GBI Ponorogo
      Mengapa kita harus mempergunakan waktu yang ada dengan baik ?. Karena waktu itu berjalan terus dan tidak ada seorangpun yang dapat menghentikan waktu, yang pada hari – hari terakhir ini diwarnai dengan hal – hal yang jahat ( pertikaian, kenakalan anak – anak remaja. Keluarga yang tidak harmonis,percabulan, dan lain sebagainya. Mengingat itu semua kita harus menjadi orang yang bijaksana sehingga tidak menyia –nyiakan kesempatan yang ada. Efesus 5 : 15 -  17 berkata, “Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif ( 15 ) , dan pergunakanlah waktu  yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat ( 16 ) Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan ( 17 ) .”
Dalam menjalani kehidupan ini kita harus memiliki konsep waktu yang jelas dan pandangan yang jelas tentang waktu.
I. Konsep waktu bagi orang dunia,“ Waktu adalah uang “.
Konsep dan pandangan orang yang tidak mengenal Tuhan, perkara– perkara dunia akan menjadi fokus yang harus dikejar. Begitu juga banyak orang kristen sebagian menjadi pekerja keras dan sebagian lagi menjadi pecandu kerja. Menurut Sinamo , seorang motivator  , perbedaan pekerja keras dan pecandu kerja adalah seperti tabel di bawah ini :
Pekerja keras
Pecandu kerja
1. Menghayati kerja sebagai
    ongkos mencapai visi dan
    tujuan yang berharga dan
    dalam proses itu mereka
    menikmati kerja tersebut.     
2. Bisa membatasi diri sehingga   
    masih tersedia waktu untuk  
    kegiatan hidup lainnya seperti    
    keluarga, sosial, agama dsb
3. Sanggup menghentikan
    kerja pada waktu yang
    dibutuhkan ( ada komitmen )

1. Menenggelamkan diri dalam
    pekerjaan untuk
    mendapatka rasa aman dan
    ketidakpastian hidup
    sekaligus sebagai cara
    menghindari komitmen dan
    tanggungjawab hidup lainnya.
2. Membiarkan pekerjaan
    menjadi raja yang menguasai
    seluruh waktunya sedemikian
    rupa, sehingga keluarga dan
    bidang lain selalu kalah
    apabila berhadapan dengan
    kerja.
3. Seolah – olah mendapat
    bensin apabila menemui api
    kerja.
Apabila kita tidak menggunakan waktu dengan baik dan bijak, kita bisa menjadi seperti orang orang yang hidup pada zaman Nuh dan hidup di kota Sodom Gomora , penuh dengan hawa nafsu. Akibatnya, mereka binasa karena air bah dan terbakar oleh api.
II. Konsep waktu bagi orang percaya.
Berdasarkan kitab Efesus 5 :15 - 17 , kita harus menyadari keadaan kita sebagai orang bijak, bukan bodoh dan bebal, apakah sesuai dengan kehendak Tuhan dalam mempergunakan waktu yang ada. Ke tiga kriteria orang bijak sebagai pekerja keras, uraian bapak  Sinamo patut kita pahami dan lakukan . Contoh konkrit yang bisa kita lihat adalah gaya hidup jemaat mula mula yang tercatat dalam Kisah Para Rasul  2 : 41 - 47. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul - rasul, persekutuan( persahabatan ), pemecahan roti, makan bersama,doa, pelayanan, dan kegiatan sosial tingkat tinggi ( harta menjadi milik bersama ).

