GBI Ponorogo
Alkitab menjelaskan bahwa kita sebagai umat Tuhan berperang melawan roh-roh jahat yang terorganisasir sesuai dengan yang dikatakan dalam Efesus 6:12 ( baca! ). Namun yang tak kalah mengerikannya kita juga berperang melawan diri sendiri/kedagingan kita seperti yang di katakan dalam 1 Petrus 2:11 Sebab itu saya minta dengan sangat supaya kalian jangan menuruti hawa nafsu manusia yang selalu berperang melawan jiwa, bahkan Paulus sendiri berkata, “ Ah aku manusia celaka, siapakah yang bisa melepaskan aku dari tubuh maut ini?”( Roma 7:26 ) Sebaga jemaat yang rindu menang dalam peperangan, kita bisa mengingat kisah orang Israel waktu berperang melawan orang Amalek yang tercatat dalam keluaran 17:8-16. Dari kisah tersebut kita harus melakukan beberapa hal sebagai berikut: 1.BERDOA. Waktu Musa mengangkat tangan kuatlah orang Israel, tetapi pada saat tangannya turun kuatlahorang Amalek. Kemudian pada saat Harun dan Hur menopang tangannya sampai mata hari terbenam, kemenangan diraih dan hal ini harus selalu kita ingat. Kesimpulannya, doa pribadi seorang pemimpin dibutuhkan sesuai yang dikatakan dalam Yakub 5:16b. Namun doa bersama dalam kesepakatan sebagai kunci Kerajaan Allah yang ditentukan oleh Kristus jangan dilupakan. Matius 18:19 berkata “ dan lagi Aku berkata kepadamu, jika dua orang sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan di kabulkan oleh Bapa-Ku yang di surga. 2.MEMAHAMI ORANG LAIN. Pada waktu Harun dan Hur melihat Musa mengalami kelelahan, mereka mengambil batu dan meletakkan dibawah pantat Musa, bukan diatas kepalanya, supaya dia bisa duduk. Memahami orang lain adalah sesuatu yang amat penting kita lakukan untuk menghindari perselisihan. Barulah kemudian kalau ada kesalahan dengan kelembutan kita berbicara empat mata dan dilanjutkan dengan cara-cara yang Tuhan tunjukkan dalam Matius 18:15-17. Namun yang seringkali terjadi adalah sebaliknya, seperti yang juga dilakukan oleh Harun dan Miryam. Mereka mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang diambilnya dan berkata dalam kesombongan “ Sungguhkah Tuhan berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?” ( Bil. 12: 1-2) Dalam persyaratan sebagai penatua yang tercatat dalam 1 Tim 3:6-7 Rasul Paulus mengingatkan kita supaya kita tidak sombong dan menghindari jerat iblis pada saat kita digugat orang. ( Baca ! 3. BEKERJA DENGAN ORANG-ORANG PILIHAN Yosua berperang bersama dengan orang-orang pilihan seperti yang perintahkan oleh Musa. Untuk menjadi orang-orang trpilih, Kis 6:3-6 menjelaskan mereka adalah orang yang terkenal baik;penuh Roh Kudus dan hikmat; penuh dengan iman seperti Filipus. Hanya usaha yang keras dan sepenuhnya bergantung dengan Roh Kudus kita bisa memenuhi persyaratan- persyaratan tersebut. Ada harga yang dibayar untuk memenangkan peperangan. BAHAN SHARING: 1. Apakah yang harus kita lakukan dalam praktek kehidupan berjemaat agar kita menang berdasarkan pemaparan di atas….?
GBI Ponorogo
Jiwa manusia terdiri dari pikiran, perasaan, dan kemauan. kesulitan mengendalikan emosi bisa kita lihat dalam kisah tentang Kain dan Habel. Persembahan Kain berupa hasil panen-nya tidak di terima Tuhan dan persembahan Habel berupa domba diterima. Akibatnya Kain membunuh Habel di lading. Betapa dahsyatnya akibat seseorang tidak bisa mengendalikan emosinya dan sebaliknya Tuhan ingin supaya kita bisa melawan dosa seperti Firman-Nya kepada Kain: “ Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?. Apakah mukamu tidak akan berseri jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu, ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atas-nya “. ( Kej, 4: 6-7 ) Dalam kisah diatas, Tuhan ingin supaya kita menjaga hati dengan waspada terhadap adanya pemicu, dalam bentuk apapun, menolak, dan menguasai dosa yang menggoda, dan tetap berbuat baik. Dalam kehidupan sehari-hari manusia di kelompokkan menjadi empat golongan : 1. Orang yang lambat marah, lambat reda dan lama sikap bermusuhannya. 2. Orang yang cepat marah dan lambat redanya. 3. Orang yang cepat marah dan cepat redanya. 4. Orang yang lambat marah dan cepat redanya Jenis yang manakah kita? Dalam kisah yang terekam dalam Markus 10:46-52 kita bisa belajar dari seorang peminta-minta di pinggir jalan bernama Bartimeus. Walau dia bisa terpicu untuk jengkel dan memaki-maki atau melakukan tindakan yang lain setelah dia dimarahi, dia tidak melakukan itu. Dia bisa menguasai emosinya dan melakukan 3 hal : 1. Memusatkan perhatian-nya pada Yesus dan meminta untuk dibelaskasihani. Lebih keras dia berteriak sehingga langkah Yesus berhenti. Benar-benar doa berkuasa seperti yang dikatakan dalam Yakub 5:16b = “ Doa orang benar bila didoakan dengan sungguh-sungguh besar kuasa-nya 2. Melemparkan jubah-nya. Jubah bisa berbicara tentang hal-hal buruk seperti yang di katakan dalam Wahyu 22:15, yaitu: pelaku hal-hal yang keji, pemakai ilmu-ilmu gaib, pelaku percabulan, pembunuhan, penyembahan berhala, pendusta dan lain sebagainya. Tanggalkan semua itu dan segera datang pada-Nya dan mohon pengampunan. ( 1 yohanes 1: 7-9 ). 3. Mempercayai Tuhan. Bartimeus minta dengan iman supaya dia bisa melihat dan disembuhkan. Betapa dahsyatnya kuasa iman sehingga kita bisa melihat kemuliaan-Nya. Yesus sendiri berkata dalam Yohanes 11 : 40, “ Bukankah sudah Kukatakan, kepada-mu; jikalau engkau percaya, engkau akan melihat kemuliaan Allah?” BAHAN SHARING 1. Termasuk golongan manakah Anda secara emosional dan bagikan pengalaman saat Anda lepas kendali maupun bisa mengendalikan emosi Anda dan meraih berkat Tuhan.
