GBI Ponorogo

"BEKERJA SAMA UNTUK MERAIH KEMENANGAN."

Kemenangan dalam menghadapi beragam persoalan dan pergulatan dlam peperangan rohani adalah harapan dan jaminan yang diberikan bagi orang percaya. Roma 8 : 37, berkata “ Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang,oleh Dia yang telah mengasihi kita ‘ , dan yakub 4:7 berkata , “ Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis,maka ia akan lari dari padamu! .”
Kita bisa membayangkan betapa beratnya perjuangan Musa dan  pendukungnya yang dalam hal ini adalah Harun,Hur, dan Yosua tokoh muda perkasa itu. Didalam dia dihadapkan pada bangsa Israel yang suka bertengkar,bersungut - sungut, menyalahkan orang lain, Musa sebagai pemimpin, suka kekerasan dan bahkan berani mencobai Allah mereka dengan meragukan keberadaan-Nya. Benar benar bebal! Didalam , Musa dihadapkan pada serangan lawan dan dalam kisah ini adalah bangsa Amalek.
Untuk menjadi pemenang bukan pecundang, kisah yang tercatat dalam Keluaran 17:1-16 memberikan pelajaran dan peringatan bagi kita. Namun, karena pertolongan Tuhan, seberat apapun masalah masalah yang dihadapi Musa dan kawan kawan, kemenangan tetap mereka raih dengan memperhatikan 3 hal ( 3 K ) sebagai berikut :



1. Kerjasama.
Kerjasama dalam tim dengan cara Tuhan  sangat dibutuhkan . Musa memerintahlan Yosua pemuda pejuang itu untuk memilih orang orang yang siap berperang secara lahiriah , sedangkan Harun dan Hur adalah pendoa syafaat yang menopang Musa. Pada saat tim ini bekerja bahu membahu kemenangan diraih secara gemilang
Namun, perlu diingat bahwa kerja sama adalah sesuatu yang tidak mudah. Dalam kisah ini Harun sebagai kakak Musa yang punya posisi mendukung secara luar biasa, Tetapi dalam kisah yang lain, tercatat dalam Bilangan 12 : 1-10, dia bisa terpengaruh oleh Miryam , seorang wanita berbakat, penari tambourin sehingga waktu Musa melakukan kesalahan dengan mengawini seorang kush / Etiopia, mereka menjadi begitu angkuh dengan mengatakan "Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?" . Bahkan , tercatat mereka  berani mengata- ngatai Musa. Akibatnya, Miryam terkena kusta , bukan Harun, katena dialah inisiatornya. Dalam kisah yang lain, Daud tidak berani membunuh Saul yang bengis itu dengan mengatakan jangan menyentuh Hamba Tuhan yang sudah diurapi Nya. Kesalahan pemimpin biarlah menjadi urusan  Tuhan, namun  tidaklah salah memberikan nasihat dengan cara yang baik seperti anak anak buah Naaman kepada Naaman



2. Doa.
Doa pribadi maupun bersama besar kuasanya. Itulah yang terjadi. Pada saat Musa  mengangkat tangan , kuatlah bangsa Israel, namun pada saat tangan Musa turun, kuatlah bangsa Amalek, bukan lemahlah bangsa Israel. Kekuatan bangsa Israel juga bergantung pada krkuatan doa Musa pemimpin mereka,  Dalam lingkup yang lebih kecilpun, seperti keluarga, komsel, persekutua doa  ,peranan doa pemimpin begitu penting
3. Kepekaan untuk memahami orang lain.
Musa adalah manusia roh yang punya jiwa dan tinggal dalam tubuh, Pada waktu berdoa, tangannya  mulai bergetar kelelahan , dan saat itulah Harun dan Hur tampil dengan meletakkan batu dibawah pantat Musa dan mereka berdua menopang tangan Musa di kanan dan kiri sampai matahari terbenam.Dalam bekerja sama, marilah kita memiliki kepekaan untuk memperhatikan kelemahan orang lain dan memberikan dukungan dan jalan keluar, bukan memfokuskan perhatian kita pada kesalahan , mencela dan  menghakimi.

Pada saat ketiga hal diatas diperhatikan ,kemenangan adalah jaminan.
0 Responses

Posting Komentar