Bahan sharing :
1. Mengingat keadaan di akhir zaman ini begitu mengerikan, apakah
    yang harus kita perbuat dengan waktu yang ada, berdasarkan

    artikel diatas?
GBI Ponorogo
    Jemaat Filadelfia merupakan suatu contoh  jemaat yang setia yang mematuhi Firman Kristus dan tidak menyangkal Dia. Mereka telah menerima pertentangan dari dunia dan menolak untuk menyesuaikan diri dengan kecenderungan jahat dari jemaat-jemaat lainnya, namun mereka telah bertekun dalam kesetiaan kepada Kristus dan kepada kebenaran Injil. Oleh karena kesetiaan mereka yang teguh, maka Allah berjanji untuk melepaskan mereka dari masa kesengsaraan. Di dalam Wahyu 3 : 7 – 8 yang berkata , "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia . Inilah firman dari Yang Kudus,  Yang Benar,   yang memegang kunci Daud;   apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka ( 7 ).  Aku tahu segala pekerjaanmu:  lihatlah, Aku telah membuka pintu  bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau MENURUTI FIRMANKU dan engkau TIDAK MENYANGKAL NAMA-KU ( SETIA ) , “ ( 8 ) kita dapat   belajar bahwa:
1. Yesus Tuhan pemilik otoritas / kuasa ( ayat 7 )
          Kristus digambarkan sebagai Yang Kudus. Dalam Perjanjian Baru, misalnya Yohanes 6:69, istilah Yang Kudus adalah sama dengan "Mesias".Dia juga dijuluki Yang Benar. Dia memegang kunci Daud. Dialah yang menentukan siapa yang boleh masuk "rumah" atau kerajaan Daud, yang sebenarnya menunjuk pada Kerajaan Allah. Orang Yahudi di Filadelfia yang menentang mereka juga menentang Tuhan Yesus. Dengan memakai sebutan ini Tuhan Yesus menegaskan bahwa Dialah Mesias yang akan datang dan memulihkan kembali Kerajaan Daud. Oleh karena itu, maka apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup tidak ada yang dapat membuka. Kedaulatan Tuhan Yesus ditegaskan di sini. Walaupun keadaan umat-Nya mungkin susah dan ditindas, tetapi Dia masih menentukan apakah orang dapat masuk ke dalam Kerajaan-Nya. Untuk itu umat yang percaya kepada Tuhan Yesus harus mencari Kerajaan Allah dahulu seperti yang tertulis di dalam Matius 6 : 33 yang berkata . “ Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah   dan kebenarannya  , maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. “, dengan harapan semua kebutuhan terpenuhi.
2. Kita memiliki akses / jalan masuk yang tidak terbatas.(ayat 8 )
          Selain memuji, Tuhan juga mengemukakan pelayanan yang telah Dia sediakan bagi mereka. Seolah-olah Dia berfirman kepada mereka "Mari Saudara-Saudara di Filadelfia, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun!" Ini dimaksudkan untuk membesarkan hati mereka.
Pintu di sini melambangkan "kesempatan" yaitu  kesempatan untuk melayani atau menginjili orang. Istilah "pintu" sering menunjuk pada kesempatan untuk menginjil. Tuhan Yesus juga mengerti tentang kelemahan manusia. Dia sendiri pernah lelah, lapar, dan haus! Dia tahu semuanya itu. Dia mengerti bahwa jemaat Filadelfia menuruti firman-Nya dan mereka tidak menyangkal Aku ). Karena menuruti firman-Nya, untuk tekun menantikan- Nya, maka Tuhanpun akan melindungi dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi. Seperti dalam Yesaya 40 : 31 yang berkata, “ Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan  TUHAN mendapat kekuatan  baru : mereka seumpama rajawali   yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Bahan Sharing :
1. Bandingkan dengan sikap kita dengan sikap jemaat Filadelfia     

