GBI Ponorogo
Dalam sebuah lomba lukis disebuah kota x dengan tema “ Damai “ akhirnya dipilihlah 3 lukisan yang masuk final . Lukisan-lukisan tersebut adalah yang pertama sepasang suami istri bergandengan tangan sedang duduk di taman, kedua seorang nelayan berada diperahunya mendayung di laut yang tenang, dan yang terakhir seekor burung berada disebuah lobang  tebing sedang berkicau sementara hujan deras sedang turun. Disimpulkan oleh para juri, gambar yang terakhir yang menjadi pemenang. Damai adalah keadaan yang tenang dan tentram dalam kondisi tidak ada masalah atau ada berbagai masalah. Siapakah yang tidak menginginkannya?
          Untuk mendapatkan damai ini, Filipi 4:2-9 memberi jawaban yang luar biasa, yaitu:
1. Bersukacita senantiasa. Dalam kondisi apapun perintah untuk bersukacita selalu harus kita lakukan, tidak tergoyahkan oleh jiwa kita ( pikiran, perasaan, dan kemauan ) yang sering berubah-ubah.
2. Berbagi kasih dengan semua orang. Gaya hidup kasih harus kita miliki untuk semua orang tanpa pandang bulu.

3. Berhenti kuatir . Ternyata senjata ampuh untuk menghalau kekuatiran adalah berdoa, dan menyatakan apapun keinginan kita dengan ucapan syukur. Hal mengucap syukur setelah mengajukan permohonan perlu di perhatikan dan di lakukan  agar kekuatiran tersingkir dan kita memperoleh apa yang kita inginkan.
4. Berpikiran positif Memikirkan hal-hal yang positif menjadikan kita seperti yang dikatakan dalam  Amsal 23 yang berkata “ Sebagai mana orang berfikir, demikianlah ia“. Bila pikiran positif kita miliki, bukan hanya damai  Allah yang menjaga hati dan pikiran kita, tetapi Allah sendiri sumber damai akan menyertai kita.
5. Bebas dari persengketaan, sikap pasif dan keegoisan.  Hal kelima inilah yang sering muncul dalam kehidupan. Itulah sebabnya Paulus menasihati kepada Sinthike dan Euodia yang bersengketa untuk bersatu, dan kepada Sunsugos untuk menolong mereka ( bukan menjadi kompor dan perongrong ). Secara positif harus dipikirkan bahwa mereka juga adalah pejuang Injil yang punya kelemahan dan harus di benahi tanpa membatasi kuasa Allah. Singkirkan  paradigma jawa “ Watuk iso mari, watak ora iso. Iso mari nek wis mati “

Bahan Sharing
Hal-hal apakah yang sudah dan belum dilakukan untuk meraih damai?
0 Responses

Posting Komentar