GBI Ponorogo
“ ADA YANG GRATIS, ADA YANG HARUS DIBAYAR “
(BUDI JATMIKO M.M.)

Di masyarakat kita, ada satu prinsip kehidupan, “ Kalau ada yang gratis, mengapa harus membayar !” tidaklah demikian, di dalam kita mengiring Kristus. Ada yang gratis, namun ada yang harus di bayar.
Yang gratis adalah keselamatan sebagai pemberian Cuma-cuma Kristus kepada kita setelah kita percaya bahwa Dia Tuhan yang mati, bangkit pada hari ke tiga dan membenarkan kita (Efesus 2:8-9).
Yang harus di bayar adalah yang diperintahkan oleh Yesus sendiri kepada jemaat Laodikia. Yang terletak di Asia kecil, sekarang Turki. Kota kaya penghasil kain wool dan obat mata yang di sebut bubuk Firgia, dan airnya melimpah.
Secara materi memang jemaat ini kaya, tetapi secara rohani Tuhan menegor mereka sebagai jemaat yang menyedihkan, malang, miskin, buta, telanjang. Keadaan mereka di gambarkan sebagai air yang suam-suam kuku, tidak dingin dan tidak panas. Akibatnya, mereka akan di muntahkan seperti kebanyakan orang di masyarakat yang belepotan dengan dosa dan berkompromi dengan dosa-dosa yang ada, begitulah jemaat Laodikia.
Bagaimanakah solusi terhadap keadaan yang beresiko tinggi ini ? Yesus lewat Yohanes meminta supaya jemaat ini membeli emas, pakaian putih dan minyak. Ada harga yang harus di bayar untuk di terima oleh Tuhan.

1.      EMAS

Emas adalah gambaran karakter Kristus yang harus kita milik. Seperti halnya emas akan menjadi murni lewat proses pembakaran, demikianlah lewat proses penderitaan, kita akan di murnikan. Contoh konkrit yang bisa dipelajari adalah kehidupan Yusuf yang siap menderita dengan merelakan dirinya untuk di benci kakak-kakaknya, di buang ke dalam sumur, di jual kepada pedagang Mesir, di goda istri Potifar dan lolos, di penjara bukan karena fitnah dan di lupakan orang yang di tolong. Jadi, harga yang harus di bayar adalah kesiapan kita mengalami proses penderitaan.

2.      PAKAIAN PUTIH

Pakaian putih adalah gambaran kesucian hidup supaya tidak kelihatan ketelanjangan kita yang memalukan. Kesucian bisa kita peroleh dengan memiliki gaya hidup seperti yang tertulis dalam Mazmur 1:1-3.

3.      MINYAK

Minyak berbicara tentang urapan/kuasa. Untuk mendapatkan kuasa dalam menghadapi tantangan yang ada baik masalah hidup, tekanan dan peperangan rohani, kita bisa meneladani Petrus dan teman-teman jemaatnya waktu ada dalam ancaman (Kisah Para Rasul 4:23-31). Mereka berteman, terbuka, berdoa sehati bersama dan mohon kuasa Tuhan untuk menyertai mereka dengan tanda-tanda ajaib, mukjizat dan keberanian. Hasilnya, mereka di lawat Tuhan dan mengalami goncangan secara lahiriah (bukan gempa bumi) dan di beri keberanian untuk memberitakan injil.
Sudahkah kita membayar harga dalam mengikut Kristus agar tidak di tolak dan di muntahkan ?

BAHAN SEL :

1.      Ceritakan tentang kondisi masyarakat kita yang memprihatinkan, yang barangkali ada kesamaannya dengan keadaan kita.
2.      Menyadari adanya tegoran keras yang di berikan oleh Tuhan agar kita tidak di muntahkan, bagaimanakah usaha kita dalam mengaplikasikan solusi yang ada ?
0 Responses

Posting Komentar