   dalam hal mentaati Firman Tuhan dan kesetiaan !
GBI Ponorogo
Keadaan Indonesia begitu mencekam pada saat terjadinya demo pada tanggal 4 november berkaitan dengan dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh  bapak Ahok yang berujung  pada tindakan  anarkis yang memalukan. Selanjutnya, lewat media sosial kita bisa membaca dan melihat video - video yang menunjukkan bahwa indonesia diwarnai dengan pertentangan antar kelompok, kebencian , keegoisan,dan lain sebagainya  yang menimbulkan ketakutan bagi banyak orang yang merasa terancam  oleh dampak dari semua itu.
Untuk mengatasi ketakutan yang ada, perlindungan Tuhan mutlak begitu penting dan Mazmur 91 memberi jaminan bagi orang orang yang percaya akan perlindungan yang dijanjikan.
Mazmur 91 berbicara tentang beberapa hal sebagai berikut  :
1. Wujud perlindungan Tuhan dari hal - hal  sebagai berikut  :
- Jerat penangkap burung yang merupakan gambaran jerat jerat
   yang menyebabkan kita melakukan hal hal yang bertentangan
   dengan kehendak Tuhan .
- penyakit sampar
- teror dibtengah malam
- panah yang terbang di waktu siang
- penyakit menular
- serangan orang-orang fasik
- malapetaka dan tulah
- singa muda dan ular tedung ( kobra)
2. Sikap kita agar kita mendapat perlindungan Tuhan :
a. Melekat kepada Tuhan ( ayat 14a ). Kata melekat menunjuk pada hubungan dekat dengan Tuhan dan ketergantungan mutlak. Contoh terbaik yang bisa kita lihat adalah sikap Maria yang memiliki sikap itu baik dalam keadaan bermasalah atau tidak. Pada waktu Yesus berkunjung ke Betania ke rumahnya, dia duduk dekat kaki Yesus dan terus menerus mendengarkan Firman - Nya, sementara adiknya, Marta, sibuk bekerja. Dari  Maria, kita bisa belajar meneladani sikapnya yang memprioritaskan hubungan dengan Tuhan lewat doa dan Firman- Nya sebagai gaya hidup yang terpuji. Dalam menghadapi kehidupan yang sarat dengan persoalan dan dilingkungi orang orang di sekitarnya, bisa dikatakan bahwa " urat kelemahan imannya " sudah putus. Dia tak tergoyahkan menghadapi orang orang seperti Marta, Tomas, murid- murid Yesus dan orang orang Yahudi dalam kisah kebangkitan Lazarus yang tercatat dalam Yohanes 11. Maria tercatat juga sebagai orang yang suka berkorban dengan dituangkannya minyak yang mahal di kaki Yesus, dan pada waktu dia memohon belas kasihan Tuhan untuk mukjizat kebangkitan Lazarus, dia tersungkur menyembah Tuhan dengan cucuran air matanya. Anugrah-Nya semata - mata yang memampukan kita bersikap sama seperti Maria, lekat erat pada Tuhan.
b. Mengenal Tuhan.( ayat 14b ). Mengenal Tuhan berbeda dengan tahu Tuhan. Mengenal Dia mengandung pengertian memahami dan mempercayai Yesus sebagai Tuhan yang mati ,bangkit pada hari ke tiga, naik ke Surga  ,mencurahkan Roh kudus sehingga kita dibenarkan dan memiliki hubungan yang intim.
c. Menaikkan seruan dalam doa pada waktu kita membutuhkan perlindungan Nya. (15 ). Tidak perlu diragukan lagi bahwa doa orang benar memiliki kuasa yang  dahsyat( yakub 5:16), dan doa bersama dalam kesatuan hati kepada Tuhan untuk semua hal akan didengar oleh Tuhan ( Matius 18 :19 ).
Kesaksian dari satu peleton tentara Inggris yang dipimpin oleh seorang rohaniawan dalam perang dunia ke 2 memberi inspirasi pada banyak umat Tuhan. Tiap hari , waktu perang berkecamuk, sang pemimpin mengajak anak anak buahnya tiap hari membaca mazmur 91, dan singkat cerita tak satupun anak buahnya wafat pada saat peperangan telah berakir. Membaca mazmur 91,  menyanyikan "Lekat erat," atau " Melekat kepada-Mu"sebagai karya bapak Stevanus Hery tiap hari akan sangat bermanfaat bagi kita semua. La sol la la la sol mi, melekat kepada Mu.........mari kita nyanyi bersama dengan iman dan trimalah perlindungan Tuhan yang sempurna.Amin!

