GBI Ponorogo
            Usai mengendarai mobil non A.C. dalam cuaca yang sangat panas, kita bisa membayangkan betapa sejuk dan senangnya memasuki mall ber A.C dan harum baunya. Demikian pula, usai menjalani kehidupan yang penuh tantangan dan persoalan, kita akan merasa disegarkan bila masuk dalam hadirat Tuhan. Hadirat-Nya bisa kita rasakan berdasarkan pemahaman datangnya Kerajaan Allah yang berbicara tentang kebenaran, damai dan sukacita didalam Roh,bukan soal makanan dan minuman pada saat kita berdoa ( Roma 14:17 ); bertahta-Nya Tuhan yang kudus diatas pujian umat-Nya ( Maz 22:4 ), dan kehadiran Kristus di antara dua atau tiga orang yang berkumpul dalam Nama-Nya ( Matius 18:20 )
            Untuk menikmati kehadiran-Nya ada 5 hal yang perlu dilakukan berdasarkan Mazmur 100: 4-5 dan Ibrani 10:19-22 ( Baca ! ).
1. Menaikkan Syukur kepada Tuhan.
            Pada waktu kita mau masuk pintu gerbang-Nya kita harus bersyukur ( Maz 100:4 ). Bersyukurlah senantiasa dalam semua hal ( 1 Tesalonika 5: 18 ), dan hendaklah hati kita melimpah dengan syukur ( 2 Korintus 4 : 15 )
2. Menaikan pujian dan sorak-sorai bagi Tuhan. ( Mazmur 100: 1, 4,5 ). Dengan segenap hati, jiwa,  dan kekuatan, kita perlu memuji Dia ( Matius 22:37 ) Waktu memuji Dia sudahkah kita sungguh- sungguh?
3. Memasuki ruang Maha Kudus oleh darah Yesus 
 
( Ibrani 10:19 ) Ibarat memasuki gedung pertunjukkan, kita perlu tiket masuknya. Untuk menikmati kehadiran-Nya tiketnya adalah Darah Yesus yang ajaib itu.
 
4.  Menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas / bersih. 
             Kebersihan hati yang percaya Yesus sebagai Tuhan berkaitan dengan kejujuran, dan kesungguhan dan tidak ada kesalahan yang belum dibereskan dengan Tuhan dan sesama Ibrani 10:22 Darah-Nya mengampuni dan menyucikan kita dari semua kesalahan.  ( 1 Yohanes 1: 7-9 Baca! ).
 
5. Menghadap Tuhan dengan penuh iman. 
 
Tanpa iman tidak mungkin kita berkenan kepada Allah. 
( Ibrani 11 : 6 )
            Beberapa dampak yang kita lihat dan alami bisa berupa:
1. Babtisan Roh Kudus dengan tanda bahasa Roh ( Kis 10: 47 ) 
2. Keberanian untuk menghadapi ancaman dan keberanian untuk    
    memberitakan Firman Tuhan  ( Kis 4:29-31 )
3. Penyembahan dengan posisi tertelungkup/ tersungkur ( Wahyu 
   1:17, Wahyu 5:13-14 ). Mari kita tingkatkan dampak dari lawatan 
    Roh Kudus berupa bahasa Roh, getaran tubuh, kondisi tertawa, 
    terlentang dan lain sebagainya menuju penyembahan dengan 
    posisi tersungkur yang alkitabiah.
 
Bahan Sharing:
Lima faktor yang disebutkan dalam artikel diatas sebagai cara untuk menikmati hadirat Tuhan bersumber pada hati orang percaya. Apakah yang harus kita lakukan untuk menjaga hati lebih dari semua hal ?
0 Responses

Posting Komentar