GBI Ponorogo
Sebuah WA berkata," Pak, ternyata tanggal 23 September 2017 tidak terjadi keterangkatan seperti yang banyak dikatakan orang, sehingga jatuhlah merk orang kristen. " Banyak yang berkomentar senada, tetapi saya menjawab, "Secara positif, kita bersyukur karena masih punya kesempatan berbenah diri menjadi seperti yang Alkitab katakan."
Berbicara tentang keterangkatan (Rapture), ada dua masa depan yang bakal terjadi. Yang pertama, orang kristen akan mengalami keterangkatan berdasarkan Matius   24:40 yang berkata," Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan ; " dan yang kedua, kesengsaraan besar akan terjadi berdasarkan Matius 24:21 yang berkata," Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi."
Jelas, kita ingin termasuk pada golongan yang mengalami keterangkatan, namun kita harus memahami bahwa untuk itu diperlukan beberapa hal sebagai berikut :
      1.   Memiliki iman kepada Yesus. 1 Tesalonika 4:16-17 berkata," (16) Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit ; (17) sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. " Didalam Kristus, yang berarti kita percaya dalam hati bahwa Yesus yang kita terima sebagai Bapak Surgawi dan Tuhan adalah Yesus yang mati, bangkit pada hari ke tiga, naik ke Surga, turunkan Roh Kudus, dan kita dibenarkan.
      2.   Menjalani kehidupan yang kudus, tidak dalam kedagingan. Tidak seperti jaman Nuh, orang memfokuskan diri pada hal makan minum dan kawin mengawinkan, tetapi sebaliknya kita harus hidup dalam tuntunan Roh Kudus dan mengandalkan Dia. Untuk mematikan daging, Galatia 5:19-26 yang berkata," Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, (20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, (21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu seperti yang telah kubuat dahulu bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. (22) Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, (23) kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. (24) Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. (25) Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, (26) dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki." memberikan nasihat yang sangat jelas. Mari kita hidup terus menerus dalam kekudusan dan bergantung sepenuhnya kepada Roh Kudus.
      3.   Memiliki sikap berjaga-jaga dan siap sedia. Matius 24:42-46 berkata," (42) Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. (46) Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. " Untuk itu, sesuai dengan talenta dan karunia yang ada pada kita, pada saat Dia datang, kita kedapatan melakukan  tugas kita dengan penuh gairah. Matius 25:3-4, lebih lanjut menasihati kita untuk mempersiapkan diri kita sebagai pelita yang dinyalakan oleh Tuhan sendiri lewat  RohNya. Hubungan intim dengan Roh Kudus membuat kita siap untuk menyambut Dia dan nengalami keterangkatan.
    4.    Menjalani kehidupan dalam persekutuan dan saling menasihati. Ibrani 10:25 yang berkata," Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat." menasihatkan kita untuk makin giat hadir dalam pertemuan-pertemuan ibadah dan saling menasihati menjelang kedatangan Kristus kali yang ke dua. Mari kita tingkatkan pertemuan kita dan memiliki sikap saling menasihati dalam kerendahan hati dan kelembutan.
Gaya hidup para rasul rasul dalam Kisah Para Rasul 2:42-43  yang berkata," (42) Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa. (43) Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda, " secara praktis bisa kita teladani dengan mulai hadir dalam ibadah Raya, komsel, pepak, dan doa bersama pada pagi hari dan puasa dengan tidak lupa mempraktekkan apa yang kita pelajari dari Firman Tuhan, melayani sesama dan hidup berbagi.          
             
Bahan sharing :

Mengingat tanda-tanda kedatangan Kristus kali ke dua sudah makin dekat, apa yang harus kita lakukan berdasarkan artikel diatas dengan harapan masuk dalam bilangan orang yang mengalami keterangkatan ?
0 Responses

Posting Komentar