GBI Ponorogo
Tidak perlu diragukan lagi bahwa  kedatangan Kristus ke dua kali sudah dekat, berdasarkan tanda-tanda yang ada seperti peperangan, gempa bumi,bala kelaparan, nabi palsu dan lain lain. Mengingat hal ini, Ibrani 10:25 yang berkata, " Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati,  dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat  ‘ ,  menasihati kita agar lebih giat melakukan dua hal secara seimbang, yaitu sering menghadiri pertemuan -   pertemuan dan saling menasihati.
Untuk melakukan kegiatan saling menasihati, beberapa hal harus diperhatikan, yaitu :
1. Melihat balok - balok sebelum selumbar. Berdasarkan Matius 7 : 3 - 5 yang berkata, " Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?  Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu " , kita harus memahami betapa perlunya melihat kekurangan orang lain dan memberikan masukan dengan cara berhati - hati sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan. Kehati-hatian kita bisa kita lakukan karena menyadari adanya balok- balok  ( kekurangan - kekurangan ) kita sendiri yang harus dibersihkan, baru kemudian kita sampaikan kekurangan orang lain. Kehati - hatian kita akan menjadi sulit dilakukan bila ada kepahitan akibat trauma masa lalu yang harus disembuhkan dulu , atau adanya ganjalan ganjalan yang ada  yang menumpuk sehingga menimbulkan rasa tidak suka. Untuk mengatasi ganjalan yang ada, harus ada saluran komunikasi yang membuat kita bisa terbuka dan mendapatkan solusi . Tolak kepahitan dan komunikasi buntu dalam nama Yesus! Jangan beri kesempatan pada iblis untuk bermain dalam hati kita (Efesus  4 : 27. Baca! )
2. Menyelesaikan perbedaan pandangan cara Allah. Berdasarkan Matius 18 :15 - 17 yang berkata,  "Apabila saudaramu berbuat dosa , tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali.  Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi,  perkara itu tidak disangsikan.  Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat.   Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai ",  kita harus mengikuti mekanisme yang ada, yaitu menasihati dalam pertemuan empat mata dengan memperhatikan adanya roh yang lembut ( Galatia 6 : 1. Baca! ) sebagai orang rohani sambil berjaga - jaga supaya tidak jatuh dalam pencobaan. Bila belum berhasil, seseorang perlu membawa satu atau dua saksi. Bila tetap belum berhasil, Alkitab menasihatkan untuk menyampaikan persoalan ke jemaat ,dan bila seseorang tidak mau mendengarkan jemaat, pandang dia sebagai orang tidak mengenal Allah .
3. Mengampuni orang lain seperti Kristus mengampuni kita. Berdasarkan Efesus 4  : 30  -  32 yang berkata, "  Janganlah menyedihkan hati Roh Allah. Kalian sudah dimeteraikan dengan Roh, menjadi milik Allah. Roh itu juga merupakan jaminan bahwa Hari Pembebasan akan datang bagimu. Hilangkanlah segala perasaan sakit hati, dendam dan marah. Jangan lagi berteriak-teriak dan memaki-maki. Jangan lagi ada perasaan benci atau perasaan lain semacam itu.Sebaliknya, hendaklah kalian baik hati dan berbelaskasihan seorang terhadap yang lain, dan saling mengampuni sama seperti Allah pun mengampuni kalian melalui Kristus.( BIMK ) " , kita perlu menyadari bahwa  dalam berkomunitas, kita harus berusaha untuk tidak mendukakan Roh Kudus dengan menyimpan sakit hati, dendam, marah, kebencian ,bersikap kasar dengan berteriak-teriak dan memaki-maki, dan semua kejahatan.Sebaliknya ,mari kita tingkatkan kebaikan , belas kasihan dan sikap saling mengampuni seperti KRISTUS SUDAH MENGAMPUNI KITA .

Bahan sharing :
1. Apakah yang harus dilakukan bila ada pertentangan berlarut larut

    dalam sebuah gereja agar kesatuan tercipta dan berkat tercurah?
0 Responses

Posting Komentar