GBI Ponorogo
“ JANGAN KUATIR “

Kuatir adalah perasaan takut  gelisah, cemas dalam hati terhadap suatu hal yang belum diketahui dengan pasti.
Kekuatiran tidak diperbolehkan  oleh Tuhan dan untuk menangkalnya   Filipi 4 : 6 berkata, " Jangan kamu kuatir tetapi nyatakanlah semua keinginanmu dalam doa, permintaan dengan ucapan syukur" ;  2 Timotius 1 - 7 berkata, " Tuhan tidak  memberikan kepada kita roh kuatir tetapi roh yang membangkitkan kuasa,  kasih dan "ketenangan pikiran," dan Roma 8 : 15 - 16 berkata , " Sebab  kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah.Oleh Roh itu kita berseru: ya Abba,ya Bapa!" Roh itu bersaksi bersama – sama dengan roh kita bahwa kita adalah anak- anak Allah.
Berdasarkan  pernyataan Paulus diatas untuk menangkal kekuatiran kita perlu melakukan beberapa hal berikut :
1. Menerima Yesus sebagai Tuhan dalam proses kelahiran baru. Waktu kita menerima Yesus, Yohanes 3 : 5 - 6 menjelaskan bahwa yang dilahirkan dari Roh adalah roh.
2. Menerima Roh kudus . Kisah Para Rasul 1 : 8 berkata , " Tetapi kamu akan menerima kuasa , kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem,Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi."  Pada saat kita menerima Roh dalam baptisan Roh Kudus, roh kita dan Roh kudus bersaksi bersama sama  bahwa kita anak Allah dan memiliki hubungan yang intim dengan Dia  sehingga keintiman itulah diwujudkan dengan sapaan penuh kasih kepada Bapa, " ya Abba ya Bapa!" Keintiman itu melenyapkan ketakutan yang memperbudak kita.
3. Menaikkan doa dan permintaan dengan ucapan syukur untuk semua hal. Ucapan syukur yang keluar dari hati yang dalam untuk semua yang kita inginkan walau belum terwujud merupakan hal yang sering dilupakan dan merupakan kunci bagi jawaban Tuhan yang akan kita terima.
4. Memiliki hubungan yang intim sebagai anak dan Bapa sehingga kita memanggil Dia " ya Abba ya Bapa!"

Hubungan dengan bapak secara lahiriah yang tidak baik menjadi kendala yang sangat besar untuk bisa memiliki hubungan yang intim dengan Bapa Surgawi. Itulah sebabnya pemberesan dan pengampunan dengan bapak  secara lahiriah dan sesama harus dilakukan.Ibrani 12 ; 14 - 15  berkata, "  Berusahalah hidup damai dengan semua orang   dan kejarlah kekudusan  ,  sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan (14).Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar  yang pahit  yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang (15)." Hidup damai dengan bapa lahiriah dan sesama harus terus diusahakan dengan kuasa pengampunan bila ada sakit hati dengan dasar Dia sudah mengampuni dan mengasihi kita dengan harga yang sangat mahal mati di atas kayu salib. Oleh anugrahNya kita mampu memahami dan menghayati betapa besar Nya kasih Kristus yang rela mati untuk menebus kita dari dosa kita . Selanjutnya, kita terus berusaha keras membangun hubungan intim dengan bapa lahiriah dan sesama sehingga ketakutan yang memperbudak dan menyiksa tersingkir.
0 Responses

Posting Komentar