Bahan sharing :
1. Usaha apakah yang harus kita lakukan untuk
    mengaplikasikan rumus 3 M agar perlindungan

    Tuhan diberikan?
GBI Ponorogo
Tidak perlu diragukan lagi bahwa  kedatangan Kristus ke dua kali sudah dekat, berdasarkan tanda-tanda yang ada seperti peperangan, gempa bumi,bala kelaparan, nabi palsu dan lain lain. Mengingat hal ini, Ibrani 10:25 yang berkata, " Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati,  dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat  ‘ ,  menasihati kita agar lebih giat melakukan dua hal secara seimbang, yaitu sering menghadiri pertemuan -   pertemuan dan saling menasihati.
Untuk melakukan kegiatan saling menasihati, beberapa hal harus diperhatikan, yaitu :
1. Melihat balok - balok sebelum selumbar. Berdasarkan Matius 7 : 3 - 5 yang berkata, " Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?  Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu " , kita harus memahami betapa perlunya melihat kekurangan orang lain dan memberikan masukan dengan cara berhati - hati sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan. Kehati-hatian kita bisa kita lakukan karena menyadari adanya balok- balok  ( kekurangan - kekurangan ) kita sendiri yang harus dibersihkan, baru kemudian kita sampaikan kekurangan orang lain. Kehati - hatian kita akan menjadi sulit dilakukan bila ada kepahitan akibat trauma masa lalu yang harus disembuhkan dulu , atau adanya ganjalan ganjalan yang ada  yang menumpuk sehingga menimbulkan rasa tidak suka. Untuk mengatasi ganjalan yang ada, harus ada saluran komunikasi yang membuat kita bisa terbuka dan mendapatkan solusi . Tolak kepahitan dan komunikasi buntu dalam nama Yesus! Jangan beri kesempatan pada iblis untuk bermain dalam hati kita (Efesus  4 : 27. Baca! )
2. Menyelesaikan perbedaan pandangan cara Allah. Berdasarkan Matius 18 :15 - 17 yang berkata,  "Apabila saudaramu berbuat dosa , tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali.  Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi,  perkara itu tidak disangsikan.  Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat.   Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai ",  kita harus mengikuti mekanisme yang ada, yaitu menasihati dalam pertemuan empat mata dengan memperhatikan adanya roh yang lembut ( Galatia 6 : 1. Baca! ) sebagai orang rohani sambil berjaga - jaga supaya tidak jatuh dalam pencobaan. Bila belum berhasil, seseorang perlu membawa satu atau dua saksi. Bila tetap belum berhasil, Alkitab menasihatkan untuk menyampaikan persoalan ke jemaat ,dan bila seseorang tidak mau mendengarkan jemaat, pandang dia sebagai orang tidak mengenal Allah .
3. Mengampuni orang lain seperti Kristus mengampuni kita. Berdasarkan Efesus 4  : 30  -  32 yang berkata, "  Janganlah menyedihkan hati Roh Allah. Kalian sudah dimeteraikan dengan Roh, menjadi milik Allah. Roh itu juga merupakan jaminan bahwa Hari Pembebasan akan datang bagimu. Hilangkanlah segala perasaan sakit hati, dendam dan marah. Jangan lagi berteriak-teriak dan memaki-maki. Jangan lagi ada perasaan benci atau perasaan lain semacam itu.Sebaliknya, hendaklah kalian baik hati dan berbelaskasihan seorang terhadap yang lain, dan saling mengampuni sama seperti Allah pun mengampuni kalian melalui Kristus.( BIMK ) " , kita perlu menyadari bahwa  dalam berkomunitas, kita harus berusaha untuk tidak mendukakan Roh Kudus dengan menyimpan sakit hati, dendam, marah, kebencian ,bersikap kasar dengan berteriak-teriak dan memaki-maki, dan semua kejahatan.Sebaliknya ,mari kita tingkatkan kebaikan , belas kasihan dan sikap saling mengampuni seperti KRISTUS SUDAH MENGAMPUNI KITA .