GBI Ponorogo
Watik adalah seorang pembantu rumah tangga yang mengagumkan. Bila Pak Wiryo majikannya kedatangan seorang tamu, tanpa disuruh dia melayani dengan baik, misalnya membawakan koper, menyiapkan makan, dan tempat istirahat. Senyuman dan sapaan ramah selalu ditebarkan bila berpapasan dengan orang lain. Selidik punya selidik, ternyata Watik adalah seorang mantan Tenaga Kerja Wanita yang pernah berada diluar negeri selama beberapa tahun dan selama beberapa saat Watik mendapatkan pelatihan. Dan, karena prestasinya, dia sempat diperbantukan sebagai tenaga pelatih bagi calon-calon tenaga kerja yang lain. Demikian pula, sebagai pelayan Kristus yang baik, kita perlu memahami bahwa dahulu kita belum mengenal Allah dan menghambakan diri pada roh-roh dunia yang lemah dan miskin. Setelah mengenal dan dikenal Allah, seharusnyalah kita melayani Dia (Galatia 4:8-9). Kemudian berdasarkan I Timotius 4:1-11 ada beberapa hal yang harus dilakukan (B4) : 1. B1  BERHATI-HATI TERHADAP ROH-ROH JAHAT DAN PENGAJARAN SESAT Ada orang-orang yang akan murtad karena mengikuti roh-roh jahat dan ajaran sesat. Para penyesat mengajarkan bahwa orang dilarang kawin,makan makanan yang diciptakan Allah yang sebenarnya bila diterima dengan ucapan syukur dikuduskan oleh firman dan doa. 2. B2  BELAJAR FIRMAN TUHAN MULAI DARI DASAR- DASAR IMAN Kita harus terdidik dalam soal-soal pokok iman dan ajaran sehat. Ditinjau dari lamanya waktu mengikut Kristus, seharusnya kita sudah belajar asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus (pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia ; dasar kepercayaan kepada Allah ; berbagai macam baptisan ; penumpangan tangan ; kebangkitan orang mati dan hukuman kekal) dan beralih pada perkembangan lebih lanjut. ( Ibrani 6:1-2 ) dan menjadi pengajar yang dewasa secara rohani. Manfaatkanlah pelatihan-pelatihan, kursus-kursus, seminar, dan buku-buku rohani yang ada. 3. B3  BERLATIH. Berlatih berarti membiasakan diri untuk melakukan sesuatu secara terus menerus sampai mampu. Keseimbangan antara latihan badani, walaupun sedikit gunanya, dan latihan beribadah harus dicapai. Perlu diingat bahwa ibadah yang sejati adalah mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Tuhan ; ibadah berkaitan dengan mengekang lidah supaya ibadah kita tidak sia-sia dan ibadah yang tak bercacat cela dan murni adalah menjaga diri supaya tidak tercemar oleh dunia, mengunjungi yatim-piatu dan janda-janda dalam kesukaran / kesusahan mereka. (Yakubus 1:26-27 & Roma 12:1) 4. B4  BERJERIH PAYAH DAN BERJUANG DALAM PENGHARAPAN KITA KEPADA TUHAN. Perjuangan untuk mencapai target menjadi pelayan Kristus yang baik harus dilakukan dengan mengingat bahwa jerih payah kita dalam Kristus tidak sia-sia. Kita perlu teguh, tidak goyah dalam menghadapi badai hidup dan tetap bersemangat dengan mengandalkan kuasa Roh Kudus yang bekerja dalam hidup kita. (I Korintus 15:58 ; Filipi 2:13- pelajari dengan seksama) BAHAN SHARING 1. Usaha apakah yang kita lakukan untuk mempelajari pokok-pokok iman dan meneruskan kepada perkembangan selanjutnya ? 2. Usaha apakah yang akan kita lakukan untuk mencapai keseimbangan antara latihan badani dan ibadah dalam arti mempersembahkan tubuh yang hidup, kudus dan berkenan pada Allah, menjaga lidah dan melakukan kunjungan kepada orang-orang yang membutuhkan, kususnya yatim-piatu dan para janda dalam kesusahan ?