERDIRI TEGUH DALAM KEMERDEKAAN
Ada sebuah ungkapan yang menyatakan “mempertahankan kemerdekaan lebih sukar dari pada memperoleh kemerdekaan itu”. Hal ini juga terjadi dalam kaitan-nya dengan kemerdekaan yang kita peroleh dari Kristus dengan hukum Roh-Nya yang membebaskan kita dari hukum dosa dan maut ( Roma 8 : 1 - 3 ).
Beberapa bukti bisa kita saksikan akhir – akhir ini dengan adanya para tokoh kristen yang jatuh dalam kasus – kasus keuangan , kedudukan , dan perselingkuhan atau yang dikenal dengan 3ta ( tahta , harta , wanita/pria ).
Untuk bisa berdiri teguh/kokoh dalam kemerdekaan rohani yang kita peroleh, beberapa hal dibawah ini, perlu kita lakukan berdasar Galatia 5 : 1 -15 ( BACA ! ) :
                      1.      Memiliki pemahaman yang benar tentang pembenaran. Dalam ayat- ayat tersebut Paulus melihat bahwa ada orang – orang Galatia yang masih menganggap bahwa sunat lahiriah adalah satu hal yang harus dipertahankan agar mereka dibenarkan dihadapan Allah . Pemahaman ini diluruskan oleh Paulus dengan mengatakan bahwa orang tidak dibenarkan karena melakukan hukum taurat yang ada dalam kitab Kejadian,Keluaran,Imamat,Bilangan dan Ulangan , tetapi oleh karena iman kepada Kristus yang bekerja oleh kasih.( Galatia 5 : 1 - 5 )
                      2.      Memiliki kasih dalam tindakan . Iman tanpa perbuatan akan mati , Yakub 1 : 26 menyatakan “ namun yang tak kalah pentingnya , hukum yang sempurna dan memerdekakan arang harus diteliti , ditekuni dan dilakukan . Seberapa jauhkah kita mencintai Firman – Nya agar kokoh dalam Iman ?
                      3.      Memiliki sikap hati-hati terhadap orang –orang disekitar kita dan ragi – ragi yang ada. Kita dikelilingi oleh penghalang, pengacau dan penghasut dalam perlombaan yang kita ikuti. ( Gal 5 : 7,9,12 ) , dan ragi yang ada ( Gal 5 : 9 ) . Waspadailah mereka !
                      4.      Menolak dosa dan saling melayani dalam kasih. Kebebasan bukan berarti bebas melakukan apa saja tetapi kemampuan untuk melakukan semua hal yang menyenangkan Dia ( Roma 8 : 3 , Filipi 2 : 13 ). Agar menyenangkan Dia , kita perlu melakukan hukum kasih dengan cara melayani satu akan yang lain. Dalam menghadapi kemungkinan lunturnya kasih dengan sikap saling gigit , telan dan membinasakan , perlu kita ingat perkataan Yesus untuk mengasihi musuh dan berdoa bagi mereka yang menganiaya , memberi salam kepada mereka agar kita menjadi sempurna ( Matius 5 : 44 – 48 )

Bahan Sharing :

1. Apakah kendala yang menggoyahkan kita dalam mempertahankan kemerdekaan kita dalam Kristus ?
GBI Ponorogo
                                    MENGHADIRKAN KERAJAAN  ALLAH
“ datanglah kerajaan-Mu,jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga . “
Matius 6 : 10

            Judul diatas adalah penggalan dari doa Bapa kami yang di ajarkan oleh Tuhan Yesus. Sebagai Bapa, Dia menjawab doa kita sebagai orang yang percaya kepada Yesus, kebenaran itu, dengan menghadirkan Roh Kudus yang memproduksi damai sukacita dalam hati kita. Bagian-Nya adalah menghadirkan kerajaan Allah dalam hidup kita, dan selanjutnya kita sebagai gereja-Nya melanjutkan tugas untuk mengejar hal-hal yang mendatangkan damai dan sukacita dalam Roh Kudus di bumi ini.  ( pelajari Roma 14:17 – 19 ).
Apakah gereja itu? Gereja adalah kita , orang – orang yang hidupnya digerakkan oleh Roh Kudus ( 1 Korintus 6 : 19a ).
Gereja dalam bahasa Yunani diambil dari kata “EKKLESIA” yang artinya dipanggil keluar . ( 1 Petrus 2 : 9 ). Sebenarnya , yang dimaksud Ekklesia itu adalah seorang yang berkedudukan sebagai dewan kota , yang merupakan orang kepercayaan Kaisar. Ia dipilih karena memiliki pengaruh yang besar di masyarakat , dan juga berhak untuk menentukan hukum sipil di daerah tersebut.
Ekklesia ini bertugas di pintu gerbang sebuah kota . Contoh dalam kisah Boas ( Rut 4 ), dia dalam mengambil keputusan untuk mengambil Rut sebagai istrinya , dia harus menghadap ekklesia di pintu gerbang.
Melihat kedudukan Ekklesia yang begitu penting itu, sebenarnya apa tugas dari Ekklesia?
1.              Menentukan nasip kota ( Yeremia 29 : 7 ). Bagaimana caranya kita  bisa memiliki pengaruh positip bagi kota kita? Kolose 2 : 9-10; Efesus 1 :22-23 menyatakan bahwa kita menerima kuasa yang sama dengan Allah , sehingga keadaan kita akan membawa pengaruh Illahi bagi banyak orang.
2.              Mengalahkan alam maut ( Matius 16 :18 ). Karena ada di pintu gerbang , maka kita harus siap menghadang segala musuh . Karena keselamatan kota ada di tangan kita.
3.              Membawa dan menggunakan Kunci-kunci Kerajaan Sorga ( Matius 16 : 19 ). Kerajaan sorga berbicara mengenai suasana damaidan sukacita dari Roh Kudus (Roma 14 : 17 ). Dan kunci-kunci kerajaan sorga berbicara tentang berkat serta kewibawaan yang merupakan kepercayaan dari Tuhan, agar kita mampu menjadi berkat bagi dunia.
4.              Memberitakan hikmat Tuhan (Efesus 3 : 10 – 11 ). Jadi sebagai gereja , kita juga memiliki tugas untuk memberitakan hikmat / kebenaran dari Tuhan kepada semua orang . Sehingga hikmat Tuhan bisa diterima banyak orang.
Melihat hal-hal diatas, sebagai gereja / Ekklesia  kita memiliki tugas yang sangat penting. Jadi kita jangan  hanya puas sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, tetapi mari kita menjadi Ekklesia yaitu orang yang dipercaya Tuhan Yesus untuk menjadi berkat bagi dunia, dengan mendatangkan Kerajaan Allah dibumi seperti di sorga.

Bahan sharing :
1. Bagikan pengalaman dalam merasakan hadirnya kerajaan Allah dalam hati kita

2. Sebagai gereja-Nya apakah yang harus dilakukan berdasarkan artikel diatas?