Bahan sharing :
1. Apakah yang harus dilakukan bila ada pertentangan berlarut larut

    dalam sebuah gereja agar kesatuan tercipta dan berkat tercurah?
GBI Ponorogo
Karunia-karunia adalah kemampuan rohani yang diberikan oleh Allah kepada umat-Nya dalam pelayanan.
Ada beragam karunia yang diberikan oleh Allah yaitu :
1. Karunia Motivasi. ( Roma 12 : 6 – 8 )
          a. Bernubuat                e. Memberi
          b. Melayani                             f. Memimpin
          c. Mengajar                  g. Kemurahan / belas kasihan
          d. Menasehati
2. Karunia Jabatan. ( Efesus 4 : 11 )
          a. Rasul
          b. Nabi
          c. Penginjil
          d. Guru
          e. Gembala
3. Karunia Roh.  ( 1 Korintus 12 : 7 – 11 )
          a. Berkata – kata dengan hikmat
          b. Kata – kata pengetahuan
          c. Iman
          d. Menyembuhkan
          e. Mengadakan mukjizat
          f. Membedakan bermacam – macam roh
          g. Berkata – kata dalam bahasa roh
h. Menafsirkan bahasa roh
Berbagai macam karunia diatas adalah harta / kekayaan kita yang harus dipelihara, separti yang dikatakan dalam II Timotius 1 : 14 , “ Peliharalah   harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus  yang diam di dalam kita. “
Beberapa hal yang harus kita lakukan untuk memperoleh karunia - karunia Roh Kudus dan mempraktekkan karunia karunia tersebut adalah :
1. Mengusahakan diri untuk memperoleh karunia – karunia Roh  
    ( I Korintus 14 : 1 ).
          Sebagai orang percaya , kita harus berusaha  dengan cara meminta dengan sungguh dalam doa kepada Tuhan sang pemberi karunia itu. Matius 7 : 7 berkata.   " Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu . “Untuk mendapatkan baptisan Roh Kudus, yohanes 7 :37-38 berkata, " Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan  itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! . Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan   oleh Kitab Suci  : Dari dalam hatinya   akan mengalir aliran-aliran air hidup. “
2. Menerima kuasa ( baptisan Roh Kudus ) .
Di dalam Kisah Para Rasul 1 : 8 dikatakan , “Tetapi kamu akan menerima kuasa , kalau Roh Kudus turun ke atas kamu,  dan kamu akan menjadi saksi-Ku  di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria  dan sampai ke ujung bumi. "
3.Menerima penumpangan tangan.Dengan penumpangan tangan, seorang bisa menerima karunia sesuai dengan yang dikatakan dalam 1 Tim.4:14 dan ll Tim 1: 6. ( baca)
4.      Mengobarkan karunia . Dalam II Timotius dikatakan , “Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah  yang ada padamu oleh penumpangan tanganku  atasmu “ , di dalam  I Tesalonika 5 : 19 berkata , “Janganlah padamkan Roh “, Efesus 4 : 30 berkata, “Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus   Allah,   yang telah memeteraikan   kamu menjelang hari penyelamatan “.Jadi  untuk mengobarkan karunia, kita harus menggunakannya dalam praktek pelayanan, sambil mengingat bahwa kita perlu dituntun oleh Roh dan hidup tidak mendukakan Roh kudus  dengan perbuatan perbuatan duniawi.

