GBI Ponorogo
KESATUAN DALAM TUBUH KRISTUS

  I.       Pendahuluan:
Berdasarkan Galatia 3: 28-29 menjelaskan bahwa untuk menjalin kesatuan, diharapkan jemaat menyingkirkan semua perbedaan. Baik suku, warna kulit, bangsa, maupun status sosial dan lain-lain, karena semua yang ada dalam kristus adalah sama dan berhak menerima janji Allah yaitu memiliki kehidupan yang berlimpah dalam dunia ini dan kehidupan kekal.
II.               Untuk menjalin kesatuan, dibutuhkan pemahaman sebagai berikut:
                1.      Sikap Anggota Tubuh Kristus ( Efesus 4: 3-6 )
a.     Rendah hati, lemah lembut, sabar,saling mengasihi, saling membantu -> ayat 2
b.     Memelihara kesatuan roh
Satu tubuh, satu Roh, satu Tuhan, satu iman, dan satu babtisan. -> ayat 3-6
c.      Kedewasaan rohani
Tidak mudah goyah dan tidak mudah tertipu/diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran-> ayat 14
        Kesatuan rohani ini tidak mungkin dapat dilakukan dengan usaha manusia sendiri, tetapi dengan tetap setia melakukan kebenaran Firman Tuhan dan berjalan dengan tuntunan Roh Kudus. ( Galatia 5: 25)  Baca!
                2.      Tujuan kesatuan 
Tujuan kesatuan yaitu untuk saling melayani. Sebagaimana Kristus datang kedunia ini bukan untuk dilayani tetapi untuk melayani bahkan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. ( Markus 10: 25 )
                3.      Hasil Kesatuan  
Untuk menghasilkan kesatuan yang maksimal, kita harus mampu mengalahkan keinginan daging yang bertentangan dengan keininan Roh, dan mengijinkan Roh Kudus menuntun dan bekerja dalam hidup kita sehingga menghasilkan buah Roh. Buah Roh tersebut adalah : Galatia 5:22-23, Kasih, sukacita, damai sejahterta, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.
III.       Bahan Sharing.

Apakah kendala dalam menciptakan kesatuan dalam rumah tangga, komsel, gereja, dan dalam masyarakat? Temukan jalan keluarnya.
0 Responses

Posting Komentar