GBI Ponorogo
“ KEMAMPUAN MENGUASAI DIRI “
( 2 Timotius 4:5 )

Menguasai diri berarti mampu bertindak secara benar walaupun dalam keadaan terjepit atau mampu menjaga sikap walaupun dalam keadaan tertekan,oleh karena itu setiap orang percaya harus mempunyai kemampuan penguasaan diri secara benar dan sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan.
          Bagaimana cara menguasai diri yang sesuai dengan Firman Tuhan ?

1.Memiliki moral yang baik.
                Moral adalah ajaran yang mengajarkan agar mengetahui baik dan buruk  (KLBI). Secara umum moral adalah mengenai perbuatan, sikap, perilaku, akhlak, budi pekerti dan sebagainya. Orang percaya harus dapat memfilter/menyaring sikap dan perilakunya sendiri.
Seorang Kristen yang sejati akan berusaha hidup dan berperilaku yang sesuai dengan prinsip kristiani. Dia tidak akan berbuat sesuatu yang "menjadi batu sandungan" bagi saudaranya  ( Rom 14:21. Baca !), dia bahkan akan menghindari segala "jenis kejahatan";  tidak akan memadamkan suara hati nurani atau berkompromi dengan dosa, mampu mengendalikan dirinya sendiri dan akan membantu orang lain melakukan hal serupa. Dia tidak akan melakukan bisnis atau kegiatan yang menyebabkan kemiskinan atau kemerosotan moral  sesamanya.

2.Memiliki kerendahan hati. ( Amsal 15:33,18:12)
Rendah hati artinya  menjadikan rendah; membawa hingga menjadi rendah; menurunkan.
Sangat sulit orang percaya untuk menjadi orang yang  merendah,karena hari-hari ini banyak orang yang maunya di hargai tapi kalau di rendahkan orang akan sangat marah. Sebab itu,  berusahalah  berbuat baik walaupun tidak dihargai. Kita harus belajar dari Yesus sendiri yang lemah lembut dan rendah hati, seperti Matius 11: 29 berkata ,” Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu   akan mendapat ketenangan.”

3.Memiliki Karakter Yesus.  (Filipi 2:1-11)
Karakter adalah  sifat kejiwaan, ahlak, tabiat /watak. Orang percaya harus mempunyai karakter seperti Tuhan Yesus yaitu  yang tidak  mencari kepentingan sendiri, menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri,  menaruh pikiran dan perasaan sama yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Untuk melakukan ketiga hal diatas, kita tidak boleh mengandalkan pada kekuatan sendiri  namun pada kemampuan ilahi yang disebut anuegrah. Filipi 2:13 dalam terjemahan BSD berkata, “ Allah sendiri sudah menolong kalian , Ia bekerja di dalam diri kalian supaya kalian tulus dan mampu menyenangkan hati-Nya. “Selain mengandalkan anugrah, kemungkinan keterlibatan pekerjaan roh jahat,  perlu kita lawan dengan selengkap senjata Allah. Secara aktif kita perlu membiasakan diri dengan menggunakan nama ,darah Yesus dan firman Nya untuk  memerangi roh jahat.


0 Responses

Posting Komentar