Bahan Sharing :

1. Berdasarkan artikel diatas, hal hal apakah yang perlu kita tanggalkan dan tingkatkan agar kita bisa memperoleh dan menggunakan karunia -  karunia yang Tuhan berikan?
GBI Ponorogo
Tema diatas menarik untuk menanggapi penipuan yang dilakukan oleh Kanjeng Dimas Taat Pribadi, pimpinan padepokan di Probolinggo. Kalau kita melihat tayangan video yang diunggah di youtube, jelas terlihat uang yang diambil dari kantong berhamburan dari tangan kanjeng dimas menjadi banyak, berlipat ganda. Tetapi ternyata setelah dicek, ada yang asli dan ada yang palsu dan bahkan kertas saja. Kalau kita menyelidiki kisah kisah dalam alkitab yang tak perlu diragukan , kita harus menyadari dan bisa mengalami bahwa pelipatgandaan dari benda yang ada dan yang tidak ada menjadi ada bisa terjadi.
Untuk menjadikan yang tidak ada menjadi ada bisa kita lihat dalam kisah pesta perjamuan di Kana yang tercatat dalam Yohanes 2 : 1 – 11 ( baca ! ). Beberapa hal yang harus kita lakukan adalah :
1. Menyatakan persoalan yang kita hadapi. Dalam kisah di atas, air anggur yang dihidangkan habis dan Maria menyatakan persoalan yang ada kepada Yesus. Walaupun permintaan Maria ditolak karena memang saat Bapak Surgawi belum tiba, Yesus mengerti apa yang terjadi. Demikian pula pada saat kita dilanda persoalan, kita harus mau dengan rendah hati menyatakan persoalan yang ada.
2. Mentaati apa yang diperintahkan . Sekalipun perintah Yesus tidak masuk di akal, para pelayan mentaati yang diperintahkan dengan mengisi tempayan - tempayan yang ada dengan air sampai penuh. Demikian pula kita perlu belajar bertanya kepada Roh Kudus sang penolong   dan mentaati apa saja yang dikatakan-Nya, pada saat menghadapi persoalan sekecil apapun juga.
3. Memiliki sikap tunduk dan taat kepada para pemimpin. Dalam kisah diatas, Yesus memerintahkan kepada pelayan untuk mencedok air dan membawanya kepada pemimpin pesta, bukan langsung ke hadirin yang ada. Dalam hal ini nampak Yesus ingin mengajarkan supaya para pelayan memiliki sikap hormat kepada pemimpin mereka. Bukankah sejak dalam keluarga pelajaran ini sudah disampaikan  agar seorang anak  tunduk ( menaruh hormat) dan taat pada orang tuanya ? Hasilnya hidupnya diberkati dan panjang umur. Selanjutnya , sikap tunduk dan taat ini harus terus dipegang dalam kehidupan istri kepada suami ( Efesus 5 : 22 ), hamba kepada tuan ( 1 Petrus 2 : 18 ), orang muda kepada para penatua ( 1 Petrus 5 : 5 ), dan seterusnya.
Untuk melipatgandakan yang ada, kisah mukjizat 5 roti dan 2 ekor akan mengajar kita untuk melakukan 4 hal, yaitu :
1. Memiliki cara berpikir mukjizat. Tidak seperti Filipus yang menggunakan akalnya dan Andreas yang meremehkan hal hal kecil, kita harus berpikir positip dan dalam kerangka mukjizat, bahwa sekecil apapun yang kita punya bisa dilipatgandakan oleh kuasa Nya.
2. Menyerahkan diri anggota tubuh dan apa yang dimiliki. Roh, jiwa dan tubuh kita secara utuh ( Roma 6 : 13 ) dan apapun yang kita miliki  harus kita serahkan kepada Yesus dalam menjalani kehidupan ini. Pada saat kita menyerahkan diri dan apa yang kita punya kepada Yesus, Dia akan memberkati  dan mengembalikan kepada kita apa yang kita serahkan untuk dibagikan kepada sesama.
3. Memiliki kerendahan hati untuk bekerjasama dalam kelompok. Dalam kerendahan hati, murid murid Yesus mentaati perintah Nya untuk melayani dalam kelompok kelompok kecil. Hasilnya,yang dilayani dan yang melayani sama sama mendapatkan berkat. Tentunya yang tidak dalam kelompok akan gigit jari tidak mendapatkan berkat.
4. Memberikan apa yang kita miliki ke sesama. Mukjizat pelipatgandaan baru terjadi pada saat roti dan ikan  dibagi bagikan kepada orang orang dalam kelompok yang ada. Demikian pula, kita akan mengalami pelipatgandaan berkat, pada saat kita menjadi orang yang suka memberi.

 Bahan Sharing :
1. Berdasarkan artikel diatas, hal hal apakah yang perlu kita lakukan
   agar mukjizat  dari yang tidak ada menjadi ada dan
   pelipatgandaan terjadi?


GBI Ponorogo
     Kunci adalah suatu benda yang walaupun bentuknya kecil tetapi mempunyai manfaat atau fungsi yang sangat besar dalam kehidupan manusia. Kalau kita memiliki kunci suatu tempat berarti berarti kita memiliki otoritas atas tempat tersebut, juga merupakan akses kita menuju tempat tersebut . Kita juga bisa mengendalikan kunci tersebut kapan kita akan memakainya. Sehingga kalau kita kehilangan kunci. kita akan mengalami kebingungan. Dalam kehidupan umat kristiani, kitapun juga sudah disediakan “ Kunci Kerajaan Surga “ saat kita sudah percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita dan melakukan segala perintah-Nya . Pernyataan Yesus tersebut berdasarkan pada kitab Matius 16:19 yang berkata “Kepadamu akan Kuberikan kunci  Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. " Yang dimaksud “ kunci “ dalam ayat ini adalah kuasa yang diberikan Allah kepada gereja atau jemaat Tuhan. Sehingga dengan kuasa Allah itu akan dapat mengikat kuasa – kuasa setan dan membebaskan orang yang tertawan atau terbelenggu dalam dosa. Itulah kunci yang pertama, dan yang kedua adalah sesuai dengan yang dikatakan Yesus dalam Matius 18 : 18 – 19, “  Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.  Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat  meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.”
Untuk bisa mempergunakan kunci -  kunci diatas dibutuhkan 3 hal secara lebih jelas, yaitu :
1. Mempercayai Yesus sebagai Tuhan yang mati, bangkit pada hari ketiga, naik ke Surga, menurunkan Roh Kudus, dan membenarkan kita. Marilah kita minta anugrah-Nya agar kita percaya sungguh bahwa Dia Bapak Surgawi dan Tuhan, dan sesuai dengan kitab Efesus 3 : 18 - 19 yang berkata , “ Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus,  dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan.  Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah ,”  mau sujud  berdoa agar orang orang yang kita layani juga percaya.
2. Memperkatakan hal hal yang positip. Untuk mengikat dan melepas, kita perlu mengucapkan kata kata yang keluar dari mulut kita agar Bapak di Surga meluluskan ucapan ucapan kita.
3. Mengusahakan dengan keras bersepakat dengan orang orang dalam komunitas kita dalam doa. Berdasarkan Filipi 2 : 1 – 11 ( baca !  ) yang sudah sering kita pelajari mari kita minta anugrah -Nya agar mampu mempraktekkan dalam komunitas kita . Bila kesepakatan terwujud, APA  SAJA yang kita minta kepada Bapa pasti akan diluluskan.

Bahan Sharing :
1. Apakah usaha kita untuk mempraktekkan kesepakatan dalam doa
   untuk melaksanakan program program gereja dalam rangka Natal

   2016?
GBI Ponorogo
Rani adalah seorang pembantu rumah tangga belia yang mengagumkan, pekerja keras, bersikap sangat menghargai dan taat  terhadap majikan dan tamunya, cukup rohani karena selalu memuji Tuhan sementara bekerja, dan sebelum tidur malam tak pernah lupa baca alkitab dan berdoa. Namun sebelum bekerja di rumah majikannya yang sekarang, menurut cerita dia ditolak dimana – mana karena tingkah polahnya yang menjengkelkan bagi teman – teman sekerjanya atau majikannya. Bagaimana tidak, sementara teman – temannya bekerja, dia sering bermain hp tanpa mempedulikan lingkungannya dan tidak jarang tiba – tiba menghilang ke lantai atas dengan alasan berdoa dan baca alkitab, dan kalau ditegur dia selalu membantah dan mengancam keluar. Sebelum dibawah bimbingan majikannya yang sekarang, dengan perilaku yang seperti itu, pasti kita akan menolak. Tapi anehnya, apapun kondisi seseorang, banyak orang berpikir dalam melayani pekerjaan Tuhan beragam persyaratan tidaklah penting. Lalu apakah kata Alkitab tentang menjadi pelayan Tuhan yang baik?
Untuk menjadi pelayan Tuhan yang baik, kita perlu memahami bahwa dahulu kita belum mengenal Allah dan menghambakan diri pada roh – roh dunia yang lemah dan miskin. Setelah mengenal dan dikenal Allah, seharusnyalah kita melayani Dia ( Galatia 4 : 8 – 9 ). Kemudian berdasarkan 1 Timotius 4 : 1 – 11 ada beberapa hal yang harus dilakukan ( B4 ) :
1. B1 à BERHATI-HATI TERHADAP ROH-ROH JAHAT DAN  
              PENGAJARAN SESAT .
Ada orang-orang yang akan murtad karena mengikuti roh-roh jahat dan ajaran sesat. Para penyesat mengajarkan bahwa orang dilarang kawin,makan makanan yang diciptakan Allah yang sebenarnya bila diterima dengan ucapan syukur dikuduskan oleh firman dan doa.
2. B2 à BELAJAR FIRMAN TUHAN MULAI DARI DASAR-
             DASAR IMAN .
Kita harus terdidik dalam soal-soal pokok iman dan ajaran sehat. Ditinjau dari lamanya waktu mengikut Kristus, seharusnya kita sudah belajar asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus (pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia ; dasar kepercayaan kepada Allah ; berbagai macam baptisan ; penumpangan tangan ; kebangkitan orang mati dan hukuman kekal) dan beralih pada perkembangan lebih lanjut (  iSbrani 6 : 1 – 2  ) dan menjadi pengajar yang dewasa secara rohani. Manfaatkanlah pelatihan-pelatihan, kursus-kursus, seminar, dan buku-buku rohani yang ada.
3. B3 à BERLATIH.
Berlatih berarti membiasakan diri untuk melakukan sesuatu secara terus menerus sampai mampu. Keseimbangan antara latihan badani, walaupun sedikit gunanya, dan latihan beribadah harus dicapai. Perlu diingat bahwa ibadah yang sejati adalah mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Tuhan ; ibadah berkaitan dengan mengekang lidah supaya ibadah kita tidak sia-sia dan ibadah yang tak bercacat cela dan murni adalah menjaga diri supaya tidak tercemar oleh dunia, mengunjungi yatim-piatu dan janda-janda dalam kesukaran / kesusahan mereka. ( Yakobus 1 : 26 - 27 dan  Roma 12 :1 )
4.B4. à BERJERIH PAYAH DAN BERJUANG DALAM
             PENGHARAPAN KITA KEPADA TUHAN.
Perjuangan untuk mencapai target menjadi pelayan Kristus yang baik harus dilakukan dengan mengingat bahwa jerih payah kita dalam Kristus tidak sia-sia. Kita perlu teguh, tidak goyah dalam menghadapi badai hidup dan tetap bersemangat dengan mengandalkan kuasa Roh Kudus yang bekerja dalam hidup kita. ( I Korintus 15 : 58 ; Filipi 2  : 13 pelajari dengan seksama)

BAHAN SHARING :

1. Untuk kaderisasi pelayan Tuhan  apa yang harus dilakukan
    gereja dan bagaimana dengan pelayan - pelayan yang sudah
    melayani tapi belum melewati proses pengkaderan secara
    alkitabiah dan berkaca pada gereja - gereja yang spiritual
    profesional?
    (  contoh, jpcc melakukan screening dan training bagi petugas  

     parkir dan satpam ).